Hubungan Keterampilan Pengelolaan Kelas Guru Dengan Minat Siswa Belajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas III SD Inpres Panggengtungan Utara. 2) Minat belajar mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas III SD Inpres Pangengtungan Utara berada pada kategori sangat baik dengan nilai rata-rata sebesar 56,81%. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Hubungan Keterampilan Guru dalam Pengelolaan Kelas dengan Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas III SD Inpres Panggengtungan Utara.
Disertasi ini merupakan karya ilmiah sederhana yang diserahkan penulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mengikuti ujian sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Tidak semua pihak yang telah berkontribusi dan mendoakan dalam penyusunan skripsi ini tidak dapat disebutkan satu persatu.
PENDAHULUAN
Latar belakang
Tercapainya hasil belajar yang optimal tidak lepas dari kondisi yang memungkinkan siswa belajar secara efektif dan mengembangkan kemampuan eksplorasinya, baik fisik maupun mental. Di antara faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah faktor internal yang muncul dalam diri anak itu sendiri. Diantara beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal dan keberhasilan dalam proses pembelajaran, terdapat faktor utama yaitu.
Oleh karena itu pengelolaan kelas merupakan suatu kegiatan yang diperlukan agar siswa merasa aman, nyaman dan bahagia di sekolah dan tentunya akan memberikan pengaruh terhadap potensi belajar siswa dalam suatu pembelajaran. “Hubungan Keterampilan Guru Dalam Mengelola Kelas Dengan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas III SD Inpres Panggengtungan Utara”.
Rumuasan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat memberikan jawaban terhadap masalah yang dirumuskan. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menggali sejauh mana pengaruh pengelolaan kelas terhadap minat belajar siswa. Hasil penelitian ini dapat mendorong siswa untuk belajar dengan penuh perhatian dan konsentrasi ketika menerima pelajaran, sehingga mencapai tujuan yang diharapkan siswa, yaitu meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil penelitian tindakan kelas ini dapat memberikan kontribusi positif dan menjadi alternatif peningkatan mutu sekolah sebagai keluarga pendidikan di masyarakat.
Kajian Pustaka
- Penelitian yang relevan
- Hakikat Pengelolaan Kelas
- Tujuan Pengelolaan Kelas
- Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas
- Keterampilan Mengelola Kelas
- Langkah-langkah dalam Pengelolaan Kelas
- Minat belajar
Pengelolaan kelas dengan demikian merupakan upaya sadar untuk menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar secara sistematis. Asumsinya adalah efektivitas pengelolaan kelas sangat ditentukan oleh hubungan positif antara guru dan siswa. Pengelolaan kelas merupakan kemampuan guru dalam menciptakan dan memelihara kondisi pembelajaran yang optimal, serta memulihkannya apabila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar.
Oleh karena itu kegiatan pengelolaan kelas adalah kegiatan untuk menciptakan dan memelihara kondisi yang optimal agar proses belajar mengajar dapat berlangsung. Penggunaan alat bantu atau media yang berbeda, gaya belajar mengajar serta interaksinya menjadi kunci pengelolaan kelas yang efektif dan menghindari kebosanan. Langkah mendasar dalam strategi pengelolaan kelas proaktif adalah meningkatkan kesadaran diri pendidik sebagai guru.
Setelah seorang guru mampu mengkaji berbagai perilaku siswa yang mendukung atau merugikan suasana pendidikan, maka menjadi tanggung jawabnya untuk kemudian mencoba menentukan alternatif pengelolaan kelas yang akan diterapkan.
Kerangka Fikir
Seorang guru harus menyadari pentingnya motivasi dalam membimbing belajar siswa dengan menggunakan berbagai teknik, misalnya promosi, penghargaan, peran kehormatan, sertifikat, prestasi, pujian, menyalahkan, atau menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan nyaman yang dapat mendorong siswa untuk mau belajar. mempelajari.
Hipotesis Penelitian
Variabel Penelitian
Definisi Operasional Varriabel
Populasi dan Sampel penelitian
Sampel penelitian dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu 22 siswa kelas III.A dan 22 siswa kelas III.B.
