• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Hubungan Penerapan Green Accounting Terhadap Profitabiltas Perusahaan Sektor Transportasi Yang Terdaftar Di BEI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of Hubungan Penerapan Green Accounting Terhadap Profitabiltas Perusahaan Sektor Transportasi Yang Terdaftar Di BEI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Multi Data Palembang | 77

HUBUNGAN PENERAPAN GREEN ACCOUNTING TERHADAP PROFITABILTAS PERUSAHAAN SEKTOR TRANSPORTASI YANG TERDAFTAR DI BEI

Indah Setya Ramadhanti1*), Febrianty2

1,2Program Studi Akuntansi, Institut Teknologi dan Bisnis Palcomtech

1indahsetyaramadhanti@gmail.com

Kata kunci:

green accounting; gpm; npm;

roa; transportasi

Abstract: This study aims to find out how green accounting affects profitability in transportation sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX). The method used is secondary data with a quantitative approach that includes the calculation of Gross Profit Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM) and Return On Total Asset (ROA). This study analyzes the effect of applying green accounting on company profitability. This study was conducted on 10 samples of transportation companies listed on the IDX for the 2019-2021 period. This research found that green accounting has a positive impact on the profitability of companies in the transportation sector.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh green accounting terhadap profitabilitas pada perusahaan sektor transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Metode yang digunakan ialah data sekunder dengan pendekatan kuantitatif dengan mencakup perhitungan Gross Profit Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM) dan Return On Total Asset (ROA). Penelitian ini menganalisis pengaruh penerapan green accounting terhadapt profitabilitas perusahaan. Penelitian ini dilakukan terhadapt 10 sampel perusahaan transportasi yang terdaftar di BEI periode 2019-2021. Penelitian ini menemukan bahwa green accounting berdampak positif terhadap profitabilitas perusahaan di sektor transportasi.

Ramadhanti & Febrianty. (2023). Hubungan Penerapan Green Accounting Terhadap Profitabiltas Perusahaan Sektor Transportasi Yang Terdaftar Di BEI. MDP Student Conference 2023.

PENDAHULUAN

Pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan sarana untuk mempertemukan penawaran jual beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka yaitu Bursa Efek[1]. Di Indonesia pihak yang menyelenggarakan jual beli efek yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesian Stock Exchange (IDX). Bursa Efek Indonesia (BEI) digunakan oleh para investor untuk mengetahui hasil Laporan Keuangan Tahunan perusahaan yang terdaftar. BEI mempunyai 9 sektor yang terdaftar, salah satunya yaitu sektor Transportasi.

Sektor Transportasi merupakan perusahaan yang menyediakan jasa pengangkutan terhadap barang atau penumpang dari satu tempat ke tempat lain[2]. Transportasi merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakan dalam melaksanakan aktivitas. Kegiatan aktivitas akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan masyarakat yang tinggi. Dampak dari pertumbuhan masyarakat bagi perusahaan yaitu meningkatnya laba karena masyarakat akan berlomba-lomba memenuhi kebutuhannya. Meningkatnya laba untuk profitabilitas perusahaan tanpa memperhatikan akibat dari aktivitas tersebut dapat menyebabkan dampak yang serius. Aktivitas transportasi juga berdampak terhadap lingkungan, baik secara langsung

(2)

78| Universitas Multi Data Palembang

maupun tidak langsung. Dampak dari meningkatnya kegiatan transportasi yaitu perubahan iklim, pencemaran udara, kebisingan, kualitas air, dan kualitas tanah. Dampak negatif dan positif dari setiap kegiatan menjadi tanggung jawab perusahaan.

Perusahaan dapat menerapkan Green Accounting untuk memicu perkembangan positif serta dapat memperbaiki profil perusahaan di masyarakat agar terus menggunakan produknya, sehingga meningkatkan nilai jual perusahaan dimata investor. Green Accounting adalah suatu proses pengakuan, pengukuran nilai, pencatatan, peringkasan, pelaporan, dan pengungkapan informasi terhadap objek, transaksi, peristiwa, atau dampak dari aktivitas ekonomi, sosial, dan lingkungan korporasi terhadap masyarakat dan lingkungan, serta korporasi itu sendiri dalam satu paket pelaporan informasi akuntansi yang terintegrasi agar dapat bermanfaat bagi para pemakai dalam penilaian dan pengambilan keputusan ekonomi dan nonekonomi[3]. Semakin besar pengungkapan terkait Green Economy maka akan menarik perhatian investor sehingga profitabiltas yang diterima perusahaan pun meningkat.

Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan, ditunjukkan dengan laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi [4]. Semakin tinggi profitabiltas maka akan berdampak positif bagi perusahaan karena meningkatnya nilai perusahaan, meningkatnya kepercayaan investor, dan dapat menari investor baru untuk melakukan investasi di perusahaan.

Alasan dilakukannya penelitian pada perusahaan transportasi yang terdaftar di BEI karena perusahaan transportasi adalah perusahaan yang mempunyai hubungan terhadap lingkungan, semakin tinggi profitabilitas pada perusahaan transportasi memberikan gambaran tingginya dampak negatif maupun positif terhadap lingkungan. Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan transportasi untuk meningkatkan kinerja keuangan dan nilai perusahaan adalah dengan mengungkapkan Tanggung Jawab Sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR). Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik untuk perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya[5]. Perusahaan transportasi terus berkembang seiring waktu, hal ini dapat mengganggu kehidupan masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu masyarakat membutuhkan informasi mengenai sejauh mana perusahaan sudah melaksanakan aktifitas sosialnya.

Pengungkapan akuntansi lingkungan merupakan pengungkapan informasi data akuntansi lingkungan dari sudut pandang fungsi internal akuntansi lingkungan itu sendiri, yaitu berupa laporan akuntansi lingkungan [6]. Perusahaan yang menerapkan green accounting terhadap profitabilitas pada perusahaan yang terdaftar pada di BEI mempunyai pengaruh yang signikan [7] Meirani melakukan penelitian terkait pengaruh dari penerapan green accounting terhadap probilitas perusahaan, memperoleh hasil bahwa penerapan green accounting mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. Penelitian lain mengungkapkan bahwa kinerja lingkungan mempengaruhi profitabilitas perusahaan [8]. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Prihadianti [9] memperoleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kinerja lingkungan tidak mempengaruhi profitabilitas perusahaan.

Dalam penelitian ini Pengungkapan Lingkungan diukur dengan GRI Standar[10] dengan metode checklist. Aspek yang terdapat pada GRI akan disesuaikan dengan aspek yang sudah dipenuhi oleh perushaan melalui Annual Report tiap perusahaan. Metode ini dikuantifikasikan sebagai berikut [11].

1. Jika aspek pada checklist diungkapkan di dalam laporan keberlanjutan maka akan diberi skor 1, jika tidak diberi 0.

2. Nilai terkait pengungkapan informasi tentang lingkungan atau lebih dikenal dengan environmental disclosure diperoleh dari total jumlah aspek yang diungkapkan atau penjumlahan setiap nilai 1.

Peneliti melakukan riset terhadap perusahaan sektor Transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia diantaranya PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA), PT Blue Bird Tbk. (BIRD), PT Btavia Prosperindo Trans Tbk. (BPTR), PT Air Asia Indonesia Tbk. (CMPP), PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA), PT Jaya Trishindo Tbk. (HELI), PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. (LRNA), PT Steady Safe Tbk. (SAFE), PT Express Transindo Utama Tbk. (TAXI), dan PT WEHA Transportasi Indonesia Tbk. (WEHA) dengan

(3)

Universitas Multi Data Palembang | 79 membandingkan antara hasil analisis dengan skor terkait aspek yang sudah dipenuhi perusahaan berdasarkan tanggung jawabnya pada lingkungan.

METODE

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Variabel dependen dalam penelitian adalah rasio profibilitas. Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari Gross Profit Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM) dan Return On Total Asset (ROA). Sumber data pada penelitian ini adalah data sekunder yaitu data laporan keuangan dan tahunan perusahaan sektor transportasi yang dapat di kunjungi pada website resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor keuangan dan komponen yang terdaftar di BEI tahun 2017-2021. Teknik pengambilan sampel dilakukan melalui metode purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian. Kriteria perusahaan yang akan menjadi indikator penilaian pada penelitian ini adalah: (1) Perusahaan sektor transportasi yang mempublikasikan laporan keuangan yang telah di audit tahun 2019-2021, (2) Perusahaan sektor transportasi yang memiliki laba atau rugi pada periode pengamatan penelitian, (3) Perusahaan sektor transportasi yang mempublikasikan laporan keuangan secara lengkap dari tahun 2019-2021, (4) Perusahaan sektor transportasi yang mempublikasikan laporan keuangan dengan mata uang Rupiah. Berikut hasil pemilihan sampel sesuai dengan kriteria penelitian, dan (5) Perusahaan transportasi yang memublikasikan annual report di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai kriteria terhadap aspek terkait tanggung jawab lingkungan perusahaan tersebut.

