• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN KEJADIAN PREEKLAMSIA Studi Observasional pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang

N/A
N/A
Gemilang Makmur .P

Academic year: 2023

Membagikan "HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN KEJADIAN PREEKLAMSIA Studi Observasional pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Manfaat Penelitian

  • Manfaat Teoritis
  • Manfaat Praktis

TINJAUAN PUSTAKA

  • Preeklamsia
    • Definisi Preeklamsia
    • Epidemiologi Preeklamsia
    • Etiologi Preeklamsia
    • Faktor Resiko Preeklamsia
    • Patofisiologi
  • Kadar Hemoglobin
    • Faktor Yang Mempengaruhi Kadar Hemoglobin
  • Hubungan Kadar Hemoglobin dengan Preeklamsia
  • Kerangka Teori
  • Kerangka Konsep
  • Hipotesis

Terganggunya aliran plasenta ini mengakibatkan terjadinya hipoksia pada plasenta yang berdampak pada peningkatan radikal bebas dan stres oksidatif yang mengakibatkan ketidakseimbangan spesies oksigen reaktif (ROS) yang mengakibatkan disfungsi endotel yang mengakibatkan peningkatan permeabilitas pembuluh darah ( Rana dkk., 2019). ). Ibu hamil usia < 20 tahun dan > 35 tahun mempunyai risiko terjadinya preeklamsia 9,444 kali lebih tinggi dibandingkan ibu hamil usia 20-35 tahun (Marniarti et al., 2016). SFlt-1 berperan dalam proses apoptosis pada trofoblas, sehingga peningkatan sFlt1 mengakibatkan peningkatan radikal bebas dan stres oksidatif (Jiang et al., 2015).

Pertambahan berat badan yang berlebihan pada ibu hamil akan mengakibatkan peningkatan protein C-reaktif (CRP) dan sitokin inflamasi sehingga mengakibatkan peningkatan stres oksidatif (Roberts et al., 2011). Kadar IL-6 pada ibu hamil dengan diabetes melitus lebih tinggi dibandingkan pada ibu hamil tanpa diabetes melitus (Morisset et al., 2011). Ibu hamil dengan riwayat hipertensi memiliki risiko terjadinya preeklampsia 13,64 kali lebih tinggi dibandingkan ibu hamil tanpa riwayat hipertensi sebelumnya (Das et al., 2019).

Risiko terjadinya preeklamsia meningkat pada kehamilan kembar karena kehamilan kembar memiliki rasio sFlt1/P1GF yang lebih tinggi (Droge et al., 2015). Penelitian di Afrika sub-Sahara menunjukkan bahwa kadar hemoglobin berhubungan dengan preeklamsia (Wagnew et al., 2020). Salah satu faktor utama dalam patogenesis preeklampsia adalah disfungsi endotel yang berhubungan dengan konsentrasi hemoglobin (Helina et al., 2016).

Peningkatan spesies oksigen reaktif (ROS) dan penurunan aktivitas enzim rantai transpor elektron mitokondria (ETC) sitokrom C oksidase pada sinsitiotrofoblas mengakibatkan peningkatan ekspresi protein faktor antiangiogenik (sFLT1) pada plasenta (Kleinrouweler et al. ). 2012). Remodeling arteri spiralis yang tidak tuntas menyebabkan vasokonstriksi pada lumen arteri spiralis dan mengakibatkan peningkatan tekanan darah (Correa et al., 2016). SFlt-1 berperan dalam proses apoptosis pada trofoblas sehingga mengakibatkan peningkatan radikal bebas dan stres oksidatif (Jiang et al., 2015).

Ketika terjadi hemolisis, eritrosit akan pecah dan HbF bebas akan keluar ke sirkulasi ibu (Hansson et al., 2015). Penurunan hemoglobin mengakibatkan penurunan oksida nitrat yang menyebabkan disfungsi endotel (Helina et al., 2016). Semakin tinggi pengetahuan ibu hamil akan mempengaruhi pola konsumsi makanan dan kesadaran mengkonsumsi tablet zat besi (Sumiyarsi et al., 2018).

Penelitian Purwanti dkk (2021) di RS Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin juga menyatakan terdapat hubungan antara hemoglobin dengan preeklamsia (p=0,025). Penurunan hemoglobin mengakibatkan penurunan kemampuan darah dalam mengangkut oksigen sehingga mengakibatkan hipoksia plasenta (Correa et al., 2016).

