Implementasi Penegakan Disiplin Bagi Anggota Polres Semarang Dalam Rangka Mewujudkan Good Governance Dan Clean Birokrasi Pemerintahan Di Polres Semarang, 2. Kendala atau kendala yang dihadapi Polres Semarang dalam menegakkan disiplin untuk mewujudkan good governance dan clean birokrasi pemerintahan. Upaya Polrestabes Semarang menjaga kedisiplinan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan birokrasi pemerintahan yang bersih.
Tujuan dari semua ini adalah untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dan birokrasi pemerintahan yang bersih di Polres Semarang. Bagaimana implementasi penegakan disiplin anggota Polri untuk mewujudkan good governance dan clean birokrasi pemerintahan di Polres Semarang. Apa kendala atau kendala yang dihadapi Polrestabes Semarang dalam menjaga kedisiplinan untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan birokrasi pemerintahan yang bersih.
Bagaimana upaya Polres Semarang dalam menjaga kedisiplinan untuk mewujudkan good governance dan birokrasi pemerintahan yang bersih? Mendeskripsikan dan mendeskripsikan upaya Polres Semarang dalam mendukung kedisiplinan anggota untuk mewujudkan good governance dan birokrasi pemerintahan yang bersih. Harapan kami, hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi masyarakat terkait pelaksanaan penegakan disiplin bagi anggota Polri dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan birokrasi pemerintahan yang bersih di Polres Semarang.
Alasan peneliti memilih judul tersebut adalah untuk mengetahui bagaimana praktek anggota Polri menegakkan disiplin untuk mewujudkan good governance dan clean birokrasi pemerintahan di Polres Semarang.
PENDAHULUAN
- Permasalahan
- Tujuan penelitian
- Manfaat Penelitian
- Kerangka Konseptual
- Metode Penelitian
- Pendekatan Penelitian
- Spesifikasi Penelitian
- Populasi dan Sampel
- Jenis Sumber Data
- Metode Pengumpulan data
- Teknik Analisa Data
- Orisinilitas Penelitian
- Sistimatika Penelitian
Dalam penyusunan penelitian ini dibagi menjadi empat bab, dimana antara satu bab dengan bab lainnya akan dibahas sejauh mana dan topik yang sesuai dengan masing-masing kelompok.
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Umum 23
- Kepolisian Negara Republik Indonesia ( POLRI )
- Clean Goverment
- Birokrasi Good Governance
- Tata Kelola Pemerintah yang Baik
- Zona Integritas (ZI)
- Reformasi Birokrasi Polri
- Polres Semarang
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) adalah organisasi penegak hukum yang tugas utamanya adalah melayani, mengayomi, dan mengayomi masyarakat. Dengan tugas tersebut, Polri diberi wewenang untuk menjalankan tugasnya sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) adalah kepolisian negara Indonesia yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden.
Menurut Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, yang dimaksud dengan anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia. Di Indonesia, isi wacana good governance dapat disamakan dengan istilah good, clean and authoritative governance. Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang profesional dan akuntabel yang bertumpu pada prinsip-prinsip good governance, Badan Administrasi Negara (LAN) telah merumuskan sembilan aspek (prinsip) mendasar dalam good governance yang harus diperhatikan, yaitu; 13.
Oleh karena itu, langkah awal dalam menciptakan good governance adalah membangun sistem hukum yang baik, baik perangkat lunak, perangkat keras maupun sumber daya manusia yang menjalankan sistem tersebut. Proses pengembangan manajemen yang baik harus merespon keinginan dan keluhan pemangku kepentingan (stakeholders). Gagasan good governance, istilah good governance, muncul setelah runtuhnya rezim Orde Baru dan bergulirnya gerakan reformasi, pada awal tahun 1990-an.
Secara umum istilah good governance adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan tindakan atau mempengaruhi perilaku yang mengarahkan, mengendalikan atau mempengaruhi urusan publik untuk mewujudkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa ahli mendefinisikan good governance: 17 .. 17 http://yayangsyifa.blogspot.com/2017/12/bureaucracy-good-governance-dan-reformasi_13.html. Jadi, good governance diartikan sebagai tingkah laku atau tindakan yang baik berdasarkan aturan-aturan tertentu untuk mengelola masalah-masalah publik dalam kehidupan sehari-hari dan dapat juga diartikan.
Tata kelola yang baik menyiratkan hubungan yang sinergis dan konstruktif antara negara, sektor swasta, dan masyarakat. Sebagaimana dikemukakan oleh Bob Sugeng Hadiwinata18, asumsi dasar tata pemerintahan yang baik harus menciptakan sinergi antara sektor publik (penyedia aturan dan kebijakan), sektor bisnis (yang menggerakkan roda perekonomian) dan sektor masyarakat sipil (swadaya). kegiatan untuk mengembangkan produktivitas, efisiensi dan efektifitas perekonomian Syarat-syarat terciptanya good governance yang merupakan prinsip dasar antara lain: .. 18 http://yayangsyifa.blogspot.com/2017/12/burokrasi-good-governance-dan -reformasi_13.html.
Ada beberapa alasan mengapa pelayanan publik menjadi titik strategis untuk memulai pembangunan dan penerapan good governance di Indonesia. Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri.
