• Tidak ada hasil yang ditemukan

AYAT-AYAT HIJRAH DALAM PERSPEKTIF KOMUNITAS HIJRAH DI JEMBER (STUDI KOMUNITAS HIJRAH DI JEMBER)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "AYAT-AYAT HIJRAH DALAM PERSPEKTIF KOMUNITAS HIJRAH DI JEMBER (STUDI KOMUNITAS HIJRAH DI JEMBER)"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Definisi Istilah

  • Ayat-Ayat Hijrah
  • Perspektif
  • Komunitas Hijrah

Komunitas merupakan suatu interaksi yang dilakukan secara sadar oleh para anggotanya dan dilakukan berdasarkan kondisi sosial. 21 Komunitas Hijrah merupakan sebuah gerakan keagamaan yang mengajak para anggotanya untuk terus menerus memperbaiki diri dalam hal-hal yang baik. Berdasarkan pengertian istilah tersebut maka judul ini mempunyai tujuan penelitian yang akan fokus pada masyarakat hijrah. Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini ingin mengkaji lebih dalam perkembangan komunitas hijrah di Kabupaten Jember, awal mula berdirinya komunitas hijrah dan perkembangannya.

Kemudian peneliti akan mengetahui faktor-faktor yang mendasari para anggota dan komunitas bergabung dan aktif dalam komunitas hijrah, motivasi dan alasan mereka memilih bergabung dalam komunitas hijrah. Selanjutnya peneliti akan menggali sudut pandang dan pemahaman mereka terhadap ayat-ayat hijrah dalam Al-Quran.

Sistematika Penulisan

Sejarah terbentuknya komunitas hijrah, alasan dan motivasi bergabung dengan komunitas hijrah, serta pemahaman mereka tentang makna hijrah dalam Al-Qur'an. “Saya mengikuti banyak kegiatan yang direncanakan oleh komunitas hijrah di Jember, seperti Majelis Gaul dan Sahabat Al-Qur'an.” 83. Sahabat Al-Qur'an pertama kali berdiri karena pada saat itu Ustad Hutri selaku pendiri Majelis Gaul sedang melakukan kajian tentang hal tersebut.

Disini penulis akan menjelaskan hasil wawancaranya. dengan beberapa anggota komunitas Sahabat Al-Qur'an tentang alasan mereka berhijrah. Muhammad Mahirul Fikri merupakan salah satu anggota komunitas Sahabat Al-Qur'an, ia ingin bergabung dengan komunitas hijrah agar selamat dunia dan akhirat. Haris Hamidi, salah satu komunitas Sahabat Al-Qur'an yang sudah menikah, memaknai hijrah sebagai proses perubahan ke arah yang lebih baik, seperti yang diungkapkan Haris dalam wawancaranya:.

Pemahaman saya tentang hijrah dalam Al-Qur'an adalah proses menuju arah yang lebih baik dalam segala aspek kehidupan guna mengharapkan ampunan dan rahmat Allah SWT." 120. Sahabat Al-Qur'an adalah komunitas hijrah yang mengajak jamaahnya untuk mencintai Al-Qur'an. Banyak faktor yang melatarbelakangi para anggota komunitas Sahabat Al-Qur'an berhijrah, dan motif mereka berhijrah juga sangat beragam.

Jika dianalisis dengan menggunakan teori tindakan sosial yang digagas oleh Max Weber, maka tindakan yang dilakukan oleh para Sahabat Al-Qur’an merupakan tindakan yang berorientasi pada nilai dan tindakan afektif. Salah satu anggota komunitas Sahabat Al-Qur'an memaknai hijrah sebagai proses peningkatan kualitas diri, semata-mata karena mengharap ridha Allah SWT. Makna hijrah dalam Al-Qur’an adalah suatu proses menuju arah yang lebih baik dalam segala aspek kehidupan guna mengharapkan ampunan dan rahmat dari Allah SWT.”139.