Gambar 2.1. Kerangka Teori  2.5.  Kerangka Konsep
Gambar 2.1. Kerangka Teori 2.5. Kerangka Konsep

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian
  • Variabel Penelitian dan definisi operasional
    • Variabel Penelitian
    • Definisi Operasional
  • Populasi dan Sampel Penelitian
    • Populasi
    • Sampel
    • Besar Sampel
    • Teknik Sampling
  • Instrumen dan Bahan Penelitian
  • Cara Penelitian
    • Persiapan Penelitian
    • Perizinan Penelitian
    • Pelaksanaan Penelitian
  • Tempat dan Waktu Penelitian
    • Tempat Penelitian
    • Waktu Penelitian
  • Analisis Hasil

Ibu hamil usia 20-35 tahun dengan usia kehamilan di atas 20 minggu rawat inap atau rawat jalan di RS Islam Sultan Agung Semarang periode 2017-2021. Distribusi nilai distribusi berdasarkan karakteristik umur, kadar Hb, berat badan dan graviditas ibu hamil di RSI Sultan Agung Semarang periode Januari 2017 sampai Agustus 2021. Distribusi frekuensi kadar hemoglobin pada kelompok kasus dan kelompok kasus wanita kontrol di RSI Sultan Agung Semarang periode Januari 2017 hingga Agustus 2021.

Hasil analisis bivariat dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan dan besarnya hubungan antara kadar hemoglobin dengan kejadian preeklampsia pada ibu hamil. Analisis bivariat kadar hemoglobin dengan kejadian preeklamsia pada ibu hamil di RSI Sultan Agung Semarang periode Januari 2017 sampai Agustus 2021. Hasil uji chi-square pada penelitian ini menunjukkan tidak terdapat hubungan bermakna antara umur dengan kejadian preeklampsia. preeklampsia (P value 0,690), karena penelitian ini hanya melibatkan ibu hamil berusia 20–35 tahun.

Hasil uji Chi-Square pada penelitian ini menunjukkan tidak terdapat hubungan bermakna antara gravida dengan kejadian preeklamsia (P value 0,386) karena penelitian ini hanya melibatkan ibu hamil multigravida. Ibu hamil dengan obesitas mempunyai risiko terjadinya preeklamsia 11.714 kali lebih tinggi dibandingkan ibu hamil tanpa obesitas (Purwanti et al., 2021). Penelitian Wagnew dkk (2020) melaporkan hasil analisis perhitungan OR sebesar 3,22 menunjukkan bahwa ibu hamil dengan anemia memiliki kemungkinan 3,22 kali lebih besar untuk mengalami preeklamsia dibandingkan ibu hamil tanpa anemia.

Penelitian Ali dkk (2011) melaporkan hasil analisis perhitungan OR sebesar 3,6 menunjukkan bahwa ibu hamil yang mengalami anemia mempunyai risiko sebesar 3,6. Faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya preeklamsia seperti usia, kehamilan, obesitas, diabetes melitus, riwayat hipertensi, kehamilan ganda dikontrol dalam penelitian ini sehingga penelitian ini hanya melibatkan faktor risiko kadar hemoglobin pada ibu hamil. Angka kejadian ibu hamil dengan preeklamsia di RSI Sultan Agung Semarang periode Januari 2017 sampai Agustus 2021 sebanyak 1.267 pasien.

Angka kejadian ibu hamil anemia di RSI Sultan Agung Semarang periode Januari 2017 sampai Agustus 2021 sebanyak 614 pasien. Ibu hamil lebih banyak mengalami anemia pada kelompok kasus (preeklampsia) sebesar 66,7% dibandingkan kelompok kontrol (tidak preeklamsia) sebesar 43,8%. 2021) 'Hubungan riwayat hipertensi, kadar hemoglobin dan obesitas dengan kejadian preeklamsia pada ibu hamil di RSUD Sungai Lilin Kab.

Tabel 3.1. Interpretasi Koefisien korelasi (Contingency coefficient)  Interval Koefisien  Tingkat hubungan
Tabel 3.1. Interpretasi Koefisien korelasi (Contingency coefficient) Interval Koefisien Tingkat hubungan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

  • Analisis Univariat
  • Analisis Bivariat

Sampel diperoleh dari bagian rekam medis RS Islam Sultan Agung Semarang periode Januari 2017 sampai Agustus 2021, yang dipilih dengan menggunakan kriteria inklusi yaitu ibu hamil tunggal berusia 20 sampai 35 tahun, dengan usia kehamilan lebih dari 20 minggu, riwayat kehamilan lebih dari 1 kali (multigravida), kelengkapan data rekam medis meliputi nama, nomor registrasi pasien, umur pasien, usia kehamilan, riwayat kehamilan dan hasil tes hemoglobin dan dipilih dengan menggunakan kriteria eksklusi yaitu ibu hamil dengan riwayat diabetes dan hipertensi. Hasil uji chi-square menunjukkan tidak terdapat hubungan bermakna antara usia dengan kejadian preeklampsia (P-value 0,690). Hasil uji chi-square menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara berat badan dengan kejadian preeklamsia (P-value 0,034).

