• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kualitas Hidup Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kualitas Hidup Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya bersedia memberikan kepada Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara hak noneksklusif secara cuma-cuma untuk tesis saya yang berjudul: Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kualitas Hidup Pada Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik penyakit. Salah satu gejala klinis PPOK adalah keterbatasan aktivitas akibat pengaruh beberapa faktor seperti penurunan fungsi otot rangka yang dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup. Kualitas hidup pasien PPOK diukur menggunakan St. George's Respiratory Questionnaire (SGRQ), yang merupakan instrumen khusus penyakit yang dirancang untuk mengukur dampak terhadap kesehatan umum, kehidupan sehari-hari, dan kesejahteraan yang dirasakan oleh pasien pernapasan. penyakit.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan kualitas hidup pasien penyakit paru obstruktif kronik. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan kualitas hidup pada pasien penyakit paru obstruktif kronik. Adanya disfungsi otot rangka ini dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup penderitanya, karena akan membatasi kinerja fisik penderita PPOK.

Kualitas hidup pada pasien PPOK merupakan ukuran penting, karena berhubungan dengan sesak napas, sehingga menyulitkan pasien untuk melakukan aktivitas hidup sehari-hari. PPOK sangat penting untuk diketahui karena mengetahui kualitas hidup pasien PPOK dapat menggambarkan beban pasien akibat penyakit yang dideritanya. Pengukuran kualitas hidup penting dilakukan pada pasien PPOK karena kualitas hidup ini sebagian menentukan keberhasilan terapi dan juga dapat melihat sejauh mana pasien dapat menjalankan fungsinya.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, peneliti tertarik untuk meneliti hubungan aktivitas fisik dengan kualitas hidup pada pasien penyakit paru obstruktif kronik.

RUMUSAN MASALAH

TUJUAN PENELITIAN .1 Tujuan umum .1 Tujuan umum

Tujuan khusus

MANFAAT

  • Bagi peneliti, agar mengetahui hubungan aktivitas fisik terhadap kualitas hidup pasien Penyakit Paru Obstruktf Kronik. kualitas hidup pasien Penyakit Paru Obstruktf Kronik
  • Bagi masyarakat, agar dapat meningkatkan kualitas hidup dan mencegah terjadinya Penyakit Paru Obstruktif Kronik. mencegah terjadinya Penyakit Paru Obstruktif Kronik
  • Bagi institusi pendiidkan dan istitusi keshatan, sebagai bahan informasi yang dapat dijadikan referensi tambahan untuk penelitian informasi yang dapat dijadikan referensi tambahan untuk penelitian
  • Definisi Penyakit Paru Obstruktif Kronik
  • Fa l ktor Risiko Penya l kit Par l u Obstruktif Kronik
  • Geja l la l Klinis Penya l kit Pa l ru Obstruktif Kronik
  • Dia l gnosis Penya l kit Par l u Obstruktif Kronik
  • Prognosis Penya l kit Pa l ru Obstruktif Kronik
  • Komplika l si Penya l kit Pa l ru Obstruktif Kronik

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit yang dapat dicegah dan diobati yang ditandai dengan gejala pernapasan persisten yang secara terus-menerus mematikan seluruh sistem pernapasan yang disebabkan oleh arteri pulmonalis. Polusi udara juga bisa menjadi faktor garam penyebab PPOK yang biasanya disebabkan oleh menghirup asap, debu, dan debu. Risiko infeksi palral yang terjadi adalah saluran alkalal malsal paldal, yang menyebabkan penurunan fungsi palru dan peningkatan gejala pernapasan pada malsal dewalt. Kerentanan terhadap infeksi dapat menyebabkan eksaserbasi PPOK.

