PENDAHULUAN
Latar Belakang
Identifikasi Masalah
Pembatasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
Kajian Teori
- Hakikat Pencak Silat
- Tendangan dalam Pencak Silat
- Teknik Tendangan Depan
- Power Otot Tungkai
- Keseimbangan
- Kelincahan
- Kecepatan Tendangan
Kami mengakui Pencak Silat sebagai olahraga tradisional, warisan budaya luhur bangsa Indonesia. Selain itu pencak silat mempunyai 4 aspek yang menjadi satu kesatuan, yaitu: aspek moral spiritual, aspek pencak silat, aspek seni, dan aspek olah raga (Bambang Sutiyono, 2000: 2). Teknik gerak pada pencak silat berbeda dengan teknik gerak pada pencak silat lainnya, karena pencak silat mempunyai pola dan aturan gerak tertentu.
Menurut Joko Subroto, teknik serangan dalam pencak silat terdiri atas: “(a) Aturan melakukan serangan tangan/lengan; (b) Aturan serangan siku; (c) Aturan melakukan serangan kaki/kaki; (d) Aturan melakukan serangan Teknik serangan yang menggunakan kaki (teknik menendang) merupakan teknik yang sering digunakan dalam perlombaan pencak silat. Menurut Johansyah Lubis beliau mengatakan bahwa: “Jenis serangan yang menggunakan kaki dalam pencak silat antara lain: Tendangan, Sapuan , lutut, luka."
Tendangan depan merupakan salah satu bentuk serangan yang cukup efektif dalam meraih poin atau poin dalam pencak silat. Dalam perlombaan pencak silat, kontak antara alat bidik dengan sasaran memerlukan benturan untuk menghasilkan poin. Tenaga yang dikeluarkan dalam melakukan tendangan depan tergantung dari besarnya tenaga yang dikeluarkan dan kecepatan yang dilakukan.Masih banyak faktor yang dapat dianalisis dalam gerakan pencak silat, terutama untuk membantu para pesilat agar selalu menggunakan pola gerakan yang efektif dan efisien saat bertanding.
Kajian Hasil Penelitian Terdahulu
Jarak antara posisi telapak kaki sebagai alat sasaran dengan sasaran akan mempengaruhi momentum yang dihasilkan, dan yang tidak kalah pentingnya adalah dampak. Semakin baik pukulan silat maka akan semakin jelas pula bunyi benturan antara alat bidik dengan sasarannya, sehingga juri akan mendengarnya dan itulah hasil silat yang didapat poin demi poin. Dengan judul “Pengaruh Latihan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Peningkatan Gerakan Dasar Tendangan Depan Pencak Silat Pada Siswa Kelas VII SMPN 5 Bandar Lampung”.
Berdasarkan hasil penelitian dapat dipastikan bahwa penelitian tentang “Hubungan Kekuatan Otot Tungkai, Panjang Tungkai Dan Kelincahan Kecepatan Tendangan Depan Pada Atlet Pencak Silat Persudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Berbek Kabupaten Nganjuk dan 2018" belum pernah sejauh ini. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan kekuatan otot tungkai, panjang tungkai, dan kelincahan kecepatan tendangan depan. Dengan cara ini peneliti akan menggunakan penelitian yang sudah ada sebagai pedoman untuk menyempurnakan atau mengembangkan penelitian yang sudah ada.
Kerangka Berpikir
Tendangan depan merupakan salah satu jenis serangan yang cukup efektif untuk melakukan serangan guna mencetak poin dalam pertandingan pencak silat. Untuk mendapatkan tendangan ke depan yang baik diperlukan kondisi fisik yang menunjang antara lain kekuatan otot tungkai, panjang tungkai dan ketangkasan seorang atlet pencak silat. Mendapatkan kecepatan tendangan ke depan yang baik dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain : kekuatan otot tungkai, panjang tungkai dan kelincahan.
Agar kekuatan otot tungkai seorang atlet dapat memberikan kontribusi terhadap kecepatan tendangan samping, maka harus ditunjang dengan penguasaan teknik menendang yang benar. Hasil maksimal dicapai dengan fisik yang baik dan didukung dengan teknik yang tepat. Pada penelitian ini panjang tungkai menggunakan pengukuran panjang tungkai seseorang yang dimulai dari pangkal telapak kaki (malleolus medialis) sampai ke trokanter mayor mayor, kira-kira pada bagian tulang yang paling lebar di bagian luar paha, yaitu untuk menguji kemampuan Atlet pencak silat PSHT di Ranting Berbek Kabupaten Nganjuk dalam melakukan tendangan.
