• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL (JEJARING SOSIAL) DENGAN KECENDERUNGAN NARSISME DAN AKTUALISASI DIRI REMAJA AKHIR

N/A
N/A
Rudi Atmajaya nasution

Academic year: 2023

Membagikan "HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL (JEJARING SOSIAL) DENGAN KECENDERUNGAN NARSISME DAN AKTUALISASI DIRI REMAJA AKHIR"

Copied!
196
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: bagaimana hubungan intensitas penggunaan media sosial (jejaring sosial) dengan kecenderungan narsisme dan aktualisasi diri pada remaja akhir?

Manfaat Penelitian

  • Teoritis
  • Praktis

1 kerangka operasional hubungan intensitas penggunaan media sosial (jejaring sosial) terhadap kecenderungan narsisme dan aktualisasi diri pada remaja akhir. Hubungan intensitas penggunaan media sosial (jejaring sosial) dengan kecenderungan narsisme dan aktualisasi diri pada remaja akhir.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Remaja

Oleh karena itu disebut juga transisi, yang penuh dengan gejolak dan kondisi yang tidak menentu (Santrock, 2003). Menurut Hurlock (2001), masa remaja berkembang menuju kedewasaan dan merupakan masa transisi dimana individu mengalami perubahan fisik dan psikologis dari masa kanak-kanak hingga dewasa, meliputi perubahan biologis, perubahan psikologis, dan perubahan sosial.

Kategori Usia Remaja

Tujuan umum penelitian ini adalah menganalisis hubungan intensitas penggunaan media sosial (jejaring sosial) dengan kecenderungan narsisme dan aktualisasi diri pada remaja akhir. Penelitian berjudul “Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial (Jejaring Sosial) dengan Kecenderungan Narsistik dan Aktualisasi Diri pada Remaja Akhir.

Tabel 2.2 perkembangan psikososial remaja pertengahan (14-16 tahun)
Tabel 2.2 perkembangan psikososial remaja pertengahan (14-16 tahun)

Ciri Remaja

Perkembangan Remaja

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mempertimbangkan dan memahami konteks di mana remaja mengambil keputusan mengenai perilaku berisiko. Orang tua masih dapat memberikan dukungan finansial kepada remaja yang tidak lagi bergantung secara emosional pada mereka.

Tugas Perkembangan Remaja

Semua cara remaja berkembang—kognitif, fizikal, sosial, emosi—menyediakan mereka untuk mengalami tingkah laku baharu semasa mereka bergerak dari zaman kanak-kanak ke dewasa. Mengambil risiko semasa remaja ialah cara penting untuk golongan muda membentuk identiti mereka, cuba membantu mereka membuat keputusan termaklum dan membangunkan penilaian yang realistik terhadap diri mereka sendiri, orang lain dan dunia.

Aspek Perkembangan Remaja

Jerawat dan kelainan kulit lainnya merupakan sumber kecemasan bagi anak laki-laki dan perempuan. Kekhawatiran lebih besar terjadi pada anak laki-laki karena mereka sadar bahwa jerawat mengurangi daya tarik fisik dan karena mereka tidak dapat menggunakan kosmetik untuk menutupinya seperti anak perempuan yang dapat menggunakan kosmetik untuk menutupi jerawat (Hurlock, 2001).

Aktualisasi Diri Remaja

  • Pengertian Aktualisasi Diri
  • Faktor Pengaruh Aktualisasi Diri
  • Aspek Aktualisasi Diri
  • Karakteristik Aktualisasi Diri
  • Aktualisasi Diri Remaja
  • Penilaian Aktualisasi Diri
  • Pengukuran Aktualisasi Diri

Menurut Asmadi (2008), seseorang yang telah mencapai aktualisasi diri secara optimal akan mempunyai kepribadian yang berbeda dengan manusia pada umumnya. Aktualisasi diri positif adalah seseorang yang mempunyai kemampuan mengaktualisasikan diri dengan baik, dengan sifat lebih terbuka terhadap orang lain.

Media Sosial

  • Konsep Media Sosial
  • Klasifikasi Media Sosial
  • Fungsi Media Sosial
  • Dampak Media Sosial
  • Media Sosial dan Kecemasan
  • Media Sosial dan Penindasan

Blog, jejaring sosial, dan wiki adalah bentuk media sosial yang paling umum digunakan di komunitas di seluruh dunia. Ada banyak aspek fungsional konten media sosial, seperti identitas, percakapan (interaction), berbagi (sharing), kehadiran (existence), hubungan (relationship), reputasi (status), dan kelompok (groups).

