Nama : Hilal Aulia Pasya Prodi : Ilmu Komunikasi
Universitas : Universitas Singaperbangsa Karawang
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA DAN DOKUMENTASI
Nama Lengkap : Radika Syahidir
Jabatan di the Jakmania : Koordinator Wilayah/Ketua The Jakmania Karawang
Nama Lengkap : Dede Imam
Jabatan di the Jakmania : Anggota Koordinator Wilayah The Jakmania Karawang
Daftar Wawancara Pola, Hambatan, dan Solusi Interaksi Sosial the Jakmania Karawang
1. Bagaimana hubungan (komunikasi dan interaksi sosial) yang terjalin antar kelompok the Jakmania?
“Sangat baik, sangat dibutuhkan sekali informasi dimasa pandemi, karena banyak sekali kegiatan bahkan pertandingan sekalipun diundur sehingga informasi apapun perihal Jakmania ataupun pasti dinanti oleh kawan-kawan anggota dan kabas perwilayah. Mungkin salah satunya miss komunikasi ketika penyampaian yang tidak banyak orang mengerti, penyampaian-penyampaian yang berbeda dari korwil, sub, sub ke kabas. Sebenarnya bukan berbeda, tapi karena gaya khas penyampaian yang berbeda masing-masing individu”. (Radika Syahidir)
“Sangat-sangat baik, karena kita selalu menjaga hubungan satu sama lain agar tetap menjalin kekeluargaan dengan baik. Karena di the jakmania itu semuanya keluarga gak ada perbedaan, susah satu susah semua, senang satu senang bareng-bareng. Karena tujuan kita hanya fokus dukung Persija Jakarta”. (Dede Imam)
2. Kendala apa saja yang dihadapi selama proses interaksi sosial/komunikasi dalam membentuk hubungan antar kelompok?
“Kendala yang sulit… karena gini kita coba urai ada orang-orang yang jarang liat HP, salah satunya itu. Ada juga beberapa yang tidak menyimak ketika kita lakukan kopdar penyampaian terhadap umum ke anggota/kabas. Seringkali juga ada salah tangkap informasi yang disampaikan oleh gua ke jajaran bawahan gua sehingga terjadinya miss komunikasi kepada anggota akhirnya begitu.. lebih ke hal-hal yang umum sih, karena mencegah bahasa-bahasa kode yang baku… makanya penyampaian itu lebih ke penyampaian-penyampaian bahasa yang relevan sajalah”. (Radika Syahidir)
“Biasanya kendala yang dihadapi sih… suka miss komunikasi kali ya, karena Jakmania ini terlalu luas untuk jarak wilayahnya karena berbeda-beda juga gak termasuk di Jakarta juga tapi ada didaerah lainnya juga. Termasuk di Karawang sendiripun memiliki banyak wilayahnya masing-masing didalamnya. Sama kalau kendala lain mungkin suka banyak yang memiliki perbedaan pendapat didalam kelompok ini”. (Dede Imam)
3. Bagaimana cara anda melakukan interaksi atau komunikasi untuk membentuk citra positif yang dilakukan the Jakmania?
“Dalam memandang sudut pandang menurut gua itu yang gua rasa.. ketika kita membuka diskusi perihal apa, atau mengajukan kebijakan apa,, kegiatan apapun itu kita pasti kita
rembuk dulu yahh... itu pasti banyak sudut pandang lain yang mungkin saja korwil itu mewajarkan itu kan.. itu menurut gua sebagai membentuk citra positif yang paling dirasa, karena ada perbedaan pendapat. Tentang harga tiket, tentang jadwal kopdar atau keberangkatan atau apapun itu.. sebenarnya yang dirasa itu lebih kea rah internal yahh..
kecuali ke eksternal, membangun interaksi itu tidak memperdulikan mereka, udah titik itu aja”. (Radika Syahidir)
“Untuk membentuk citra baik yaa, mungkin contoh yang sering dilakukan semuanya saling memberikan pendapatnya masing-masing dan semuanya menerima pendapat itu dan saling menahan ego, karena kita hanya fokus diinternal sendiri untuk saat ini. Terus juga kita merangkul dan mengedukasi teman-teman yang lain untuk menahan diri untuk tidak selalu buat kerusuhan baik di internal maupun diluar Jakmania itu sendiri”. (Dede Imam)
4. Apakah pola interaksi sosial/komunikasi yang dilakukan dapat berpengaruh atau efektif terhadap pembentukan citra baik pada the Jakmania?
“Pola-pola itu bahkan sampai sekarang kalau kita liat dari mulai 2006 dari Karawang terbentuk korwil hingga 2021 ini… sangat kerasa. Dulu pola interaksi pasti adalah penyampaian berbau kekerasan karena berkaitan penyebaran virus oren, karena dulu disini masih banyak birulah yaa…
sehingga informasi itu bentuknya adalah terkesan negatif dalam hal-hal norma lah ya. Maka dari itu mulai diubah dari sekitar 2018 akhir lah ya kita juara.. pola-pola itu udah mulai dirubah, ketika kita sudah tidak mempedulikan mereka sebagai lawan utama karena kita sudah tidak memiliki lawan. Semenjak dari itu pengikisan terhadap bumbu-bumbu rivalitas peperangan sudah mulai menurun. Karena satu sama lain di Karawang sendiri kita saling mengenal, mungkin yaa kita ajak ngopi mereka, saling ngobrol bareng.. itu sangat sekali berpengaruh”. (Radika Syahidir)
“Sangat efektif dan berpengaruh sekali. Karena efek yang dirasakan teman-teman untuk saat ini sudah menjadi lebih dewasa dalam menyikapi apapun dan tidak berpengaruh dengan pengaruh orang lain untuk melakukan hal-hal negatif, walaupun masih ada beberapa teman-teman yang masih belum menerima”. (Dede Imam)
5. Apakah sering terjadinya konflik di dalam the Jakmania? Alasannya?
“Terjadi konflik mungkin tidak, mungkin juga iya. Konflik biasanya dibumbui karena pertempuran antarindividu bukan antarkelompok. Misalnya wilayah ini dengan itu..