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan untuk memperoleh data masing-masing variabel independen dan variabel dependen adalah instrumen yang dikembangkan oleh peneliti sendiri. Berdasarkan indikator-indikator tersebut, kemudian diuraikan dalam suatu grid yang menghasilkan pernyataan dan pertanyaan. Instrumen yang telah disiapkan kemudian diujikan kepada 44 siswa Kelas III SD Inpres Pangengtungan Utara.
Validitas aliran butirin ditunjukkan oleh koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total aliran butirin. Koefisien validitas instrumen butirin diuji dengan menggunakan tabel r Product Moment nilai n = 44 dan tingkat kesalahan α = 0,05 sebesar 0,235. Item instrumen yang rhitungnya ≤ dari r tabelnya dinyatakan valid, sedangkan item instrumen yang rhitungnya ≤ dari r tabelnya dinyatakan tidak valid sehingga dihilangkan.
Setelah menganalisis validitas instrumen, selanjutnya menganalisis reliabilitas instrumen dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Prosesnya, item instrumen yang dinyatakan valid diberi nomor urut kemudian dihitung reliabilitasnya.
Teknik Pengumpulan Data
Konsep yang melatarbelakangi penyusunan instrumen ini merupakan indikator-indikator yang berasal dari teori-teori yang dikembangkan. Penyusunan angket keterampilan guru dalam mengelola kelas mengacu pada faktor yaitu: penanganan kondisi fisik dan penanganan kondisi emosional. Bentuk angket setiap item angket terdiri dari 4 alternatif jawaban yaitu Selalu (S) dengan skor 4, Sering (S) dengan skor 1.
Kuesioner/kuesioner adalah serangkaian pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan mengenai kepribadiannya, atau hal-hal yang diketahui. Teknik ini melibatkan pengumpulan data mengenai minat belajar siswa. Jumlah angket yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data minat belajar siswa sebanyak 20 butir soal. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan analisis statistik korelasi product moment untuk pengujian hipotesis.
Analisis deskriptif ini menggambarkan keterampilan manajemen kelas guru dan minat belajar bahasa Indonesia siswa SD Inpres Pangengtungang Utara dengan membuat tabel distribusi frekuensi dan persentase dengan rumus persentase untuk membuat gambaran umum keterampilan manajemen kelas guru dan minat. untuk memperoleh. dalam pembelajaran bahasa Indonesia siswa SD Inpres Panggengtungan Utara, maka nilai rata-rata kedua variabel dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
Hasil Penelitian
Untuk mendapatkan hasil distribusi frekuensi keterampilan manajemen kelas siswa kelas IV SD Inpres Pangengtungan Utara dikelompokkan menjadi lima kategori yaitu kurang baik, kurang baik, cukup baik, baik dan sangat baik. Berdasarkan tabel 4.2 distribusi frekuensi keterampilan manajemen kelas pada siswa kelas IV SD Inpres Pangengtungan Utara menunjukkan bahwa sampel kelas III berjumlah 44 siswa. Pada penelitian tersebut terdapat 0% yang mempunyai pengelolaan kelas khususnya pada kategori sangat rendah, disusul kategori rendah sebanyak 3181%, dan kategori sedang sebanyak 68,18%, kemudian kategori tinggi sebanyak 0% dan kategori sangat tinggi sebanyak 0%. % dalam manajemen kelas.
Setelah mengetahui persentase kepemimpinan siswa di kelas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil distribusi frekuensi hasil angket berada pada kategori baik, yaitu mempunyai frekuensi tertinggi dengan nilai interval 69-72 sebanyak sebesar 45-45%. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa III. kelas di SD Inpres Pangengtungan Utara dikategorikan sangat baik. Tabel 4.2 dan Tabel 4.4 diatas menyajikan hasil kemajuan keterampilan pengelolaan kelas dan minat belajar siswa kelas III. kelas di SD Inpres Pangengtungan.