Untuk memperoleh kecepatan mengayuh ke depan yang baik maka bagian-bagian tersebut harus dikoordinasikan dalam rangkaian gerakan yang baik dan harmonis. Sebab kekuatan dan kelincahan otot tungkai menentukan kecepatan dan kerasnya tendangan yang dilakukan seorang atlet pencak silat.
Hipotesis Penelitian
Terdapat hubungan antara kekuatan otot tungkai dengan kecepatan tendangan ke depan pada atlet pencak silat PSHT Ranting Berbek Kabupaten Nganjuk Tahun 2018. Atlet Pencak Silat Ranting PSHT 2018 Kabupaten Nganjuk.
Terdapat hubungan antara kekuatan otot tungkai, panjang tungkai dan kelincahan serta kecepatan tendangan depan pada atlet pencak silat PSHT Ranting Berbek PSHT Tahun 2018 Kabupaten Nganjuk.
METODE PENELITIAN
Identifikasi Variabel Penelitian
- Variabel Bebas
- Variabel Terikat
Uji kemampuan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mengukur tendangan depan seniman bela diri sebagai variabel terikat yang telah dikendalikan oleh variabel bebas yaitu kekuatan otot tungkai, panjang tungkai dan ketangkasan sehingga mencapai hasil penelitian yang valid. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes kekuatan otot tungkai, panjang otot tungkai, kelincahan, dan kecepatan tendangan depan. Hipotesis dalam penelitian yang berjudul “Hubungan Power Otot Tungkai, Panjang Tungkai, dan Kelincahan dengan Kecepatan Tendangan Depan Pada Pesilat Loyalitas Terate (PSHT) Ranting Berbek Twig 2018 di Kabupaten Nganjuk” menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara variabel independen ( X1, X2, X3) dan variabel terikat (Y).
Selanjutnya ketiga variabel independen tersebut dalam praktiknya sesuai dengan prosedur penilaian PSHT pencat silat ranting Brebek. Dalam praktiknya, latihan ini akan mengungkap apakah ada hubungan antara kekuatan otot tungkai, panjang dan kelincahan tungkai dengan kecepatan mengayuh ke depan. Selain itu data variabel bebas dan terikat “Hubungan kekuatan otot tungkai, panjang tungkai, kelincahan dan kecepatan tendangan ke depan” dapat dijelaskan sebagai berikut. Tabel diatas menunjukkan bahwa thitung sebesar 17,071 > ftabel 4,410 dengan signifikansi 0,000 < 0,005. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kerja Ha diterima yang menghubungkan kekuatan otot tungkai dengan tendangan ke depan.
Dan H0 ditolak yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara power otot tungkai dengan tendangan depan. Pada tabel diatas terlihat Fhitung sebesar 27,878 > ftabel 4,410 dengan signifikansi 0,000<0,005 sehingga dapat disimpulkan hipotesis kerja Ha terdapat hubungan antara Panjang Tungkai dan Tendangan Depan. Dan H0 ditolak yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara panjang tungkai dengan tendangan depan.
Tabel tersebut menunjukkan bahwa f-hitung sebesar 8,760 > t-tabel 4,410 dengan signifikansi 0,000 < 0,005. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kerja Ha diterima yang menghubungkan kelincahan dan tendangan ke depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kekuatan otot tungkai, panjang tungkai dan kelincahan dengan kecepatan mengayuh ke depan pada PSHT spesialis Ranting Brebek. Hubungan kekuatan otot tungkai dengan kecepatan mengayuh ke depan. Berdasarkan perhitungan mengenai hipotesis terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan otot tungkai dengan tendangan ke depan diperoleh hitung 17,071 > t-tabel 4,410 dan -p 0,000. <α 0,05.
Hubungan Panjang Kaki Dengan Kecepatan Tendangan Depan Berdasarkan perhitungan mengenai hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara panjang kaki dengan kecepatan tendangan depan diperoleh hasil perhitungan 27,878 > t-tabel 4,410 dengan –p 0,000< 0,05. Oleh karena itu, kelincahan berkaitan dengan kecepatan tendangan depan karena kelincahan untuk bergerak cepat akan melakukannya.
Teknik dan Pendekatan Penelitian
- Pendekatan Penelitian
- Tehnik Penelitian
Tempat dan Waktu Penelitian
Pada bagian ini peneliti akan menjelaskan lokasi yang akan dijadikan sebagai lokasi pengumpulan data atau sampel penelitian, serta waktu yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data. Tempat penelitian cukup penting dalam penelitian karena peneliti di tempat tersebut mendapatkan data sampel. Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah LATIHAN RANTING PERSAHABATAN SETIA HATI TERATE (PSHT), Kecamatan BERBEK, Ds.
