PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep Dukungan Keluarga
Dengan segala perilaku yang mendorong perasaan nyaman dan mengarahkan individu untuk percaya bahwa dirinya dipuji, dihormati dan dicintai, serta bahwa orang lain bersedia memberikan perhatian (Sarafino, & Smith 2011). 2) Dukungan instrumental. Selain itu, dukungan keluarga oleh orang tua (khususnya ibu) juga dipengaruhi oleh usia.
Konsep Motivasi
Selain itu, orang tua kelas menengah memiliki tingkat dukungan, kasih sayang, dan keterlibatan yang lebih tinggi dibandingkan orang tua kelas bawah. Motivasi intrinsik merupakan suatu dorongan atau rangsangan yang bersifat tetap dan biasanya tidak mudah dipengaruhi dari luar.
Konsep Kepatuhan
Faktor kemampuan dan sumber daya yang diperlukan untuk melakukan perilaku tertentu, termasuk pelayanan kesehatan (terkait biaya, jarak, ketersediaan transportasi, waktu pelayanan, dan keterampilan tenaga kesehatan). c) Faktor penguat (reinforcing faktor). Keluarga dapat menjadi faktor yang sangat berpengaruh dalam menentukan keyakinan dan nilai kesehatan individu dan juga dapat menentukan program pengobatan yang dapat mereka terima.
Konsep Kemoterapi
Efek samping kemoterapi berpotensi meningkatkan peradangan dan kerusakan DNA sehingga dapat mengganggu fungsi motorik (Extermann et al., 2017). Pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi, kecemasan muncul karena adanya cacat fisik atau keterbatasan yang terjadi pada dirinya akibat efek samping kemoterapi (Pratiwi et al., 2017).
Konsep Kanker Payudara
Kanker payudara invasif adalah kanker payudara yang telah menyebar ke luar saluran (invasif duktal payudara) atau lobulus (invasif lobular payudara kanker). Selain itu, penyakit payudara tertentu, seperti hiperplasia duktal atipikal dan karsinoma lobular in situ, berkorelasi dengan peningkatan risiko kanker payudara. Pada tipe inflamasi payudara, gejala yang mungkin terjadi adalah gatal, nyeri, bengkak, puting terbalik, kulit sekitar payudara terasa panas dan merah, serta tekstur kulit jeruk pada kulit disebut peaud'orange (Kabel & Baali). , 2015).
Organ yang umum terkena metastasis kanker payudara adalah tulang, hati, paru-paru, dan otak. Pengobatan ca mammae biasanya berupa pembedahan, dilanjutkan dengan kemoterapi atau terapi radiasi, atau keduanya (Jezdic, 2018).
Kerangka Teori
Penelitian ini bertujuan untuk melihat “Hubungan dukungan keluarga dengan motivasi mematuhi protokol kemoterapi pada pasien kanker payudara di RSUD Tarakan Jakarta.” Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan motivasi mematuhi protokol kemoterapi pada pasien kanker payudara di Ruang Tulip RSUD Tarakan Jakarta. Hubungan antara dukungan keluarga dengan motivasi mematuhi protokol kemoterapi pada pasien kanker payudara di Ruang Tulip RSUD Tarakan Jakarta mencapai nilai p-value = 0,003 < nilai alpha (0,05).
Hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di RSUP H. Hubungan dukungan keluarga dengan motivasi sembuh pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi di RSU.
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelatif yaitu penelitian yang melihat hubungan antara dua variabel atau lebih, diteliti untuk melihat hubungan yang terjadi diantara keduanya tanpa berusaha mengubah atau memperlakukan variabel tersebut (Notoatmodjo, 2016).
Kerangka Konsep
Definisi Operasional
Hipotesis Penelitian
Populasi dan Sampel
Kriteria inklusi adalah: ciri-ciri yang harus dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat dijadikan sampel. Penentuan jumlah sampel pada penelitian ini dilakukan secara statistik yaitu dengan menggunakan rumus slovin. Jadi, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 73 responden pasien kanker payudara yang mendapat kemoterapi di Ruang Tulip RSUD Tarakan Jakarta.
