Horticulture Statistics 2022

(1)

https://www.bps.go.id

(2)

https://www.bps.go.id

(3)

STATISTIK HORTIKULTURA 2022 Statistics of Horticulture 2022

ISSN: 2745-679X

No. Publikasi/Publication Number: 05100.2302 Katalog/Catalogue: 5204003

Ukuran Buku/Book Size: 17,6 x 25 cm

Jumlah Halaman/Number of Pages: x + 97 halaman/pages Naskah/Manuscript:

Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Directorate of Food Crops, Horticulture, and Estate Crops Statistics Penyunting/Editor:

Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Directorate of Food Crops, Horticulture, and Estate Crops Statistics Desain Kover/Cover Designed by:

Direktorat Diseminasi Statistik

Directorate of Statistical Dissemination Penerbit/Published by:

BPS RI/BPS-Statistics Indonesia Sumber Ilustrasi/Graphics by:

www.canva.com, www.freepik.com, unsplash.com (Roberto Carlos Román Don, Mitchell Luo, dan Shelley Pauls)

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengkomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik

Prohibited to announce, distribute, communicate, and/or copy part or all of this book for commercial purpose without permission from BPS-Statistics Indonesia

https://www.bps.go.id

(4)

TIM PENYUSUN / TEAM MEMBERS

Pengarah / Director : Dr. Kadarmanto, M.A.

Penanggung Jawab / Coordinator : Ir. Rita Setiawati, M.M.

Editor / Editors : Ir. Rita Setiawati, M.M.

Tarida Herdina Marpaung, SST, M.E.

Penulis / Contributors : Amelia Dertta Irjayanti, S.AP., M.SE.

Agung Setyo Wibowo, SST Hanik Stiyaningsih, SST, M.Sc.

Ike Mahlida Putri, SST

Oktya Putri Gitaningtyas, SST, M.S.E.

Satria Kurnia Areka, S.Tr.Stat Wati Suprapti, S.Pd.

Zelani Nurfalah, SST

(5)

(6)

KATA PENGANTAR

S tatistik Hortikultura 2022 merupakan kelanjutan seri publikasi statistik hortikultura yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) setiap tahun. Pengumpulan data di lapangan dilakukan oleh aparat Dinas Pertanian di kabupaten/kota. Pengolahan data dilakukan oleh BPS Kabupaten/Kota berdasarkan laporan Kepala Cabang Dinas (KCD) dari seluruh kecamatan di Indonesia.

Publikasi ini merupakan data Angka Tetap (ATAP) Hortikultura Tahun 2022 untuk 18 komoditas strategis hortikultura di Indonesia hasil kerja sama Badan Pusat Statistik dengan Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian. Data yang disajikan dalam publikasi ini dalam bentuk infografis sehingga lebih ringkas dan informatif yang berisi data produksi, luas panen, dan jumlah tanaman menghasilkan serta data pendukung lain seperti konsumsi dan perdagangan luar negeri.

Semoga publikasi ini bisa memberikan informasi berharga bagi pengguna data BPS, baik untuk pemerintah, swasta, maupun stakeholder lainnya.

Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan publikasi ini. Kritik dan saran akan sangat kami hargai untuk penyempurnaan publikasi ke depan.

Jakarta, Mei 2023 Kepala Badan Pusat Statistik

Republik Indonesia

Dr. Margo Yuwono, S.Si., M.Si.

(7)

PREFACE

S tatistics of Horticulture 2022 is a continuation BPS-Statistics Indonesia publication series that annually published. The field data collections were conducted by the local Agriculture staffs at districts/municipality. Data processing was managed by BPS Regional Office in each regency/municipality level based on the report summited by Agricultural Extension Services from all sub districts in Indonesia.

This publication presents the final figures (ATAP) of 2022 for 18 strategic horticultural commodities in Indonesia from the collaboration of BPS-Statistics Indonesia with Directorate General of Horticulture, Ministry of Agriculture. Data presented in this publication is in the form of infographics so that data of production, harvested area and number of plants as well as other supporting data such as consumption and foreign trade can be more concise and informative.

Hopefully, this publication can provide valuable information for all users, not only for government, but also for private sector and others. This publication is expected to be useful source of information for various purposes. Acknowledgements to all stakeholders having contributed in perparing this publication. Suggestions will be greatly appreciated for improving the next edition of this publication.

Jakarta, Mei 2023 BPS-Statistics Indonesia

Dr. Margo Yuwono, S.Si., M.Si.

Chief Statistician

(8)

DAFTAR ISI CONTENTS

KATA PENGANTAR ... v

PREFACE ... vi

DAFTAR ISI / CONTENTS ... vii

DAFTAR TABEL / LIST OF TABLES ... ix

PENJELASAN / EXPLANATION ... 1

ULASAN SAYURAN SEMUSIM / SEASONAL VEGETABLE REVIEW ... 5

ULASAN BUAH-BUAHAN TAHUNAN / ANNUAL FRUIT REVIEW ... 31

ULASAN TANAMAN BIOFARMAKA / MEDICINAL PLANTS REVIEW ... 55

ULASAN TANAMAN HIAS / ORNAMENTAL PLANTS REVIEW ... 65

TABEL-TABEL / TABLES ... 73

LAMPIRAN / APPENDIX ... 93 Halaman Page

(9)

(10)

DAFTAR TABEL LIST OF TABLES

1 Luas Panen Tanaman Sayuran dan Buah–buahan Semusim Menurut Jenis Tanaman (Ha) Tahun 2022 Harvested Areas of Seasonal Vegetables and Fruits

by Kind of Plant (Ha) in 2022 ... 74 2 Produksi Tanaman Sayuran dan Buah–buahan

Semusim Menurut Jenis Tanaman (Kuintal) Tahun 2022 Production of Seasonal Vegetables and Fruits by

Kind of Plant (Quintal) in 2022 ... 76 3 Luas Panen Tanaman Sayuran dan Buah–buahan

Semusim Menurut Jenis Tanaman (Ha) Tahun 2018–2022

Harvested Areas of Seasonal Vegetables and Fruits

by Kind of Plant (Ha) in 2018–2022 ... 78 4 Produksi Tanaman Sayuran dan Buah–buahan

Semusim Menurut Jenis Tanaman (Kuintal) Tahun 2018–2022

Production of Seasonal Vegetables and Fruits by

Kind of Plant (Quintal) in 2018–2022 ... 79 5 Tanaman Menghasilkan Buah-Buahan dan Sayuran

Tahunan (Pohon/Rumpun) Tahun 2022

Harvested Plants of Annual Fruit and Vegetable

(Tree/Clump) in 2022 ... 80 6 Produksi Buah-Buahan dan Sayuran Tahunan (Ton)

Tahun 2022

Production of Annual Fruit and Vegetable (Ton) in

2022 ... 81 7 Tanaman Menghasilkan Buah-Buahan dan Sayuran

Tahunan (Pohon/Rumpun) Tahun 2018-2022 Harvested Plants of Annual Fruit and Vegetable

(Tree/Clump) in 2018–2022 ... 82 8 Produksi Buah-Buahan dan Sayuran Tahunan (Ton)

Tahun 2018-2022

Production of Annual Fruit and Vegetable (Ton) in

2018–2022 ... 83 Halaman Page

(11)

9 Luas Panen Tanaman Biofarmaka (m

²

) Tahun 2022

Harvested Areas of Medicinal Plant (m

²

) in 2022 ... 84 10 Produksi Tanaman Biofarmaka (Kg) Tahun 2022

Production of Medicinal Plant (Kg) in 2022 ... 85 11 Luas Panen Tanaman Biofarmaka (m

²

), 2018–2022

Harvested Areas of Medicinal Plant (m

²

), 2018–2022 ... 86 12 Produksi Tanaman Biofarmaka (Kg), 2018–2022

Production of Medicinal Plant (Kg), 2018–2022 ... 87 13 Luas Panen Tanaman Hias (m

²

) Tahun 2022

Harvested Areas of Ornamental Plant (m

²

) in 2022 ... 88 14 Produksi Tanaman Hias Tahun 2022

Production of Ornamental Plant in 2022 ... 89 15 Luas Panen Tanaman Hias (m

²

), 2018–2022

Harvested Areas of Ornamental Plant (m

²

), 2018–

2022 ... 90 16 Produksi Tanaman Hias, 2018–2022

Production of Ornamental Plant, 2018–2022 ... 91 Halaman Page

(12)

PENJELASAN

PENDAHULUAN

Statistik Hortikultura 2022 merupakan kelanjutan seri publikasi statistik hortikultura yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik setiap tahun. Pengumpulan data hortikultura dilakukan oleh Kepala Cabang Dinas (KCD)/Petugas Pengumpul Data Dinas Pertanian Kabupaten/Kota. Dokumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah daftar SPH-SBS untuk laporan sayuran dan buah-buahan semusim yang dikumpulkan setiap bulan, SPH-BST untuk laporan buah- buahan dan sayuran tahunan, SPH-TBF untuk laporan tanaman biofarmaka, dan SPH-TH untuk laporan tanaman hias yang dikumpulkan secara triwulanan. Pengolahan data dilakukan di BPS Kabupaten/Kota dengan menggunakan program aplikasi

‘Statistik Pertanian Hortikutura Online’

(SPH Online) menggunakan master wilayah semester 1 tahun 2021.