Intensitas Penggunaan Media Sosial

  • Pengertian Intensitas Penggunaan
  • Aspek-aspek intensitas

Penindasan saat ini dikaitkan dengan peningkatan risiko perilaku bunuh diri, serta peningkatan risiko masalah kesehatan mental. Kaitan antara intimidasi online dan bunuh diri, terutama di kalangan anak muda, telah menjadi perhatian pihak berwenang. Pusat Grafik, Visualisasi dan Kegunaan, Institut Teknologi Georgia, mengklasifikasikan pengguna Internet ke dalam tiga kategori berdasarkan intensitas penggunaan Internet.

Frekuensi penggunaan dinyatakan dalam satuan dalam jangka waktu tertentu (misalnya per hari, per minggu, atau per bulan). 2) Durasi.

Narsisme

  • Definisi Narsisme
  • Ciri Perilaku Narsisme
  • Faktor Pembentuk Perilaku Narsisme
  • Aspek-aspek Kepribadian Narsisme
  • Dampak Perilaku Narsisme
  • Gambaran Narsisme pada Remaja

Orang narsistik mempunyai rasa percaya diri yang kuat, namun rasa percaya diri tersebut merupakan rasa percaya diri yang tidak sehat karena hanya menganggap dirinya paling hebat dibandingkan orang lain. Sebaliknya, orang dengan harga diri yang sehat tidak hanya mengagungkan dirinya sendiri, tetapi juga bisa menghargai orang lain. Orang dengan kecenderungan narsistik kurang bisa menerima masukan atau pandangan orang lain terhadap dirinya, atau bisa dikatakan memiliki sifat sombong, keras kepala, atau sombong.

Orang narsisis biasanya ingin mendapat perhatian dan pujian dari orang lain agar terlihat lebih pamer.

Intensitas Penggunaan Media Sosial, Kecenderungan Narsisme, dan

Masyarakat juga menggunakan media sosial untuk secara implisit menunjukkan identitas mereka: sebuah strategi yang dianggap lebih halus dibandingkan secara langsung mengumumkan kualitas bawaan mereka kepada orang lain (Zhao et al., 2008). Peneliti juga menunjukkan bahwa masyarakat menggunakan media sosial untuk eksplorasi identitas dan sebagai sarana menampilkan aspek ideal diri mereka. Fenomena ini dapat terjadi di media sosial karena kemampuan pengguna dalam berinteraksi dengan audiensnya.

Mereka yang narsistik atau sedang dalam proses aktualisasi diri mungkin menggunakan media sosial untuk mengiklankan dirinya kepada orang lain sambil berusaha mengembangkan dan memperkuat diri ideal.

Symbolic Interaction Theory

Berdasarkan tabel 5.3 terlihat lebih dari separuh responden (59,3%) memiliki intensitas penggunaan media sosial yang tinggi. Teori interaksi simbolik dapat digunakan untuk membantu menjelaskan hubungan antara intensitas penggunaan media sosial dan kecenderungan narsistik. Ia akan melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial (Jejaring Sosial) dengan Kecenderungan Narsisme dan Aktualisasi Diri pada Remaja Akhir”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan hubungan intensitas penggunaan media sosial (jejaring sosial) dengan kecenderungan narsisme dan aktualisasi diri pada remaja akhir Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya.

Tabel 2.5 Keaslian Penelitian Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial dan Aktualisasi Diri Remaja Akhir
Tabel 2.5 Keaslian Penelitian Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial dan Aktualisasi Diri Remaja Akhir

Keaslian Penelitian

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

Hipotesis

Mahasiswa yang merupakan pengguna baru media sosial (kurang dari 1 bulan) Besar sampelnya diambil dengan menggunakan rumus Toro Yamane (1967) dalam (Nursalam, 2017). Berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan terhadap variabel intensitas penggunaan media sosial dengan kecenderungan narsisme diperoleh hasil sebagai berikut: Berdasarkan tabel 5.9, hasil uji Kendall tau b menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara intensitas penggunaan media sosial dengan kecenderungan narsisme. media sosial dan kecenderungan narsisme.

