Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengendalian diri dengan konformitas teman sebaya dan gaya hidup hedonistik. Hipotesis penelitian ini adalah terdapat hubungan antara kontrol diri dan konformitas teman sebaya dengan gaya hidup hedonistik siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan skala yaitu skala pengendalian diri, skala konformitas teman sebaya dan skala gaya hidup hedonistik.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara pengendalian diri dengan gaya hidup hedonistik pada siswa dengan nilai (rx1y) = 0,475 sig 0,000 (p<0,01) dengan sumbangan efektif sebesar 6,4%. Terdapat hubungan negatif yang signifikan antara konformitas teman sebaya dengan gaya hidup hedonistik pada siswa dengan nilai (rx2y) = 0,640 sig 0,000 (p<0,01) dengan sumbangan efektif sebesar 35,7%. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara pengendalian diri dan konformitas dengan teman sebaya serta gaya hidup hedonis pada mahasiswa dengan nilai R = 0,649 dan nilai F = 55,196 sig p<(0,01) dengan sumbangan efektif sebesar 42,1%.
Penelitian ini didukung oleh Hersika dan Kurniawan (2020) yang menunjukkan adanya hubungan negatif antara pengendalian diri dengan gaya hidup hedonistik pada remaja di kedai kopi di kota Padang. Faktor lain yang juga mempengaruhi gaya hidup hedonis adalah kelompok teman sebaya atau pergaulan. Konformitas teman sebaya dapat dikatakan berkaitan dengan gaya hidup hedonistik, karena hedonisme sering terjadi di kalangan generasi muda.
Hal ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Arinda (2021) yang menjelaskan bahwa terdapat hubungan positif antara konformitas teman sebaya dengan gaya hidup hedonistik pada kalangan mahasiswa.
Rumusan Masalah
Artinya semakin besar konformitas teman sebaya maka semakin besar hedonismenya dan sebaliknya semakin rendah konformitas teman sebaya maka semakin rendah gaya hidup hedonistiknya. Penelitian lain yang mendukung hal tersebut adalah penelitian yang dilakukan oleh Sukarno dan Indrawati (2018) yang menunjukkan adanya hubungan positif antara konformitas teman sebaya dengan gaya hidup hedonistik pada siswa SMA PL DON Bosko Semarang. Artinya semakin tinggi konformitas teman sebaya maka semakin tinggi gaya hidup hedonistiknya dan sebaliknya, semakin rendah konformitas teman sebaya maka semakin rendah gaya hidup hedonistiknya. Dilanjutkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Delka et.al. 2022) menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara kecenderungan konformitas dengan gaya hidup hedonistik pada kalangan pelajar. Dapat diartikan semakin tinggi konformitas maka gaya hidup hedonistik semakin meningkat dan sebaliknya semakin rendah konformitas teman sebaya maka gaya hidup hedonistik semakin rendah.
Tujuan Penelitian
Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah dapat memberikan kontribusi bagi penyempurnaan teori keilmuan dalam dunia psikologi khususnya psikologi sosial, yaitu dalam kaitannya dengan gaya hidup hedonistik yang dialami oleh remaja akhir khususnya pelajar, serta dalam kaitannya dengan self-self. kontrol, dan juga konformitas individu-individu tersebut. ' rekan-rekan. Peneliti berharap dengan dilaksanakannya penelitian ini dapat membantu siswa dalam memahami dan mengenal dirinya, mampu mengendalikan hawa nafsunya serta mampu membaur dengan lingkungan sosial dan lingkungan pergaulannya tanpa ada syarat atau kewajiban untuk menjadi sama dengan individu atau orang lain. norma-norma yang berlaku dalam kelompok, untuk tidak mengalami pola hidup hedonis dimana hidup dihabiskan untuk bersenang-senang, membeli barang-barang mahal, dan sebagainya, hanya untuk diterima dalam kelompok pertemanan.
