• Tidak ada hasil yang ditemukan

Home - Open Access Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Home - Open Access Repository"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kanker servik merupakan beban negara yang menyebabkan pemerintah mengeluarkan biaya besar sampai saat ini. Kanker servik adalah kanker keempat dikalangan perempuan, dengan estimasi angka kejadian 604.000 kasus dengan 342.000 kematian pada tahun 2020 (WHO. 2022). Dari 604.000 kasus dengan 342.000 kematian pada tahun 2020, hampir 90% terjadi dinegara berpenghasilan rendah dan menengah (WHO.2022). Kanker servik paling sering didiagnosis pada perempuan antara usia 35-44 tahun dengan usia rata-rata saat terdiagnosa pada usia 50 tahun dan jarang terjadi pada perempuan di bawah usia 20 tahun (American Cancer Society, 2022).

Di Indonesia, data dari Riskesdas tahun 2013 prevalensi kanker adalah 1,4 per 1000 penduduk. Prevalensi kanker tertinggi berada di DI Yogyakarta (4,1%), diikuti jawa tengah (2,1 %), Bali (2%), Bengkulu dan DKI Jakarta 1,9 per mil. (Kemkes RI, 2015).

RSUD Ulin Banjarmasin merupakan salah satu rumah sakit yang menangani masalah kanker servik dan rumah sakit rujukan kanker servik di Kalimantan Selatan, data dari rekam medik RSUD Ulin Banjarmasin tanggal 2 November 2022 didapatkan data sekunder jumlah perempuan dengan kanker servik dirawat inap dan rawat jalan bulan Januari sd Oktober 2022 sebanyak 1.354 perempuan (52 %), Perempuan yang datang ke RS Ulin pada stadium lanjut jumlah 766 perempuan (57 %). Perempuan yang paling banyak datang ke poli kandungan pertama kali adalah pada stadium lanjut berjumlah 108 perempuan (51 %).

(2)

2

Saat terdiagnosa kanker serviks merupakan saat yang menyakitkan bagi pasien, keluarga dan orang terdekat. Pasien yang terdiagnosa kanker cerviks tidak hanya menjalani perawatan saja, pasien juga memerlukan perawatan holistik dan mendukung. Kanker servik diyakini dapat dicegah dengan skrining kanker servik. Pada stadium awal kanker servik dapat dengan mudah diobati, pada stadium lanjut pengobatan penyakit bisa sangat menantang atau tidak mungkin disembuhkan. (Binka, C ., Doku,DT, Asare, KA. 2017).

Pada perempuan penderita kanker servik, kekhawatiran seperti perubahan body image dan masalah fisik yang muncul akibat gejala penyakit dapat menimbulkan masalah psikologis (Afiyanti,Y.,Wardani, IY, Martha, E.2019) juga dapat menimbulkan stres yang mempengaruhi kondisi fisiologis dan psikologis pasien. Efek fisiologis antara lain kurang nafsu makan, pegal- pegal, berat badan turun, rambut rontok. sedangkan dampak psikologis meliputi ketakutan, kecacatan, ketergantungan, stres karena kehilangan fungsi peran dan menghadapi masalah keuangan ( Pradjatmo, H , Nisman, WA , Fatmawati, Y.2017). Gangguan spritual pada perempuan kanker mungkin diakibatkan oleh keyakinan bahwa penyakit mereka adalah hukuman dari Tuhan dan dalam beberapa kasus perempuan akhirnya kehilangan keyakinan mereka dalam praktik spritualitas (Sanke,K, Dalal, V, Agarwal, Sarve, P., 2016). Perempuan dengan lebih banyak kebutuhan perawatan suportif yang tidak terpenuhi cendrung memiliki status kesehatan global dan status kesehatan fungsional yang lebih rendah, serta lebih banyak gejala yang berkaitan dengan kanker atau pengobatan kanker. (Afiyanti, Y. , Milanti, A. ,Putri, RH ., 2018).

Perempuan yang terdiagnosa kanker servik bisa di sembuhkan jika saja mereka memeriksakan sejak dini ke pelayanan kesehatan. Deteksi dini (skrining) merupakan hal yang sangat diperlukan. Skrining kanker serviks merupaan pengujian untuk prakanker dan yang berisiko mengidap kanker, yang sebagian besar terjadi tanpa timbulnya gejala (Sari, SR. Asriwati.,

(3)

3

Marsaulina, I., 2022). Selain itu berbagai hambatan dapat terjadi wanita yang tinggal dipedesaan dibandingkan perkotaan sering menghadapi hambatan tambahan untuk perawatan karena kurangnya perawatan yang dapat diakses atau jarak yang lebih jauh keperawatan yang tepat dan kurang patuh terhadap pedoman skrining (Richman, AR., Torres, ET., Troutman, J. 2015}.

Masalah finansial dan rasa khawatir akan biaya merupakan hal yang terjadi diantara pasien kanker, mereka harus menyeimbangkan antara pendapatan dan pengeluaran, tetapi hal itu tidak dapat dilakukan apabila dihadapkan dengan pengeluaran yang terlalu tinggi sebagai akibat dari perawatan dan pengobatan kanker (Susilowati, M., Afiyanti, Y. 2020).

Konsekuensi negatif dari penyakit kanker dapat menyebabkan kemarahan yang lebih besar baik pada pasien maupun anggota keluarga, perasaan depresi, kecemasan, dan kemarahan adalah emosi yang dirasakan dalam penyesuaian diagnosis kanker tersebut. (Julkunen, J., Lilius, MG., Hietanen, P. 2008) dengan demikian, dukungan keluarga sangat besar dalam menentukan program pengobatan kanker. ( Pradjatmo, H, Nisman, WA, Fatmawati, Y. 2017).