Oleh karena itu, terdapat hubungan yang sangat lemah antara intensitas penggunaan media sosial dan kecenderungan narsisme, yang paralel dengan kekuatannya yang sangat lemah. Berdasarkan Tabel 5.10, hasil uji tau b Kendall menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara intensitas penggunaan media sosial dengan aktualisasi diri. Kemudian intensitas penggunaan media sosial dengan kecenderungan narsisme artinya semakin tinggi intensitas penggunaan media sosial maka semakin tinggi pula aktualisasi diri yang dimiliki.

Jadi bisa saja seseorang mempunyai kecenderungan narsisme yang kuat, namun intensitas penggunaan media sosialnya rendah. Pada bab ini, peneliti memaparkan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian mengenai hubungan intensitas penggunaan media sosial (jejaring sosial) dengan kecenderungan narsisme dan aktualisasi diri pada remaja akhir.

Tabel 4.1 Definisi Operasional Penelitian Hubungan Penggunaan Media Sosial,  Perilaku Narsisme Dan Aktualisasi Diri Remaja Akhir
Tabel 4.1 Definisi Operasional Penelitian Hubungan Penggunaan Media Sosial, Perilaku Narsisme Dan Aktualisasi Diri Remaja Akhir

METODE PENELITIAN

Populasi, Sampel, dan Sampling

  • Populasi
  • Sampel
  • Teknik Sampling

Variabel Penelitian

  • Variabel Independen
  • Variabel Dependen

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan variabel dependen.

Definisi Operasional

Lebih dari separuh responden (51,5%) memiliki 2-3 media sosial, dan hampir separuh responden (47%) paling sering menggunakan media sosial di Instagram. Oleh karena itu, terdapat hubungan yang sangat lemah antara intensitas penggunaan dan pembaruan media sosial, yang juga memiliki kekuatan yang sangat lemah.

Instrumen Penelitian

Lokasi dan Waktu Penelitian

Prosedur Pengumpulan Data

Analisa Data

Kerangka Operasional

Etichal Clearence

Keterbatasan Penelitian

Jadi, intensitas penggunaan media sosial dengan kecenderungan narsisme artinya semakin tinggi intensitas penggunaan media sosial maka kecenderungan narsisme pun semakin tinggi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum

Program pendidikan di Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga terdiri atas program Sarjana A (jalur reguler) oleh lulusan SMA, program Sarjana B (tipe transfer) oleh lulusan D3 keperawatan, program Magister Keperawatan dan program Doktor Keperawatan. . Penyelenggaraan pendidikan di Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga didasarkan pada Sistem Kredit Semester (SCS) sebagai beban studi yang akan dijalani. Fakultas Keperawatan memiliki berbagai fasilitas yang dapat digunakan secara leluasa oleh mahasiswa, salah satunya adalah tersedianya wifi di kampus.

Tersedianya fasilitas Wi-Fi gratis bertujuan untuk memudahkan mahasiswa dalam berkomunikasi dan menunjang dalam menjalankan tugas, karena fakultas keperawatan mempunyai metode pembelajaran online yaitu melalui aula.

Karakteristik Demografi Responden

Karakteristik Penggunaan Media Sosial

Variabel yang Diukur

Berdasarkan Tabel 5.5 terlihat bahwa sebagian besar responden (74,3%) memiliki kecenderungan narsisme sedang dan sebagian kecil responden (22,2%) memiliki kecenderungan narsisme tinggi. Dari tabel 5.6 terlihat bahwa lebih dari separuh responden (56,3%) memiliki kategori otoritas atau kesenangan memimpin yang rendah. Dari Tabel 5.7 terlihat bahwa lebih dari separuh responden (52,7%) memiliki aktualisasi diri positif dan kurang dari separuh responden (47,3%) memiliki aktualisasi diri negatif.

Berdasarkan Tabel 5.8 terlihat bahwa lebih dari separuh responden mempunyai self-ability dan self-harga diri, yaitu kepercayaan diri dan harga diri individu serta penerimaan emosi, pengarahan diri sendiri dan kepercayaan diri dalam hubungan interpersonal atau kepercayaan diri seseorang terhadap orang lain, masing-masing positif sebesar (65,9%) dan (67,7%) dan sebagian besar responden memiliki otonomi atau kebebasan individu dalam melakukan sesuatu dan tanggung jawab dalam hubungan interpersonal dan penerimaan diri yaitu penerimaan diri yang positif masing-masing sebesar (73,7%) dan (77,2%) .