Kajian Penelitian Terdahulu Yang Relevan
- Ciri-Ciri Gaya Hidup Hedonisme
- Aspek-Aspek Gaya Hidup Hedonisme
- Gaya Hidup Hedonisme dalam Perspektif Islam
- Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kontrol Diri
- Aspek-Aspek Kontrol Diri
- Ciri-Ciri Konformitas
- Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konformitas Teman Sebaya Sebaya
- Aspek-Aspek Konformitas Teman Sebaya
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara konformitas teman sebaya dengan gaya hidup hedonistik siswa SMA PL Don Bosko Semarang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konformitas teman sebaya dan pengendalian diri mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap gaya hidup hedonis. Persamaannya dalam penelitian ini adalah mereka menggunakan gaya hidup hedonis sebagai variabel terikat dan konformitas teman sebaya serta pengendalian diri sebagai variabel bebas.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara pengendalian diri dengan gaya hidup hedonistik siswa. Kotler dan Armstrong (Sari, Rifayanti, & Putri, 2022) menyatakan ada tiga aspek gaya hidup hedonistik, antara lain sebagai berikut. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa gaya hidup hedonis ada beberapa aspek, antara lain aktivitas (kegiatan yang memanfaatkan waktu), minat (ketertarikan terhadap lingkungan sekitar), dan opini (pendapat).
Kotler dan Armstrong (Sari, Rifayanti dan Putri, 2022) menjelaskan bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi gaya hidup hedonistik, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Berdasarkan pemikiran di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga aspek dalam gaya hidup hedonis, yaitu: aspek normatif, aspek informasional, dan aspek pembenaran kognitif.
Mahasiswa
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa aspek konformitas terdiri dari beberapa hal yaitu: kekompakan, kesepakatan, ketaatan. Aspek pembenaran kognitif adalah individu yang menyukai konformitas, menganggap dirinya selalu melakukan kesalahan dan untuk sementara merasa takut. Hubungan antara pengendalian diri dengan konformitas dengan teman sebaya dengan gaya hidup hedonis pada mahasiswa.Halaman dengan gaya hidup hedonis pada mahasiswa.
Hubungan antara Kontrol Diri dan Konformitas Teman Sebaya dengan Gaya Hidup Hedonisme pada Mahasiswa Sebaya dengan Gaya Hidup Hedonisme pada Mahasiswa
Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Hersika dan Kurniawan (2020) menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara pengendalian diri dengan gaya hidup hedonistik pada remaja di Kafee Kota Padang. Artinya semakin tinggi kontrol diri maka semakin rendah gaya hidup hedonistik pada remaja di Kafe Kota Padang, dan sebaliknya semakin rendah kontrol diri maka semakin tinggi pula gaya hidup hedonistik. Didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Sari, Rifayanti dan Putri (2022) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan negatif antara pengendalian diri dengan gaya hidup hedonistik pada wanita dewasa awal.
Artinya semakin tinggi kontrol diri maka semakin rendah gaya hidup hedonistik pada wanita dewasa awal, dan sebaliknya semakin rendah pengendalian diri maka semakin tinggi gaya hidup hedonistik. Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu yang telah disebutkan, terdapat hubungan yang signifikan antara pengendalian diri dengan gaya hidup hedonistik, dimana pengendalian diri merupakan bagian penting dari diri dalam mengatur bagaimana suatu tindakan akan dilakukan. Berdasarkan penjelasan di atas, konformitas teman sebaya termasuk dalam salah satu faktor yang mempengaruhi gaya hidup hedonistik yaitu kelompok referensi.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Arinda (2021) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara konformitas teman sebaya dengan gaya hidup hedonistik pada mahasiswa. Artinya semakin tinggi konformitas teman sebaya maka semakin tinggi pula gaya hidup hedonis siswa, dan sebaliknya semakin rendah konformitas teman sebaya maka semakin rendah pula gaya hidup hedonistiknya. Penelitian lain yang mendukung hal tersebut adalah penelitian yang dilakukan oleh Sukarno dan Indrawati (2018) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara konformitas teman sebaya dengan gaya hidup hedonistik pada siswa SMA PL DON Bosko Semarang. Artinya semakin besar konformitas teman sebaya maka semakin besar pula gaya hidup hedonis pada mahasiswa GŠU PL DON Boško Semarang, dan sebaliknya, semakin rendah konformitas teman sebaya maka semakin rendah pula gaya hidup hedonistik pada mahasiswa GŠU PL DON Boško Semarang. Berikut penelitian yang dilakukan Delka et.al. 2022) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara kecenderungan konformitas dengan gaya hidup hedonistik siswa.