Sahabat Al-Qur'an mengartikan hijrah sebagai perubahan tingkah laku, tempat, sikap, dan lain sebagainya. Bedanya, Komunitas Sahabat Al-Qur'an hanya fokus pada kajian-kajian yang terdapat dalam Al-Qur'an, namun juga membahas hal-hal umum lainnya.

KAJIAN KEPUSTAKAAN

Penelitian Terdahulu

Komunitas Hijrah di Jember

Komunitas hijrah merupakan gerakan sosial keagamaan yang ada di tengah masyarakat, komunitas hijrah merupakan wadah bagi para generasi muda yang ingin melakukan suatu gerakan atau perubahan, komunitas hijrah selalu berlandaskan prinsip-prinsip Islam, oleh karena itu kegiatan-kegiatan di komunitas hijrah selalu ada. memberikan dampak positif bagi anggotanya. Komunitas hijrah yang dipilih penulis adalah tiga komunitas yang mempunyai model hijrah yang mirip dengan komunitas pemuda Pergeseran Hijrah di Bandung. Alasan penulis lebih memilih tiga komunitas (Majelis Gaul, Al-Fath, Sahabat Al-Qur'an) dibandingkan komunitas lainnya karena ketiga komunitas ini mempunyai model dan referensi yang sama yaitu komunitas Shift di Bandung.

Masih banyak komunitas dan majelis ta’lim lain yang juga memiliki kesamaan strategi dan tujuan dakwahnya, namun penulis lebih fokus pada ketiga komunitas diatas karena komunitas-komunitas tersebut mempunyai kesamaan model, metode dakwah dan makna hijrah.

Pengertian Hijrah

  • Pengertian Hijrah
  • Faktor-Faktor Hijrah
  • Bentuk Dan Macam-Macam Hijrah

Menurut Quraish Shihab dalam bukunya menjelaskan bahwa makna hijrah adalah perjuangan yang besar, yang selalu diiringi dengan sikap optimis.26 Menurut Quraish Shihab, kata hijrah tidak jauh berbeda dengan kebanyakan ulama dalam penafsiran hijrah. . Nurcholish Madjid berpendapat bahwa hijrah adalah perjuangan yang berkaitan dengan perbaikan kualitatif untuk mewujudkan masyarakat yang lebih baik.28 Menurut Ali Syari'ati, hijrah berarti tidak sebatas meninggalkan tempat tinggalnya, tetapi juga meninggalkan sesuatu yang melekat pada diri sendiri. Dalam konteks perjuangan ideologi tauhid, hijrah merupakan sikap konsisten terhadap Islam yang harus terpatri dalam diri umat.29.

Proses perubahan yang dimulai dari dalam mempunyai kekuatan yang lebih besar dibandingkan perubahan yang berasal dari luar. Ada juga orang yang melakukan perubahan karena dorongan dari temannya, yaitu mempunyai teman yang shaleh, taat beribadah, aktif dalam komunitas hijrah, sehingga membuatnya ingin menjadi pribadi yang lebih baik. Bentuk hijrahnya bermacam-macam, antara lain hijrah makaniyah, hijrah nafsiyah, dan hijrah amaliyah.36 Hijrah makaniyah berpindah dari tempat yang tidak aman ke tempat yang lebih aman.

Hijrah Maknawiyah sendiri terbagi menjadi empat, yaitu hijrah i'tiqadiyah, hijrah fikriyah, hijrah syu'uriyah, dan hijrah sulukiyah.40. Saat ini makna hijrah adalah berpindah dari kebiasaan buruk menuju kebiasaan yang lebih baik.

Kajian Teori Tindakan Sosial

  • Pengertian Tindakan Sosial
  • Tindakan Sosial Menurut Max Weber

Tindakan sosial sendiri merupakan sesuatu yang lebih mempunyai kemiripan antar perilaku masyarakat walaupun tidak selalu mengandung timbal balik. Tindakan sosial itu sendiri mengharuskan setidaknya seseorang memahami perilakunya berdasarkan pengalaman subjektif orang lain atas maksud dan perasaan orang lain.47. Paradigma yang dikemukakan Max Weber ini erat kaitannya dengan teori tindakan sosial yang digagasnya.

