• Tidak ada hasil yang ditemukan

hubungan pengetahuan ibu tentang imunisasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "hubungan pengetahuan ibu tentang imunisasi"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

RASIO PENGETAHUAN IBU TENTANG VAKSINASI DASAR DAN PARTISIPASI VAKSINASI DASAR BAYI DI PUSKESMAS SETIA. Judul Skripsi : Hubungan Pengetahuan Dasar Imunisasi Ibu Dengan Keikutsertaan Imunisasi Dasar Bayi Di Puskesmas Setia Mekar Kabupaten Bekasi Tahun 2021. Hubungan Pengetahuan Dasar Imunisasi Ibu Dengan Keikutsertaan Imunisasi Dasar Bayi Di Puskesmas Setia Mekar Kabupaten Bekasi.

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Dengan Keikutsertaan Imunisasi Dasar Di Puskesmas Setia Mekar Kabupaten Bekasi Tahun 2021. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar dengan keikutsertaan imunisasi dasar pada bayi di Puskesmas Setia Mekar Puskesmas Kabupaten Bekasi Tahun 2021.

Latar Belakang

Ibu yang dapat melengkapi vaksinasi pada bayinya dapat mencegah timbulnya penyakit pada bayi yang dapat menyebabkan kecacatan dan kematian. Pemberian vaksinasi pada bayi tidak hanya bertujuan untuk mencegah penyakit pada anak, namun juga dapat mencegah penularan pada bayi lainnya. Sedangkan 49,2% bayi mempunyai status imunisasi lengkap dan pengetahuan ibu baik.

Hal ini menunjukkan bahwa peran pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar sangat berpengaruh dalam memberikan imunisasi dasar pada bayi. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengetahui apakah pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar lengkap berhubungan dengan keikutsertaan imunisasi dasar pada bayi di Puskesmas Setia Mekar Kabupaten Bekasi.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Keaslian Penelitian

Hasil survei tahun 2019 menunjukkan bahwa pengetahuan responden berdasarkan umur terbanyak adalah antara 17 sampai 25 tahun, dengan pengetahuan kurang dari 10 responden (24,4%). Pengetahuan responden didasarkan pada pendidikan.

TINJAUAN PUSTAKA

  • Tinjauan Teori
    • Pengetahuan
    • Imunisasi
    • Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi
  • Kerangka Teori
  • Kerangka Konsep
  • Hipotesis

Penerapan diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang dipelajari dalam situasi atau kondisi dunia nyata. Misalnya mampu menyusun, merencanakan, merangkum, mengadaptasi, dan lain-lain terhadap suatu teori atau rumusan yang sudah ada (Evaluasi Fitria).Imunisasi adalah suatu upaya untuk secara aktif menginduksi/meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu penyakit sehingga jika terkena penyakit tersebut. penyakit, tidak menjadi sakit atau hanya mengalami penyakit ringan (Kementerian Kesehatan RI, 2015).

Imunisasi dasar meliputi vaksin BCG, vaksin DPT-HB-HiB, vaksin Hepatitis B, vaksin Polio, dan vaksin Campak. Program imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah antara lain vaksin BCG sebanyak satu kali, vaksin DPT-HB-HiB sebanyak 3 kali, vaksin Hepatitis B sebanyak satu kali, vaksin Polio sebanyak 4 kali, dan vaksin Campak sebanyak satu kali (Prabhakara, 2010). Reaksi yang terjadi bersifat ringan dan biasanya hilang setelah 2 hari (vaksin BCG Kementerian Kesehatan RI.

Sedangkan efek samping IPV yaitu reaksi lokal pada bekas suntikan, nyeri, kemerahan, indurasi dan bengkak, dapat timbul dalam waktu 48 jam setelah penyuntikan dan berlangsung selama satu atau dua hari (Kementerian Kesehatan RI menentang vaksin campak. DPT-HB-HiB sebaiknya disuntikkan secara rutin secara intramuskular pada paha anterolateral dengan dosis pediatrik 0,5 ml. Terkadang reaksi berat, seperti demam tinggi, mudah tersinggung, dan tangisan bernada tinggi, dapat terjadi dalam waktu 24 jam (Health, 2015).

