• Tidak ada hasil yang ditemukan

hubungan pengetahuan dengan tingkat kecemasan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "hubungan pengetahuan dengan tingkat kecemasan"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

Kepala Desa Huta Tonga Kecamatan Batang Angkola yang memberikan izin untuk melakukan penelitian di Desa Huta Tonga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan tingkat kecemasan ibu perimenopause menghadapi menopause di Desa Huta Tonga Kecamatan Batang Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016.

PENDAHULUAN

Perumusan Masalah

  • Tujuan Khusus
  • Bagi Responden

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Adakah hubungan pengetahuan dengan tingkat kecemasan ibu perimenopause dalam menghadapi menopause di Desa Huta Tonga Kecamatan Batang Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016? Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu perimenopause dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi menopause di Desa Huta Tonga Kecamatan Batang Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016.

Bagi Institusi Pendidikan

  • Tingkat Pengetahuan
  • Pengukuran pengetahuan
  • Cara Memperoleh Pengetahuan
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan a. Faktor Internal meliputi

Penerapan dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari dalam situasi atau kondisi nyata (aktual), Penerapan disini dapat diartikan sebagai penerapan atau penggunaan hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya.

Konsep Perimenopause

  • Pengertian Perimenopause
  • Psikologis Perimenopause

Lingkungan hidup adalah segala keadaan yang ada di sekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku seseorang atau kelompok. Menurut Kasdu (2007), perimenopause diawali dengan munculnya tanda dan gejala awal adanya perubahan sistem tubuh ketika siklus menstruasi mulai tidak teratur. Kecemasan yang muncul seringkali dikaitkan dengan kekhawatiran terhadap situasi yang tidak pernah Anda khawatirkan sebelumnya.

Wanita lebih mudah tersinggung dan marah terhadap sesuatu yang sebelumnya dianggap remeh, hal ini mungkin disebabkan karena datangnya masa menopause, wanita menjadi sangat sadar akan proses apa saja yang terjadi pada dirinya. Wanita yang mengalami depresi seringkali merasa sedih karena kehilangan kemampuan untuk melahirkan anak, sedih karena kehilangan kemampuan untuk mempunyai anak, sedih karena kehilangan daya tarik.

Konsep Cemas

  • Pengertian Kecemasan
  • Faktor Penyebab Kecemasan Kecemasan dapat disebabkan oleh
  • Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan Wanita Perimenopause
  • Kecemasan Wanita Perimenopause dalam Menghadapi Menopause
  • Cara mengukur Kecemasan

Hal ini dapat diperoleh dengan mencari informasi mengenai menopause dari berbagai sumber, sehingga wanita menopause dapat menghadapi masa menopause dengan lebih siap dan tenang. Gejala kognitif yang sering terjadi pada masa menopause adalah gangguan tidur yang biasa dialami ibu selama enam bulan. Gejala tersebut antara lain tidur gelisah dan berkeringat (Freeman dan Sherif, 2007), selain itu ibu juga merasakan bahaya yang tidak jelas seperti ketakutan akan menopause sehingga ibu belum siap menghadapi menopause karena hal tersebut.

Pada gejala afektif, ibu mengalami kecemasan, dimana ibu mengalami rasa cemas dan khawatir memasuki masa menopause. Alat ukur ini terdiri dari 14 kelompok gejala yang masing-masing kelompok dirinci lebih lanjut dengan gejala yang lebih spesifik. Setiap klaster gejala diberi skor antara 0-4, artinya skor 0 berarti tidak ada gejala, skor 1 berarti gejala ringan, skor 2 berarti gejala sedang, skor 3 berarti gejala berat, dan skor 4 gejalanya sangat parah.

Masing-masing nilai numerik (skor) dari 14 kelompok gejala dijumlahkan dan dari hasil penjumlahan tersebut dapat diketahui derajat kecemasan seseorang yaitu Skor total (skor) < 14 tidak ada kecemasan, skor 14-20 kecemasan ringan , skor kecemasan sedang 21-27, kecemasan berat skor 28-41, dan kecemasan berat skor 42-56.

Tabel 2.3 Alat Ukur HRS-A (Hamilton Rating Scale For Anxiety)
Tabel 2.3 Alat Ukur HRS-A (Hamilton Rating Scale For Anxiety)

Konsep Menopause

  • Pengertian Menopause
  • Fisiologis Menopause
  • Batasan Usia Terjadinya Menopause
  • Gejala-Gejala Menopuase
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Menopause
  • Perubahan Yang Terjadi Pada Menopause
  • Pencegahan Masalah Menopause

Masa menopause ditandai dengan masa transisi kurang lebih lima tahun dari berhentinya fungsi reproduksi yang dialami antara usia 40-55 tahun. Kesimpulan dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa semakin muda seseorang mengalami menstruasi pertama, maka semakin tua atau lambat mereka memasuki masa menopause. Menurut beberapa penelitian, mereka akan mengalami menopause pada usia yang lebih muda, dibandingkan dengan mereka yang sudah menikah dan tidak bekerja/bekerja atau belum menikah dan tidak bekerja.