MAKSUD DAN TUJUAN

Data yang disajikan dalam publikasi ini merupakan data Angka Tetap (ATAP) Hortikultura Tahun 2022 hasil kerja sama Badan Pusat Statistik dengan Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian untuk 18 komoditas strategis hortikultura di Indonesia. Selain data produksi, luas panen, dan jumlah tanaman yang menghasilkan hasil pengolahan SPH Online juga ditampilkan data pendukung lain seperti konsumsi dan perdagangan luar negeri.

RUANG LINGKUP

Pengumpulan data Statistik Pertanian Hortikultura mencakup seluruh wilayah di Indonesia dengan unit terkecil adalah kecamatan meliputi seluruh pertanaman baik yang diusahakan oleh rumah tangga maupun perusahaan yang bergerak pada budidaya komoditas hortikultura. Khusus komoditas tanaman hias dan tanaman biofarmaka, pencatatan hanya dilakukan untuk tanaman budidaya yang diusahakan secara komersial (dijualbelikan sebagian atau seluruhnya).

EXPLANATION

INTRODUCTION

Statistics of Horticulture 2022 is a continuation BPS-Statistics Indonesia publication series that annually published.

Horticultural data collection is carried out by Agricultural Extension Services at Regency/City Agriculture Service Officer.

Questionnaires used to collect data are Form of SPH-SBS for seasonal vegetable and fruit plants which was collected each month; SPH-BST for annual fruit and vegetable plants; SPH-TBF for medicinal plants; and SPH-TH for ornamental plants which were collected each quarter.

Data processing was conducted at BPS Regency/Municipality using application program called ‘Statistik Pertanian Hortikultura Online’ (SPH Online) using the 2021 regional master of semester 1.

MAIN PURPOSE

Data presented in this publication is the 2022 final figures (ATAP) for 18 strategic horticultural commodities in Indonesia resulting from the collaboration between BPS-Statistics Indonesia and Directorate General of Horticulture, Ministry of Agriculture. Beside data of production, harvested area, and productive plants, that are produced from SPH Online, this publication also presents other supporting data such as consumption and foreign trade.

COVERAGE

Horticulture Agricultural Statistics data collection covers all regions in Indonesia with the smallest unit being the sub-district covering all plantations cultivated by households and companies engaged in the cultivation of horticultural commodities.

Specifically, ornamental plants and medicinal plants, only cover those which are partially or wholly sold.

https://www.bps.go.id

(13)

METODOLOGI

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data tanaman hortikultura adalah metode pencacahan lengkap di seluruh kecamatan di Indonesia. Beberapa sumber untuk mendapatkan data hortikultura sebagai berikut:

1. Informasi dari petani/kelompok tani 2. Penyuluh (PPL)

3. Laporan petani kepada Kepala desa

4. Perusahaan yang mengusahakan budidaya hortikultura

5. Informasi dari pedagang, perangkai bunga (florist), asosiasi, koperasi, Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Balai Benih Hortikultura (BBH), Unit Pelayanan Teknis (UPT) Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSB TPH).

KONSEP DAN DEFINISI 1. Produksi

Produksi adalah hasil menurut bentuk produk dari setiap tanaman sayuran, buah-buahan, biofarmaka, dan tanaman hias yang diambil berdasarkan luas yang dipanen/tanaman yang menghasilkan pada bulan/triwulan laporan. Data ini bersumber dari Statistik Pertanian Hortikultura, BPS.

2. Luas Panen

Luas panen adalah luas tanaman sayuran, buah-buahan, biofarmaka, dan tanaman hias yang diambil hasilnya/dipanen pada periode pelaporan. Data ini bersumber dari Statistik Pertanian Hortikultura, BPS.

3. Tanaman Produktif

Tanaman produktif adalah tanaman yang sedang menghasilkan dan pada triwulan yang bersangkutan dipetik hasilnya. Data ini bersumber dari Statistik Pertanian Hortikultura, BPS.

4. Ekspor

Ekspor adalah kegiatan menjual barang ke luar negeri. Data ini bersumber dari Statistik Ekspor yang berasal dari dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) yang diisi oleh Eksportir dan telah diberikan ijin muat oleh Kantor Pelayanan Bea dan Cukai di seluruh wilayah Republik Indonesia.

METHODOLOGY

Method used in this data collection is to collect subdistrict level data from all subdistricts in Indonesia. Several sources to obtain horticulture data are as follows:

1. Information from farmers/group of farmers

2. Extension Officer (PPL)

3. Farmers report to head of village

4. Companies that operate horticultural cultivation,

5. Information from traders, florist,

associations, cooperatives, Empowerment and Family Welfare

(PKK), Horticultural Seed Center (BBH), Technical Services Unit (UPT) and Control and Certification Institute Food Crops and Horticulture Seeds (UPT BPSB TPH).

CONCEPTS AND DEFINITIONS 1. Production

Production is a product according to the product form of each vegetable, fruit, medicinal, and ornamental plants which are taken based on area harvested in the month / quarter of the report. This data is sourced from Horticulture Agricultural Statistics.

2. Harvested Area

Harvested area is an area of vegetables, fruits, medicinal and ornamental plants taken / harvested during the reporting period. This data is sourced from Horticultural Agricultural Statistics.

3. Productive Plant

Productive plant is plant that can be harvested at a reporting quarter. This data is sourced from Horticulture Agricultural Statistics.

4. Export

Export is an activity of selling goods abroad. This data is obtained from Export Statistics derived from documents from Goods Export Declaration (PEB), that is filled out by Exporters and approved by Customs & Excises Regional Offices in the whole area of Indonesia.

https://www.bps.go.id

(14)

Dokumen selanjutnya dikirim ke BPS untuk dilakukan kompilasi. Penggolongan barang di dalam dokumen Kepabeanan mengacu pada Buku Tarif Kepabeanan Indonesia 2018 yang didasarkan atas Harmonized System (HS) 2018.

5. Negara Tujuan

Negara tujuan adalah negara yang pada saat pengiriman diketahui sebagai negara terakhir dimana barang tersebut akan terkirim.

6. Impor

Impor adalah kegiatan pembelian barang atau jasa dari negara lain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Data ini bersumber dari Statistik Impor yang berasal dari dokumen Pemberitahuan Impor Barang (PIB), yang diterima BPS dari Kantor Bea dan Cukai. Dokumen selanjutnya dilakukan kompilasi di BPS. Penggolongan barang di dalam dokumen Kepabeanan mengacu pada Buku Tarif Kepabeanan Indonesia 2018 yang didasarkan atas Harmonized System (HS) 2018.

7. Negara Asal

Negara asal adalah negara dimana barang-barang tersebut diproduksi, setelah diverifikasi oeh Kantor Bea dan Cukai, sesuai dengan peraturan.

8. Konsumsi

Konsumsi adalah besarnya konsumsi rumah tangga selama setahun dihitung dengan mengalikan kuantitas setiap makanan yang dikonsumsi per kapita dengan jumlah penduduk. Data ini bersumber dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan data proyeksi jumlah penduduk pertengahan tahun dari Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) tahun 2015.

The documents are then sent to BPS-Statistics Indonesia for compilation.

Classification of goods inside Customs documents refers to the 2018 Customs Tariff Book Indonesia which is based on the 2018 Harmonized System (HS).

5. Destination Country

Destination country is a country where at the time of shipment is known as the last country in which the item will be sent.