Dalam penelitian ini digunakan simple random sampling, yaitu pemilihan acak yang dilakukan terhadap sebagian kecil individu atau anggota dari total populasi, setelah itu diberikan nomor 1-73 kepada setiap individu hasil penelitian di Ruang Tulipan. Rumah Sakit Tarakan, Jakarta. Koreksi atau penambahan jumlah sampel berdasarkan prediksi sampel keluar dari penelitian (Sastroasmoro & Ismail, 2008) 73 x 10% = 81 orang.
Tempat dan waktu Penelitian
Instrumen Penelitian
Kuesioner ini menggunakan 15 pertanyaan pilihan tunggal: Sangat Tidak Setuju = 1, Tidak Setuju = 2, Netral = 3, Setuju = 4, dan Sangat Setuju = 5. Dimana P-value adalah lama kelas dengan rentang 75 (selisih antara skor tertinggi dan terendah) dan jumlah kelas sebanyak 3 kelas (motivasi mematuhi protokol kemoterapi: kuat, sedang, lemah) mendapat panjang kelas sebanyak 20 orang. protokol kemoterapi adalah sebagai berikut dengan kategori :.
Uji Validitas Instrumen
Dalam pernyataan Arikunto (2018) menjelaskan bahwa “uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen pengukuran yang digunakan dapat diterima sesuai standar. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas konstruk yaitu dengan menggunakan analisis item dengan mengkorelasikan skor setiap item (item) pertanyaan dengan jumlah skor yang merupakan penjumlahan dari masing-masing item pertanyaan. Uji validitas ini diujikan kepada 15 responden yang terdiri dari 15 pernyataan tentang dukungan keluarga dan 15 pernyataan tentang motivasi.
Artinya menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten atau tetap mendasar apabila pengukuran dilakukan dua kali atau lebih untuk gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama. Jika koefisien Cronbach alpha lebih besar dari 0,6 maka instrumen pengukuran yang digunakan reliabel dan dapat digunakan untuk mengukur gejala yang sama dua kali atau lebih dengan menggunakan kuesioner dan lembar observasi yang sama.
Etika Penelitian
Pernyataan variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60. Pada penelitian ini instrumen yang digunakan diuji dengan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,924. Kesimpulan dari hasil pengujian adalah instrumen reliabel karena diketahui nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60 sehingga kuesioner dapat diandalkan. Responden mempunyai hak untuk memutuskan keterlibatannya dalam kegiatan penelitian, dan juga dapat mengundurkan diri selama kegiatan penelitian masih berlangsung.
Responden berhak mendapat informasi lengkap tentang tujuan kegiatan penelitian, responden berhak memutuskan apakah akan melibatkan mereka dalam kegiatan penelitian. Responden mempunyai hak bahwa data yang diberikan harus dijaga kerahasiaannya, untuk itu anonimitas dan kerahasiaan diperlukan.
Teknik pengumpulan data
Teknik Analisis data
Dukungan keluarga merupakan faktor yang sangat penting bagi seseorang dalam menghadapi suatu permasalahan dan dapat memotivasi orang tersebut untuk menjalani pengobatan, misalnya pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan motivasi sembuh dari kanker payudara. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan pada Pasien Kanker Payudara yang Menjalani Kemoterapi di RSUD Dr. Karakteristik ketahanan pada wanita penderita kanker payudara.
Dengan ini saya mohon kesediaannya menjadi responden pada penelitian yang saya lakukan dengan judul “Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Motivasi Mematuhi Protokol Kemoterapi Pada Pasien Kanker Payudara Di Ruang Tulip RSUD Tarakan Tahun 2021”. Setelah membaca dan mendengarkan penjelasan peneliti, saya bersedia menjadi responden penelitian Yeni Efrida, mahasiswa Universitas Binawan yang berjudul Hubungan Dukungan Keluarga dengan Motivasi Mematuhi Protokol Kemoterapi pada Pasien Kanker Payudara di Ruang Tulip. RSUD Tarakan pada tahun 2021.
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Analisa Univariat
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap 73 responden, ternyata 43,8% responden dengan dukungan keluarga baik mempunyai dukungan keluarga cukup yaitu 56,2%. Dilihat dari hasil analisis yang dilakukan terhadap 73 responden, ternyata 34,2% merupakan responden dengan motivasi kuat, dan 65,8% merupakan responden dengan motivasi sedang.
