1 Turats, Vol. 16, No. 2, Desember 2023
HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MENGHAFAL AL QUR’AN TERHADAP KECERDASAN MATEMATIS LOGIS SANTRI MA’HAD
BUSTANUL QUR’AN ASSURYANIYAH BEKASI
Imam Budiono
[email protected] Universitas Islam 45 Bekasi
Abdul Khoir
[email protected] Universitas Islam 45 Bekasi
Abstract: This study tries to ascertain the connection of student logical-mathematical on the ability of memorizing the Al-Qur'an. Correlational research using a quantitative technique includes this kind of study. 60 students muslim were chosen for the research sample using a straightforward random sampling proceduct. Research data were collected via tests, and documentation; these data were then checked fornormality, homogenity and linearity before being subjected to a straightforward Pearson Correlation analisys. The study's findings indicated that memorizing the Qur'an intensely positifity impact. Proof of the all that output signifikasi 0,000 < 0,05 Pearson Correlation 0,818 > 0,05 t value a caunt 0,254 < 0,818. meaning that the more ability memorized the Qur'an, the better one's logical-mathematical intelligence.
Key Words: Intensity of memorizing Al-Qur’an, Matematical Logical Intelligence.
PENDAHULUAN
Al-Quran merupakan wahyu Allah yang diturunkan kepada penutup nabi dan rasul. Ketika diwahyukan kepada Nabi Saw, Al-Qur’an telah turun dengan berbagai cara, misalnya dengan ditulis, dibaca, dan dihafal setiap saat. Para sahabat berlomba-lomba menghafal setiap wahyu yang turun dengan penuh perhatian dan khidmat. Banyak pesantren yang cikal bakalnya merupakan lembaga pendidikan Al-Qur’an, karena dalam pesantren, para santri diajarkan membaca, menghafal, dan memahami Al-Qur’an di samping kitab-kitab kuning. Ma’had Bustanul Qur’an adalah pesantren tahfidz yang terletak di kota bekasi. Target hafalan Al-Qur’an santri SMP selama kurun waktu 3 tahun adalah 10 juz. Walaupun para santri saat PPDB melalui berbagai tes agar tersaring santri-santri yang berkualitas, namun pada kenyataannya masih ada santri yang tidak mencaapai target hafalan.
Selain itu terdapat beberapa hal yang menarik untuk diteliti diantaanya, bacaan Al-Qur’an santri yang kurang baik, hafalan Al-Quran santri yang lemah, kurangnya motivasi santri dalam menghafal Al-Qur’an, metode menghafal yang belum berjalan maksimal, Sarana dan prasarana yang masih terbatas. Hal yang menarik adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar diniyah dan formal, yang mana hasil belajar formal dibawah dari hasil belajar diniyah.
Dalam penelitiannya (Maria Ulfa: 2018), melalui beberapa pendapat ahli menyampaikan setidaknya ada 3 indikator kemampuan menghafal Al-Qur’an santri: 1).
Kelancaran hafalan, 2). Kesesuaian bacaan dengan kaidah ilmu tajwid, 3). Fashahah.
Kecerdasan matematis logis adalah salah satu dari delapan kecerdasan yang dicetuskan oleh Howard Garndner. Menurut Willih dan Johnson (2001) komponen kecerdasan matematis logis meliputi: (1) klasifikasi, (2) membandingkan, (3) operasi hitung matematika, (4) penalaran induktif dan deduktif, (5) pembentukan hipotesis dan pengecekan kembali.
