• Tidak ada hasil yang ditemukan

hubungan antara pengelolaan kelas dengan hasil

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "hubungan antara pengelolaan kelas dengan hasil"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

Judul Skripsi : Hubungan Pengelolaan Kelas Dengan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 201 Inpres Palemba Kecamatan Pattallassang Kabupaten Takalar. Hubungan Pengelolaan Kelas Dengan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 201 Inpres Palemba Kecamatan Patallassang Kabupaten Takalar. Khusus. Tesis yang berjudul “Hubungan Manajemen Kelas Dengan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 201 Inpres Palemba Kecamatan Patallassang Kabupaten Takalar” diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar pada Sekolah Dasar. Fakultas Pendidikan dan Keguruan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Siswa SD Negeri 201 Inpres Palemba atas kesediaannya menjadi subjek penelitian sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

KESIMPULAN DAN SARAN

PENDAHULUAN

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

  • Pengertian pengelolaan kelas
  • Pengertian Belajar

Manfaat bagi sekolah dapat memberikan dampak positif terhadap lingkungan sekolah, seiring dengan meningkatnya hasil belajar siswa sebagai dampak dari penerapan pengelolaan kelas yang semakin baik. Manfaat bagi peneliti lain dan pembaca semoga menambah pengetahuan tentang cara mengelola kelas yang baik untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Uzer menyatakan bahwa “manajemen kelas adalah kemampuan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi pembelajaran yang optimal dan memulihkannya ketika terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar”.

Pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat mutlak bagi tercapainya proses belajar mengajar yang efektif (Djamarah & Zain. Pengelolaan kelas tidak hanya pengelolaan kelas secara fisik, namun juga pengelolaan kelas dengan pengelolaan siswa. Selain itu, beberapa prinsip pengelolaan kelas mampu menciptakan rasa kebersamaan. kenyamanan bagi siswa selama proses pembelajaran.

Hal ini bertujuan untuk memudahkan pengelolaan kelas dan mempererat interaksi antara guru dan siswa. Arikunto, dkk menyatakan bahwa: “pengelolaan kelas mencakup dua hal, yaitu: 1) pengelolaan mengenai siswa (student management) dan 2) pengelolaan fisik kelas. Pengelolaan kelas fisik berupa penataan ruang kelas yang meliputi pengaturan tempat duduk (termasuk aspek kesiswaan) postur tubuh/tinggi dan rendah siswa, siswa tunanetra atau pendengaran), penataan kelas (membuka jendela kelas untuk menjamin sirkulasi udara yang baik), mengatur waktu dan media pembelajaran, serta menciptakan kedisiplinan kelas”.

Menurut Entang, dkk mengatakan bahwa: “pengelolaan kelas dilakukan dalam bentuk pengaturan siswa pada saat proses pembelajaran, yang dilakukan dengan dua langkah, yaitu: 1) tindakan preventif dan 2) tindakan korektif. mengenai pengelolaan kelas berupa penataan siswa yang dikemukakan oleh Entang, dkk, terdapat dua langkah yaitu: 1) tindakan preventif dan 2) tindakan korektif.

Hasil Belajar

Fungsi penelitian ini adalah memberikan umpan balik kepada guru guna memperbaiki proses belajar mengajar dan melaksanakan program perbaikan bagi siswa yang belum berhasil. Untuk itu suatu proses belajar mengajar dinyatakan berhasil apabila hasilnya memenuhi tujuan pembelajaran tertentu dari materi tersebut. Perilaku-perilaku yang dituangkan dalam tujuan pembelajaran dicapai oleh siswa, baik secara individu maupun kelompok.

Namun menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (dalam buku Strategi Belajar Mengajar 2002: 120), indikator yang banyak digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan adalah daya serap. Secara umum hasil belajar dipengaruhi oleh 3 hal atau faktor yang akan saya jelaskan dibawah ini, yaitu. Untuk mencapai hasil belajar yang baik, kebugaran jasmani dan kondisi panca indera harus dijaga dengan cara: makanan/minuman bergizi, istirahat, olah raga.

Hal-hal non-sosial seperti keadaan rumah (fisik) baik rapi, bersih, aman, banyak dikendalikan oleh gangguan-gangguan yang menurunkan hasil belajar. Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (hlm. 120-121) untuk mengukur dan mengevaluasi hasil belajar. Tujuannya untuk memperoleh gambaran daya serap siswa untuk meningkatkan tingkat kinerja siswa atau hasil belajar siswa.

Hasil tes subsumatif ini digunakan untuk meningkatkan proses belajar mengajar dan diperhitungkan dalam penentuan nilai rapor. Tes sumatif, tes ini diberikan untuk mengukur daya serap siswa terhadap materi yang diajarkan dalam satu semester, satu atau dua pelajaran.