6. Import

Import is an activity of purchasing goods or services from other countries to meet domestic needs. This data is obtained from Import Statistics derived from Goods Import Declaration (PIB) documents, which are received by BPS from Customs Offices.

The documents are then compiled at BPS- Statistics Indonesia. Classification of goods in customs documents refers to the 2018 Indonesian Customs Tariff Book that is based of The Harmonized System (HS) 2018.

7. Country of Origin

Country of origin is a country where goods are produced, after being verified by the Customs Office, according to regulations.

8. Consumption

Consumption is the amount of household consumption for a year which is calculated by multiplying the quantity of each food consumed per capita with the number of population. This data is obtained from National Socio-Economic Survey (Susenas) and projected data total mid-year population from the Inter-Censal Population Survey (SUPAS) 2015.

Konsumsi rumah

tangga selama setahun = Konsumsi per kapita selama seminggu x 365 hari x jumlah penduduk 7 hari

Household consumption

for a year = Consumption per capita for a week x 365 days x total population 7 days

https://www.bps.go.id

(15)

9. Tingkat Partisipasi Konsumsi

Tingkat partisipasi konsumsi adalah perbandingan antara rumah tangga yang mengonsumsi komoditas tertentu dengan jumlah seluruh rumah tangga.

9. Consumption Participation Rate

Consumption Participation Rate is comparison between households that consume certain commodities and the total number of households.

https://www.bps.go.id

(16)

ULASAN SAYURAN SEMUSIM SEASONAL VEGETABLE REVIEW

(17)

(18)

SAYURAN SEMUSIM

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil sayuran dan buah- buahan semusim. Komoditas sayuran dan buah-buahan semusim yang mempunyai kontribusi besar terhadap produksi hortikultura dan tingkat inflasi adalah bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, kentang, tomat, dan wortel.

Bawang Merah

Produksi bawang merah tahun 2022 mencapai 1,98 juta ton, turun sebesar 1,11%

(22,23 ribu ton) dari tahun 2021. Konsumsi bawang merah oleh sektor rumah tangga tahun 2022 adalah mencapai 831,14 ribu ton, naik sebesar 5,12% (40,51 ribu ton) dari tahun 2021. Adapun partisipasi rumah tangga terhadap konsumsi bawang merah adalah sebesar 94,95%.

SEASONAL VEGETABLE

Indonesia is one of countries that produces seasonal vegetable and fruit plants. The commodities of seasonal vegetable and fruit plants that contribute a lot in horticulture production and inflation rate are shallot, garlic, big chilli, cayenne pepper, potato, tomato, and carrot.

Shallot

Shallot production in 2022 reached 1.98 million tons, a decrease of 1.11% (22.23 thousand tons) over 2021 production.

Shallot household consumption in 2022 reached 831.14 thousand tons, an increase of 5.12% (40.51 thousand tons) over 2021 consumption. Besides, the household participation in shallot consumption reached 94.95%.

https://www.bps.go.id

(19)

Pada tahun 2022, produksi bawang merah tertinggi terjadi di bulan April yaitu mencapai 199,11 ribu ton dengan luas panen 19,59 ribu hektar. Provinsi dengan produksi bawang merah terbesar adalah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera Barat. Jawa Tengah berkontribusi sebesar 28,07% terhadap produksi nasional dengan produksi mencapai 556,51 ribu ton dan luas panen 53,59 ribu hektar. Jawa Timur berkontribusi sebesar 24,13% dengan produksi mencapai 478,39 ribu ton dan luas panen 51,61 ribu hektar. Sumatera Barat berkontribusi sebesar 10,46% dengan produksi mencapai 207,38 ribu ton dan luas panen 14,03 ribu hektar.

In 2022, the highest shallot production happened in April. The production reached 199.11 thousand tons with a total harvested area of 19.59 thousand hectares. Provinces with the highest shallot production are Jawa Tengah, Jawa Timur, and Sumatera Barat. Jawa Tengah contributed about 28.07% of the national production with 556.51 thousand tons of production and 53.59 thousand hectares of harvested area.

Jawa Timur contributed about 24.13% with 478.39 thousand tons of production and 51.61 thousand hectares of harvested area.

Sumatera Barat contributed about 10.46%

with 207.38 thousand tons of production and 14.03 thousand hectares of harvested area.

https://www.bps.go.id

(20)

Nilai ekspor bawang merah pada tahun 2022 mencapai US$ 4,18 juta, turun sebesar 41,1% (US$ 2,92 juta) dari tahun 2021. Nilai impor bawang merah pada tahun 2022 mencapai US$ 1,49 juta, naik sebesar 88,2%

(US$ 699,45 ribu).

Export value of shallot in 2022 reached US$ 4.18 million, a decrease of 41.1% (US$

2.92 million) from 2021. Import value of shallot in 2022 reached US$ 1.49 million, an incerase of 88.2% (US$ 699.45 thousand).

Sumber/Source: BPS-Statistics Indonesia

https://www.bps.go.id

(21)

Negara tujuan utama ekspor bawang merah adalah Thailand dengan nilai ekspor mencapai US$ 2,82 juta (1,9 ribu ton), Singapura dengan nilai ekspor mencapai US$ 905,63 ribu (393,32 ton), dan Malaysia dengan nilai ekspor mencapai US$ 251,64 ribu (152,82 ton). Adapun negara-negara asal utama impor bawang merah adalah Malaysia dengan nilai impor mencapai US$

425,53 ribu (517,94 ton), Thailand dengan nilai impor mencapai US$ 418,54 ribu (279,85 ton), dan Amerika Serikat dengan nilai impor mencapai US$ 185,57 ribu (53,3 ton).

Major countries of destination for shallot exports are Thailand, with an export value of US$ 2.82 million (1.9 thousand tons), Singapore, with an export value of US$ 905.63 thousand (393.32 tons), and Malaysia, with an export value of US$ 251.64 thousand (152.82 tons). While major origin countries for shallot imports are Malaysia, with an import value of US$

425.53 thousand (517.94 tons), Thailand, with an import value of US$ 418.54 thousand (279.85 tons), and United States, with an import value of US$ 185.57 thousand (53.3 tons), are the major countries of origin for shallot imports.

https://www.bps.go.id

(22)

Margin Perdagangan dan Pengangkutan (MPP) bawang merah tahun 2021 adalah sebesar 47,39%. MPP pedagang pengepul adalah sebesar 21,75% sedangkan MPP pedangan eceran adalah 21,07%. Provinsi dengan MPP tertinggi adalah Maluku Utara yaitu sebesar 85% sedangkan provinsi dengan MPP terendah adalah Sulawesi Utara yaitu sebesar 22,86%.

Trade and Transportation Margin (TTM) of shallot in 2021 reached 47.39%.

Merchant trader’s TTM is about 21.75%

while retailer TTM is 21.07%. Province with the highest TTM is Maluku Utara with its TTM reached 85% while province with the lowest TTM is Sulawesi Utara with its TTM reached only 22.86%.

https://www.bps.go.id

(23)

Bawang Putih

Produksi bawang putih tahun 2022 mencapai 30,58 ribu ton, turun sebesar 32,18% (14,51 ribu ton) dari tahun 2021.

Konsumsi bawang putih oleh sektor rumah tangga tahun 2022 adalah mencapai 554,02 ribu ton, naik sebesar 9,4% (47,6 ribu ton) dari tahun 2021. Adapun partisipasi rumah tangga terhadap konsumsi bawang putih adalah sebesar 91,79%.

Garlic

Garlic production in 2022 reached 30.58 thousand tons, a decrease of 32.18%

(14.51 thousand tons) compared to 2021 production. Garlic household consumption in 2022 was 554.02 thousand tons, a 9.4% (47.6 thousand tons) increase over 2021 consumption. Besides, the household participation in garlic consumption reached 91.79%.

https://www.bps.go.id

(24)

Pada tahun 2022, produksi bawang putih tertinggi terjadi di bulan April yaitu mencapai 4,25 ribu ton dengan luas panen 0,62 ribu hektar. Provinsi dengan produksi bawang putih terbesar adalah Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Jawa Timur. Jawa Tengah berkontribusi sebesar 70,7% terhadap produksi nasional dengan produksi mencapai 21,62 ribu ton dan luas panen 3,03 ribu hektar. Nusa Tenggara Barat berkontribusi sebesar 15,57% dengan produksi mencapai 4,76 ribu ton dan luas panen 0,38 ribu hektar. Jawa Timur berkontribusi sebesar 2,79% dengan produksi mencapai 0,85 ribu ton dan luas panen 0,21 ribu hektar.

