Produk hasil pengembangan LKPD PBL (Problem Based Learning) dibuat dalam bentuk cetak yang disesuaikan dengan kriteria LKPD dan kurikulum yang digunakan di sekolah. Yudiyanto, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan masukan dan bimbingan untuk penyelesaian skripsi ini. Ibu Guru yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama menempuh pendidikan di IAIN Metro.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
2 Nur Aisyah Aini, dkk, Pengembangan LKS pembelajaran berbasis masalah pada mata pelajaran IPA, materi Gaya, Jurnal Pendidikan Dasar, P-ISSN EISSN h. 3 Risfalidah, dkk, Pengembangan Lembar Kerja Pembelajaran Berbasis Masalah Ditinjau dari Disposisi dan Kemampuan Komunikasi Matematis, Jurnal, Vol. Berdasarkan hasil survei awal yang dilakukan peneliti di MAMa'arif 9 Kotagajah, guru hanya menggunakan buku teks dalam proses pembelajaran biologi.
Identifikasi Masalah
Biasanya dalam proses pembelajaran guru menjelaskan materi dengan menggunakan metode ceramah kemudian siswa menyerap materi dengan membaca buku pelajaran yang dibagikan guru pada hari itu dan di akhir pelajaran guru memberikan tugas.
Batasan Masalah
Perumusan Masalah
Tujuan Pengembangan
Manfaat bagi guru, dapat memudahkan dan membantu guru biologi dalam memberikan materi dan mempermudah dalam mempresentasikan tugas materi pencemaran lingkungan.
Spesifikasi Produk yang Diharapkan
- Sumber Belajar
- Dasar Pengembangan
- Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
- Materi Pencemaran Lingkungan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sumber belajar adalah semua sumber seperti pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan latar yang digunakan siswa sebagai sumber kegiatan belajar dan dapat meningkatkan kualitas belajarnya. Sumber belajar yang ada harus dimanfaatkan secara optimal dan terintegrasi dengan proses pembelajaran di kelas untuk menciptakan efisiensi dan efektifitas dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran dengan menggunakan metode PBL (Problem Based Learning) harus sistematis karena diperlukan untuk memecahkan suatu masalah atau menghadapi suatu tantangan yang dibutuhkan siswa dalam dunia kerja dan kehidupan sehari-hari.
Kajian Studi yang Relevan
Setelah diperbaiki selanjutnya akan diujicobakan pada kelompok kecil dan diperoleh nilai keterbacaan dan tingkat kesukaran sumber belajar yaitu 86,05% dengan kriteria sangat baik kemudian diujikan pada kelompok yang lebih besar yaitu pada kelas X.1 dan satu kelas. respon rata-rata yang diperoleh. siswa yaitu 91,80% dengan kriteria sangat baik (draft 3). Hasil pre-test siswa mendapatkan skor rata-rata 66,50 dan dari post-test siswa mendapatkan skor rata-rata 85,60. Berdasarkan hasil rata-rata nilai posttest siswa sebesar 85,60, secara keseluruhan siswa mengalami peningkatan persentase skor sebesar 32,30,17.
Penelitian yang dilakukan oleh Vivi Dwi Kurniawati dkk pada tahun 2014 berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Mata Pelajaran Biologi Pada Materi Klasifikasi Tumbuhan Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Kelas X SMA Taman Harapan Malang”. Tingkat kepraktisan 95,6% dan 89,3% memiliki kriteria baik, tingkat efisiensi diperoleh dari kesempurnaan klasikal kompetensi siswa yaitu perolehan sikap, pengetahuan dan keterampilan 87,5%. Penelitian yang dilakukan oleh Ika Suci Pariska dkk pada tahun 2012 berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Matematika.
17 Benny Satria Wahyudi, dkk, Pengembangan bahan ajar berbasis model problem based learning pada topik pencemaran lingkungan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri Grujugan Bondowoso. 18 Vivi Dwi Kurniawati, dkk, “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Mata Pelajaran Biologi Materi Klasifikasi Tumbuhan Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Kelas X SMA Taman Harapan Malang”, Jurnal Pendidikan (2014). LKS berbasis masalah yang valid, praktis dan efektif yang dapat digunakan sebagai pedoman bagi guru dan calon guru dalam proses pembelajaran materi teorema Pythagoras, 2.
Lembar Kerja Siswa Berbasis Masalah ini dapat dijadikan contoh bagi guru dan calon guru dalam pengembangan LKPD lain dan dengan materi mata pelajaran lain, 3.