Max Weber berpendapat bahwa tindakan yang dilakukan oleh setiap orang tidak dapat dipisahkan dari struktur dan institusi sosial. Menurut paradigma ini, maka tindakan sosial tidak selalu mengacu pada struktur sosial, melainkan struktur sosial mengacu pada pengertian atau makna keseluruhan dari suatu tindakan yang dilakukan oleh individu-individu tersebut.49. Max Weber sendiri melihat sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari tindakan sosial dan hubungan sosial50 Selain itu, Max Weber menjelaskan sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari tindakan lebih lanjut, kemudian sosiologi fokus pada hubungan sebab akibat dan sosiologi harus menggunakan pemahaman interpretatif.51.

Teori tindakan berasal dari karya Weber yang menekankan pada tindakan intersubjektif dan intrasubjektif yang timbul dari pemikiran manusia yang menjadi ciri tindakan sosial. Dengan teori tindakan sosial kita dapat mengetahui dan memahami perilaku individu atau kelompok, bahwa setiap tindakan yang dilakukan mempunyai motif. Berdasarkan rasionalitas menurut Weber, rasionalitas sendiri merupakan konsep dasar yang digunakan Weber untuk mengklasifikasikan berbagai jenis tindakan sosial.

54 Alis Muhlis dan Norkholis, “Analisis Max Weber Tentang Tindakan Sosial Dalam Tradisi Membaca Kitab Al Mukhtasar Al-Bukhari”, Jurnal Living Hadith, Vol. 55 Qunzita Lazuardia, “Aksi Sosial Masyarakat Jamaah Haji: Kajian Deskriptif Aksi Sosial Masyarakat Jamaah Haji di Kecamatan Wonokusumo”, Jurnal Online Sosiologi Ilmu Sosial Komunitas Unair, Vol. Artinya aksi sosial ini menjadi pertimbangan terlebih dahulu karena nilai sosial dan nilai agama diutamakan.

Teori tindakan sosial Max Weber dapat dipahami secara subyektif dan dengan pola tujuan yang saling terkait. Selain itu, tindakan sosial juga mempunyai pengaruh tersendiri terhadap hubungan yang terjadi dalam masyarakat atau kelompok serta struktur yang terkait dengan pola tersebut.58. Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan dan memperoleh data dalam penelitian.

Analisis Data

Keabsahan Data

Tahap-Tahap Penelitian

Dalam aktivitasnya komunitas ini juga menayangkan kegiatan dan kegiatan komunitas hijrah lainnya, seperti kegiatan United Muslim di Yogyakarta, kegiatan Yuk Ngaji di Malang, kegiatan Sahabat Quran di Jember, dll. Pendiri Komunitas Sahabat Al-Qur'an, Ustad Herman, dalam wawancaranya menjelaskan tentang terbentuknya komunitas Sahabat Al-Qur'an sebagai berikut: Berdirinya Komunitas Sahabat Al-Qur'an pada bulan April 2019 yang bertepatan dengan dengan sebulan sebelum Ramadhan.

Sahabat Al-Qur'an merupakan komunitas yang mencakup banyak kalangan, mulai dari kalangan muda hingga yang sudah menikah.

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

Gambaran Objek Penelitian

  • Profil Komunitas Hijrah Majelis Gaul
  • Profil Komunitas Al-Fath Pemuda Hijrah
  • Profil Komunitas Sahabat Qur’an

Analisis Data Temuan

  • Majelis Gaul
  • Al-Fath Pemuda Hijrah
  • Sahabat Qur’an

Disini penulis akan menguraikan motif dan tindakan yang dilakukan oleh beberapa komunitas hijrah ditinjau dari konsep aksi sosial yang digagas oleh Max Weber. Ustad Hutri yang mendirikan komunitas hijrah ini, selain mempertimbangkan secara matang, juga mencermati kondisi dan fenomena sosial yang terjadi di masyarakat. Lalu ada juga yang memutuskan untuk aktif di komunitas hijrah, karena sejak kecil sudah terbiasa berorganisasi, keluarganya mempunyai latar belakang berorganisasi, dan ketika besar nanti juga sudah terbiasa bekerja di berbagai organisasi, salah satunya adalah komunitas hijrah.