Berdasarkan studi deskriptif kualitatif diatas, tampak gambaran pengalaman individu bervariasi yang bisa dilihat dari respon awal pasien saat pertama kali terdiagnosa kanker servik, Indonesia mempunyai keadaaan sosial dan budaya yang berbeda dengan keadaaan dinegara lain sehingga pengalaman yang dialami perempuan saat itu mungkin berbeda. Penerimaan perempuan Indonesia saat terdiagnosa kanker serviks pun lebih meminta pendapat dari berbagai informasi dengan lingkungan sosial sehingga bisa berpengaruh pula terhadap pengobatan yang akan dijalaninya.

Belum adanya penelitian di RSUD Ulin Banjarmasin yang mengeksplorasi secara mendalam mengenai pengalaman perempuan yang terdiagnosa kanker

(4)

4

serviks dan juga ingin mengeksplorasi cerita para perempuan yang terdiagnosis kanker servik mulai dari saat terdiagnosis sampai selesai menjalani terapi kanker dalam satu tahun terakhir di RSUD Ulin Banjarmasin sehingga peneliti tertarik mengambil judul Pengalaman Perempuan Terdiagnosis Kanker Servik: Studi Deskriptif Kualitatif.

1.2. Masalah Penelitian

RSUD Ulin Banjarmasin merupakan salah satu rumah sakit yang menangani masalah kanker servik dan rumah sakit rujukan kanker servik di Kalimantan Selatan, berdasarkan data dari rekam medik RSUD Ulin Banjarmasin tanggal 2 November 2022 didapatkan data sekunder jumlah perempuan dengan kanker servik dirawat inap dan rawat jalan bulan Januari sd Oktober 2022 sebanyak 1.354 perempuan (52 %) Perempuan yang datang ke RS Ulin pada stadium lanjut jumlah 766 perempuan (57 %).Serta perempuan yang datang ke poli kandungan pertama kali yang paling banyak pada stadium lanjut berjumlah 108 perempuan (51 %).

Pada perempuan penderita kanker servik, kekhawatiran seperti perubahan body image dan masalah fisik yang muncul akibat gejala penyakit dapat menimbulkan masalah psikologis (Afiyanti, Y., Wardani,IY, Martha, E 2019) Gaangguan spritual pada perempuan kanker mungkin diakibatkan oleh keyakinan bahwa penyakit mereka adalah hukuman dari Tuhan dan dalam beberapa kasus perempuan akhimya kehilangan keyakinan mereka dalam praktik spritualitas (Sanke, K, Dalal, V, Agarwal, Sarve, P., 2016)

Perempuan yang terdiagnosa kanker servik bisa di sembuhkan jika saja mereka memeriksakan sejak dini ke pelayanan kesehatan. Deteksi dini (skrining) merupakan hal yang sangat diperlukan. Skrining kanker serviks merupaan pengujian untuk prakanker dan yang berisiko mengidap kanker, yang sebagian besar terjadi tanpa timbulnya gejala (Sari, SR. Asriwati., Marsaulina, I., 2022).

(5)

5

Bagi individu yang terdiagnosa kanker servik pertama kali, kehidupan selanjutnya merupakan suatu babak baru yang penuh tantangan dan perubahan serta akan melalui proses adaptasi terhadap proses perubahan tersebut. Mengaingat bahwa penyakit kanker servik tergolong kedalam penyakit kronis yang berlangsung lama, keputusan pasien dalam menentukan pengobatan bagi dirinya sangat penting untuk mencegah dampak penyakit yang lebih parah bahkan terjadi kematian.

Mengingat pengalaman pasien saat terdiaknosa kanker servik pertama kali sampai selesai menjalani terapi pengobatan bervariasi maka perlu ada kajian yang lebih mendalam dengan menggunakan studi deskriptif kualitatif.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pengalaman perempuan terdiagnosis kanker servik

1.4. Manfaat Penelitian 1 .4.1 Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat perkembangan keilmuan dalam beberapa aspek dalam kehidupan 1.4.2 Manfaat Praktis

1.4.2.1 Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman dan wawasan peneliti serta menjadi media untuk menerapkan ilmu kesehatan khususnya dalam mengetahui dan mengatasi masalah pengalaman perempuan terdiagnosis kanker servik pertama kali sampai selesai menajalani pengobatan di RSUD Ulin Banjarmasin.

(6)

6 1.4.2.2 Bagi Responden

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi responden sebagai tinjauan psikologis sehingga diharapkan individu mampu menghadapi dan memaknai problem yang muncul dalam dirinya dan dapat dijadikan sebagai sarana menyampaikan harapan dan keinginan terhadap keluarga sehingga teridentifikasi bentuk perawatan yang baik ketika perempuan dengan kanker servik membutuhkannya.

1.4.2.3 Bagi Rumah Sakit

Hasil penelitian ini diharapakan dapat memberi masukan kepada Rumah Sakit dalam mengatasi permasalahan yang psikologis yang timbul pada pasien dengan kanker serviks.

Referensi

Dokumen terkait

Ibnu Sutowo Baturaja adalah rumah sakit tipe C yang merupakan salah satu rumah sakit rujukan regional di Provinsi Sumatera Selatan dari Kabupaten Ogan Komering Ulu, yang

SCHOOL OF ARCHAEOLOGY 3rd Trimester AY 2022-2023 Albert Hall, UP Diliman March 13 – June 5, 2023 Time Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday 8:00-12:00 *Archaeo