Tinjauan Khusus
- Pengertian Disiplin
- Pengertian Disiplin Menurut Polri
- Peraturan Disiplin
- Penegakan Disiplin Anggota Polri
- Pelaksanaan Tindakan Disiplin
- Atasan Yang Berhak Menghukum
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Peneliti melakukan pemeriksaan di Polres Semarang selama 2 (dua) bulan mengenai jumlah anggota dan pelanggaran disiplin yang dilakukan anggota sebagai berikut. Jumlah pelanggar disiplin sebagian besar berpangkat bintara, sedangkan untuk petugas pada tahun 2019 hanya terdapat 1 (satu) orang pelanggar disiplin, berikut tabel pelanggaran disiplin anggota Polres Semarang. Tiga anggota Polres Semarang yang ditangkap bernama Beny Wahyu Hidayat (34), Heri Prasetyo (42) dan Tamri Tono (37) ditangkap saat mengkonsumsi sabu di sebuah wisma di Jalan Muh.
Yamin, Nomor 9, Desa Bandarjo, Kecamatan Ungaran Barat. 27 Pada tanggal 3 September 2019, 3 (tiga) orang lagi tertangkap tangan menggunakan zat sejenis sabu di kantor. Sebagian besar pelaku merupakan anggota Polres Semarang yang berlatar belakang pendidikan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMU). Dilihat dari bentuk pelanggaran disiplin yang terjadi di Polres Semarang, peneliti telah memaparkannya dalam tabel di bawah ini.
Pembahasan
- Implementasi penegakan disiplin anggota Polri
- Kendala atau hambatan yang dihadapi Polres
- Upaya yang dilakukan Polres Semarang dalam
PENUTUP
Simpulan
Manajemen yang baik dan bersih dapat dikatakan baik, jika sistem pelayanan baik maka produk pelayanan berjalan sesuai dengan rel yang ada. Baik atau buruknya standar penyelenggaraan pelayanan yang baik dan bersih ditentukan oleh penyelenggaraan pelayanan publik yang lebih profesional dan efektif, efisien, sederhana, transparan, tepat waktu, tanggap dan adaptif, serta dapat membangun kualitas individu dalam arti meningkatkan kapasitas individu dan masyarakat untuk aktif di masa depan. Daya tanggap, kemauan untuk membantu konsumen bertanggung jawab atas kualitas pelayanan yang diberikan, persyaratan kompetensi yang dimiliki, pengetahuan dan ketrampilan yang baik dari aparatur untuk memberikan pelayanan.
Pelayanan publik (public services) merupakan salah satu wujud dari fungsi aparatur negara sebagai abdi masyarakat dan abdi negara. Pelayanan publik melalui birokrasi publik merupakan salah satu wujud dari fungsi aparatur negara sebagai abdi masyarakat dan abdi negara. Pelayanan publik oleh birokrasi publik ditujukan untuk kesejahteraan rakyat (warga negara) suatu negara kesejahteraan.
Pelayanan publik disini dapat diartikan sebagai penyedia atau kebutuhan pelayanan seseorang atau orang-orang yang berkepentingan dengan organisasi sesuai dengan aturan dasar dan tata cara yang telah ditetapkan. Pelaksanaan disiplin atau penegakan hukum bagi anggota Polri untuk mewujudkan good governance dan clean birokrasi pemerintahan di Polres Semarang telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan dikelola oleh. Kendala atau kendala yang dihadapi dalam menjaga kedisiplinan anggota Polri untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan birokrasi pemerintahan yang bersih, ada 2 (dua) faktor yaitu: a.
Upaya yang dilakukan Polres Semarang untuk menjaga kedisiplinan anggota Polri untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan birokrasi pemerintahan yang bersih melalui perangkat dan perangkat hukum di atas hendaknya juga dibarengi dengan upaya memperkecil atau menghilangkan kelemahan yang ada pada birokrasi melalui beberapa tindakan. diambil oleh Polres Semarang masing-masing.
Saran
Andi Hamzah, 2001, Principles of Criminal Law, Rineka Cipta, Jakarta Andi Zaenal Abidin Farid, 1987, Criminal Law I, Sinar Graphic, Jakarta Azhari, 1995, State Law of Indonesia Normative Juridical Analysis. Hary Saherodji, 1980, Grondbeginselen van de criminologie, Script BAru, Jakarta Hikmahanto Juwono, 2006, Rechtshandhaving in rechtenstudies. Made Darma Weda, 1996, Criminologie, Raja Grafindo Persada, Jakarta Mardjono Reksodipuro, 1997, Criminologie en het strafrechtsysteem.
Mardjono Reksodipuro, 1997, Kriminologi dan Sistem Peradilan Pidana, Pusat Pelayanan Peradilan dan Pelayanan Hukum, Lembaga Kriminologi, Universitas Indonesia, Jakarta. Marzuki Peter Mahmud, 2007, Penelitian Hukum, Edisi ke-3, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2009, Penelitian Hukum, Jakarta, Kencana. Nitisemito, 1978, Manajemen Sumber Daya Manusia, Ghalia Indonesia, Jakarta Poewadar Minta, 1996, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan KUHAP sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2010 Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan KUHAP; Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2012 tentang Mutasi di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia. Mardjono Reksodiputro, Reformasi Hukum di Indonesia, Disampaikan pada Seminar Hukum Nasional VII, BPHN Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia 1999, hlm. 73-87.
Sudibyo Saleh, Komitmen Terhadap Supremasi Hukum Di Tengah Kemajuan Masyarakat Indonesia, Makalah disampaikan pada Dialog Nasional Profesi Aparat Penegak Hukum Dalam Implementasi Masyarakat Bersih dan Berwibawa, Jakarta, 2004.