Hasil uji Chi-Square menunjukkan tidak terdapat hubungan bermakna antara kehamilan dengan kejadian preeklampsia (P value 0,386). Data kadar hemoglobin dibagi menjadi dua kelompok yaitu kadar hemoglobin < 11 gr/dL dan kadar hemoglobin ≥ 11 gr/dL. Hasil uji Chi-Square menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara kadar hemoglobin dengan kejadian preeklampsia (P-value 0,040).

Nilai koefisien kontingensi (C) sebesar 0,225 menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kadar hemoglobin dengan kejadian preeklamsia dengan korelasi positif lemah artinya semakin tinggi kadar hemoglobin maka semakin tinggi pula kejadian preeklamsia.

Tabel  4.2.  Distribusi  Frekuensi  Kadar  Hemoglobin  Kelompok  Kasus dan Kelompok Kontrol pada Ibu Hamil di RSI  Sultan  Agung  Semarang  Periode  Januari  2017  Hingga Agustus 2021
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Kadar Hemoglobin Kelompok Kasus dan Kelompok Kontrol pada Ibu Hamil di RSI Sultan Agung Semarang Periode Januari 2017 Hingga Agustus 2021

Pembahasan

Risiko preeklamsia juga meningkat pada primigravida karena primigravida memiliki kadar zat terlarut seperti rasio tirosin kinase 1 (sFlt1) / faktor pertumbuhan plasenta (P1GF) 50% lebih tinggi dibandingkan multigravida (Bdolah et al., 2014). Penelitian Purwanti dkk (2021) di RS Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin juga menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara obesitas dengan kejadian preeklamsia (P value 0,025). Penelitian Purwanti dkk (2021) di RS Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin juga menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kadar hemoglobin dengan kejadian preeklamsia (P value 0,025).

Penelitian Bilano et al (2014) melaporkan bahwa terdapat hubungan antara anemia dengan kejadian preeklamsia (P-value <0,001). Zat besi merupakan komponen yang dibutuhkan tubuh untuk memproduksi hemoglobin, jika tubuh mengalami kekurangan zat besi maka akan mengakibatkan penurunan hemoglobin (Lopez et al., 2016). Peningkatan protein faktor antiangiogenik (sFLT1) akan menghambat aktivitas protein proangiogenik seperti VEGF yang memiliki fungsi penting dalam menjaga fungsi sel endotel (Powe et al., 2011).

Disfungsi endotel mengakibatkan perubahan struktur endotel glomerulus pada ginjal sehingga mengakibatkan penurunan permeabilitas endotel (Aouache et al., 2018). Disfungsi endotel meningkatkan permeabilitas pembuluh darah, mengakibatkan ekstravasasi cairan ke interstitium, sehingga terjadi edema (Mackow et al., 2015). Penelitian Bilano dkk (2014) melaporkan hasil analisis perhitungan OR sebesar 2,98 yang menunjukkan bahwa ibu hamil dengan anemia mempunyai risiko terjadinya preeklamsia 2,98 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil tanpa anemia.

Usia, kehamilan, obesitas, diabetes melitus, riwayat hipertensi, kehamilan ganda merupakan faktor risiko terjadinya preeklamsia (Fox et al., 2019). 2018) 'Preeklamsia: Mekanisme baru dan pendekatan terapi potensial', Frontiers in Physiology, 9(JUL), hal 2018) 'Hubungan Kadar Hemoglobin dan Indeks Massa Tubuh dengan Kejadian Preeklampsia di RSUD Raden Mattaher Jambi', Jurnal Kebidanan . 3), hal 2019) 'Predisposisi genetik terhadap preeklampsia disebabkan oleh varian DNA janin di dekat FLT1, sebuah gen yang terlibat dalam The Regulation of Angiogenesis', Physiology & Behavior, 176(3), hal 2019) 'Kondisi Demografi Ibu dan Suami di Kasus Kematian Ibu', Higeia Journal of Public Health Research and Development, 3(5), hal. 2015) 'Stres oksidatif pada preeklamsia dan peran hemoglobin bebas janin', Frontiers in Physiology, 6(JAN), hal.2016 ) 'Korelasi Kadar Hemoglobin dengan Kadar Nitric Oxide pada Preeklamsia dan Kehamilan Normal', Jurnal Kesehatan Andalas, 4(3), hal. 2015) 'Peran sFlt-1 dalam Stres Oksidatif dan Apoptosis pada Trofoblas Preeklamsia Manusia dan Tikus ', Biology of Reproduction, 93(3), pp 2020) 'Pengaruh penggunaan MGSO4 sebagai terapi pencegahan kejang pada preeklampsia', Journal of Medical and Health Sciences, 7(1), pp