Pasien akan mengalami kesulitan bernapas, terutama saat melakukan hal ini. Keluhan yang biasa terjadi pada pasien penyakit paru obstruktif kronik seperti batuk kronis, radang kronis dan kesulitan bernapas. PPOK dapat didiagnosis pada diagnosis dini jika setidaknya ada riwayat penyakit paru obstruktif kronik karena faktor risiko yang berhubungan dengan batuk kronis, selain produksi sputum dan gejala sesak napas yang menetap, terutama sesak napas, melakukan aktivitas dan umur 2,14,1 5.

Prognosis PPOK bersifat progresif, dan tingkat keparahan penyakit ditandai dengan adanya basal excells.

Tabel 2. 1 Skala Sesak Pada PPOK 14
Tabel 2. 1 Skala Sesak Pada PPOK 14

A l ktivita l s fisik

Latihan awal ini berjalan lancar karena dilakukan bersamaan dengan latihan jalan dan juga latihan bolak-balik. Pelatihan rehabilitasi paru dan kontrol postural juga merupakan bagian dari rehabilitasi paru dengan menggunakan teknik Active Cycle of Breathing Technique (AlCBT) yang merupakan kombinasi dari kontrol gerakan lintas arah. Latihan fisik adalah semua latihan yang efektif dilakukan pada pasien penyandang disabilitas.

Latihan intensitas tinggi biasanya merupakan latihan serba guna dan dinamis yang menggunakan otot-otot sekal ritmis seperti jogging, jalan lambat, bersepeda, dan latihan jalan kaki yang dilakukan di rumah dan dilakukan secara mandiri. Latihan kekuatan juga merupakan latihan yang penting bagi pasien PPOK yang mengalami penurunan kekuatan otot. Olahraga yang dilakukan dengan baik dan benar serta dilakukan secara teratur juga dapat meningkatkan kerja otot terutama otot pernafasan.

Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ) merupakan instrumen penelitian berupa kuesioner yang digunakan untuk mengukur tingkat aktivitas fisik, yang terdiri dari 16 parameter yang berkaitan dengan aktivitas sehari-hari yang dilakukan selama seminggu terakhir, yang terbagi menjadi empat kelompok.domain yaitu aktivitas fisik, sholat, belajar/bekerja, perjalanan ke dan dari tempat aktivitas, rekreasi dan aktivitas menetap Kuesioner GPAQl ini mengkategorikan aktivitas fisik berdasarkan tingkat aktivitas fisik yaitu. Aktivitas fisik tinggi terdiri dari jalan kaki dan berjalan akl-tivital, aktivitas fisik intensitas sedang atau sedang, dilakukan dalam 7 hari dan minimal mencapai 3000 MET menit/minggu (MET≥3000). Aktivitas aktif saat ini terdiri dari aktivitas berjalan dan jalan kaki, aktivitas intensitas sedang, atau aktivitas yang dapat dilakukan selama 5 hari atau lebih dengan minimal 600 MET menit/minggu dan tidak lebih dari 3000 MET menit/minggu (3000>MET≥600 ).

Seseorang yang tidak memenuhi kriteria aktivitas fisik tinggi atau sedang (MET<600) termasuk dalam kategori aktivitas fisik rendah.

Kua l lita l s Hidup Pa l sien Penya l kit Pa l ru Obstruktif Kronik

Kualitas hidup juga merupakan persepsi individu terhadap kesehatan fisik, status psikologis, derajat kecukupan diri, hubungan sosial, serta kepercayaan pribadi dengan gejala al yangl diall aml i. Penyakit pucat obstruktif kronik dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup, dan penurunan kalsifikasi palru fungsional pada penderita kanalis juga dapat menyebabkan kematian. Paldal palsy yang pernah mengalami PPOK juga dapat mengalami eksaserbasi yang dapat mempengaruhi kualitas hidup dan prognosis pasien PPOK itu sendiri.

Ranah kegiatan ini memiliki 6 butir pertanyaan yang digunakan untuk menentukan bagal asli suatu pernapl asal.