Meski belum ditemukan hubungan antara jumlah anak dan menopause, beberapa peneliti menemukan bahwa semakin sering seorang wanita melahirkan, maka semakin tua atau lambat ia akan memasuki masa menopause. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa semakin muda seseorang mengalami menarche, maka semakin tua atau lambat ia memasuki masa menopause. Selain fisik, perubahan psikologis juga berdampak besar pada kualitas hidup wanita saat menopause yang sangat bergantung pada individu masing-masing. Pengaruh ini sangat bergantung pada pandangan masing-masing wanita mengenai menopause, termasuk pengetahuannya mengenai menopause.

Pada masa menopause, nutrisi yang sangat penting untuk menjaga kekuatan tulang (susu, yogurt, keju, ikan teri).

Kerangka Konsep

Penurunan hormon estrogen dapat digantikan dengan mengonsumsi makanan yang mengandung unsur fitoestrogen dalam jumlah cukup (kedelai, pepaya, dan semanggi merah).

Hipotesa

Desain Dan Metodologi Penelitian

Waktu dan Tempat Penelitian 1 Waktu Penelitian1 Waktu Penelitian

  • Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Huta Tonga, Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan, karena masih ditemukan ibu-ibu pramenopause yang tidak mengetahui tanda-tanda menopause. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu perimenopause usia 45–55 tahun di Desa Huta Tonga Kecamatan Batang Angkola tahun 2016 yang berjumlah 54 subjek.

Alat Pengumpulan Data

Rahma Juliana pada tahun 2013 dengan judul Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Menopause Dengan Kecemasan Ibu Menghadapi Menopause di Desa Patumbak Deli Serdang. Nilai koefisien instrumen penelitian yang mengandung validitas pada 15 soal pengetahuan adalah 0,8, sedangkan nilai koefisiennya reliabel dengan koefisien alpha sebesar 0,77. Sedangkan untuk tingkat kecemasan, kami menggunakan alat ukur kecemasan standar yang dikenal dengan Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A) yang dikutip dari Hawari (2008) bertajuk manajemen stres, kecemasan dan depresi.

Skala HRS-A digunakan untuk mengukur tingkat keparahan gangguan kecemasan, bukan untuk mendiagnosis gangguan kecemasan. Alat ukur ini terdiri dari 14 kelompok gejala yang masing-masing kelompok dirinci lebih lanjut dengan gejala yang lebih spesifik. 1= ringan/ada tetapi tidak sering 2=sedang/ada dan sering 3=berat/cukup sering 4=sangat berat/sangat sering.

Setiap nilai poin dari 14 kelompok gejala dijumlahkan, dan dari hasil penjumlahan tersebut dapat ditentukan tingkat kecemasan seseorang masing-masing.

Prosedur Pengumpulan Data

Defenisi Operasional Tabel 3.6 : Defenisi Operasional

Pengolahan dan Analisa Data 1. Pengolahan Data

Masukkan data yang dikumpulkan ke dalam tabel induk atau database komputer, lalu buat distribusi frekuensi sederhana atau buat tabel kontingensi. Analisis ini dilakukan untuk memperoleh gambaran masing-masing variabel independen dan variabel dependen (kecemasan ibu perimenopause). Analisis ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen (pengetahuan tentang menopause) dengan variabel dependen (kecemasan ibu perimenopause).

Untuk membuktikan ada tidaknya hubungan maka dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji chi-square jika memenuhi syarat. Apabila uji chi-kuadrat tidak memenuhi syarat, antara lain hanya terdapat 1 sel yang mempunyai frekuensi harapan atau disebut juga hitungan harapan (“Fh”) kurang dari 5. Pada bab ini hasil pencariannya adalah disampaikan mengenai hubungan pengetahuan dengan tingkat kecemasan ibu menopause dalam menghadapi menopause di Desa Huta Tonga Kecamatan Batang Angkola Kabupaten Tapanul Selatan Tahun 2016.

Hasil Penelitian

  • Karakteristik Respondent
  • Pengetahuan Tentang Menopause Tabel 4.2
  • Tingkat Kecemasan
  • Hasil penelitian Bivariat

Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa dari 54 responden, sebagian besar berpengetahuan cukup sebanyak 24 orang (44,4%) dan sebagian kecil berpengetahuan baik sebanyak 7 orang (13%). Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa dari 54 responden, 44 orang (81,5%) mempunyai tingkat kecemasan berat dan 10 orang (18,5%) mempunyai tingkat kecemasan ringan. Analisis bivariat ini menggunakan uji statistik chi-square untuk melihat hubungan pengetahuan dengan kecemasan, yang hasilnya sebagai berikut.