In 2022, the highest garlic production happened in April. The production reached 4.25 thousand tons, with a total harvested areas of 0.62 thousand hectares. Provinces with the highest garlic production were Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, and Jawa Timur. Jawa Tengah contributed about 70.7% to the national production with 21.62 thousand tons of production and 3.03 thousand hectares of harvested area. Nusa Tenggara Barat contributed about 15.57% with 4.76 thousand tons of production and 0.38 thousand hectares of harvested areas. Jawa Timur contributed about 2.79% with 0.85 thousand tons of production and 0.21 thousand hectares of harvested areas.

Nilai ekspor bawang putih pada tahun 2022 mencapai US$ 77,84 ribu, naik sebesar 137,26% (US$ 45,03 ribu) dari tahun 2021.

Nilai impor bawang putih pada tahun 2022 mencapai US$ 616,31 juta, turun sebesar 9,58% (US$ 65,32 juta).

Export value of garlic in 2022 reached US$ 77.84 thousand, increased by 137.26%

(US$ 45.03 thousand) from 2021 value.

Import value of garlic in 2022 reached US$

616.31 million, decreased by 9.58% (US$

65.32 million).

https://www.bps.go.id

(25)

China, with an export value of US$ 67.59 thousand (31.66 tons), Singapore, with an export value of US$ 4.77 thousand (1.78 tons), and Hungary, with an export value of US$ 1.72 thousand (0.1 tons), are the main destination countries for garlic exports.

Whereas, the main origin countries of garlic imports are China, with an import value of US$ 613.8 million (574 thousand tons), the United States, with an import value of US$

2.37 million (330 tons), and India, with an import value of US$ 77.91 thousand (92.29 tons).

Negara tujuan utama ekspor bawang putih adalah Cina dengan nilai ekspor mencapai US$ 67,59 ribu (31,66 ton), Singapura dengan nilai ekspor mencapai US$ 4,77 ribu (1,78 ton), dan Hungaria dengan nilai ekspor mencapai US$ 1,72 ribu (0,1 ton). Adapun negara-negara asal utama impor bawang putih adalah Cina dengan nilai impor mencapai US$ 613,8 juta (574 ribu ton), Amerika Serikat dengan nilai impor mencapai US$ 2,37 juta (330 ton), dan India dengan nilai impor mencapai US$

77,91 ribu (92,29 ton).

https://www.bps.go.id

(26)

Big Chilli

Big chilli production in 2022 reached 1.48 million tons, an increase of 8.47% (115.25 thousand tons) from 2021 production.

Big chilli household consumption in 2022 reached 636.56 thousand tons, an increase of 6.78% (40.42 thousand tons) from 2021 consumption. Besides, the household participation in big chilli consumption reached 71.33%.

Cabai Besar

Produksi cabai besar tahun 2022 mencapai 1,48 juta ton, naik sebesar 8,47%

(115,25 ribu ton) dari tahun 2021. Konsumsi cabai besar oleh sektor rumah tangga tahun 2022 adalah mencapai 636,56 ribu ton, naik sebesar 6,78% (40,42 ribu ton) dari tahun 2021. Adapun partisipasi rumah tangga terhadap konsumsi cabai besar adalah sebesar 71,33%.

https://www.bps.go.id

(27)

Pada tahun 2022, produksi cabai besar tertinggi terjadi di bulan Desember yaitu mencapai 138,54 ribu ton dengan luas panen 32,08 ribu hektar. Provinsi dengan produksi cabai besar terbesar adalah Jawa Barat, Sumatera Utara, dan Jawa Tengah. Jawa Barat berkontribusi sebesar 24,24% terhadap produksi nasional dengan produksi mencapai 357,7 ribu ton dan luas panen 25,4 ribu hektar. Sumatera Utara berkontribusi sebesar 14,35% dengan produksi mencapai 211,75 ribu ton dan luas panen 17,46 ribu hektar. Jawa Tengah berkontribusi sebesar 12,65% dengan produksi mencapai 186,72 ribu ton dan luas panen 22,35 ribu hektar.

In 2022, the highest big chilli production happened in December. The production reached 138.54 thousand tons with a total harvested areas of 32.08 thousand hectares. Provinces with the highest big chilli production are Jawa Barat, Sumatera Utara, and Jawa Tengah. Jawa Barat contributed about 24.24% to the national production with 357.7 thousand tons of production and 25.4 thousand hectares of harvested areas. Sumatera Utara contributed about 14.35% with 211.75 thousand tons of production and 17.46 thousand hectares of harvested areas.

Jawa Tengah contributed about 12.65%

with 186.72 thousand tons of production and 22.35 thousand hectares of harvested areas.

https://www.bps.go.id

(28)

Margin Perdagangan dan Pengangkutan (MPP) cabai besar tahun 2022 adalah sebesar 40,41%. MPP pedagang pengepul adalah sebesar 17,42% sedangkan MPP pedangan eceran adalah 19,58%. Provinsi dengan MPP tertinggi adalah Nusa Tenggara Timur yaitu sebesar 127,01%

sedangkan provinsi dengan MPP terendah adalah Sulawesi Barat yaitu sebesar 14,73%.

Trade and Transportation Margin (TTM) of big chilli in 2022 reached 40.41%.

Merchant trader’s TTM is about 17.42%

while retailer TTM is 19.58%. Province with the highest TTM is Nusa Tenggara Timur with its TTM reached 127.01% while province with lowest TTM of 14.73% is Sulawesi Barat.

https://www.bps.go.id

(29)

Cabai Rawit

Produksi cabai rawit tahun 2022 mencapai 1,54 juta ton, naik sebesar 11,4%

(157,99 ribu ton) dari tahun 2021. Konsumsi cabai rawit oleh sektor rumah tangga tahun 2022 adalah mencapai 569,65 ribu ton, naik sebesar 7,86% (41,51 ribu ton) dari tahun 2021. Adapun partisipasi rumah tangga terhadap konsumsi cabai rawit adalah sebesar 75,77%.

Cayenne pepper

Cayenne pepper production in 2022 was 1.54 million tons, a 11.4% (157.99 thousand tons) incerase from 2021 production. Cayenne pepper household consumption in 2022 was 569.65 thousand tons, 7.86% (41.51 thousand tons) increase from 2021 consumption. Besides, the household participation in cayenne pepper consumption reached 75.77%.

https://www.bps.go.id

(30)

Pada tahun 2022, produksi cabai rawit tertinggi terjadi di bulan Mei yaitu mencapai 150,23 ribu ton dengan luas panen 55,9 ribu hektar. Provinsi dengan produksi cabai rawit terbesar adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Jawa Timur berkontribusi sebesar 41,88% terhadap produksi nasional dengan produksi mencapai 646,74 ribu ton dan luas panen 80,61 ribu hektar. Jawa Tengah berkontribusi sebesar 15,69%

dengan produksi mencapai 242,3 ribu ton dan luas panen 24,46 ribu hektar. Jawa Barat berkontribusi sebesar 9,65% dengan produksi mencapai 149,05 ribu ton dan luas panen 11,45 ribu hektar.

In 2022, the highest cayenne pepper production happened in May. The production reached 150.23 thousand tons with a total harvested area of 55.9 thousand hectares.

Provinces with the highest cayenne pepper production are Jawa Timur, Jawa Tengah, and Jawa Barat. Jawa Timur contributed about 41.88% of the national production with 646.74 thousand tons of production and 80.61 thousand hectares of harvested areas. Jawa Tengah contributed about 15.69% with 242.3 thousand tons of production and 24.46 thousand hectares of harvested areas. Jawa Barat contributed about 9.65% with 149.05 thousand tons of production and 11.45 thousand hectares of harvested areas.

https://www.bps.go.id

(31)

Kentang

Produksi kentang tahun 2022 mencapai 1,50 juta ton, naik sebesar 10,5% (142,93 ribu ton) dari tahun 2021. Konsumsi kentang oleh sektor rumah tangga tahun 2022 adalah mencapai 874,25 ribu ton, naik sebesar 13,32% (102,79 ribu ton) dari tahun 2021.