Vaksin ini diberikan secara oral (melalui mulut sebanyak 1 dosis (dua tetes) sebanyak 4 kali (dosis) dengan selang waktu minimal 4 minggu untuk setiap dosisnya (Inactivated Polio Vaccine (IPV) Kementerian Kesehatan RI). Vaksin ini diberikan secara intramuskular atau subkutan. .suntikan, dengan dosis 0,5 ml Vaksin ini diberikan dengan dosis 0,5 ml yang disuntikkan pada lengan kiri atas atau paha anterolateral (DPT-HB-HiB Kementerian Kesehatan RI.

Tabel 2.1 Jadwal Imunisasi pada Bayi
Tabel 2.1 Jadwal Imunisasi pada Bayi

METODE PENELITIAN

  • Jenis dan Rancangan Penelitian
  • Populasi dan Sampel Penelitian
    • Populasi
    • Sampel
    • Teknik Sampling
  • Ruang Lingkup Penelitian
    • Tempat Penelitian
    • Waktu Penelitian
  • Variabel Penelitian
    • Variabel independent
    • Variabel dependen
  • Definisi Operasional
  • Jenis Data
    • Data Primer
    • Data Sekunder
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Instrumen Penelitian
    • Pengolahan Data
  • Analisa Data
  • Uji Validitas dan Reliabilitas
  • Etika Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini berjudul “Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Dasar dengan Keikutsertaannya dalam Imunisasi Dasar di Puskesmas Setia Mekar Kabupaten Bekasi. Data primer dikumpulkan dari responden melalui kuisioner digital untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar. Variabel yang digunakan dalam analisis ini adalah hubungan pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar dengan partisipasi pemberian imunisasi dasar pada bayi di Puskesmas Setia Mekar Kabupaten Bekasi.

Dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji chi square yang bertujuan untuk melihat hubungan pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar dengan partisipasi imunisasi dasar pada bayi di Puskesmas Setia Mekar tahun 2021. Hal ini dapat menunjukkan bahwa H0 ditolak yang berarti terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar dengan keikutsertaan Imunisasi Dasar Bayi di Puskesmas Setia Mekar Tahun 2021. Penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan oleh Maulida Rahma ( 2019) yang menyatakan bahwa pengetahuan ibu mengenai imunisasi dasar pada bayi sangatlah penting.

Hubungan pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar dengan partisipasi imunisasi dasar bayi di Puskesmas Setia Mekar. Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar dengan partisipasi imunisasi dasar bayi di Puskesmas Setia Mekar tahun 2021 dengan diperoleh p-value sebesar 0,002 (p<0,05). Hubungan pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar dengan kelengkapan imunisasi dasar di wilayah kerja Puskesmas Bendo Kabupaten Magetan.

Hubungan pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar dengan peralatan imunisasi dasar di wilayah kerja Puskesmas Larangan Utara Kota Tangerang. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Dengan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi Di Puskesmas Setia Mekar Kabupaten Bekasi (Sudah ada di ACC. Judul : Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Dengan Keikutsertaan Imunisasi Bayi Di Puskesmas Setia Mekar , Kabupaten Bekasi pada tahun 2021.

Tabel 3.1 Kriteria Inklusi dan Kriteria Ekslusi  5.  Teknik Sampling
Tabel 3.1 Kriteria Inklusi dan Kriteria Ekslusi 5. Teknik Sampling

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Puskesmas Setia Mekar merupakan puskesmas yang terletak di Jl. anggrek VI Blok J RT.04 RW.19 Desa Setia Mekar Kec. Kecamatan Tambun Selatan. Puskesmas Setia Mekar mempunyai 3 orang dokter umum, 1 orang dokter gigi, 4 orang perawat, 8 orang bidan, 1 orang kesehatan masyarakat dan 1 orang apotek. Batas wilayah Puskesmas Setia Mekar.