Tabel 1. Daftar Nama Perusahaan pada Sektor Transportasi No. Kode Perusahaan Nama Perusahaan

1 ASSA PT Adi Sarana Armada Tbk.

2 BIRD PT Blue Bird Tbk.

3 BPTR PT Btavia Prosperindo Trans Tbk.

4 CMPP PT Air Asia Indonesia Tbk.

5 GIAA PT Garuda Indonesia Tbk.

6 HELI PT Jaya Trishindo Tbk.

7 LRNA PT Eka Sari Lorena Transport Tbk.

8 SAFE PT Steady Safe Tbk.

9 TAXI PT Express Transindo Utama Tbk.

10 WEHA PT WEHA Transportasi Indonesia Tbk.

Berdasarkan tabel 1 menunjukkan 10 perusahaan sektor transportasi serta komponen yang dijadikan sampel penelitian sesuai dengan kriteria pemilihan sampel. Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis yaitu rasio profabilitas yang terdiri dari Gross Profit Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM) dan Return On Total Asset (ROA). Metode yang digunakan selanjutnya yaitu, pengungkapan informasi lingkungan sesuai dengan standar GRI. Perusahaan yang mengungkapkan Tanggung Jawab Lingkungan atau Corporite Social Reporting (CSR) dengan berdasarkan Annual Report yang diperoleh pada website resmi BEI. Permintaan agar perusahaan melakukan pengungkapan informasi lingkungan [12] dibuktikan dengan meningkatnya perusahaan dengan melaksanakan pengungkapan tanggung jawab terhadap lingkungan pada Laporan Tahunan atau Annual Report.

HASILDANPEMBAHASAN

Rasio Profitabilitas pada sektor Transportasi yang terdaftar pada BEI periode tahun 2019 sampai dengan 2021 sebagai berikut :

(4)

80| Universitas Multi Data Palembang Gross Profit Margin (GPM)

GPM merupakan kemampuan produksi dan penjualan. Jika nilai GPM perusahaan besar, maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan mendapatkan laba kotor yang besar dibandingkan dengan penjualannya [13].

Perusahaan yang memiliki GPM tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mampu untuk menjalankan aktivitasnya dengan baik. Berikut rumus untuk menghitung GPM:

(1)

Tabel 2. Gross Profit Margin Tahun 2019-2021 No. Kode

Perusahaan Nama Perusahaan Gross Profit Margin

Rata-rata 2019 2020 2021

1 ASSA PT Adi Sarana Armada Tbk. 32% 26% 21% 26%

2 BIRD PT Blue Bird Tbk. 27% 16% 22% 22%

3 BPTR PT Btavia Prosperindo Trans Tbk. 41% 36% 39% 39%

4 CMPP PT Air Asia Indonesia Tbk. 0% -174% -267% -147%

5 GIAA PT Garuda Indonesia Tbk. 15% -89% -74% -49%

6 HELI PT Jaya Trishindo Tbk. 17% 23% 35% 25%

7 LRNA PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. 24% -15% -2% 2%

8 SAFE PT Steady Safe Tbk. 35% 26% 33% 31%

9 TAXI PT Express Transindo Utama Tbk. -119% -343% -209% -224%

10 WEHA PT WEHA Transportasi Indonesia Tbk. 39% -2% 33% 24%

Sumber : Data Diolah dari Laporan Keuangan BEI Periode 2019-2021

Berdasarkan hasil analisis Tabel 2 untuk perhitungan GPM perusahaan sektor Transportasi selama periode Tahun 2019-2021 pada perusahaan ASSA, BIRD, HELI dan WEHA mengalami fluktuasi sangat rendah yaitu kurang dari 30%. Sedangkan untuk perusahaan BPTR dan SAFE mengalami fluktuasi baik sudah memenuhi standar Industri sebesar 30%.