Tabel  5.5  Distribusi  Frekuensi  Kecenderungan  Narsisme  pada  Remaja  Akhir  di  Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Kecenderungan Narsisme pada Remaja Akhir di Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga

Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial dengan

Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial dengan Aktualisasi

Pembahasan

  • Gambaran Intensitas Penggunaan Media Sosial
  • Gambaran Kecenderungan Narsisme
  • Gambaran Aktualisasi Diri
  • Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial dengan Kecenderungan
  • Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial dengan Aktualisasi Diri

Penggunaan media sosial di kalangan remaja tidak bisa dipisahkan, karena media sosial mempunyai banyak fungsi yang menarik. Berdasarkan hasil analisis menyatakan bahwa terdapat hubungan antara intensitas penggunaan media sosial dengan aktualisasi diri pada remaja, dari 167 responden, 59,3% mempunyai intensitas penggunaan media sosial yang tinggi yaitu 52,7%. Penggunaan media sosial dengan intensitas tinggi akan berhubungan dengan aktualisasi diri remaja, dimana media sosial dapat membantu dan memfasilitasi remaja dalam mencapai tujuannya.

Responden yang terlibat dalam penelitian ini akan mendapatkan pengetahuan tentang bahaya penggunaan media sosial berlebihan, bahaya narsisme, dan pentingnya aktualisasi diri yang optimal.

SIMPULAN DAN SARAN

Saran

Kegiatan perkuliahan di Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga khususnya dosen pembimbing akademik dan kemahasiswaan sebagai orang terdekat mahasiswa disarankan untuk meningkatkan kualitas pendidikan kesehatan khususnya pada penggunaan telepon seluler dan media sosial yang berlebihan, serta optimalisasinya. keterampilan siswa untuk mencapai aktualisasi diri yang optimal dengan cara: 1) Melakukan evaluasi secara berkala mengenai . pelanggaran penggunaan telepon seluler pada jam perkuliahan dan penilaian pengetahuan tentang manfaat dan risiko penggunaan media sosial secara berlebihan. Bagi seluruh perawat khususnya perawat komunitas dan kesehatan jiwa, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar dalam menentukan pendidikan kesehatan/promosi kesehatan di lingkungan sekolah dan puskesmas setempat mengenai risiko penggunaan media sosial yang berlebihan. . , dan pentingnya mengoptimalkan potensi diri untuk mencapai aktualisasi diri. positif. Jurnal Bersama Departemen Komunikasi, Vol. 2017) 'Perilaku Media Sosial Narsis di Kalangan Remaja' Perilaku Narsistik di Media Sosial Kalangan Remaja', Jurnal Riset Komunikasi Vol., 20(2), Hal.

2016) 'Penggunaan Jalur Media Sosial Pada Remaja SMA Negeri 2 Banjarbaru Korelasi Antara Aktualisasi Diri Dengan Intensitas Penggunaan Jalur Media Sosial Pada Remaja SMA Negeri (Sman) 2', Psikologi. Hasil penelitian ini dijadikan wacana pengetahuan di bidang psikiatri dan keperawatan komunitas mengenai penggunaan media sosial dan kecenderungan narsisisme serta aktualisasi diri pada remaja akhir, sehingga bahaya dapat dicegah dan dikendalikan sehingga remaja dapat berkembang secara optimal. 6 Saya merasa tidak aman jika tidak bermain media sosial lebih dari empat jam 7. Saya sering mengupdate aktivitas sehari-hari.

Gambar

Tabel 2.2 perkembangan psikososial remaja pertengahan (14-16 tahun)
Tabel 2.3 perkembangan psikososial remaja akhir (17-19 tahun)
Tabel 2.5 Keaslian Penelitian Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial dan Aktualisasi Diri Remaja Akhir
Tabel 4.1 Definisi Operasional Penelitian Hubungan Penggunaan Media Sosial,  Perilaku Narsisme Dan Aktualisasi Diri Remaja Akhir
+7

Referensi

Dokumen terkait

Perbandingan Pernyataan Perilaku Kesehatan Reproduksi Remaja Laki-laki Berdasarkan grafik gambar 2 dapat dilihat hasil Kuesioner Perilaku Kesehatan Reproduksi Remaja laki-laki yaitu

I believe that this measure brought forward by Government members has offended a very large number of people in Australia and I hope that the measure will be defeated.. I plan to be in