biasanya itu rata-rata lebih ke individu aja sih.. kesannya bukan ke organisasi yahh.. dari individu dapat berimbas ke organisasi atau kelompok. Cara menanganinya itu rata-rata sejauh ini yang paling umum ya ketemu dulu, duduk bareng sampai tau pengakaran masalahnya dimana. Biasanya sih ada penengahnya dari korwil dan pengurus.. kalau dijaman gua sih konflik antara korwil ke angota jarang.. biasanya sih dari pengurus dengan pengurus, individu dengan individu”. (Radika Syahidir)
“Kalau konflik saya tidak bisa menebak, tapi yang pasti ada saja. Karena isi kepala dari orang kan berbeda-beda. Kalau di Karawang sendiri pun pasti ada tapi gak terlalu keliatan, mungkin yang sering saya lihat sih antara dua pihak korwil yang berbeda karena individunya, tapi biasanya itu di stadion sih pemicunya tapi hanya sementara doang karena tensi tinggi”. (Dede Imam)
6. Bagaimana tanggapan anda terhadap sikap ekstremisme yang dilakukan the Jakmania? Mengapa?
“Menyikapi itu di era sekarang mungkin jarang banget yahh.. Karena rivalitas tanpa bumbu psywar itu tidak asik lah ya. Kalau misalkan psywar masuk dalam ranah ekstremisme itu nggaklah ya.. Berbicara ekstremisme itu terjadinya karena pembunuhan.
Kalau kita bisa lihat sendiri dari 2018 sampai sekarang, mungkin ada kejadian dua tiga kali aja lah ya.. sangat sangat menipis sekali dibanding dengan 2018 kebawah lah ya, wah gede banget lah ya banyak sekali berjatuhan korban”. (Radika Syahidir)
“Kalau diinternal sendiri sikap tersebut mungkin jarang bahkan tidak pernah terjadi. Tapi kalau menyangkut dengan rivalitas menurut saya wajar karena ini didunia suporter memang sudah hal yang biasa, tetapi jangan sampai menghilangkan nyawa banyak orang, karena sejatinya suporter itu mendukung tim kebanggaannya dan psywar ke tim lawan.
ini yang menjadi tantangan buat kita semua untuk mengubah mindset teman-teman agar menjadi lebih bijak dan dewasa dalam menyikapi apapun”.
7. Sebagai ketua/ pengurus apakah anda menerima masukan ide / gagasan dari anggota dan pengurus the Jakmania mengenai tentang citra yang dibentuk oleh the Jakmania?
“Tentu.. tentu. Karena ada beberapa yang meski kita sikapi bentuk toleransi.. otomatis sebenernya toleransi itu outputnya sikapnya itu seperti apa yang harus dipertimbangkan.
Kita menyikapi dalam segala hal tentang sudut pandang ataupun tentang diluar organ sudut pandang rivalitas. Otomatis perlu rembukan dulu antara kawan-kawan pengurus dan anggota juga. Itu sangat-sangat berpengaruh sekali sih mempengaruhi organ banget”.
(Radika Syahidir)
“Iya sangat menerima sekali, terutama itu untuk diri saya sendiri agar menjadi lebih dewasa. Yang kedua itu untuk menunjukkan bahwa kita semua tidak memandang perbedaan satu sama lain dengan saling menerima semua interaksi maupun dari anggota dan pengurus itu sendiri”. (Dede Imam)
8. Apakah menggunakan langkah musyawarah atau diskusi terhadap permasalahan dapat membangun hubungan baik antar kelompok?
“Jelas, karena interaksi dan komunikasi yang diterapkan lewat sosial media penyampaian-penyampaian yang terjadi di Whatsapp atau hal-hal apapun seringnya terjadi hal-hal yang disebut miss komunikasi karena kurang lugas, efektif, dan presisi..
Maka dari itu musyawarahlah adalah salah satu hal ketika kita bertatap muka untuk kumpul duduk bersama.. Dengan seiring waktu atau sering menghasilkan mufakat dan kerjasama agar kita hidup saling berdampingan tanpa ada perbedaan, dan saling tolong menolong secara bersama. Ke masyarakatpun juga begitu”. (Radika Syahidir)
“Sangat membantu sekali, karena cara ini yang dapat membantu edukasi ke semua teman-teman dan pasti penyebarannya meluas dengan cepat untuk mengatasi segala permasalahan yang ada di Jakmania ini. Pasti dengan hal ini dapat membentuk chemistry dan menimbulkan kekompakkan dan kerjasama satu sama lain, dan saling bergotong royong jika ada yang membutuhkan”. (Dede Imam)
Foto atau Gambaran Kegiatan Selama Penelitian
Wawancara Koordinator Wilayah atau Ketua The Jakmania Karawang
Wwawancara Anggota Koordinator Lapangan The Jakmania Karawang.
Kegiatan Pembagian BANSOS Terhadap Korban Banjir di Karawang.
Kegiatan Family Gathering Sub Karawang Utara di Puncak Bogor sekaligus Pertemuan Antara Jakmania Koordinator Wilayah Karawang dengan Jakmania Koordinator Wilayah Bantargebang.
Kegiatan Survey Bersama dan Pembagian BANSOS dilakukan Satu Jakmania Karawang Pusat terhadap Korban Banjir di Karawang.