A systematic review and meta-analysis', BJOG: An International Journal of Obstetrics and Gynaecology, 119(7), pp. 2016) 'Identifying Immune Mechanisms mediating The Hypertension during Preeclampsia', American Journal of Physiology - Regulatory Integrative and Comparative Physiology, 311(1), pp. 2015) 'Endothelial cell dysfunction in viral hemorrhage and edema', Frontiers in Microbiology, 6(JAN), pp. 2011) 'Association between hemoglobin level and endothelial function in uncomplicated, untreated hypertensive patients', Clinical Journal of the American Society of Nephrology, 6(3), pp. 2016) 'Analisis Hubungan Usia, Status Gravida dan Usia Kehamilan with Pre-Eklampsia pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Umum dr. Available at: http://jurnal.uui.ac.id/index.php/JHTM/article/view Hypoxia in the pathogenesis of preeclampsia', Hypertension Research in Pregnancy, 5(2), pp. 2017) 'Variants in the Fetal Genome Near FLT1 Are Associated with Risk of Preeclampsia', Nature Genetics, 49(8), pp. 2011) 'Circulating interleukin-6 concentrations during and after Gestational Diabetes Mellitus', Acta Obstetricia et Gynecologica Scandinavica, 90(5), pp Musi Banyuasin Tahun 2019', Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 21(1), p. 2019) 'Preeclampsia: Pathophysiology, Challenges, and Perspectives', Circulation Research, 124(7), pp. 2011) 'Severe Anemia in Pregnancy: a tertiary hospital experience from Northern India', Journal of Obstetrics and Gynaecology, 31(6) , P. 2020) 'Gambaran Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Robert Wolter Mongisidi Manado', Medical Scope Journal, 1(2), pp.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

2011) 'Severe anemia is associated with a higher risk for preeclampsia and poor perinatal outcomes in Kassala Hospital, Eastern Sudan', BMC Research Notes, 4(1), p. 2018) 'Oxidative Stress in Preeclampsia and Placental Diseases', International Journal of Molecular Sciences, 19(5). 2011) 'Preeclampsia, a disease of the maternal endothelium: the role of antiangiogenic factors and implications for later cardiovascular disease', Circulation,.

Gambar

Gambar 2.1.   Kerangka Teori .............................................................................
Tabel 3.1.   Interpretasi Koefisien korelasi (Contingency coefficient) .............. 26  Tabel 4.1
Gambar 2.1. Kerangka Teori  2.5.  Kerangka Konsep
Tabel 3.1. Interpretasi Koefisien korelasi (Contingency coefficient)  Interval Koefisien  Tingkat hubungan
+4

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan sistem pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang Tahun 2010,

Alat pembakar (incinerator) yang di miliki RSI Sultan Agung Semarang terletak dekat dengan fasilitas umum yaitu dekat dengan mushola, isntalansi gizi dan loundry hal ini

Hubungan Frekuensi Kemoterapi Dengan Kualitas Tidur Pada Pasien Kanker Di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang.. Latar Belakang : Kemoterapi merupakan suatu tindakan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menge- tahui kinerja RSI Sultan Agung Semarang yang didapatkan dengan mengidentifikasi Stakeholder apa saja yang ada di

Penelitian ini menunjukkan sebagian besar karyawan kontrak Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang dengan masa kerja minimal 1 tahun memiliki tingkat ketidakamanan yang

Proposal Tesis yang berjudul : “Penerapan Regulasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Untuk Meminimalisasi Kecelakaan Kerja di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang”

Penelitian ini menunjukkan sebagian besar karyawan kontrak Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang dengan masa kerja minimal 1 tahun memiliki tingkat ketidakamanan yang

Berdasarkan SNI 1726:2012 pasal 7.2.5.5, Gedung Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut RSI Sultan Agung Semarang termasuk dalam kategori desain seismik tipe D, sehingga analisis