Adapun partisipasi rumah tangga terhadap konsumsi kentang adalah sebesar 32,05%.

Potato

Potato production in 2022 reached 1.50 million tons, an increase of 10.5% (142.93 thousand tons) over 2021 production.

Potato household consumption in 2022 reached 874.25 thousand tons, an increase of 13.32% (102.79 thousand tons) from 2021 consumption. Besides, the household participation in potato consumption reached 32.05%.

https://www.bps.go.id

(32)

Pada tahun 2022, produksi kentang tertinggi terjadi di bulan April yaitu mencapai 141,15 ribu ton dengan luas panen 6,9 ribu hektar. Provinsi dengan produksi kentang terbesar adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Jawa Timur berkontribusi sebesar 25,61% terhadap produksi nasional dengan produksi mencapai 385,12 ribu ton dan luas panen 15,03 ribu hektar. Jawa Tengah berkontribusi sebesar 18,53%

dengan produksi mencapai 278,72 ribu ton dan luas panen 16,54 ribu hektar. Jawa Barat berkontribusi sebesar 18,09% dengan produksi mencapai 272,07 ribu ton dan luas panen 12,24 ribu hektar.

In 2022, the highest potato production happened in April. The production reached 141.15 thousand tons, with a total harvested areas of 6.9 thousand hectares. Provinces with the highest potato production are Jawa Timur, Jawa Tengah, and Jawa Barat. Jawa Timur contributed about 25.61% of the national production, with 385.12 thousand tons of production and 15.03 thousand hectares of harvested areas. Jawa Tengah contributed about 18.53% with 278.72 thousand tons of production and 16.54 thousand hectares of harvested area. Jawa Barat contributed about 18.09% with 272.07 thousand tons of production and 12.24 thousand hectares of harvested areas.

(33)

Nilai ekspor kentang pada tahun 2022 mencapai US$ 4,82 juta, turun sebesar 19,13% (US$ 1,14 juta) dari tahun 2021. Nilai impor kentang pada tahun 2022 mencapai US$ 180,46 juta, naik sebesar 31,25% (US$

42,97 juta).

Export value of potato in 2022 reached US$ 4.82 million, decreased by 19.13% (US$

1.14 million) from 2021 value. Import value of potato in 2022 reached US$ 180.46 million, increased by 31.25% (US$ 42.97 million).

https://www.bps.go.id

(34)

Negara tujuan utama ekspor kentang adalah Singapura dengan nilai ekspor mencapai US$ 1,81 juta (1,97 ribu ton), Australia dengan nilai ekspor mencapai US$

1,02 juta (0,19 ribu ton), dan Cina dengan nilai ekspor mencapai US$ 792,63 ribu (0,12 ribu ton). Negara asal utama impor kentang adalah Belgia dengan nilai impor mencapai US$ 38,34 juta (33,09 ribu ton), Amerika Serikat dengan nilai impor mencapai US$

30,79 juta (19,36 ribu ton), dan Belanda dengan nilai impor mencapai US$ 22,54 juta (19,85 ribu ton).

Major destination countries of potato exports are Singapura with export value reached US$ 1.81 million (1.97 thousand tons), Australia with export value reached US$ 1.02 million (0.19 thousand tons), and China with export value reached US$

792.63 thousand (0.12 thousand tons).

Major origin countries of potato imports are Belgium with import value reached US$

38.34 million (33.09 thousand tons), United States with import value reached US$

30.79 million (19.36 thousand tons), and Netherlands with import value reached US$

22.54 million (19.85 thousand tons).

https://www.bps.go.id

(35)

Tomat

Produksi tomat tahun 2022 mencapai 1,17 juta ton, naik sebesar 4,88% (54,34 ribu ton) dari tahun 2021. Konsumsi tomat oleh sektor rumah tangga tahun 2022 adalah mencapai 687,98 ribu ton, naik sebesar 1,48 % (10,01 ribu ton) dari tahun 2021.

Adapun partisipasi rumah tangga terhadap konsumsi tomat adalah sebesar 42,92%.

Tomato

Tomato production in 2022 reached 1.17 million tons, an increase of 4.88% (54.34 thousand tons) from 2021 production.

Tomato household consumption in 2022 reached 687.98 thousand tons, an increase of 1.48% (10.01 thousand tons) from 2021 consumption. Besides, the household participation in tomato consumption reached 42.92%.

https://www.bps.go.id

(36)

Pada tahun 2022, produksi tomat tertinggi terjadi di bulan April yaitu mencapai 108,41 ribu ton dengan luas panen 4,85 ribu hektar. Provinsi dengan produksi tomat terbesar adalah Jawa Barat, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Jawa Barat berkontribusi sebesar 23,36% terhadap produksi nasional dengan produksi mencapai 272,96 ribu ton dan luas panen 9,67 ribu hektar. Sumatera Utara berkontribusi sebesar 15,66% dengan produksi mencapai 183,02 ribu ton dan luas panen 6,35 ribu hektar. Sumatera Barat berkontribusi sebesar 10,15% dengan produksi mencapai 118,64 ribu ton dan luas panen 4,56 ribu hektar.

In 2022, the highest tomato production happened in April. The production reached 108.41 thousand tons, with a total harvested area of 4.85 thousand hectares. Provinces with the highest tomato production are Jawa Barat, Sumatera Utara, and Sumatera Barat. Jawa Barat contributed about 23.36% to the national production with 272.96 thousand tons of production and 9.67 thousand hectares of harvested areas.

Sumatera Utara contributed about 15.66%

with 183.02 thousand tons of production and 6.35 thousand hectares of harvested areas. Sumatera Barat contributed about 10.15%, with 118.64 thousand tons of production and 4.56 thousand hectares of harvested areas.

Nilai ekspor tomat pada tahun 2022 mencapai US$ 2,07 juta, naik sebesar 98,80% (US$ 1,03 juta) dari tahun 2021. Nilai impor tomat pada tahun 2022 mencapai US$ 22,84 juta, naik sebesar 53,55% (US$

7,96 juta).

Export value of tomato in 2022 reached US$ 2.07 million, increased by 98.8% (US$

1.03 million) from 2021 value. Import value of tomato in 2022 reached US$ 22.84 million, increased by 53.55% (US$ 7.96 million).

https://www.bps.go.id

(37)

Negara tujuan utama ekspor tomat adalah Cina dengan nilai ekspor mencapai US$ 634,18 ribu (0,45 ribu ton), Timor Leste dengan nilai ekspor mencapai US$ 582,28 ribu (0,52 ribu ton), dan Filipina dengan nilai ekspor mencapai US$ 432,09 ribu (0,34 ribu ton). Negara asal utama impor tomat adalah Cina dengan nilai impor mencapai US$ 16,65 juta (15,95 ribu ton), Italia dengan nilai impor mencapai US$ 2,35 juta (1,9 ribu ton), dan Amerika Serikat dengan nilai impor mencapai US$ 2,3 juta (1,38 ribu ton).

Major countries of destination of tomato exports are China with export value reached US$ 634.18 thousand (0.45 thousand tons), East Timor with export value reached US$ 582.28 thousand (0.52 thousand tons), and Philippines with export value reached US$ 432.09 thousand (0.34 thousand tons). Major countries of origin of tomato imports are China with import value of US$ 16.65 million (15.95 thousand tons), Italia with import value of US$ 2.35 million (1.9 thousand tons), and United States with import value of US$ 2.3 million (1.38 thousand tons).

(38)

Wortel

Produksi wortel tahun 2022 mencapai 737,97 ribu ton, naik sebesar 2,48% (17,88 ribu ton) dari tahun 2021. Konsumsi wortel oleh sektor rumah tangga tahun 2022 adalah mencapai 392,82 ribu ton, naik sebesar 7,35% (26,90 ribu ton) dari tahun 2021 Adapun partisipasi rumah tangga terhadap konsumsi wortel adalah sebesar 26,34%.

Carrot

Carrot production in 2022 reached 737.97 thousand tons, an increase of 2.48% (17.88 thousand tons) from 2021 production. Carrot household consumption in 2022 reached 392.82 thousand tons, an increase of 7.35% (26.90 thousand tons) from 2021 consumption Besides, the household participation in carrot consumption reached 26.34%.

https://www.bps.go.id

(39)

Pada tahun 2022, produksi wortel tertinggi terjadi di bulan Maret yaitu mencapai 66,65 ribu ton dengan luas panen 39,1 ribu hektar. Provinsi dengan produksi wortel terbesar adalah Sumatera Utara, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.