Kerangka pikir
Jenis Penelitian
Prosedur Pengembangan
Rancangan penelitian disesuaikan dengan LKPD berbasis PBL (Problem Based Learning) pada materi pencemaran lingkungan yang disesuaikan dengan kompetensi (AI dan KD) pada kurikulum 2013. Validasi ahli, hasil rancangan LKPD berbasis PBL (Problem Based Learning) selanjutnya divalidasi kepada ahli media dan ahli materi sebagai dasar perbaikan untuk menghasilkan materi LKPD (Problem Based Learning) berbasis PBL tentang pencemaran lingkungan yang baik. Pendistribusian alat peraga hanya sebatas sosialisasi kepada guru biologi dan siswa kelas X IPA MA Ma'arif 9 saja.
Kemudian, hasil audit tersebut dikonfirmasi ulang oleh pakar profesional untuk mendapatkan hasil LKPD yang dapat diujicobakan pada guru biologi dan siswa kelas X IPA MA Ma'arif 9 Kotagajah dengan menyerahkan produk pengembangan beserta banyak jawaban kuesioner tiga guru biologi dan kuesioner untuk respon siswa terhadap produk yang dikembangkan. Subyek dalam penelitian ini adalah seorang guru biologi dan 10 siswa kelas X IPA MA Ma'arif 9 Kotagajah. Penelitian ini menggunakan angket untuk mengetahui respon guru biologi dan siswa kelas X IPA terhadap LKS Pembelajaran Berbasis Masalah Pencemaran Lingkungan di MA Ma'arif 9 Kotagajah yang dikembangkan.
Pada penelitian ini menggunakan angket yang akan diberikan kepada guru biologi dan siswa kelas X IPA untuk mengetahui jawaban dari produk yang telah dikembangkan berupa LKS PBL (Problem Based Learning) Pencemaran Lingkungan. Lembar angket jawaban digunakan untuk memberikan rangkaian pernyataan tertulis yang harus dijawab oleh 3 orang guru biologi dan siswa. Pada penelitian ini diberikan angket respon kepada guru biologi dan siswa kelas X IPA untuk mendapatkan data respon guru dan siswa terhadap lembar kerja PBL (Problem Based Learning) yang peneliti kembangkan.
LKPD yang telah divalidasi oleh ahli materi dan ahli media kemudian diujicobakan kepada siswa kelas X IPA MA.
Teknik Analisis Data
Tolok ukur penilaian yang digunakan untuk menginterpretasikan hasil respon guru dan siswa tercantum pada Tabel 3.6. Kriteria Validasi yang Digunakan untuk Menentukan Kesesuaian Produk Persentase yang diperoleh dari rumus validasi pada Kuesioner Validasi Ahli Materi, Ahli Media, Respon Guru Biologi, dan Respon Siswa disesuaikan dengan kriteria kinerja dan tingkat kualifikasi seperti pada Tabel 3.7.
Hasil Pengembangan Produk Awal
Hasil Validasi Ahli Materi
Pengembangan produk untuk mencapai kategori sangat mungkin perlu ditinjau kembali berdasarkan saran dan penilaian ahli materi.
Hasil Validasi Ahli Media
Hasil Validasi
Berdasarkan hasil pengembangan produk awal yang dilakukan dari saran dan penilaian ahli materi dan ahli media, produk diperbaiki kembali, kemudian draf lembar kerja produk berbasis PBL (Problem Based Learning) divalidasi kembali untuk mendapatkan penilaian akhir. ahli materi dan ahli media. Evaluasi hasil validasi ahli media secara kualitatif berdasarkan sepuluh kategori pernyataan pada angket penilaian tidak terdapat saran perbaikan oleh validator, artinya produk pengembangan LKPD (Problem Based Learning) berbasis PBL. secara kualitatif dinyatakan sangat layak. Evaluasi hasil validasi ahli materi dan ahli media secara kualitatif dan kuantitatif akan ditingkatkan sebagai tahap akhir dari produk pengembangan LKS berbasis PBL (Problem Based Learning).
Berdasarkan hasil yang diperoleh, hasil validasi ahli materi diperoleh persentase dari nilai yang diperoleh dengan membagi hasil tertinggi dikalikan 100% sehingga diperoleh hasil 84%. Berdasarkan poin yang diperoleh, hasil validasi ahli media mendapatkan nilai persentase dengan mengalikan skor tertinggi dengan 100%, hasilnya adalah 92%. Pengembangan LKPD (Problem Based Learning) berbasis PBL diujicobakan untuk mengetahui respon guru biologi (Lampiran 11) terhadap MA Ma'arif 9 Kotagajah.