Net Profit Margin (NPM)

NPM adalah perhitungan terakhir laba yang didapatkan setelah dikurangi pajak atau disebut dengan Laba Bersih. Semakin besar nilai laba bersih, maka semakin besar pula nilai dari NPM [14]. Standar Industri dari NPM sebesar 20%. Berikut rumus untuk menghitung NPM:

Net Profit Margin () *+,- ./-

(2)

Tabel 3. Net Profit Margin Tahun 2019-2021 No. Kode

Perusahaan Nama Perusahaan Net Profit Margin Rata- rata 2019 2020 2021

1 ASSA PT Adi Sarana Armada Tbk. 4% 2% 3% 3%

2 BIRD PT Blue Bird Tbk. 8% -8% 0% 0%

3 BPTR PT Btavia Prosperindo Trans Tbk. 5% 2% 5% 4%

4 CMPP PT Air Asia Indonesia Tbk. -2% -171% -373% -182%

5 GIAA PT Garuda Indonesia Tbk. -1% -166% -312% -160%

6 HELI PT Jaya Trishindo Tbk. 7% 5% 5% 6%

7 LRNA PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. -6% -66% -38% -36%

8 SAFE PT Steady Safe Tbk. 5% -12% 0% -2%

(5)

Universitas Multi Data Palembang | 81 9 TAXI PT Express Transindo Utama Tbk. -206% -247% 2597% 715%

10 WEHA PT WEHA Transportasi Indonesia

Tbk. 3% 48% 10% 20%

Sumber : Data Diolah dari Laporan Keuangan BEI tahun 2019-2021

Dari perhitungan tersebut bisa dilihat bahwa hanya TAXI dan WEHA yang mempunyai rata-rata NPM memenuhi standar industri, yaitu sebesar 715% dan 20%. Perusahaan lainnya mempunyai laba yang kurang dari 20%, artinya laba bersih perusahaan tersebut sangat rendah.

Return On Total Assset

ROA merupakan rasio yang menunjukan uang yang dihasilkan (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan[15]. Rasio ini menunujukkan seberapa besar laba bersih yang diperoleh perusahaan bila diukur dari nilai aktiva. Standar Industri untuk ROA sebesar 30%. Berikut rumus untuk menghitung ROA:

Return On Asset 567898: ;<=>7 ?8=>7>@= 68 A6B C5;?AD

AE=6F ;@@>= (3) Tabel 4. Return On Total Asset Tahun 2019-2021

No. Kode

Perusahaan Nama Perusahaan Return On Assets Rata- rata 2019 2020 2021

1 ASSA PT Adi Sarana Armada Tbk. 2% 1% 3% 2%

2 BIRD PT Blue Bird Tbk. 4% -2% 0% 1%

3 BPTR PT Btavia Prosperindo Trans Tbk. 2% 1% 1% 1%

4 CMPP PT Air Asia Indonesia Tbk. -6% -45% -45% -32%

5 GIAA PT Garuda Indonesia Tbk. -1% -23% -58% -27%

6 HELI PT Jaya Trishindo Tbk. 11% 2% 1% 5%

7 LRNA PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. -2% -16% -11% -10%

8 SAFE PT Steady Safe Tbk. 3% -5% 0% -1%

9 TAXI PT Express Transindo Utama Tbk. -58% -22% 210% 43%

10 WEHA PT WEHA Transportasi Indonesia Tbk. 2% 14% 4% 7%

Sumber : Data Diolah dari Laporan Keuangan BEI tahun 2019-2021

Dari perhitungan tersebut bisa dilihat bahwa hanya TAXI yang memehuni standar industri, yaitu sebesar 43%. Perusahaan lain menunjukkan rendahnya laba bersih yang diperoleh perusahaan bila diukur dari nilai aktiva. Perusahaan lain mempunyai presentase yang sangat rendah, tidak mencapai standar industri yang sudah ditetapkan.

Berikut merupakan tabel untuk mengukur skor atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi GRI Standar berdasarkan Laporan Berkelanjutan BEI tahun 2019-2021.