Artinya semakin tinggi konformitas maka semakin tinggi pula gaya hidup hedonistik pada siswa, begitu pula sebaliknya, semakin rendah konformitas teman sebaya maka semakin rendah pula gaya hidup hedonistik pada siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang dipaparkan selama ini, kita dapat menyimpulkan bahwa konformitas mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap gaya hidup hedonistik.
Kerangka Berfikir
Oleh karena itu, remaja dapat dikatakan masih labil dalam menilai dan bertindak untuk dirinya sendiri dan orang lain. Menurut Santrock (2007), remaja merupakan individu yang harus mampu berfungsi dan menjadi individu yang bertanggung jawab agar dapat beradaptasi dengan kehidupan di masyarakat. Sama seperti seorang remaja yang menjadi pelajar yang perlu bersosialisasi dengan orang lain, mahasiswa juga tertarik untuk bergabung agar terlihat setara.
Selain pengendalian diri, konformitas teman sebaya juga mempunyai peranan tersendiri sebagai faktor pengaruh dari lingkungan sekitar yang dapat mempengaruhi terbentuknya gaya hidup hedonistik. Individu akan merasa berharga dan lebih percaya diri jika mampu beradaptasi dengan lingkungannya, memunculkan daya tarik tersendiri sehingga individu tersebut ingin merasa bersatu dengan anggota kelompok lainnya. Oleh karena itu individu biasanya akan melakukan berbagai hal agar dapat diterima oleh kelompoknya, proses ini disebut dengan konformitas (Fitriani dan Septiyanah, 2020).
Kepatuhan rekan sejawat bisa berdampak positif atau negatif tergantung pada siapa dan di mana mereka berada. Hal ini dikarenakan lebih banyak waktu yang dihabiskan bersama teman sebaya di luar rumah, adanya kedekatan antar kelompok teman sebaya yang berdampak langsung ketika individu tersebut bergabung dan berinteraksi satu sama lain sehingga menimbulkan kesepakatan dan ketaatan pada kelompok, inilah dampak negatifnya. yang kemudian memaparkan individu pada gaya hidup tertentu, seperti gaya hidup hedonistik (Safitri, 2018). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengendalian diri merupakan bagian terpenting dari kepribadian setiap individu, begitu pula konformitas teman sebaya mempunyai peranan tersendiri dalam kemampuan mempengaruhi terciptanya gaya hidup hedonis.
Kontrol diri yang rendah dan konformitas yang negatif dapat menimbulkan gaya hidup hedonis. Berdasarkan pemaparan di atas, maka kerangka berpikir mengenai hubungan pengendalian diri dengan konformitas teman sebaya serta gaya hidup hedonistik pada remaja dapat digambarkan pada diagram berikut. Berdasarkan skema di atas, peneliti ingin mengetahui hubungan antara pengendalian diri dan konformitas teman sebaya dengan gaya hidup hedonistik siswa.
Hipotesis
IDENTITAS RESPONDEN a. Nama
Sebenarnya aku tahu apa yang akan dilakukan teman kuliahku meskipun aku tidak ada di sana.
Skala Uji Coba Kontrol diri
Skala Konformitas Teman Sebaya Reliability Statistics Reliability Statistics
Uji Linieritas
Heterokedastisitas
Analisis Regresi