Faktor-Faktor yang Memengaruhi Homeostasis Kalsium pada Jaringan Tulang
Dosen Pengampu :
Dr. Arif Fadli Muchlis, S.Ked, M.Biomed
Disusun Oleh : Nabila Muharani 22089061
PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN DEPARTEMENT KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2025
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji Syukur kehadirat Allah SWT, karena Rahmat serta kurnianya makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini dibuat dengan sebenar-benarnya dengan program pengajaran yang telah diberikan.
Banyak kata terimakasih yang kami sampaikan kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam pengajaran ataupun arahan yang diberikan, tanpa arahan dan bimbingan yang diberikan tentunya akan menjadikan makalah ini tidak sempurna.
Akhir kata, sebagai karya yang baik tentunya memerlukan sebuah celah untuk menyempurnakan materi kedepannya, untuk itu dengan segala kerendahan hati kami menerima masukan dan saran demi peningkatan dan penyempurnaan dalam makalah dan pembelajaran ini.
Padang, Februari 2025
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Homeostasis kalsium merupakan proses penting yang menjaga keseimbangan kadar kalsium dalam tubuh, terutama di dalam jaringan tulang. Kalsium adalah mineral esensial yang berperan dalam berbagai fungsi biologis, termasuk pembentukan tulang, kontraksi otot, dan pengaturan fungsi saraf. Jaringan tulang berfungsi sebagai reservoir utama kalsium, yang dapat dilepaskan atau disimpan sesuai kebutuhan tubuh. Oleh karena itu, pemahaman tentang faktor-faktor yang memengaruhi homeostasis kalsium sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang dan mencegah gangguan yang berkaitan dengan ketidakseimbangan kalsium.
Salah satu faktor utama yang memengaruhi homeostasis kalsium adalah asupan kalsium dari makanan. Kalsium dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti produk susu, sayuran hijau, dan makanan laut. Asupan kalsium yang cukup sangat penting untuk mendukung pembentukan dan pemeliharaan jaringan tulang yang sehat. Di sisi lain, defisiensi kalsium dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang dan meningkatkan risiko osteoporosis, terutama pada individu yang berisiko tinggi, seperti wanita pascamenopause dan orang tua.
Oleh karena itu, pola makan yang seimbang dan kaya kalsium sangat diperlukan untuk menjaga homeostasis kalsium.
Selain asupan kalsium, aktivitas fisik juga berperan penting dalam menjaga homeostasis kalsium pada jaringan tulang. Latihan beban dan aktivitas fisik yang melibatkan gerakan tubuh dapat merangsang pembentukan tulang dan meningkatkan kepadatan mineral tulang.
Ketika tulang mengalami tekanan atau beban, sel-sel tulang, seperti osteoblas, akan aktif dalam proses pembentukan tulang, sementara osteoklas akan berperan dalam resorpsi tulang. Dengan demikian, aktivitas fisik yang teratur dapat membantu menjaga keseimbangan antara pembentukan dan resorpsi tulang, yang pada gilirannya mendukung homeostasis kalsium.
Hormon juga memainkan peran krusial dalam mengatur homeostasis kalsium. Hormon paratiroid (PTH) dan kalsitonin adalah dua hormon utama yang terlibat dalam pengaturan kadar kalsium dalam darah. PTH meningkatkan kadar kalsium dalam darah dengan merangsang resorpsi tulang, meningkatkan reabsorpsi kalsium di ginjal, dan merangsang aktivasi vitamin D. Sebaliknya, kalsitonin berfungsi menurunkan kadar kalsium dalam darah dengan menghambat aktivitas osteoklas. Ketidakseimbangan hormon ini dapat menyebabkan gangguan dalam homeostasis kalsium, yang berpotensi mengarah pada masalah kesehatan tulang. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang faktor- faktor yang memengaruhi homeostasis kalsium sangat penting untuk pencegahan dan pengelolaan penyakit tulang.
1.2 Rumusan Masalah
1. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Homeostasis Kalsium pada Jaringan Tulang.