Tabel 5. GRI Standar Tahun 2019-2020

No Kata Kunci Tahun

2019 2020 2021 1 Material

2 Energi 3 Emisi

4 Air dan Efluen 5 Limbah

(6)

82| Universitas Multi Data Palembang

6 Keanekaragaman Hayati 7 Kepatuhan Lingkungan 8 Lingkungan Pemasok

Jumlah 6 5 7

Sumber : Data Diolah 2023 Keterangan :

= Tidak memenuhi

= Memenuhi

Tabel 5 merupakan rangkuman terkait aspek lingkungan pada perusahaan sektor transportasi yang sudah memenuhi standar GRI pada tahun 2019 dan 2021. Tabel diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2021 perusahaan sudah 90% memenuhi standar GRI. Perusahaan yang memenuhi indikator GRI artinya perusahaan tersebut memperlihatkan kepeduliannya terhadap lingkungan dan sosial dari aktivitas perusahaan.

Kepedulian perusahaan akan memberikan dampak positif bagi profitabilitas. Tahun 2019 dan 2021 mempunyai skor yang tinggi dibandingkan dengan tahun 2020. Hal ini menunjukkan bahwa Pada tahun 2019 dan 2021 perusahaan sudah 80% memenuhi Standar GRI.

Tabel 6. Hasil Perhitungan Rasio 2019-2021

No Kode Perusahaan GPM NPM ROA

2019 2020 2021 2019 2020 2021 2019 2020 2021

1 ASSA

2 BIRD

3 BPTR

4 CMPP

5 GIAA

6 HELI

7 LRNA

8 SAFE

9 TAXI

10 WEHA

Jumlah 4 1 4 0 1 0 0 0 1

Sumber : Data Diolah, 2023

Keterangan :

= Tidak Memenuhi Standar Industri

= Memenuhi Standar Industri

Tabel 6 merupakan rangkuman terkait hasil perhitungan GPM, NPM dan ROA terhadap sampel perusahaan di sektor transportasi. Tabel 6 menunjukkan bahwa ROA pada tahun 2021 mempunyai skor yang tinggi. Semakin tinggi ROA, berarti perusahaan semakin mampu mempergunakan aset dengan baik agar memperoleh laba. Skor untuk GPM selama tahun 2019 dan 2021 mempunyai skor yang tinggi sebesar 4, hanya tahun 2020 yang mempunyai skor yang kurang baik. NPM tahun 2019-2020 sangat rendah dengan skor sebesar 0, sedangkan tahun naik menjadi 1.

Berdasarkan uraian dari tabel 5 dan tabel 6 besarnya skor pada indikator Standar GRI dengan skor hasil perhitungan rasio tahun 2021 mempunyai skor yang tinggi dibandingkan tahun 2019 dan 2020. Skor tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi skor pada Standar GRI memberikan dampak positif terhadap profitabilitas perusahaan. Tahun 2021 tinggi untuk indikator Standar GRI dan Hasil Perhitungan Rasio.

(7)

Universitas Multi Data Palembang | 83 Berdasarkan uraian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin tinggi perusahaan untuk memenuhi standar GRI terkait aspek lingkungan akan memberikan dampak positif terhadap profitabilitas perusahaan.

Hubungan antara GRI dengan hasil perhitungan rasio yaitu, skor yang tinggi menunjukkan bahwa GRI memberikan pengaruh positif.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian tentang hubungan antara Green Accounting terhadap profitabilitas perusahaan di sektor transportasi berdasarkan data yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2019-2021 maka diperoleh kesimpulan.

Secara keseluruhan dari hasil perhitungan terhadap 10 sampel perusahaan sektor transportasi pada BEI tahun 2019-2021 menggunakan hasil perhitungan rasio dapat dikatakan baik pada tahun 2021. Skor yang didapat dari tabel 5 menunjukkan bahwa besarnya skor tahun 2021 sebesar 4 lebih baik dibandingkan tahun 2019 dan 2020 yang rendah. Hasil tersebut menunjukkan bahwa perusahaan sangat baik dalam memanfaatkan aset yang dimiliki untuk memperoleh laba. Dan secara keseluruhan pengukuran green accounting terhadap 10 sampel perusahaan sektor transportasi di BEI 2021 dikategorikan sangat baik berdasarkan kriteria Standar GRI yang berlaku terhadap tanggung jawab perusahaan terkait lingkungan.