Analisa Bivariat
Pembahasan
Dukungan keluarga merupakan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi motivasi seseorang, namun dukungan keluarga memegang peranan yang sangat penting dalam menghadapi atau menderita suatu penyakit. Dukungan keluarga merupakan bantuan yang dapat diberikan kepada anggota keluarga lainnya dalam bentuk barang, jasa, informasi dan nasehat yang dapat membantu penerimanya merasa dicintai, dihargai dan santai. Adanya dukungan keluarga akan mempengaruhi peningkatan kepercayaan diri penderita dalam menghadapi proses pengobatan penyakitnya (Misgiyanto & Susilawati, 2014).
Responden dengan dukungan keluarga yang baik mempunyai kemungkinan 9 kali lebih besar untuk memiliki motivasi kemoterapi yang baik dibandingkan pasien kanker payudara dengan dukungan keluarga yang buruk (OR=8.758; CI. Penelitian lain yang dilakukan oleh Nataria dkk (2020), menjelaskan bahwa terdapat pengaruh positif dan positif. ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan motivasi pemulihan pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi dengan skor p<0,05 atau 0,000<0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan motivasi pemulihan pasien kanker yang menjalani kemoterapi. kemoterapi di Rumah Sakit Umum Pekerja Indonesia Imelda pada tahun 2020.
Keterbatasan Penelitian
Implikasi Keperawatan
Berdasarkan data penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasien mendapat dukungan dari keluarga selama menjalani kemoterapi dan sebagian besar pasien mematuhi protokol kemoterapi di RSUD Tarakan, maka berdasarkan data Analisis data hubungan dukungan keluarga dengan motivasi mengikuti protokol kemoterapi pada pasien kanker payudara di Ruang Tulip RSUD Tarakan Jakarta diperoleh p-value = 0,003 < nilai alpha (0,005). Kami berharap para pasien kanker payudara tetap semangat dalam melawan penyakitnya dan tetap memiliki motivasi yang tinggi dalam berobat serta berhubungan dengan penderita kanker payudara, sehingga dapat meningkatkan motivasi pasien untuk tetap semangat dalam berobat. Pengaruh pemberian booklet kemoterapi terhadap kemampuan perawatan diri pasien kanker payudara pasca kemoterapi di ruang bedah Rumah Sakit Abdul Moeloek (Rsam) Bandar Lampung.
Dukungan keluarga pada wanita penderita kanker payudara yang menjalani kemoterapi dan faktor yang mempengaruhinya di RS H.H., 2018. Pola kelelahan selama menjalani kemoterapi: hasil studi multisenter. Hubungan nafsu makan dengan asupan energi dan protein pada pasien kanker payudara pasca kemoterapi Journal of Public Health Nutrition.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan tambahan informasi dan masukan bagi pengembangan ilmu keperawatan khususnya keperawatan keluarga dan keperawatan medik-bedah. Oleh karena itu, perlu ditempatkan fokus materi pada dukungan keluarga dengan motivasi untuk melakukan kemoterapi. Rumah sakit dapat membuka kelas/seminar pengetahuan kemoterapi kepada masyarakat dan khususnya pada pasien kanker payudara, meningkatkan pengetahuan pasien dan meningkatkan motivasi pasien dan keluarga untuk mendukung pasien atau kerabatnya dalam kepatuhan kemoterapi. Dampak kemoterapi pada fungsi fisik jangka menengah dan aktivitas penderita kanker payudara lanjut usia, serta biomarker terkait.
H., 2015, Kanker Payudara: Wawasan Faktor Risiko, Patogenesis, Diagnosis dan Penatalaksanaan, Jurnal Penelitian dan Pengobatan Kanker:2:28-33. 3 Saya melakukan kemoterapi sebagai terapi lanjutan setelah saya menjalani operasi payudara 4 Saya melakukan kemoterapi karena saya melihat. 11 Saya melakukan kemoterapi karena saya yakin dengan pengobatan yang dianjurkan dokter. 12 Saya dianjurkan kemoterapi.
13 Saya sedang melakukan kemoterapi agar saya dapat beraktivitas sehari-hari seperti biasa 14 Saya melakukan kemoterapi untuk.