Hasil Penelitian

Sumber : Hasil Komputerisasi Data Dasriany, Agustus 2021) Berdasarkan tabel 4.1 diatas diperoleh hasil bahwa dari 52 tingkat pengetahuan imunisasi, 20 orang (38,5%) mempunyai pengetahuan kurang dan 17 orang (32,7%) mempunyai pengetahuan kurang. cukup, dan 15 orang (28,8%) berpengetahuan baik. Sumber : Hasil Komputerisasi Data Dasriany, Agustus 2021) Berdasarkan tabel 4.2 diatas diperoleh hasil bahwa dari 52 orang, 35 orang (67,3%) anaknya tidak mendapat vaksinasi lengkap dan 17 orang (32,7%) %) anaknya mendapat vaksinasi lengkap. imunisasi. Sumber: Hasil Komputerisasi Data Dasriany Agustus 2021) Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui 9 ibu berpengetahuan mempunyai status imunisasi dasar lengkap (17,3%), sedangkan 6 ibu berpengetahuan mempunyai status imunisasi dasar lengkap (11,5%).

Ibu yang memiliki pengetahuan cukup dan status imunisasi dasar lengkap sebanyak 7 orang, sedangkan ibu yang memiliki pengetahuan cukup dengan status imunisasi dasar lengkap sebanyak 10 orang (19,2%). Dan ibu yang berpengetahuan kurang dengan status imunisasi dasar lengkap sebanyak 1 orang (1,9%) sedangkan ibu yang berpengetahuan kurang dengan status imunisasi dasar tidak lengkap sebanyak 19 orang (36,5%).

Tabel 4.2 Frekuensi Keikutsertaan dalam Imunisasi Dasar pada  Bayi di Puskesmas Setia Mekar Tahun 2021
Tabel 4.2 Frekuensi Keikutsertaan dalam Imunisasi Dasar pada Bayi di Puskesmas Setia Mekar Tahun 2021

Pembahasan

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan peneliti, dari 52 responden, mayoritas 35 responden (67,3%) mengikutsertakan bayinya pada vaksinasi dasar tidak lengkap ditinjau dari jumlah vaksinasi yang diterima ibu untuk bayinya. . Hal ini menunjukkan bahwa kelengkapan imunisasi dasar bayi mungkin dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan ibu tentang vaksinasi, manfaat imunisasi, dan ketidaktahuan terhadap jadwal vaksinasi. Beberapa penyebab bayi belum mendapatkan vaksinasi lengkap adalah kurangnya pengetahuan ibu tentang kebutuhan, kelengkapan dan jadwal vaksinasi serta ketakutan akan efek samping vaksinasi.

Menurut Proverawati (2015) (dalam Rafidaini Sazarni Ratiyun, 2019), imunisasi dasar merupakan imunisasi pertama yang harus diberikan kepada setiap orang terutama bayi dan anak sejak lahir untuk melindungi tubuhnya dari penyakit berbahaya. Lima jenis imunisasi dasar yang diwajibkan pemerintah adalah imunisasi terhadap tujuh penyakit, yaitu tuberkulosis, difteri, tetanus, batuk rejan (whooping batuk), polio, campak dan hepatitis B. Hasil analisis peneliti menunjukkan bahwa kelengkapan imunisasi dasar imunisasi pada bayi dapat dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan ibu tentang imunisasi, manfaat yang diterima, kurangnya motivasi ibu, dan faktor lingkungan.