Hubungan pengetahuan dengan tingkat kecemasan ibu perimenopause menghadapi menopause di Desa Huta Tonga Kecamatan Batang. Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa dari 54 responden, sebagian besar dari 24 responden yang berpengetahuan cukup mempunyai tingkat kecemasan berat, sedangkan 5 orang (9,2%) dari 7 responden yang berpengetahuan baik mempunyai tingkat kecemasan ringan. . Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,004 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan tingkat kecemasan ibu pascamenopause menghadapi menopause di Desa Huta Tonga Kecamatan Batang Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016.

PEMBAHASAN

Pembahasan Hasil Penelitian 1. Karakteristik responden

  • Pengetahuan Tentang Menopause
  • Tingkat Kecemasan
  • Hubungan antara pengetahuan dengan Tingkat Kecemasan

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan di Desa Huta Tonga Kecamatan Batang Angkola, 24 (44,4%) dari 54 responden mempunyai pengetahuan cukup. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan di Desa Huta Tonga Kecamatan Batang Angkola, sebanyak 44 responden (81,5%) mempunyai tingkat kecemasan yang tinggi. fungsi organ akibat proses penuaan. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan di Desa Huta Tonga Kecamatan Batang Angkola diketahui bahwa dari 54 responden, sebagian besar dari 24 responden dengan pengetahuan cukup mempunyai tingkat kecemasan yang tinggi, sedangkan 7 responden dengan pengetahuan baik 5 (9,2 % ) memiliki tingkat kecemasan ringan.

Sebaliknya jika pengetahuan orang dewasa menurun maka tingkat kecemasan seseorang terhadap gangguan kesehatan yang akan dialaminya akan semakin besar. Hasil analisis hubungan pengetahuan dengan tingkat kecemasan ibu pascamenopause dalam menghadapi menopause di Desa Huta Tonga Kecamatan Batang Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan tahun 2016 diperoleh nilai p = 0,004 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan tingkat kecemasan ibu perimenopause dalam menghadapi menopause di Desa Huta Tonga Kecamatan Batang Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan tahun 2016, dari hasil tersebut dapat disimpulkan p value < 0,05 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan tingkat kecemasan ibu pascamenopause dalam menghadapi menopause di Desa Huta Tonga Kecamatan Batang Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016. Hasil analisis menunjukkan mayoritas responden yang memiliki pengetahuan cukup dan yang tidak memiliki tingkat kecemasan berat.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Praju Susiana (2010) tentang “hubungan antara harga diri dengan tingkat kecemasan ibu perimenopause saat menopause di Kecamatan Lhok Keutapang Tapaktuan” yang menunjukkan nilai p-value sebesar 0,003. artinya ada hubungan antara harga diri dan tingkat kecemasan ibu.

Kesimpulan

Saran

Hapsari Ulfah, 2012. Hubungan Harga Diri Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Pada Masa Perimenopause di RW 03 Desa Pakis Kembar Kecamatan Pakis Kabupaten Malang. Skripsi, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang. Juliana Rahma, 2013, Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Menopause dengan Kecemasan Ibu Saat Menopause di Desa Patumbak Deli Serdang Medan: Universitas Sumatera Utara. Hubungan pengetahuan dan sikap suami mengenai aktivitas seksual pada wanita menopause di desa Simalingkar B kecamatan Medan Tuntungan.

Hubungan penerimaan diri terhadap perubahan fisik dengan kecemasan menjelang menopause di Kubu Dalam Kecamatan ParakKarakah Padang. (On line). 50 tahun di Kabupaten Aceh Tengah. (On line). (http://lppm.stikesubudiyah.ac.id/ jurnal/YANTINA_YUSMIK A_ZASRI-72u-yantyna_yusmika_zasry.pdf (diakses 16 Juni 2016). Yatim Piatu Magdalena, (2010). Pengetahuan Ibu Menopause Usia mengenai aktivitas seksual di panti asuhan Menopause di Kecamatan Medkalan Desa Johur di Kecamatan Panghor

KUESIONER

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN IBU PERIMENOPAUSE DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE

DI KELURAHAN HUTA TONGA KECAMATAN BATANG ANGKOLA KABUPATEN

TAPANULI SELATAN TAHUN 2016

Data Demografi

Pengetahuan Ibu tentang Menopause

Kecemasan Ibu dalam Menghadapi Menopause

Bersama ini saya sampaikan bahwa saya akan melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Pengetahuan Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Pascamenopause Menghadapi Menopause Di Desa Huta Tonga Kecamatan Batang Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016”. Setelah menjelaskan tujuan penelitian, saya bersedia menjadi responden dalam penelitian yang dilakukan oleh kakak Eyla Juliani Harahap, mahasiswa STIKes Aufa Royhan Sidimpuan yang melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Pengetahuan dengan Tingkat Kecemasan atau Pascamenopause”. ibu menghadapi menopause di Desa Huta Tonga, Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan, pada tahun 2016.

Gambar

Tabel 2.3 Alat Ukur HRS-A (Hamilton Rating Scale For Anxiety)
Tabel 3.2 : Waktu Penelitian

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Analisis Bivariat Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Covid-19 dengan Tingkat Kecemasan pada Lansia Berdasarkan tabulasi silang diketahui bahwa terdapat 14 responden yang