1.3 Tujuan
Penetapan tujuan dalam suatu kegiatan adalah penting sebagai awal untuk kegiatan selanjutnya untuk mencapai tujuan penelitian. Sesuai dengan latar belakang dan masalah
penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah Faktor-Faktor yang Memengaruhi Homeostasis Kalsium pada Jaringan Tulang.
BAB II PEMBAHASAN 2.2 Pengertian Homeostatis
Tubuh yang sehat akan selalu mempertahankan kalsium pada batas normal. Inilah yang disebut “homeostatis kalsium”
Jika dari pola makan unsur kalsium tidak mencukupi, maka tubuh mempunyai car acara untuk menjaga agar kalsium darah tidak menurun.
2.3 Peran Tulang dalam Proses Homeostatis Kalsium
Sekitar 99% kalsium tubuh berada pada tulang dan sisanya tersebar di seluruh tubuh dalam bentuk cairan tubuh.
Kehilangan kalsium melalui ekresi ( urine dan feses), keringat, dan paru paru saat bernapas
Apabila kebutuhan kalsium tidak bisa terpenuhi, tubuh akan mengambil kalsium dari tulang yang berfungsi sebagai Gudang penyimpanan kalsium utama agar dapat mempertahankan kecukipan kalsium. Dengan mengandalkan hormaon kalsitonin, hormon paratiroid, dan vitamin D
2.4 Kalsium Dalam Tubuh
Kalsium masuk ke dalam tubuh melalui saluran gastro-intestinal, dan diabsorpi terutama dalam usus halus dengan cara difusi pasif dan transport aktif
Agar dapat diabsorpi dengan baik oleh tubuh, kalsium hendaklah dalam bentuk larutan dan terionisasi dan kalsium didistribusi dengan cepat ke jaringan skeletal.
2.5 Fungsi Kalsium
Bersama fosfor membentuk matriks tulang, pembentukan ini dipengaruh oleh vitamin D. Yang mana vitamin D digunakan untuk meningkatkan kalsium dari usus dan merangsang ginjal untuk mereabsorsi kalsium dan urin Kembali dalam darah.
Membantu proses penggumpalan darah
Mempengaruhi penerimaan rangsang pada otot dan saraf 2.6 Dampak
Karies dentis (kerusakan gigi)
Pertumbuhan tulang menjadi tidak sempurna
Sukar terjadi penggumpalan darah
Terjadinya kekejangan otot
Menimbulkan meninngkatkan hormon paratiroid 2.6 Kelebihan Kalsium dapat menyebabkan :
Dapat menyebabkan sulit buang air besar (konstipasi)
Mengganggu penyerapan mineral seperti zat besi, seng, dan tembaga
Menyebabkan risiko hiperkalsemia dan gangguan fungsi ginjal HOMEOSTATIS KALSIUM
Mekanisme homestatis kalsium adalah proses untuk menarik kalsium dari sumber makanan dan untuk mengusahakan perubahan yang jelas dari konsentrasi kalsium dalam cairan ekstra sel.
I. Mekanisme homeostatis kalsium memerlukan aksi 3 hormon, yaitu:
Hormon parathyroid (PTH)
Kalsitriol (1.5 (OH)2-D3)
Kalsitonin (CT)
II. Mekanisme homeostatis kalsium beraksi pada 3 organ:
Tulang
Ginjal
Usus
Proses Homeostatis Kalsium
I. Jika kadar ion kalsium dalam plasma turun dibawah batas rendah (1,1 mmol/L), kelenjar parathyroid meningkatkan sekresi PTH. PTH selanjutnya merangsang pergerakan kalsium dan fosfat dari tulang ke darah dan beraksi pada ginjal meningkatkan resopsi kalsium dan ekksresi fosfat.
II. Aksi kedua PTH yang penting pada ginjal selanjutnya adalah : merangsang pembentukan 1,25 (OH)-D3
III. Kalsitriol (bentuk aktif dari vitamin D) bekerja pada usus meningkatkan penyerapan kalsium dan ikut berperan dalam aksi PTH pada tulang dan ginjal. Kerja Bersama zat ini menaikkan kadar kalsium dalam cairan ekstra sel, dan mempertahankan atau menurunkan kadar fosfat dalam cairan sel.