Sumatera Utara berkontribusi sebesar 20,59% dengan produksi mencapai 151,97 ribu ton dan luas panen 6,45 ribu hektar.

Jawa Tengah berkontribusi sebesar 18,5% terhadap produksi nasional dengan produksi mencapai 136,5 ribu ton dan luas panen 7,82 ribu hektar. Jawa Barat berkontribusi sebesar 17,36% dengan produksi mencapai 128,1 ribu ton dan luas panen 6,36 ribu hektar.

In 2022, the highest carrot production happened in March. The production reached 66.65 thousand tons with a total harvested area of 39.1 thousand hectares.

Provinces with the highest carrot production are Sumatera Utara, Jawa Tengah, and Jawa Barat. Sumatera Utara contributed about 20.59% with 151.97 thousand tons of production and 6.45 thousand hectares of harvested areas. Jawa Tengah contributed about 18.5% of the national production, with 136.5 thousand tons of production and 7.82 thousand hectares of harvested areas.

Jawa Barat contributed about 17.36% with 128.1 thousand tons of production and 6.36 thousand hectares of harvested areas.

https://www.bps.go.id

(40)

Nilai ekspor wortel pada tahun 2022 mencapai US$ 15,49 ribu, turun sebesar 6,84% (US$ 12,45 ribu) dari tahun 2021. Nilai impor wortel pada tahun 2022 mencapai US$ 28, turun sebesar 99,99% (US$ 232,52 ribu).

Export value of carrot in 2022 reached US$ 15.49 million, decreased by 6.84%

Import value of carrot in 2022 reached US$ 28, increased by 99.99% (US$ 232.52 thousand).

(41)

Negara tujuan utama ekspor wortel adalah Singapura dengan nilai ekspor mencapai US$ 8,4 ribu (8,5 ton), Timor Leste dengan nilai ekspor mencapai US$

3,83 ribu (8,1 ton), dan Malaysia dengan nilai ekspor mencapai US$ 3,25 ribu (10,26 ton).

Negara asal utama impor wortel adalah Cina dengan nilai impor mencapai US$ 28 (0,001 ton).

Major destination countries of carrot exports are Singapore with export value of US$ 8.4 thousand (8.5 tons), East Timor with export value of US$ 3.83 thousand (8.1 tons), and Malaysia with export value of US$ 3.25 thousand (10.26 tons). Major origin countries of carrot imports is China with import value of US$ 28 (0.001 tons).

https://www.bps.go.id

(42)

ULASAN BUAH-BUAHAN TAHUNAN ANNUAL FRUIT REVIEW

(43)

(44)

BUAH-BUAHAN TAHUNAN

Komoditas buah dan sayuran tahunan yang mempunyai kontribusi besar terhadap produksi hortikultura adalah pisang, durian, jeruk, mangga, nenas, dan manggis.

Pisang

Produksi pisang pada tahun 2022 mencapai 9,24 juta ton, naik sebesar 5,77%

(504 ribu ton) dari tahun 2021. Konsumsi pisang oleh sektor rumah tangga pada tahun 2022 mencapai 2,42 juta ton, naik sebesar 1,35% (32,14 ribu ton) dari tahun 2021. Adapun partisipasi rumah tangga terhadap konsumsi pisang adalah sebesar 49,35%.

ANNUAL FRUIT

Annual fruit and vegetable commodities that contribute a lot in horticulture production are banana, durian, orange, mango, pineapple, and mangosteen.

Banana

Banana production in 2022 reached 9.24 million tons, increased by 5.77% (504 thousand tons) from 2021 production.

Banana household consumption in 2022 reached 2.42 million tons, increased by 1.35% (32.14 thousand tons) from 2021 consumption. Besides, the household participation in banana consumption reached 49.35%.

https://www.bps.go.id

(45)

Pada tahun 2022, produksi pisang tertinggi terjadi di triwulan 1 yaitu mencapai 2,7 juta ton dengan tanaman yang menghasilkan sebanyak 89,90 juta rumpun. Provinsi dengan produksi pisang terbesar adalah Jawa Timur, Jawa Barat, dan Lampung. Jawa Timur berkontribusi sebesar 28,41% terhadap produksi nasional dengan produksi mencapai 2,63 juta ton dan tanaman yang menghasilkan sebanyak 23,83 juta rumpun. Jawa Barat berkontribusi sebesar 14,25% dengan produksi mencapai 1,32 juta ton dan tanaman yang menghasilkan sebanyak 21,47 juta rumpun.

Lampung berkontribusi sebesar 13,23%

dengan produksi mencapai 1,22 juta ton dan tanaman yang menghasilkan sebanyak 13,67 juta rumpun.

In 2022, the highest banana production happened in the 1^st quarter. The production reached 2.7 million tons with total of productive plants reached 89.90 million clumps. Provinces with the highest banana production are Jawa Timur, Jawa Barat, and Lampung. Jawa Timur contributed about 28.41% to the national production with 2.63 million tons of production and 23.83 million clumps of productive plants.

Jawa Barat contributed about 14.25%

with 1.32 million tons of production and 21.47 million clumps of productive plants.

Lampung contributed about 13.23% with 1.22 million tons of production and 13.67 million clumps of productive plants.

https://www.bps.go.id

(46)

Nilai ekspor pisang pada tahun 2022 mencapai US$ 8,7 juta, naik sebesar 42,81%

(US$ 2,61 juta) dari tahun 2021. Selain itu, pada tahun 2022 tidak terdapat impor pisang.

Export value of banana in 2022 reached US$ 8.7 million, increased by 42.81% (US$

2.61 million) from 2021 value. In addition, in 2022 there were no banana import.

https://www.bps.go.id

(47)

Negara tujuan ekspor utama pisang adalah Malaysia dengan nilai ekspor mencapai US$ 3,86 juta (13,49 ribu ton), Singapura dengan nilai ekspor mencapai US$ 1,83 juta (2,69 ribu ton), dan Cina dengan nilai ekspor mencapai US$ 1,54 juta (3,05 ribu ton).

Major destination countries of banana exports are Malaysia with export value of US$ 3.86 million (13.49 thousand tons), Singapore with export value of US$ 1.83 million (2.69 thousand tons), and China with export value of US$ 1.54 million (3.05 thousand tons).

(48)

Durian

Produksi durian pada tahun 2022 mencapai 1,58 juta ton, naik 16,94% (229,14 ribu ton) dari tahun 2021. Konsumsi durian oleh sektor rumah tangga pada tahun 2022 mencapai 152,51 ribu ton, naik sebesar 53,55% (53,19 ribu ton) dari tahun 2021.

Adapun partisipasi rumah tangga terhadap konsumsi durian adalah sebesar 1,59%.

Durian

Durian production in 2022 reached 1.58 million tons, increased by 16.94% (229.14 thousand tons) from 2021 production.

Durian household consumption in 2022 reached 152.51 thousand tons, increased by 53.55% (53.19 thousand tons) from 2021 consumption. Besides, the household participation in durian consumption reached 1.59%.

https://www.bps.go.id

(49)

Pada tahun 2022, produksi durian tertinggi terjadi di triwulan 1 yaitu mencapai 439,82 ribu ton dengan tanaman yang menghasilkan sebanyak 5,94 juta pohon.

Provinsi dengan produksi durian terbesar adalah Jawa Timur, Sumatera Barat, dan Jawa Tengah. Jawa Timur berkontribusi sebesar 26,54% terhadap produksi nasional dengan produksi mencapai 419,91 ribu ton dan tanaman yang menghasilkan sebanyak 1,92 juta pohon. Sumatera Barat berkontribusi sebesar 13,88% dengan produksi mencapai 219,64 ribu ton dan tanaman yang menghasilkan sebanyak 780,43 ribu pohon. Jawa Tengah berkontribusi sebesar 11,49% dengan produksi mencapai 181,71 ribu ton dan tanaman yang menghasilkan sebanyak 1,23 juta pohon.

In 2022, the highest durian production happened in the 1^st quarter. The production reached 439.82 thousand tons with total of productive plants of 5.94 million trees.