Hasil tingkat respon guru mencapai nilai 96%, sehingga LKPD (Problem Based Learning) berbasis PBL termasuk dalam kategori sangat diminati.
Hasil Respon Guru Biologi
Rata-rata Hasil Respon Siswa
Kajian Produk Akhir
Penilaian LKPD berbasis PBL (Problem Based Learning) Materi Pencemaran Lingkungan Kelas X SMA dilakukan oleh validasi ahli materi, ahli media, reaksi guru biologi dan siswa MA Ma'arif 09 Kotagajah. Berdasarkan hasil validasi ahli materi diperoleh persentase nilai 84%, ahli media 92%, jawaban guru biologi 96% dan jawaban siswa 91,2% (Gambar 4.7).
Penilaian Produk Pengembangan LKPD Berbasis PBL
Keterbatasan Penelitian
28 Tri Andri Setiawan, “Implementasi Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Meta Kognitif Mahasiswa Pendidikan Biologi”, Journal of Bioeducation, Vol. LKPD (Problem Based Learning) yang dikembangkan berbasis PBL masih sebatas uji coba skala kecil, sehingga perlu dilakukan eksperimen dengan kegiatan pembelajaran biologi kelas. Produk LKPD berbasis PBL (Problem Based Learning) dikembangkan melalui proses 4-D, yang pada tahap terakhir dilakukan pendistribusian terbatas hanya dengan memberikan produk kepada guru Biologi di sekolah yang jumlahnya terbatas (2 produk) karena keterbatasan biaya pencetakan.
Simpulan
Respon siswa terhadap pengembangan LKPD (Problem Based Learning) berbasis PBL pada materi pencemaran lingkungan sebagai sumber belajar kelas X MA Ma'arif 9 Kotagajah mencapai hasil 91,2%. Tanggapan guru Biologi terhadap pengembangan LKPD (Problem Based Learning) berbasis PBL pada materi pencemaran lingkungan sebagai sumber belajar kelas X MA Ma'arif 9 Kotagajah 96% dengan kategori sangat layak. Hasil rata-rata perolehan produk pengembangan LKPD berbasis PBL (Problem Based Learning) pada materi pencemaran lingkungan sebagai sumber belajar siswa kelas X MA Ma’arif 9 Kotagajah mencapai persentase 90,8% yang berarti sangat layak memiliki kualifikasi. sehingga produk yang dikembangkan dapat digunakan dalam Biologi di sekolah.
Saran
Aini, Aisyah Nur, dkk, Pengembangan Lembar Kerja Pembelajaran Berbasis Masalah pada Mata Pelajaran IPA, Materi Gaya, Jurnal Pendidikan Dasar, P-ISSN EISSN 2549-5801. Dwi Indah Rahayu Ningsih, dkk, Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKPD) dengan Pendekatan Saintifik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS bagi Siswa IV. kelas sekolah dasar, Jurnal Kajian Pendidikan Dasar, vol. Pengembangan LKS Pencemaran Lingkungan untuk Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa VII.
Kurniawati, Dwi Vivi, dkk, “Pengembangan Alat Ajar Problem Based Learning (PBL) Pada Mata Pelajaran Biologi Materi Klasifikasi Tumbuhan Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Kelas X SMA Taman Harapan Malang,” Jurnal Pendidikan (2014). Noly Shofiah, Fitria Eka Wulandari, Model Problem Based Learning (PBL) dalam Penalaran Ilmiah Siswa, Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, Vol. Risfalidah, dkk, Pengembangan Lembar Kerja Pembelajaran Berbasis Masalah Ditinjau dari Disposisi dan Kemampuan Komunikasi Matematis, Jurnal, Vol.
Rita, Eka Izzty, “Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Pembelajaran Perguruan Tinggi”, Jurnal Paradigma, No.1, ISSN 1907-297X, 2006. Ruslaini, Djufri, Hafnati Rahmatan, Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Instruksi Dalam Masalah (PBI) pada Bahan Pencemar Lingkungan Untuk meningkatkan kepedulian lingkungan di Madresah Aliyah Negri Darussalam Kabupaten Aceh Besar, Jurnal Biotik, Vol, 3, No. Setiawan, Tri Andri, Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Keterampilan Metakognitif Mahasiswa Pendidikan Biologi, Journal of Bioeducation, Vol.
Wahyudi, Satria Beny, dkk, Mengembangkan bahan ajar berbasis model pembelajaran berbasis masalah pada topik pencemaran lingkungan untuk meningkatkan hasil belajar siswa di Kelas X SMA Negri Grujugan Bondowoso.Jurnal, Vol.
Foto Dokumentasi Wawancara Guru