Lokasi ini dipilih karena memudahkan peneliti untuk menjangkaunya sehingga memungkinkan peneliti memaksimalkan pengumpulan data penelitiannya. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini disusun dalam suatu jadwal agar dapat berjalan secara efisien dan efektif.
Populasi dan Sampel
Instrumen Uji kecepatan tumbukan depan dilakukan dengan menguji penembak memukul karung pasir sebagai sasaran seberat 50 kg. Alat yang digunakan adalah karung pasir/target, meteran dan stopwatch. Pada isyarat “ya”, atlet melakukan tendangan ke depan dengan kaki kanan dan kembali ke posisi awal menyentuh lantai. Pengujian normalitas sebaran data kecepatan pukulan kaki depan, power otot tungkai, panjang tungkai, dan kelincahan yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS v.21 for Windows.
Namun sebelum dilakukan pengujian hipotesis untuk membuktikan ada tidaknya hubungan antara variabel bebas yaitu kekuatan otot tungkai, panjang tungkai dan kelincahan terhadap kecepatan tendangan depan pada Persaudaraan Pencak Silat Setia Hati Terate atau tidak, maka data yang digunakan terlebih dahulu diuji. untuk analisis statistik. Dalam penelitian ini “rasio kekuatan otot tungkai, panjang tungkai, dan kelincahan” digunakan sebagai variabel bebas. Dalam hal ini tidak ada data yang dikumpulkan karena kedudukan variabel independen sebagai variabel perlakuan. . Dari hasil data nilai tumbukan depan (Lampiran 2), pesilat PSHT Ranting Brebek yang berjumlah 30 siswa memperoleh nilai mean sebesar 6,87, median = 7,00, modus = 6 dan standar deviasi = 1,592 Nilai minimumnya adalah 4 atau. nilai maksimumnya adalah 9.
Dari data diatas, hasil uji normalitas yang dilakukan menunjukkan bahwa dari masing-masing data gaya otot tungkai dengan Sig. Tabel tersebut menunjukkan bahwa t-skor sebesar 11,240 > t-tabel 3,240 dengan signifikansi 0,000 < 0,005, sehingga dapat disimpulkan H0 ditolak yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara power otot. Berdasarkan koefisien korelasi ryx123 tersebut di atas diperoleh koefisien determinasi sebesar 0,789. Artinya apabila variabel-variabel tersebut bertepatan dengan Kecepatan Tendangan Depan dari perhitungan regresi sederhana maka kontribusi antara sebesar 78% dapat dijelaskan.
Dengan demikian dapat dikatakan terdapat hubungan antara power otot tungkai dengan kecepatan tendangan depan, karena menurut Ismaryati power otot tungkai berkaitan dengan kekuatan dan kecepatan kontraksi otot yang dinamis dan eksplosif serta melibatkan konsumsi tenaga otot secara maksimal dalam melakukan tendangan. waktu secepat mungkin. Dengan demikian, jelas bahwa kekuatan otot-otot kaki. Berdasarkan koefisien korelasi rxy2 tersebut di atas diperoleh koefisien determinasi sebesar 0,213 dengan kontribusi sebesar 21%. Memiliki panjang kaki yang panjang akan memberikan pengaruh positif terhadap kecepatan tendangan depan dan tinggi badan. Karena pesilat PSHT mempunyai kaki yang panjang sehingga memberikan jangkauan jauh yang lebih baik ketika menendang tendangan depan.
Berdasarkan hasil penelitian terlihat ada hubungan antara kelincahan dengan hasil kecepatan tumbukan depan pada PSHT Pesilat yang ditunjukkan dengan t-score 8,760 > f-tabel 4,410 dengan Sig 0,000 < 0,05 pada taraf signifikansi 5%. Hasil nilai hipotesis menyatakan terdapat hubungan antara kekuatan otot tungkai (X1), panjang tungkai (X2) dan kelincahan (X3) dengan kecepatan tumbukan depan (Y). Apabila diuji signifikansinya dengan uji F diperoleh t-angka sebesar 11,240 > t-tabel 3,240 dengan signifikansi 0,000 < 0,005 maka koefisien korelasi ganda (Ry123) dinyatakan signifikan yang berarti semakin kuat kekuatan otot tungkai, maka semakin panjang dan kelincahan kaki maka semakin cepat dan lincah tendangan depannya.
Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data
Teknik Analisis Data
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Lokasi, Subjek, waktu, dan Data Penelitian
Hasil Uji Analisis
Pembahasan
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
Kesimpulan
Implikasi
Saran