Provinces with the highest durian production are Jawa Timur, Sumatera Barat, and Jawa Tengah. Jawa Timur contributed about 26.54% to the national production with 419.91 thousand tons of production and 1.92 million trees of productive plants. Sumatera Barat contributed about 13.88% with 219.64 thousand tons of production and 780.43 thousand trees of productive plants. Jawa Tengah contributed about 11.49% with 181.71 thousand tons of production and 1.23 million trees of productive plants.

Nilai ekspor durian pada tahun 2022 mencapai US$ 181 ribu, naik sebesar 21,46%

(US$ 32,03 ribu) dari tahun 2021. Nilai impor durian pada tahun 2022 mencapai US$

80,92 ribu, naik sebesar 6.834,45% (US$

79,76 ribu).

Export value of durian in 2022 reached US$ 181 thousand, increased by 21.46%

Import value of durian in 2022 reached US$

80.92 thousand, increased by 6,834.45%

(US$ 79.76 thousand).

https://www.bps.go.id

(50)

Negara tujuan ekspor utama durian adalah Malaysia dengan nilai ekspor mencapai US$ 114,27 ribu (214,6 ton), Singapura dengan nilai ekspor mencapai US$ 28,86 ribu (5,6 ton), dan Belanda dengan nilai ekspor mencapai US$ 15,68 ribu (1,5 ton). Negara asal utama impor durian adalah Malaysia dengan nilai impor mencapai US$ 80,92 ribu (4,8 ton).

Major destination countries of durian exports are Malaysia with export value of US$ 114.27 thousand (214.6 tons), Singapore with export value of US$ 28.86 thousand (5.6 tons), and Netherland with export value of US$ 15.68 thousand (1.5 tons).

Major origin countries of durian imports is Malaysia with import value of US$ 80.92 thousand (4.8 tons).

(51)

Jeruk

Produksi jeruk pada tahun 2022 mencapai 2,68 juta ton, naik 6,81% (171,12 ribu ton) dari tahun 2021. Konsumsi jeruk oleh sektor rumah tangga pada tahun 2022 mencapai 1,33 juta ton, naik sebesar 15% (173,05 ribu ton) dari tahun 2021.

Adapun partisipasi rumah tangga terhadap konsumsi jeruk adalah sebesar 36,94%.

Orange

Orange production in 2022 reached 2.68 million tons, increased by 6.81% (171.12 thousand tons) from 2021 production.

Orange household consumption in 2022 reached 1.33 million tons, increased by 15% (173.05 thousand tons) from 2021 consumption. Besides, the household participation in orange consumption reached 36.94%.

https://www.bps.go.id

(52)

Pada tahun 2022, produksi jeruk tertinggi terjadi di triwulan 2 yaitu mencapai 725,34 ribu ton dengan tanaman yang menghasilkan sebanyak 18,99 juta pohon.

Provinsi dengan produksi jeruk terbesar adalah Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Bali. Jawa Timur berkontribusi sebesar 42,24% terhadap produksi nasional dengan produksi mencapai 1,13 juta ton dan tanaman yang menghasilkan sebanyak 8,38 juta pohon. Sumatera Utara berkontribusi sebesar 14,84% dengan produksi mencapai 398,37 ribu ton dan tanaman yang menghasilkan sebanyak 2,82 juta pohon.

Bali berkontribusi sebesar 5,03% dengan produksi mencapai 135,07 ribu ton dan tanaman yang menghasilkan sebanyak 3,09 juta pohon.

In 2022, the highest orange production happened in the 2^nd quarter. The production reached 725.34 thousand tons with total of productive plants of 18.99 million trees. Provinces with the highest orange production are Jawa Timur, Sumatera Utara, and Bali. Jawa Timur contributed about 42.24% to the national production with 1.13 million tons of production and 8.38 million trees of productive plants.

Sumatera Utara contributed about 14.84%

with 398.37 thousand tons of production and 2.82 million trees of productive plants.

Bali contributed about 5.03% with 135.07 thousand tons of production and 3.09 million trees of productive plants.

https://www.bps.go.id

(53)

Nilai ekspor jeruk pada tahun 2022 mencapai US$ 1,51 juta, turun sebesar 1,09%

(US$ 16,64 ribu) dari tahun 2021. Nilai impor jeruk pada tahun 2022 mencapai US$

254,74 juta, naik sebesar 2,08% (US$ 5,19 juta).

Export value of orange in 2022 reached US$ 1.51 million, decreased by 1.09% (US$

16.64 thousand) from 2021 value. Import value of orange in 2022 reached US$

254.74 million, increased by 2.08% (US$

5.19 million).

https://www.bps.go.id

(54)

Negara tujuan ekspor utama jeruk adalah Malaysia dengan nilai ekspor mencapai US$ 384 ribu (496,90 ton), Timor Timur dengan nilai ekspor mencapai US$ 257,46 ribu (524,76 ton), dan Prancis dengan nilai ekspor mencapai US$ 198,48 ribu (45,72 ton). Negara asal utama impor jeruk adalah Cina dengan nilai impor mencapai US$ 165,52 juta (95,48 ribu ton), Pakistan dengan nilai impor mencapai US$

28,43 juta (22,58 ribu ton), dan Australia dengan nilai impor mencapai US$ 27,62 juta (11,94 ribu ton).

Major destination countries of orange exports are Malaysia with export value of US$ 384 thousand (496.90 tons), East Timor with export value of US$ 257.46 thousand (524.76 tons), and France with export value of US$ 198.48 thousand (45.72 tons). Major origin countries of orange imports are China with import value of US$ 165.52 million (95.48 thousand tons), Pakistan with import value of US$ 28.43 million (22.58 thousand tons), and Australia with import value of US$ 27.62 million (11.94 thousand tons).

(55)

Mangga

Produksi mangga pada tahun 2022 mencapai 3,31 juta ton, naik 16,70% (473,45 ribu ton) dari tahun 2021. Konsumsi mangga oleh sektor rumah tangga pada tahun 2022 mencapai 151,67 ribu ton, naik sebesar 4,04% (5,89 ribu ton) dari tahun 2021.

Adapun partisipasi rumah tangga terhadap konsumsi mangga adalah sebesar 4,12%.

Mango

Mango production in 2022 reached 3.31 million tons, increased by 16.70% (473.45 thousand tons) from 2021 production.

Mango household consumption in 2022 reached 151.67 thousand tons, increased by 4.04% (5.89 thousand tons) from 2021 consumption. The household participation in mango consumption reached 4.12%.

https://www.bps.go.id

(56)

Pada tahun 2022, produksi mangga tertinggi terjadi di triwulan 4 yaitu mencapai 1,27 juta ton dengan tanaman yang menghasilkan sebanyak 19,72 juta pohon. Provinsi dengan produksi mangga terbesar adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Jawa Timur berkontribusi sebesar 48,16% terhadap produksi nasional dengan produksi mencapai 1,59 juta ton dan tanaman yang menghasilkan sebanyak 9,94 juta pohon. Jawa Tengah berkontribusi sebesar 15,29% dengan produksi mencapai 505,80 ribu ton dan tanaman yang menghasilkan sebanyak 4,28 juta pohon.

Jawa Barat berkontribusi sebesar 13,64%

dengan produksi mencapai 451,17 ribu ton dan tanaman yang menghasilkan sebanyak 3,38 juta pohon.

In 2022, the highest mango production happened in the 4^th quarter. The production reached 1.27 million tons with total of productive plants amounting to 19.72 million trees. Provinces with the highest mango production are Jawa Timur, Jawa Tengah, and Jawa Barat. Jawa Timur contributed about 48.16% to the national production with 1.59 million tons of production and 9.94 million trees of productive plants.

Jawa tengah contributed about 15.29%

with 505.80 thousand tons of production and 4.28 million trees of productive plants.

Jawa Barat contributed about 13.64% with 451.17 thousand tons of production and 3.38 million trees of productive plants.

Nilai ekspor mangga pada tahun 2022 mencapai US$ 557,84 ribu, turun sebesar 87,76% (US$ 3,99 juta) dari tahun 2021. Nilai impor mangga pada tahun 2022 mencapai US$ 1,54 juta, turun sebesar 63,32% (US$

2,66 juta).

Export value of mango in 2022 reached US$ 557.84 thousand, decreased by 87.76% (US$ 3.99 million) from 2021 value.