Dengan sosialisasi ini diharapkan para ibu dapat memberikan imunisasi dasar secara lengkap kepada bayinya. Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa dari 52 responden terdapat 24 responden (46,2%) yang memiliki pengetahuan ibu baik tentang imunisasi dasar, terdapat 15 responden (28,8%) yang menyertakan imunisasi lengkap dan 15 responden (28,8%). ) % ) termasuk imunisasi tidak lengkap. sebanyak 9 responden (17,3%), sedangkan responden yang memiliki pengetahuan kurang yang memasukkan imunisasi lengkap sebanyak 2 responden (3,8%) dan responden yang memasukkan imunisasi tidak lengkap sebanyak 26 responden (50%). Penelitian ini sejalan dengan penelitian RS Satiyun (2019) yang meneliti pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Sindang Belitir Ilir pada tahun 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar dengan imunisasi dasar lengkap pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Sindang Belitir Ilir.

Untuk mencapai keberhasilan dalam menjamin keakuratan vaksinasi pada anak khususnya imunisasi, maka orang tua memerlukan pengetahuan yang baik tentang vaksinasi dasar agar program ini dapat tercapai sesuai tujuan yang diharapkan. Kami berharap para kader posyandu, tenaga kesehatan dan penyuluh di lingkungan puskesmas mampu memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang vaksinasi dengan melakukan promosi kesehatan, penyuluhan kesehatan, penyebaran leaflet, penyebaran poster dan pembagian buku tentang manfaat vaksinasi kepada masyarakat. Menurut Notoatmojo (2014), ibu yang berpengetahuan akan lebih sadar dan mudah menerima hal-hal yang berguna untuk memperbaiki diri. Hasil analisis eksplorasi survei menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang imunisasi sangat penting dan dapat mempengaruhi status imunisasi bayinya dimana bayi tersebut mempunyai ibu.

Keterbatasan Penelitian

Tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi di Puskesmas Setia Mekar diperoleh dari 52 responden yang menunjukkan hasil tertinggi; Pengetahuan imunisasi buruk sebanyak 20 responden (38,5%). Kepesertaan imunisasi dasar pada bayi di Puskesmas Setia Mekar diperoleh dari 52 responden, dengan hasil tertinggi dicapai karena 35 responden (67,3%) tidak lengkap dalam pemberian imunisasi dasar. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian lebih lanjut dan mendalam mengenai faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasi, sehingga penelitian selanjutnya dapat lebih baik lagi dan penelitian ini dapat memberikan tambahan informasi bagi yang berminat dengan penelitian ini.

Untuk lebih menambah pengetahuan tentang pentingnya pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi melalui membaca buku, penyuluhan dan konsultasi dengan petugas kesehatan. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan Durasi Imunisasi Bayi Di BPS Sri Martuti, Piyungan, Bantul, Yogyakarta. Hubungan pengetahuan ibu tentang imunisasi dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Kota Dumai Kecamatan Kota Dumai.

Hubungan pengetahuan ibu dan dukungan keluarga dengan cakupan imunisasi dasar balita di Desa Sangso Kecamatan Samalanga Kabupaten Bireuen. Kelengkapan imunisasi dasar pada bayi usia 9 s/d 12 bulan dan faktor penentunya di Kecamatan Randusari Kota Semarang Tahun 2017. Hubungan Pemberian Imunisasi Dasar dengan Tumbuh Kembang Balita di Posyandu 07 Desa Sukarapih Wilayah Operasi Tambelang Puskesmas Kab.Bekasi.

Hubungan pengetahuan ibu tentang imunisasi DPT dengan kelengkapan imunisasi DPT pada bayi di Puskesmas Setia Mekar Kabupaten Bekasi 3.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Saran

Gambar

Tabel 1.1 Tabel Keaslian Penelitian  No
Tabel 2.1 Jadwal Imunisasi pada Bayi
Tabel 3.1 Kriteria Inklusi dan Kriteria Ekslusi  5.  Teknik Sampling
Tabel 3.4 Indikator Keikutsertaan dalam Imunisasi Dasar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi di Kelurahan perupuk tabing wilayah kerja puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang tahun 2013.. Jurnal