Tindakan rasional Irfan dan kawan-kawan mendirikan komunitas hijrah di IAIN Jember dapat dianalisis dengan menggunakan teori tindakan sosial Weber mengenai tindakan rasional. Indah Wahyuningsih sebagai salah satu anggota komunitas Al-Fath memutuskan untuk bergabung dengan komunitas hijrah karena merasa apa yang diperolehnya selama ini di kampus kurang maksimal, seperti yang diungkapkan Indah dalam wawancaranya: Karena mereka selalu mengikuti kegiatan yang mereka lakukan. yang dilakukan oleh masyarakat hijrah merasa nyaman, merasa lebih tenang, damai dan juga merasa lebih dekat dengan agamanya.

Berdasarkan pemaparan temuan masyarakat hijrah di atas, dapat diambil kesimpulan mengenai fenomena hijrah yang terjadi di Jham. Perkembangan komunitas Hijrah setiap tahunnya di Jember sangat signifikan, namun hanya sedikit komunitas Hijrah yang mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama. Motivasi hijrah bagi anggota yang tergabung dalam komunitas hijrah sangat beragam, ada yang hijrah karena dorongan dari pacarnya, ada juga yang bergabung karena merasa kering dan minim ilmu agama, dan ada pula yang ikut hijrah. ada juga yang ingin memperluas wawasan dan membekali diri untuk akhirat.

Artinya perbuatan yang dilakukan oleh anggota masyarakat hijrah dilakukan secara sadar, namun tujuan dari kegiatan tersebut didasarkan pada nilai-nilai yang ada, baik nilai-nilai sosial, agama dan sebagainya, serta bersifat afektif karena melibatkan perasaan pelaku dalam tindakannya. Sehingga mendorongnya untuk melakukan tindakan yang membuatnya lebih nyaman, yakni bergabung dengan komunitas hijrah.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Dengan adanya penelusuran terhadap fenomena hijrah di era milenial, diharapkan penelitian ini mengarah pada perlunya kajian ilmu agama langsung dari guru atau ustad yang paham di bidang tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

Bila pada bunga cukup besar yang diberikan oleh rentenir dapat meningkatkan pendapatan pedagang di Kecamatan Raya, maka pendapatan pedagang akan semakin meningkat lagi apabila

Bagaimanakah komunitas kristen “gereja suku” (GKPS) hasil bentukan JWS itu kemudian menghadirkan dirinya di tengah-tengah konteks barunya di ruang publik? Ke arah itulah

Pernikahan yang di lakukan waria meskipun dalam pelaksanaan tidak ada perbedaan dengan pernikahan yang di lakukan masyarakat normal pada umumnya akan

Metode pendekatan yang digunakan dalam mengkaji permasalahan ini adalah yuridis sosiologis yaitu melihat hukum sebagai gejala sosial yang terjadi di masyarakat. 3

Penentuan arah kiblat Masjid Jami Menggoro dalam perspektif sosio-historis berdasarkan dengan data yang diperoleh di lapangan, masyarakat lebih memilih untuk tetap

Metode pendekatan yang digunakan dalam mengkaji permasalahan ini adalah yuridis sosiologis yaitu melihat hukum sebagai gejala sosial yang terjadi di masyarakat. 3

Untuk karya ilmiah di IAIN Purwokerto penulis tidak menemukan dari sumber manapun yang menyinggung seperti skripsi ini yang berjudul “Kerelaan Istri Melepas Hak-Haknya

Setelah memperhatikan permasalahan yang terjadi di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti dan mengkaji lebih dalam mengenai hukum menjual badeg (nira kelapa) ke