Gambar 2. 1 Kerangka Teori
Gambar 2. 1 Kerangka Teori

Kualitas Hidup Terlalu Kuisioner Kualitas hidup nominal adalah persepsi St.

Jenis penelitia l n

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Haji Medaln Rumah Sakit Khusus Palru Medanl.

Sa l mpel Penelitia l n

Distribusi Frekuensi

  • Distribusi kar l a l kteristik sa l mpel berdas l a l rkan l usia l
  • Distribusi ka l ra l kteristik sa l mpel berda l sa l rka l n dera l ja l t merokok Tabl le 4.2 Distribusi kal rakl teristik demogral fi berdal sal rkal n deral jal t merokok
  • Distribusi ka l ra l kteristik sa l mpel berda l sa l rka l n kuesioner GPA l Q Tabl el 4.5 Distribusi kar l akl teristik demograf l i berdal sal rkal n kuesioner GPAl Q
  • Hubunga l n a l ktivita l s fisik denga l n kual l ita l s hidup pa l sien penya l kit pal ru obstruktif kronik

Berdasarkan tabel distribusi tingkat pendidikan, penderita PPOK terbanyak adalah seluruh penderita dengan tingkat pendidikan SMA sebanyak 38 orang (47,5%), diikuti pelajar SMA sebanyak 24 orang (30,0%). Hal ini sejalan dengan penelitian Faldilahl bahwa pasien PPOK yang tidak aktif melakukan aktivitas fisik lebih aktif dibandingkan dengan pasien PPOK yang tidak melakukan aktivitas fisik. Sangat penting bagi pasien PPOK untuk melakukan aktivitas vitalitas fisik untuk meningkatkan kualitas hidup aslinya.Beberapa aktivitas fisik yang dapat dilakukan pada pasien PPOK adalah peregangan anggota badan, berjalan ringan selama beberapa menit, dan olahraga.

Pada penelitian ini untuk menilai kualitas hidup pasien PPOK digunakan kuesioner SGRQ dan berdasarkan hasil mayoritas responden memiliki kualitas hidup non reversibel minimal 53 orang (66,3%). Kelompok umur yang paling banyak ditemukan pada penderita PPOK adalah kelompok umur 46-55 tahun (65,0%). Intervensi untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan penyakit paru obstruktif kronik.

Breathing through all the difficult life all phenomenological hermeneutic study of chronic obstructive pulmonary diseases experienced by patients during the course of pulmonary rehabilitation. Effect of 4-7-8 Breathing Technique on Anxiety and Depression in Moderate Chronic Obstructive Pulmonary Disease. Lalzalalr Al L, Miller BE, Donald ACl, et al.l CXCR2 antl agonil st for chronic obstructive pulmonary disorder patients with chronic mucus hypersecretion: Al phasl e 2b trial.

The Body Malss Index, Alirflow Obstruction, Dyspneal, and Exercise Capacity Index in Predicting Hospitalization for Chronic Obstructive Pulmonary Disease. Relakl salsi Pernalfasl aln denganl Teknik Ball lon Blowing terhadl alp Peningkatl aln Salturalsi Oksigen paldal Palsien PPOK. Relationship between upper limb muscle strength and exercise calpality quality of life dyspnea in patients with severe chronic obstructive pulmonary disease.

Penggunaan self-management COPD sebagai inovasi untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan penyakit paru obstruktif kronik. Salyal bermaksud melakukan penelitian berjudul “Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kualitas Hidup Penderita Penyakit Paresis Obstruktif Kronis”. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah agar para ahli dapat mengetahui aplikasi sebenarnya dari hubungan antara aktivitas fisik dan kualitas hidup pada pasien penyakit paru obstruktif kronik.

Tujua l n

Tujua l n Khusus

Risiko Penelitia l n

Ha l k Untuk Undur Diri

Insentif Untuk Responden

Pertanyaan tersebut berhubungan dengan sejauh mana masalah payudara anda mengganggu anda dalam 4 minggu terakhir.