Kerangka Berfikir

Tes subsumatif, tes ini mencakup sejumlah materi yang dipelajari dalam waktu tertentu. Tujuannya untuk mengetahui tingkat atau derajat keberhasilan belajar siswa dalam suatu periode pembelajaran tertentu. Hasil tes sumatif ini digunakan untuk kenaikan kelas, pemeringkatan atau sebagai ukuran mutu sekolah.

Pengelolaan kelas dengan segala kelebihannya adalah dapat menumbuhkan motivasi intrinsik yang dapat mendorong minat siswa dalam mempelajari konsep-konsep yang diberikan melalui berbagai pengalaman, peristiwa, fakta dan fenomena yang mereka alami sendiri, sehingga dapat memberikan hasil yang diharapkan dan apa adanya. yang penting siswa memperoleh hasil, belajar lebih baik. Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: “Terdapat hubungan antara pengelolaan kelas dengan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 201 Inpres Palemba.”. Penelitian adalah proses pengumpulan sistematis dan analisis logis informasi (data) untuk tujuan tertentu.

Sedangkan metode penelitian (sering disebut metodologi) adalah cara atau strategi menyeluruh untuk menemukan atau memperoleh data yang diperlukan. Menurut Noeng Muhadjir, metodologi penelitian adalah suatu konsep teoritis seperti suatu metode, kelebihan dan kekurangannya, dan biasanya diikuti dengan pemilihan metode yang digunakan. Mengenai metodologi penelitian ini akan dijelaskan secara rinci mengenai permasalahan yang berkaitan dengan kegiatan penelitian.

Gambar 2.1(Kerangka Berpikir)  C.  Hipotesis
Gambar 2.1(Kerangka Berpikir) C. Hipotesis

Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian, seseorang dapat menggunakan berbagai metode dan desain penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian dari masalah yang akan diteliti serta berbagai alternatif yang digunakan. Meliputi: tujuan penelitian, tempat dan waktu penelitian, variabel penelitian, metode penelitian, populasi penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data serta validitas dan reliabilitas, kesukaran dan daya pembeda suatu tes. Sedangkan menurut Anas Sudijono, pendekatan korelasional adalah “pendekatan penelitian yang dalam pelaksanaannya menggunakan teknik analisis statis mengenai hubungan antara dua variabel atau lebih”.

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah Ex post Facto, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengkaji peristiwa yang telah terjadi kemudian menelusuri kembali data tersebut untuk menemukan faktor-faktor yang mendahului atau menentukan kemungkinan penyebab peristiwa yang diteliti. Penelitian ini menggunakan logika dasar yang sama dengan penelitian eksperimen yaitu jika x maka y, hanya saja dalam penelitian ini tidak terjadi manipulasi langsung terhadap variabel independen.

Tempat Dan Waktu Penelitian

Variabel Penelitian

Variabel bebas (X) adalah pengelolaan kelas, sedangkan variabel terikat (Y) adalah hasil belajar siswa. Sugiyono mengatakan bahwa “populasi adalah suatu wilayah umum yang terdiri dari obyek/siswa yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di SDN 201 Inpres Palemba, sedangkan sasarannya adalah seluruh siswa SDN 201 Inpres Palemba. Populasinya adalah seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 25 siswa, yaitu 14 siswa perempuan, dan 11 siswa laki-laki.

Tabel 3.1 Populasi Pendataan  Kelas   Murid
Tabel 3.1 Populasi Pendataan Kelas Murid
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analilsis Data
  • Deskripsi Lokasi dan Subjek Penelitian
  • Deskripsi Data dan Analisi Data Hasil Penelitian i. Deskrpsi Data

Melihat jawaban responden (no. 1) mengenai penataan ruang, 9 orang responden menjawab guru yang menata ruang kelas sedikit sesuai strategi yang digunakan, 6 orang menjawab sebagian besar, 5 orang menjawab lengkap dan 2 orang tidak menjawab apa pun. Dilihat dari jawaban responden (no. 2) mengenai pengaturan tempat duduk siswa, 11 orang responden menjawab sebagian besar guru yang melakukan pengaturan tempat duduk siswa, 4 orang menjawab semua, 4 orang menjawab sebagian kecil sedangkan 3 orang tidak menjawab apa-apa. 9 orang responden menjawab mayoritas guru memberikan masukan, perhatian, nasehat dan menyikapi permasalahan yang dihadapi siswa, 6 orang menjawab lengkap, 4 orang menjawab sebagian kecil sedangkan 3 orang tidak memilih salah satu jawaban.