Siswa dengan intensitas menghafal Al-Qur’an yang tinggi akan menggunakan metode yang tepat sehingga mampu mengasah kecerdasan logis matematis. Misalnya dengan menghafalkan jumlah ayat setiap halaman untuk lebih mempermudah mengingat hafalan sehingga akan menghasilkan kualitas hafalan yang lebih baik. Kecerdasan logis matematis dalam hal ini berhubungan dengan kemampuan siswa untuk menghafal dan mengingat nomor surat, nomor ayat, jumlah ayat dalam satu halaman maupun dalam satu surah (Firdausi, 2017). Berdasarkan beberapa hal tersebut penelitian ini akan mengugkap bagaimana kemampuan menghafal Al-Qur’an, kecerdasan matematis logis santri MBQA dan juga hubungan keduanya.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Pemilihan sampel secara acak dengan menggunakan teknik simple random
2 Turats, Vol. 16, No. 2, Desember 2023
sampling. Dengan rumus slovin dari jumlah populasi 137 santri maka diambil 60 santri untuk dijadikan sampel. Teknik pengambilan data menggunakan tes dengan menguji masing masing santri untuk mengukur kemampuan dari kedua variable. Setelah data terkumpul akan diuji dengan uji normalitas, homogenitas dan linearitas untuk mengatahui apakah data noral, homogeny dan linear sebelum seterusnya akan di uji dengan uji korelasional dan uji t hitung. Semua uji tersebut menggunakan bantuan software program SPSS 26 dengan kaidah yang telah ditentukan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah pengumpulan data dilakukan, dan diolah dengan uji distribusi maka diketahui kemampuan menghafal Al-Qur’an memiliki: memiliki nilai rata- rata/mean = 87,61 median = 89,5 mode = 90 standar deviasi/simpangan beku = 7,58 nilai minimum = 70 nilai maximum = 99 dan sebagian besar subjek cenderung memiliki nilai pada kategori sangat baik.
Sedangkan untuk kecerdasan matematis logis:
memiliki nilai rata-rata/mean = 74,66 median = 75 mode = 80 standar deviasi/simpangan beku = 7,12 nilai minimum = 60 nilai maximum = 85 dan sebagian besar subjek cenderung memiliki hasil kecerdasan matematis logis cukup baik.
Dari data tersebut dan diuji dengan uji normalitas, homogenitas dan linearitas ketiga uji keabsahan data tersebut menghasilkan data yang valid dengan hasil uji normalitas signifikasi 0,200 >
0,05, uji homogenitas signifikansi 0,588 > 0,05, dan uji linearitas 0,173 > 0,05. Maka dari ketiga uji tersebut dinyatakan bahwa data valid dan dapat dilanjutkan untuk uji berikutnya, dalam hal ini adalah uji korelasi dan uji t hitung.
Correlations
Kemampuan Menghafal
Al-Qur'an
Kecerdasan Matematis
Logis Kemampuan
Menghafal Al- Qur'an
Pearson Correlation
1 ,818**
Sig. (2-tailed) ,000
N 60 60
Kecerdasan Matematis Logis
Pearson Correlation
,818** 1
Sig. (2-tailed) ,000
N 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Tabel 1. Hasil Uji Pearson Correlations
Kemudian, Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program SPSS Versi 26 for windows diketahui kedua variabel memiliki korelasi yang signifikan 0,000 < 0,05 dengan nilai korelasi 0,818 > dari 0,05. Maka H0 ditolak dan H1 diterima, dengan kata lain kedua variabel memiliki hubungan positif yang sangat kuat. Kemudian dikuatkan dengan hasil uji t hitung 0,254 > 0,818, Maka dapat disimpulkan semakin tinggi kemampuan menghafal Al- Qur’an semakin tinggi pula kecerdasan matematis logis dan sebaliknya.
DAFTAR PUSTAKA
Afriani, dkk. “Hubungan Hafalan Al-Qur’an Dengan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Matematika di SDTQ-T An Najah Cindai Alus Martapura”, Journal of Islamic Education at Elementary School, Vol: 2, No:
2, 2021.
Campbell, dkk. Multiple Intelligences: Metode Terbaru Melesatkan Kecerdasan, Penerjemah: Tim Inisiasi, Depok, Inisiasi, 2022.
Gardner, Howard. Kecerdasan Majemuk: Teori dalam Praktek (Terjemahan: Alexander Sindoro), Batam, Interaksara, 2003.
Muhson, Ali. Teknik analisis kuantitatif, Yogyakarta: UNY, 2006.
Roos, Annie R. Hoekstra-de Roos, Logical-Mathematical Intelligence (International Montessori Schools and Child Development) , Belgia: Tuull Sauren, Inspirit International Communications, 2015.
Santoso, Singgih. Menguasai Statistik Dengan SPSS 25, Jakarta, PT. Elek Media Komputindo, 2018.
Suharsimi, Arikunto. Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
Willis, Johnson, Multiply using Multiple Intelligences, 2001.