IV. Peningkatan kalsitonin berfungsi dalam menghambat proses resorpsi ( penyerapan) tulang
Hormon Utama Pengatur Homeostasis Kalsium:
1. Hormon Paratiroid (PTH):
Dihasilkan oleh kelenjar paratiroid.
Berperan meningkatkan kadar kalsium darah dengan cara:
Merangsang pelepasan kalsium dari tulang (resorpsi tulang).
Meningkatkan penyerapan kalsium di usus.
Meningkatkan reabsorpsi kalsium di ginjal.
2. Vitamin D (Kalsitriol):
Berperan meningkatkan penyerapan kalsium di usus.
Juga berperan dalam resorpsi tulang.
3. Kalsitonin:
Dihasilkan oleh kelenjar tiroid.
Berperan menurunkan kadar kalsium darah dengan cara menghambat resorpsi tulang.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Homeostasis Kalsium:
1. Asupan Kalsium dari Makanan:
Asupan kalsium yang cukup sangat penting untuk menjaga keseimbangan kalsium.
Kekurangan kalsium dapat menyebabkan tubuh mengambil kalsium dari tulang, sehingga melemahkan tulang.
2. Asupan Vitamin D:
Vitamin D diperlukan untuk penyerapan kalsium di usus.
Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan gangguan penyerapan kalsium.
3. Fungsi Ginjal:
Ginjal berperan dalam reabsorpsi dan ekskresi kalsium.
Gangguan fungsi ginjal dapat memengaruhi keseimbangan kalsium.
4. Fungsi Usus:
Usus berperan dalam penyerapan kalsium dari makanan.
Gangguan fungsi usus dapat memengaruhi penyerapan kalsium.
5. Aktivitas Fisik:
Aktivitas fisik yang teratur, terutama latihan beban, merangsang pembentukan tulang dan membantu menjaga kepadatan tulang.
kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan kehilangan kalsium pada tulang.
6. Usia:
Seiring bertambahnya usia, kemampuan tubuh untuk menyerap kalsium dan mempertahankan kepadatan tulang menurun.
Pada wanita menopause, penurunan kadar estrogen dapat mempercepat resorpsi tulang.
7. Hormon lain:
Hormon estrogen dan testosteron memiliki peran dalam mempertahankan kepadatan tulang.
Hormon pertumbuhan juga mempengaruhi pertumbuhan tulang.
8. Faktor Genetik:
Faktor genetik dapat memengaruhi kepadatan tulang dan risiko osteoporosis.
9. Obat-obatan:
Beberapa obat, seperti kortikosteroid, dapat meningkatkan resorpsi tulang dan memengaruhi keseimbangan kalsium.
10. Gaya hidup:
Merokok dan konsumsi alkohol berlebihan dapat mengganggu homeostasis kalsium.
Proses Homeostasis Kalsium pada Tulang:
1. Resorpsi Tulang:
Proses pelepasan kalsium dari tulang ke dalam darah.
Dilakukan oleh sel osteoklas.
Ditingkatkan oleh PTH dan vitamin D.
2. Pembentukan Tulang (Osteogenesis):
Proses pembentukan jaringan tulang baru.
Dilakukan oleh sel osteoblas.
Dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kalsium, vitamin D, dan hormon pertumbuhan.
Gangguan Homeostasis Kalsium:
1. Hiperkalsemia:
Kadar kalsium darah tinggi.
Dapat disebabkan oleh hiperparatiroidisme, kanker, atau penggunaan suplemen kalsium berlebihan.
2. Hipokalsemia:
Kadar kalsium darah rendah.
Dapat disebabkan oleh hipoparatiroidisme, kekurangan vitamin D, atau gangguan fungsi ginjal.
3. Osteoporosis:
Kondisi tulang rapuh akibat kehilangan massa tulang.
Dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kekurangan kalsium dan vitamin D, serta perubahan hormonal.