Import value of mango in 2022 reached US$ 1.54 million, decreased by 63.32% (US$

2.66 million).

https://www.bps.go.id

(57)

Negara tujuan ekspor utama mangga adalah Singapura dengan nilai ekspor mencapai US$ 351,33 ribu (164,72 ton), Uni Emirat Arab dengan nilai ekspor mencapai US$ 71,09 ribu (40,80 ton), dan Malaysia dengan nilai ekspor mencapai US$ 58,24 ribu (72 ton). Negara asal utama impor mangga adalah Prancis dengan nilai impor mencapai US$ 34,04 ribu (1,65 ton), Italia dengan nilai impor mencapai US$ 6,02 ribu (0,64 ton), dan Uni Emirat Arab dengan nilai impor mencapai US$ 1,06 ribu (0,21 ton).

Major destination countries of mango exports are Singapore with export value of US$ 351.33 thousand (164.72 tons), United Emirates Arab with export value of US$

71.09 thousand (40.80 tons), and Malaysia with export value of US$ 58.24 thousand (72 tons). Major origin countries of mango imports are France with import value of US$ 34.04 thousand (1.65 tons), Italy with import value of US$ 6.02 thousand (0.64 tons), and United Emirates Arab with import value of US$ 1.06 thousand (0.21 tons).

(58)

Nenas

Produksi nenas pada tahun 2022 mencapai 3,2 juta ton, naik sebesar 10,99%

(317,36 ribu ton) dari tahun 2021. Adapun jumlah tanaman nenas yang menghasilkan pada tahun 2022 mencapai 610,05 juta rumpun, naik sebesar 2,18% (13 juta rumpun) dari tahun 2021.

Pineapple

Pineapple production in 2022 reached 3.2 million tons, increased by 10.99% (317.36 thousand tons) from 2021 production. Total of pineapple productive plants in 2022 reached 610.05 million clumps, increased by 2.18% (13 million clumps) from the previous year number.

https://www.bps.go.id

(59)

Pada tahun 2022, produksi nenas tertinggi terjadi di triwulan 3 yaitu mencapai 904,71 ribu ton dengan tanaman yang menghasilkan sebanyak 406,31 juta rumpun. Provinsi dengan produksi nenas terbesar adalah Lampung, Sumatera Selatan, dan Jawa Timur. Lampung berkontribusi sebesar 26,90% terhadap produksi nasional dengan produksi mencapai 861,71 ribu ton dan tanaman yang menghasilkan sebanyak 226,72 juta rumpun. Sumatera Selatan berkontribusi sebesar 17,70% dengan produksi mencapai 567,12 ribu ton dan tanaman yang menghasilkan sebanyak 44,05 juta rumpun.

Jawa Timur berkontribusi sebesar 11,16%

dengan produksi mencapai 357,51 ribu ton dan tanaman yang menghasilkan sebanyak 96,68 juta rumpun.

In 2022, the highest pineapple production happened in the 3^rd quarter. The production reached 904.71 thousand tons with total of productive plants amounting to 406.31 million clumps. Provinces with the highest pineapple production are Lampung, Sumatera Selatan, and Jawa Timur.

Lampung contributed about 26.90% to the national production with 861.71 thousand tons of production and 226.72 million clumps of productive plants. Sumatera Selatan contributed about 17.70% with 567.12 thousand tons of production and 44.05 million clumps of productive plants.

Jawa Timur contributed about 11.16% with 357.51 thousand tons of production and 96.68 million clumps of productive plants.

https://www.bps.go.id

(60)

Nilai ekspor nenas pada tahun 2022 mencapai US$ 332,15 juta, turun sebesar 1,4% (US$ 4,74 juta) dari tahun 2021. Nilai impor nenas pada tahun 2022 mencapai US$ 311 ribu, naik sebesar 100,83% (US$

156,21 ribu).

Export value of pineapple in 2022 reached US$ 332.15 million, decreased by 1.4% (US$ 4.74 million) from 2021 value.

Import value of pineapple in 2022 reached US$ 311 thousand, increased by 100.83%

(US$ 156.21 thousand).

https://www.bps.go.id

(61)

Negara tujuan ekspor utama nenas adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor mencapai US$ 87,03 juta (68,25 ribu ton), Belanda dengan nilai ekspor mencapai US$

43,41 juta (30,02 ribu ton), dan Spanyol dengan nilai ekspor mencapai US$ 31,76 juta (23,96 ribu ton). Negara asal utama impor nenas adalah Thailand dengan nilai impor mencapai US$ 179,87 ribu (82 ton), Austria dengan nilai impor mencapai US$

38,04 ribu (31 ton), dan Singapura dengan nilai impor mencapai US$ 34,96 ribu (20 ton).

Major destination countries of pineapple exports are United States of America with export value of US$ 87.03 million (68.25 thousand tons), Netherlands with export value of US$ 43.41 million (30.02 thousand tons), and Spain with export value of US$

31.76 million (23.96 thousand tons). Major origin countries of pineapple imports are Thailand with import value of US$ 179.87 thousand (82 tons), Austria with import value of US$ 38.04 thousand (31 tons), and Singapore with import value of US$ 34.96 thousand (20 tons).

https://www.bps.go.id

(62)

Manggis

Produksi manggis pada tahun 2022 mencapai 343,66 ribu ton, naik 13,07% (39,73 ribu ton) dari tahun 2021. Adapun jumlah tanaman manggis yang menghasilkan pada tahun 2022 mencapai 2,74 juta pohon, naik sebesar 1,37% (37,05 ribu pohon) dari tahun 2021.

Mangosteen

Mangosteen production in 2022 reached 343.66 thousand tons, increased by 13.07% (39.73 thousand tons) from 2021 production. Total of mangosteen productive plants in 2022 reached 2.74 million trees, increased by 1.37% (37.05 thousand trees) from the previous year number.

https://www.bps.go.id

(63)

Nilai ekspor manggis pada tahun 2022 mencapai US$ 75,67 juta, naik sebesar 5,35% (US$ 3,84 juta) dari tahun 2021.

Selain itu, pada tahun 2022 tidak terdapat impor manggis.

Export value of mangosteen in 2022 reached US$ 75.67 million, increased by 5.35% (US$ 3.84 million) from 2021 value. In addition, in 2022 there were no mangosteen import.

Pada tahun 2022, produksi manggis tertinggi terjadi di triwulan 3 yaitu mencapai 67,26 ribu ton dengan tanaman yang menghasilkan sebanyak 1,62 juta pohon.

Provinsi dengan produksi manggis terbesar adalah Sumatera Barat, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Sumatera Barat berkontribusi sebesar 27,65% terhadap produksi nasional dengan produksi mencapai 95,01 ribu ton dan tanaman yang menghasilkan sebanyak 505,11 ribu pohon. Jawa Timur berkontribusi sebesar 23,67% dengan produksi mencapai 81,36 ribu ton dan tanaman yang menghasilkan sebanyak 453,21 ribu pohon.

Jawa Barat berkontribusi sebesar 10,53%

dengan produksi mencapai 36,17 ribu ton dan tanaman yang menghasilkan sebanyak 522,36 ribu pohon.

In 2022, the highest mangosteen production happened in the 3^rd quarter.

The production reached 67.26 thousand tons with total of productive plants amounting to 1.62 million trees. Provinces with the highest mangosteen production are Sumatera Barat, Jawa Timur, and Jawa Barat. Sumatera Barat contributed about 27.65% to the national production with 95.01 thousand tons of production and 505.11 thousand trees of productive plants.

Jawa Timur contributed about 23.67% with 81.36 thousand tons of production and 453.21 thousand trees of productive plants.

Jawa Barat contributed about 10.53% with 36.17 thousand tons of production and 522.36 thousand trees of productive plants.

https://www.bps.go.id

(64)

Negara tujuan ekspor utama manggis adalah Cina dengan nilai ekspor mencapai US$ 48,67 juta (16,17 ribu ton), Hongkong dengan nilai ekspor mencapai US$ 23,29 juta (8,73 ribu ton), dan Uni Emirat Arab dengan nilai ekspor mencapai US$ 1,08 juta (487,61 ton).

Major destination countries of mangosteen exports are China with export value of US$ 48.67 million (16.17 thousand tons), Hongkong with export value of US$

23.29 million (8.73 thousand tons), and United Arab Emirates with export value of US$ 1.08 million (487.61 tons).

https://www.bps.go