Selama 4 minggu terakhir ini, berapa banyak anda mengalami serangan berat yang tidak mengenakkan pada dada anda

Berapa lama serangan terparah yang terjadi di dada Anda (lanjut ke pertanyaan nomor 7 jika.

Berapa lamakah serangan paling buruk yang terjadi pada dada anda tersebut berlangsung (lanjutkan ke pertanyaan nomor 7 bila

Dalam 4 minggu terakhir ini, rata-rata berapa hari dalam seminggu anda merasa baik (sedikit mengalami masalah pada dada)

Jika anda sedang mengalami mengi, apakah bertambah buruk atau memberat pada pagi hari ?

Jika anda seorang pekerja/pegawai yang masih aktif, pilihlah salah satu dari yang berikut

Mencuci atau memakai pakaian (berdandan) 13. Berjalan disekitar rumah

Berjalan-jalan ke luar rumah pada tanah yang datar 15. Naik turun tangga

Berjalan mendaki bukit

Berolahraga atau melakukan permainan (bertanding)

Untuk setiap pertanyaan, pilih jawaban yang benar atau salah dengan mencentang (√) sesuai pilihan Anda.

Batuk saya membuat saya letih/capai

Saya merasa sesak napas ketika sedang berbicara/bercakap-cakap

Saya sesak napas bila saya membungkukkan badan/tiduran

Batuk atau sesak napas mengganggu tidur saya

Saya mudah Lelah atau capai

Masalah dada saya mengganggu keluarga,teman, atau tetangga-tetangga saya

Saya menjadi takut atau panik ketika sayatidak

Saya menjadi lemah atau invalid karena dada saya

Aktivitas tidak aman bagi diri saya

Saya merasa malu menggunakan obat/alat di hadapan orang banyak

Saya mengalami efek samping yang tidakmengenakkan akibat obat saya

Obat-obatan yang saya gunakan bayak menganggu kehidupan saya

Saya butuh waktu lama untuk mencuci atau memakai pakaian (berdandan)

Saya berjalan lebih pelan dibandingkan orang lain pada umumnya, atau saya perlu berhenti untuk

Berbagai pekerjaan rumah tangga saya kerjakan lebih lama, atau saya perlu berhenti untuk istirahat

Jika saya menaiki anak tangga, saya lakukan dengan pelan-pelan atau berhenti

Jika saya berjalan tergesa-gesa saya perlu berhenti atau memperlambat jalan

Sesak napas yang saya derita menjadikan saya kesulitan untuk melakukan sesuatu seperti mendaki

Sesak nafas yang saya aderita menyebabkan saya kesulitan untuk mengerjakan sesuatu seperti

Ingatlah bahwa pilihan yang tepat dipilih jika Anda tidak dapat melakukan sesuatu karena sesak napas.)

Saya tidak mampu ke luar untuk menonton pertunjukan atau rekreasi

Saya tidak mampu ke luar rumah untuk berbelanja

Saya tidak mampu mengerjakan pekerjaan rumah tangga

Saya tidak mampu bergerak/jalan menjauhi tempat tidur atau tembat duduk saya

Tuliskan beberapa aktivitas penting lainnya di mana masalah dada Anda dapat menghentikan pekerjaan yang Anda lakukan:.

Silahkan tulis beberapa aktivitas penting lainnya dimana masalah dada anda dapat menghentikan pekerjaan yang anda lakukan

Sekarang, berilah tanda pada kotak (satu saja) yang menurut pemikiran anda paling tepat menggambarkan bagaimana masalah

Gambar

Tabel 2. 1 Skala Sesak Pada PPOK 14
Gambar 2. 1 Kerangka Teori
Gambar 3. 1 Kerangka Kerja

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini juga didapatkan hasil uji Spearman bahwa anemia berhubungan dengan kualitas hidup, dengan p value = 0,00; hal ini sesuai dengan kepustakaan yang