Data untuk menghitung koefisien korelasi yang menyangkut pengaruh antara keterampilan pengelolaan kelas adalah variabel (X) dan minat belajar siswa (Y), meliputi jumlah sampel (N), banyaknya titik X (∑x) jumlah kuadrat skor Y (∑y ), jumlah kuadrat hasil Y (∑y2), banyaknya perkalian antara X dan Y (∑xy). Hal ini dapat dipantau untuk mencari koefisien korelasi antara pengelolaan kelas sebagai variabel
Dari hasil pengolahan data diperoleh korelasi yang sangat kuat antara variabel keterampilan pengelolaan kelas (X) dengan variabel minat belajar (Y). Terdapat pengaruh yang sangat kuat antara media pembelajaran berbasis komputer terhadap keterampilan manajemen kelas siswa kelas III SD Inpres Pengengtung Utara “dapat diterima”. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa variabel keterampilan pengelolaan kelas (X) mempunyai pengaruh sebesar 64,1% terhadap variabel minat belajar siswa (Y), sedangkan sisanya sebesar 35,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pengajaran siswa III. kelas di SD Inpres Pangengtungan Utara berada pada kategori baik, dengan rata-rata skor sebesar 54,54% berada pada interval 76 – 79. 2) Minat belajar mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas III SD Inpres Pangengtungan Utara adalah dalam kategori sangat baik dengan skor rata-rata 56,81% berada pada interval 94-99. 3) terdapat pengaruh yang signifikan antara pengelolaan kelas terhadap minat belajar siswa III. kelas di SD Inpres Pangengtungan Utara. Berdasarkan nilai koefisien determinasi diperoleh nilai koefisien determinasi R (kuadrat) sebesar 0,45% yang berarti pengelolaan kelas sangat berpengaruh terhadap minat belajar siswa III. kelas di SD Inpres Pangengtungan Utara.
Hasil analisis data menunjukkan pengelolaan kelas (X) dan minat belajar siswa (Y) ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,8006. Sedangkan untuk uji r signifikan diperoleh r hitung yang diperoleh lebih besar dari r tabel (0,8006 > 0,304), pada taraf signifikansi 5%. Dengan demikian terdapat pengaruh yang signifikan antara pengelolaan kelas terhadap minat belajar siswa kelas III SD Inpres Pangengtungan Utara.
PENUTUP
Simpulan
Saran
Disarankan kepada para guru khususnya guru bahasa Indonesia untuk menggunakan metode pengelolaan kelas agar pembelajaran dapat lebih menarik. Untuk memperlancar perolehan kompetensi dasar, guru diharapkan lebih mengoptimalkan penggunaan keterampilan pengelolaan kelas. Bagi peneliti yang berminat untuk mengembangkan penelitian ini lebih lanjut, diharapkan dapat mengatasi keterbatasan penelitian ini sehingga peneliti selanjutnya dapat meningkatkan hasil penelitian ini.
Hubungan Minat Belajar Dengan Hasil Belajar Matematika Pada Siswa SD Negeri No.35 Dumme Kabupaten Sinjai. Hubungan Pengelolaan Kelas Dengan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Inpres Perumnas Antang II Kecamatan Manggala Kota Makassar. Pengaruh Minat Belajar dan Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas III SDN Tanetea Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.
DAFTAR
HADIR MURID
NHH P
SOAL ANGKET
Pengantar
Identitas Siswa
- Nama lengkap
- Jenis Kelamin
Petunjuk Pengisian
Saya merasa jam pendidikan INDONESIA saat ini masih kurang dan perlu ditambah. Saya mencoba memanfaatkan waktu istirahat saya untuk belajar BAHASA INDONESIA ketika saya sedang istirahat di sekolah. Ketika saya pergi ke toko buku, hal pertama yang menarik perhatian saya adalah buku-buku tentang BAHASA INDONESIA.
Menurut saya penjelasan guru bahasa Indonesia sangat menarik untuk didiskusikan bersama teman-teman.
LEMBAR
ANGKET GURU
Identitas Guru
Petunjuk Pengisian
Guru memberikan sanksi kepada siswa yang membuat keributan di kelas atau mengganggu teman sekelasnya.
DATA HASIL ANGKET
Sumber: Data penelitian keterampilan pengelolaan kelas guru dengan minat siswa belajar mata pelajaran bahasa Indonesia kelas III SD Inpres Pangengtungan Utara.
ANALISIS DESKRIFTIF
Selanjutnya Anda dapat mencari koefisien antara variabel X dan Y menggunakan rumus korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut:
PRODUCT MOMENT
D OKUMENTASI