Dilihat dari jawaban responden (no. 9) mengenai alokasi perhatian guru, 6 orang menjawab tidak ada, 6 orang menjawab lengkap, 5 orang menjawab sebagian besar, sedangkan 5 orang memilih jawaban kecil. 8 responden menjawab guru yang melakukan hal tersebut sedikit, 6 orang menjawab semuanya, 7 responden menjawab sebagian besar, dan 1 orang memilih jawaban tidak ada. Dilihat dari jawaban responden (no. 11) mengenai guru yang fokus pada perhatian kelompok, 11 responden menjawab sebagian besar guru fokus pada perhatian kelompok, 7 orang menjawab lengkap, 2 orang menjawab menjawab sebagian kecil, dan 2 orang tidak menjawab apa-apa.

9 responden menjawab sebagian kecil, 6 responden menjawab lengkap, 6 responden menjawab sebagian besar sedangkan yang memilih jawaban tidak. Responden sebanyak 6 orang menjawab jumlah guru sedikit, 8 orang menjawab sebagian besar, 5 orang menjawab semua, sedangkan 3 orang tidak memilih salah satu jawaban. 7 responden menjawab semua guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa agar siswa siap menerima materi dan mengetahui apa yang perlu dikuasai, 8 orang menjawab paling banyak, 6 orang menjawab sebagian kecil, sedangkan 1 orang tidak memilih satupun. jawaban.

Dilihat dari jawaban responden (no. 16) dalam hal guru memberikan petunjuk yang jelas, sebanyak 11 responden menjawab guru terbanyak. 10 orang responden menjawab sebagian besar, 6 orang menjawab semuanya, 4 orang menjawab sebagian kecil, dan 2 orang menjawab tidak ada. Dilihat dari jawaban responden (no. 20) mengenai guru manajemen kelompok, 8 orang menjawab guru sedikit yang memotivasi siswa dalam melaksanakan tugas kelompok, 7 orang menjawab paling banyak, 4 orang menjawab semua, dan 3 orang menjawab tidak ada satupun yang tidak. memilih jawabannya.

Responden menjawab sebanyak 13 orang, total 5 responden menjawab paling banyak, 3 responden menjawab sedikit, dan 1 menjawab tidak ada.

Tabel 4.1Kategori data pengelolaan kelas
Tabel 4.1Kategori data pengelolaan kelas

Pengujian hipotesis

Pengujian Hipotesis dan Interhasil Data

Pengujian kebenaran hipotesis yang diajukan di atas dilakukan dengan cara mengkonsultasikan besaran “r” yang diperoleh dalam proses perhitungan atau dikenal dengan observasi “r” (ro) dengan besaran “r” yang tercantum pada tabel nilai “r” momen produk (cape). Untuk mengetahui (rt) terlebih dahulu harus diketahui derajat kebebasan (db) atau (df) yang rumusnya sebagai berikut. Pada df 20 jika dilihat "r" adalah 0 untuk r = 5% dan 0,196 untuk r = 1%. Jika dilihat dari nilai rtabel ternyata rxy lebih besar dari rtabel (0,85>0,27), maka pada taraf signifikansi 5%.

Meskipun pengelolaan kelas bukan satu-satunya faktor yang menentukan tinggi rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa. Faktor-faktor tersebut dapat berupa faktor eksternal lainnya seperti kualitas pengajaran, lingkungan belajar, fasilitas pengajaran dan kurikulum. Dari tanggapan siswa mengenai pengelolaan kelas guru, sebagian besar siswa berpendapat bahwa guru pengelolaan kelas SD Negeri 201 Inpres Palemba berada pada kualifikasi/kategori sedang.

Hal ini dibuktikan dengan fluktuasi nilai belajar siswa antara nilai tertinggi 88 dan nilai terendah 70, yang berarti rata-rata nilai belajar siswa adalah 71,5 dari total 52 siswa. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pengelolaan kelas yang dilakukan guru dengan hasil belajar siswa. Pengelolaan kelas yang dilakukan seorang guru sama-sama dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, dan selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain.

Jadi berdasarkan hipotesis yang terdapat pada halaman 26, terdapat hubungan antara pengelolaan kelas dengan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 201 Inpres Palemba dinyatakan dapat diterima.

Saran

Gambar

Gambar 2.1(Kerangka Berpikir)  C.  Hipotesis
Tabel 3.1 Populasi Pendataan  Kelas   Murid
Tabel 3.2 Sampel
Tabel 4.1Kategori data pengelolaan kelas
+3

Referensi

Dokumen terkait

2 empty Trial completion date empty Scientific title The effect of IL-6 inhibitor Tocilizumab on the prognosis of covid-19 patients with acute respiratory failure Public title The