Hasil analisis dengan Standar GRI pada tahun 2021 saat perusahaan memperoleh skor yang tinggi pada tahun tersebut baik GPM atau ROA menunjukkan kenaikkan dibandingkan tahun sebelumnya. Skor tersebut memperlihatkan bahwa hubungan antara Green Accounting terkait aspek lingkungan terhadap profitabilitas perusahaan sangat baik. Secara tidak langsung pengaruh dari penerapan Green Accounting terhadap profitabilitas yaitu berdampak positif.

ACKNOWLEDGEMENT

Peneliti mengucapkan terima kasih kepada PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA), PT Blue Bird Tbk.

(BIRD), PT Btavia Prosperindo Trans Tbk. (BPTR), PT Air Asia Indonesia Tbk. (CMPP), PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA), PT Jaya Trishindo Tbk. (HELI), PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. (LRNA), PT Steady Safe Tbk. (SAFE), PT Express Transindo Utama Tbk. (TAXI), dan PT WEHA Transportasi Indonesia Tbk. (WEHA). yang telah mendukung dan mempersilahkan dalam memberikan data untuk tujuan penelitian. Kepada Institut Teknologi dan Bisnis PalComTech.

DAFTARPUSTAKA

[1] P. Efek, B. Ekuitas, and D. I. Ksei. 2021. Peraturan KSEI No.II-A Tentang Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas di KSEI. No. II, pp. 1–10.

[2] Kementerian Perdagangan. 2021. Buku Informasi Sektor Jasa Transportasi Tahun 2021.

https://ditjenppi.kemendag.go.id/assets/files/publikasi/doc_20220214_buku-informasi-sektor-jasa- transportasi-2021.pdf

[3] A. Lako. 2018. Akuntansi Hijau: Isu, Teori dan Aplikasi.

https://www.researchgate.net/publication/32973709_AKUNTANSI_HIJAU_Isu_Teori_dan_Aplikasi

[4] A. Tri Indah K. 2022. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan pada Bimba Aiueo Pondok Aren. Akrab Juara J. Ilmu-ilmu Sos., Vol. 7, No. 2, p. 127.

[5] DPR dan Presiden RI. 2007. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007. Otoritas Jasa Keuangan, pp. 1–140.

(8)

84| Universitas Multi Data Palembang

[6] E. Ethika, M. Azwari, and R. Y. Muslim. 2019. Analisis Pengaruh Pengungkapan Akuntansi Lingkungan dan Kinerja Lingkungan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Indeks LQ-45 yang Terdaftar di BEI). J. Kaji. Akunt. dan Audit., Vol. 14, No. 2, pp. 122–133.

[7] I. R. Meiriani, S. Dunakhir, and S. Samsinar. 2022. Pengaruh Penerapan Green Accounting Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

[8] R. D. Tisna. 2020. Pengaruh Penerapan Green Accounting Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2015-2018. Vol. 2, p. 12.

[9] R. Y. Prihadianti. 2011. Pengaruh kinerja lingkungan Terhadap Return on Assets and Return on Sales Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011. J. Akunt. Unesa, Vol.

01, No. 03, pp. 1–20,

[10] GRI Standar. 2021. globalreporting.org. doi: 10.14451/1.177.97.

[11] A. Sayuti, B. Santoso, and I. Putra. 2020. Pengungkapan Lingkungan: Studi pada Sturuktur Kepemilikan dan Tipe Industri. J. EMBA J. Ris, Vol. 8, No. 2, pp. 9–20.

[12] C. Larrinaga, J. Bebbington, and J. Moneva. 2008. Corporate Social Reporting and Reputation Risk Management Accounting, Audit. Account. J., Vol. 21, pp. 337–361.

[13] V. Taruh. 2012. Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur di BEI. J. Akunt., Vol. 8, No. 1, pp. 1–21.

[14] H. Wibowo and D. Pujiati. 2011. Analisa Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba pada Perusahaan Real Estate dan Property di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Singapura (SGX).

Indones. Account. Rev., Vol. 1, p. 155.

[15] Kasmir. 2018. Analisa Laporan Keuangan, Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers.

Referensi

Dokumen terkait

JUDUL : PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, DAN PERTUMBUHAN PENDAPATAN TERHADAP FINANCIAL DISTRESS (Survei Pada Perusahaan Transportasi yang terdaftar di Bursa Efek

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fee audit, audit delay, komite audit terhadap kualitas audit pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar