• Tidak ada hasil yang ditemukan

How to Write a Systematic Review

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "How to Write a Systematic Review"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN PUSAT MATA NASIONAL RUMAH SAKIT MATA CICENDO BANDUNG

Sari Kepustakaan. : How to Write a Systematic Review Penyaji : Dhiny Lidinillah

Pembimbing : dr. Emmy Dwi Sugiarti, SpM (K), M.Kes

Telah Diperiksa dan Disetujui oleh Pembimbing

dr. Emmy Dwi Sugiarti, Sp. M(K), M. Kes

Senin, 23 Oktober 2023 Pukul 07.30 WIB

(2)

I. Pendahuluan

Publikasi ilmiah di bidang kedokteran meningkat dengan pesat dalam beberapa dekade terakhir. Literatur ilmiah dibagikan dengan sangat cepat melalui kemajuan internet. Peningkatan jumlah publikasi ilmiah yang tinggi mengakibatkan semakin bertambahnya kompleksitas dan waktu yang perlu dialokasikan oleh dokter dalam membaca dan mengambil kesimpulan dari literatur.1–3

Dokter menghadapi permasalahan lain selain dari jumlah literatur ilmiah yang banyak, yakni literatur ilmiah dengan pertanyaan penelitian yang sama dapat menghasilkan temuan yang berbeda. Temuan yang berbeda tersebut bergantung pada desain penelitian, populasi sampel penelitian, dan kualitas operasional dari penelitian tersebut. Alat bantu untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu evidence based medicine (EBM).1,2,4

Pengertian dari EBM merupakan suatu metode pencarian bukti untuk kepentingan pengambilan keputusan klinis. Intisari dari EBM, yaitu klasifikasi bukti dalam suatu hierarki yang dikenal sebagai piramida EBM. Dokter dianjurkan untuk mengambil bukti dengan level rekomendasi tertinggi berdasarkan hierarki piramida EBM. Urutan dari posisi tertinggi hingga terendah berdasarkan hierarki piramida EBM, yaitu meta-analisis dan systematic review, randomized controlled double-masked studies, cohort, case-control, case series dan case reports.3–5 Tujuan dari sari kepustakaan ini, yaitu untuk mengetahui tahapan penulisan systematic review.

II. Definisi dan Manfaat Penulisan Systematic Review

Definisi dari systematic review adalah suatu tinjauan pustaka yang dibuat dengan menggunakan metode yang jelas dan sistematis. Penyusunan systematic review bertujuan untuk mengumpulkan, menelaah, serta menyintesis temuan dari beberapa penelitian. Sintesis tersebut dapat menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan dengan jelas sebelumnya. Posisi systematic review pada piramida EBM berada di posisi tertinggi karena systematic review dapat menghasilkan sintesis dan telaah kritis terhadap literatur ilmiah secara terorganisir untuk menjawab pertanyaan klinis spesifik (Gambar 2.1).1,6,7

(3)

Penyusunan systematic review bertujuan untuk membantu dokter dalam pengambilan keputusan klinis berdasarkan penelitian terkini. Manfaat systematic review diantaranya untuk menjawab pertanyaan klinis spesifik terkait intervensi, pemeriksaan diagnostik, dan faktor prognosis. Peneliti dapat menggunakan systematic review untuk memperoleh gambaran besar suatu topik penelitian spesifik dari penelitian terdahulu. Gambaran besar topik penelitian tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan sebelum melaksanakan penelitian. Manfaat lain dari systematic review, yaitu dapat menghasilkan simpulan dari beberapa penelitian dengan pertanyaan penelitian yang sama tetapi memiliki temuan yang berbeda, ambigu, ataupun sama.2,8,9

Gambar 2.1 Posisi systematic review pada piramida EBM Dikutip dari: Aquilina, J., dkk.5

Kualitas dan tingkat kekuatan rekomendasi dari suatu systematic review bergantung pada literatur ilmiah yang ditinjau. Penyusunan systematic review dari penelitian Randomized Clinical Trial (RCT) memiliki kekuatan rekomendasi lebih tinggi dibandingkan yang berasal dari penelitian retrospektif kohort. Dokter

(4)

dianjurkan untuk menggunakan systematic review dari RCT oleh karena kaitannya terhadap kepentingan klinis pasien.6,10,11

III. Tahapan Penulisan Systematic Review

Peningkatan jumlah publikasi systematic review dan meta-analisis yang pesat tidak disertai dengan peningkatan kualitasnya berdasarkan studi dari Frewen dkk.

Penyusunan systematic review harus dilakukan dengan baik karena berkaitan erat dengan pengambilan keputusan klinis. Peneliti harus mengikuti pedoman penyusunan yakni Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta- Analyses (PRISMA) 2020 dalam penulisan systematic review.6,8,12

Pedoman PRISMA telah digunakan oleh lebih dari 200 jurnal dan organisasi systematic review berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Page dkk. Penelitian lain juga menyatakan bahwa PRISMA telah disitasi di 60.000 literatur berdasarkan Scopus hingga Agustus 2020. Peneliti dapat menyusun systematic review yang melaporkan tujuan tinjauan disusun dan tahapan yang telah dilakukan dalam penyusunan tinjauan mulai dari identifikasi, pemilihan, telaah, serta sintesis temuan yang diperoleh sesuai dengan PRISMA 2020. Pedoman PRISMA 2020 terdiri atas 27 poin detail yang harus diikuti. Komponen poin pada PRISMA 2020 secara umum dapat dikelompokan menjadi judul, abstrak, pendahuluan, metode, hasil, diskusi, dan informasi lainnya.7,11,13

Penyusunan systematic review secara umum terdiri atas beberapa tahapan.

Tahapan penyusunan systematic review tersebut, yaitu penyusunan pertanyaan penelitian, kriteria inklusi dan eksklusi, penentuan strategi pencarian, pemilihan literatur dan penilaian kualitas literatur, ekstraksi dan analisis data, serta sintesis temuan. Seluruh tahapan penyusunan tersebut penting untuk memastikan bahwa systematic review dilakukan dengan cermat dan dapat menghasilkan temuan yang berarti dalam penelitian.3,8,12

3.1 Penentuan Pertanyaan Penelitian, Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Kriteria pertanyaan penelitian systematic review harus mengikuti kaidah Feasible, Interesting, Novel, Ethical, Relevant (FINER) seperti desain penelitian

(5)

lainnya. Penyusunan pertanyaan penelitian dari systematic review dapat menggunakan panduan Population, Intervention, Comparison, Outcome (PICO).

Populasi (population) digunakan untuk mendefinisikan subjek penelitian, seperti usia, jenis kelamin, ras atau karakteristik pasien lainnya. Intervensi (intervention) digunakan untuk menentukan intervensi yang menjadi fokus penelitian.

Pembanding (comparison) digunakan untuk menentukan kelompok kontrol yang akan dibandingkan dengan subjek penelitian. Hasil (outcome) digunakan untuk mendefinisikan hasil yang akan diukur.1,7,11

Penyusunan pertanyaan penelitian systematic review dicontohkan pada literatur ilmiah yang ditulis oleh Dhammi dan Haq (Gambar 3.1). Pertanyaan penelitiannya dapat berupa “apakah terdapat perbedaan nilai Harris Hip Score (HHS) di waktu 12 bulan pada pasien intertrocantheric fracture berusia lebih dari 60 tahun yang diberikan tatalaksana cephalomedullary nails dibandingkan dengan Dynamic Hip Screw (DHS)”. Populasi pada penelitian tersebut adalah pasien dengan diagnosis intertrocantheric fracture berusia lebih dari 60 tahun, intervensi berupa cephalomedullary nails, pembanding berupa DHS, hasil berupa perbedaan HHS yang dinilai pada 12 bulan.3,10,11

Gambar 3.1 Penentuan pertanyaan penelitian dengan PICO Dikutip dari: Dhammi dan Haq.11

Tahapan yang dilakukan peneliti setelah pertanyaan penelitian disusun, yaitu melakukan penelitian awal (preliminary research). Penelitian awal bertujuan untuk memvalidasi ide pertanyaan penelitian. Tahapan tersebut juga bertujuan untuk

(6)

memastikan tidak adanya duplikasi, serta memperoleh gambaran jumlah literatur ilmiah yang cukup untuk dilakukan tinjauan. Penelitian awal dilakukan dengan cara mengidentifikasi literatur ilmiah yang relevan.2,9,12

Peneliti menentukan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi setelah melakukan penelitian awal. Kriteria inklusi yang digunakan, yaitu literatur ilmiah yang memiliki subjek penelitian yang sesuai dan intervensi yang sesuai, sehingga dapat mencakup literatur ilmiah yang dapat menjawab pertanyaan penelitian yang telah disusun. Kriteria ekslusi diantaranya, yaitu literatur ilmiah dengan desain penelitian yang tidak sesuai, duplikasi, dan teks lengkap yang tidak tersedia.1,7,13

3.2 Strategi Pencarian, Pemilihan Literatur, dan Penilaian Kualitas Literatur Strategi pencarian literatur ilmiah untuk systematic review dilakukan dengan cara mengidentifikasi tema utama pada pertanyaan penelitian. Peneliti kemudian menentukan sebanyak mungkin kata kunci (keywords) untuk setiap tema tersebut.

Kata kunci kemudian dihubungkan menggunakan operator Boolean yang sesuai, seperti OR, AND, dan NOT (Gambar 3.2).10,11,13

Gambar 3.2 Strategi pencarian dengan kata kunci dan operator Boolean Dikutip dari: Dhammi dan Haq.11

Pencarian literatur ilmiah dilakukan pada basis data elektronik yang relevan (Gambar 3.3). Peneliti melakukan pencarian literatur ilmiah dengan minimal tiga basis data. Beberapa basis data yang umum digunakan, yaitu PubMed, Embase, Web of Science, Scopus, Cochrane, Google Scholar, dacn International Clinical Trial Registry Platform (ICTRP). Jumlah basis data yang digunakan untuk

(7)

pencarian berkaitan dengan cakupan literatur ilmiah yang diperoleh. Cakupan literatur ilmiah yang menyeluruh dapat menghasilkan sintesis yang lebih komprehensif dan akurat. Filter pencarian yang sesuai seperti durasi dan jenis studi dapat digunakan pada tahap ini. Literatur ilmiah yang telah diidentifikasi kemudian dapat diekspor ke perangkat manajer referensi yang efisien seperti Mendeley atau EndNote.7,9,12

Gambar 3.3 Tampilan layar NIH/NLM menunjukan pencarian keywords dengan operator Boolean

Dikutip dari: Dhammi dan Haq.11

Tahapan selanjutnya setelah mengumpulkan literatur ilmiah yang relevan, yaitu memilih literatur ilmiah yang akan ditinjau. Pemilihan literatur ilmiah dilakukan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan sebelumnya. Peneliti menghapus semua duplikat literatur ilmiah sebagai langkah pertama. Langkah kedua, yaitu memeriksa judul setiap literatur ilmiah oleh setidaknya dua orang peninjau untuk mengeluarkan literatur ilmiah yang tidak relevan. Peneliti kemudian membaca abstrak dari literatur ilmiah dan mengeluarkan literatur ilmiah yang tidak relevan pada langkah ketiga. Langkah keempat, yaitu membaca teks lengkap dari literatur ilmiah untuk menentukan literatur ilmiah yang akan ditinjau.2,3,11

Referensi dari literatur ilmiah yang telah dipilih untuk ditinjau harus diperiksa.

Pemeriksaan literatur ilmiah dari referensi bertujuan untuk mencari studi lain yang

(8)

relevan yang dapat ditinjau. Alur pemilihan literatur ilmiah yang akan ditinjau kemudian digambarkan pada PRISMA flowchart (Gambar 3.4).9,10,12

Tahapan selanjutnya setelah pemilihan literatur ilmiah, yaitu analisis kualitas.

Desain penelitian dan tingkat bukti dari literatur ilmiah yang akan ditinjau harus dipastikan. Peneliti mengidentifikasi ada tidaknya bias pada literatur ilmiah yang akan ditinjau. Analisis kualitas dan penentuan ada tidaknya bias pada literatur ilmiah yang ditinjau dapat menggunakan alat bantu Risk of Bias 2 (ROB2) Cochrane Tool atau Critical Appraisal Skills Program (CASP) checklist. 1,7,11

Gambar 3.4 PRISMA flowchart

Dikutip dari: Dhammi dan Haq.11

3.3 Ekstraksi Data, Analisis Data, dan Sintesis Hasil Temuan

Ekstraksi data dilakukan setelah kualitas literatur ilmiah dilakukan. Data yang relevan dari setiap literatur ilmiah diambil sesuai dengan pertanyaan penelitian

(9)

yang telah ditentukan. Data yang diekstraksi kemudian dimasukkan ke dalam spreadsheet Microsoft Excel. Peneliti harus memastikan seluruh data penting yang sesuai dengan pertanyaan penelitian sudah diekstraksi dan memastikan tidak ada yang terlewat.3,7,12

Peneliti membuat ringkasan dari data yang telah diekstraksi untuk menghasilkan sintesis hasil temuan. Sintesis merupakan suatu proses menggabungkan informasi dari literatur ilmiah yang ditinjau untuk membuat kesimpulan berdasarkan sejumlah bukti. Proses sintesis tersebut melibatkan analisis data secara kualitatif. Peneliti melakukan pembahasan yang mencakup keseluruhan hasil temuan dan tingkat kekuatan bukti setiap temuan setelah sintesis dilakukan.

Keterbatasan dan kelebihan dari literatur ilmiah merupakan bagian dari komponen yang dilaporkan oleh peneliti.2,11,13

Hasil yang diperoleh dari satu literatur ilmiah yang ditinjau kemudian dibandingkan dengan yang lainnya. Pembahasan mengenai pengaruh hasil temuan terhadap praktik klinis, kebijakan, dan penelitian di masa mendatang juga perlu dilakukan. Simpulan dari hasil temuan dapat berupa inkonklusif, tetapi hasil tersebut tetap harus dilaporkan sebagai masukan untuk penelitian berikutnya di bidang tersebut. Keseluruhan hasil kemudian ditulis menjadi suatu manuskrip systematic review.7,10,12

IV. Simpulan

Studi systematic review merupakan salah satu yang menempati posisi tertinggi pada piramida EBM. Tahapan penulisan systematic review terdiri atas penyusunan pertanyaan penelitian, penentuan kriteria inklusi, penentuan kriteria eksklusi, penentuan strategi pencarian, pemilihan literatur, penilaian kualitas literatur, ekstraksi data, analisis data, serta sintesis temuan. Peneliti harus mengetahui tahapan penulisan systematic review agar dapat menyusun systematic review yang berkualitas.

(10)

9

DAFTAR PUSTAKA

1. Tawfik GM, Dila KAS, Mohamed MYF, dkk. A step by step guide for conducting a systematic review and meta-analysis with simulation data. Vol.

47, TropMed and Health. 2019; 47(46): 1-9.

2. Siddaway AP, Wood AM, Hedges L V. How to do a systematic review: a best practice guide for conducting and reporting narrative reviews, meta- analyses, and meta-syntheses. Annu Rev Psychol. 2019; 70(9): 1-24.

3. Paul J, Khatri P, Kaur Duggal H. Frameworks for developing impactful systematic literature reviews and theory building: what, why and how? J Decis Syst. 2023; 30(2): 21-35.

4. Aquilina, J., Neves, J. B., & Tran, M. G. B. An overview of study designs.

British Jr of Hosp Med. 2020;81(5): 1-6.

5. Ingraham HJ, Bowers DK, Luisa A, dkk. Update in general medicine. Dalam:

Basic and clinical science course. San Francisco: American Academy of Ophthalmology; 2022. hlm. 8-14.

6. Frewen J, de Brito M, Pathak A, dkk. How to critically appraise a systematic review: an aide for the reader and reviewer. Clin Exp Dermatol. 2023;

48(54): 854-9.

7. Jennifer L, Sophie D. How to write a systematic review. Amer J Surg. 2023:

553-5.

8. Page MJ, McKenzie JE, Bossuyt PM, dkk. The prisma 2020 statement: an updated guideline for reporting systematic reviews. BMJ. 2021; 372(71): 1- 9.

9. Kim G. How to perform and write a systematic review and meta-analysis.

Child Health Nurs Res. 2023; 29(3): 161–5.

10. Sathish M, Eswar R. Systematic reviews and meta-analysis in spine surgery—how good are they in methodological quality? a systematic review.

Glob Spine J. 2021; 11(3): 378–99.

11. Dhammi I, Haq R. How to write systematic review or meta-analysis. Indian J of Orthop. 2018: 575–7.

12. Higgins JPT, Thomas J, Chandler J, dkk. Cochrane handbook for systematic review of interventions, Edisi keenam. Chichester: John Wiley & Sons; 2023.

hlm. 189-293.

13. Caldwell PHY, Bennett T. Easy guide to conducting a systematic review. J Paediatr Child Health. 2020; 56(6): 853–6.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat bekam pada pengobatan hipertensi Metode: Penelitian ini merupakan studi systematic review dengan melakukan

Intervention to Address Childhood Undernutrition: A Systematic Review ABSTRACT Introduction: Childhood undernutrition while being a preventable condition remains a major public

https://doi.org/10.3889/oamjms.2022.10211 eISSN: 1857-9655 Category: F - Review Articles Section: Systematic Review Article A Systematic Review of Tropical Disease Prevalence among

https://doi.org/10.3889/oamjms.2021.7431 eISSN: 1857-9655 Category: F - Review Articles Section: Systematic Review Article A Qualitative Systematic Review of Family Support for a

The aim of this systematic review was to review and synthesis relevant studies on patient educational strategy and its effect on patients’ physical condition, health behavior change, as

This document is about a university lecturer named Muhammad Dharma Tuah Putra Nasution who is sharing his expertise on how to conduct a Systematic Literature Review

This systematic review examines the pulmonary effects of e-liquid flavors, providing an overview of their potential impact on respiratory

This systematic review explores the relationship between the publication performance of university research academics and their organizational and psychosocial work