• Tidak ada hasil yang ditemukan

hubungan pengetahuan perawat

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "hubungan pengetahuan perawat"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

Judul penelitian ini adalah “Hubungan antara pengetahuan perawat dengan penggunaan metode keperawatan tim primer di ruang rawat inap RS Sultan Imanuddin Pangkalanbun”. Berdasarkan data tersebut peneliti ingin mengetahui lebih jauh tentang “hubungan pengetahuan perawat dengan penggunaan metode keperawatan tim primer di ruang rawat inap RS Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.

Rumusan Masalah

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ike Prafita Sari (2016) di Ruang Bedah Flamboyan RS Dr Soetomo Surabaya yang menunjukkan bahwa pengetahuan perawat tentang model keperawatan profesional sangat erat kaitannya dengan implementasinya. Untuk mengetahui sejauh mana hubungan pengetahuan keperawatan dengan penerapan metode keperawatan tim utama di ruang rawat inap RS Sultan Imanuddin Pangkalanbun.

Manfaat Penelitian

Relevansi (Untuk Skripsi)

Semakin tua usia Anda, pemahaman dan pola pikir Anda akan semakin berkembang, sehingga pengetahuan yang Anda peroleh akan menjadi lebih baik. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin mudah menerima informasi, sehingga semakin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya.

Konsep Metode Penugasan .1 Definisi Metode Penugasan

Metode tim adalah suatu metode pemberian asuhan keperawatan dimana seorang perawat profesional memimpin sekelompok staf keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada sekelompok klien melalui upaya kooperatif dan kolaboratif. Dalam pendekatan keperawatan primer, perawat yang bertanggung jawab memberikan asuhan keperawatan disebut perawat primer, disingkat PP.

Konsep Metode Tim Primer .1 Definisi Metode Tim Primer

Penjelasannya sebagai berikut: struktur organisasi model penugasan keperawatan, pembagian kerja dan wawasan serta penggunaan kekuasaan dan wewenang yang tepat. Struktur organisasi mewakili pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi atau kegiatan yang berbeda diintegrasikan atau dikoordinasikan.

KETUA TIM I

Hubungan Pengetahuan Perawat Dengan Penerapan Metode Keperawatan Tim Primer

Pengetahuan adalah hasil dari kepekaan manusia, atau hasil pengetahuan seseorang terhadap suatu objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dll). Dalam dirinya sendiri, waktu kepekaan menghasilkan pengetahuan sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Metode tim primer adalah salah satu metode yang digunakan dalam perawatan pasien di rumah sakit, yang menggabungkan antara metode tim dan metode primer.

Hal ini dikarenakan sesuai dengan karakteristik tenaga kerja di rumah sakit, masih sedikit tenaga perawat profesional yang telah menyelesaikan studi S1 ​​Keperawatan dan saat ini sebagian besar tenaga keperawatan merupakan lulusan DIII Keperawatan (Sitorus, 2002) di (Nursalam, 2017). Sedangkan pengetahuan perawat tentang Metode Tim Utama adalah semua yang diketahui perawat tentang metode penugasan yang menggabungkan antara metode tim dan metode utama. Pengetahuan perawat tentang metode penugasan tim primer akan sangat mempengaruhi penerapan metode penugasan di bangsal.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ike Prafita Sari (2016) di Ruang Bedah Flamboyan RS Dr Soetomo Surabaya menunjukkan.

Kerangka Teori

Kerangka Konseptual Penelitian

Pada saat yang sama, pengetahuan perawat tentang metode tim utama adalah sesuatu yang terkait dengan pengetahuan perawat tentang sistem tugas keperawatan tim utama. Untuk mengukur tingkat pengetahuan perawat tentang metode tugas keperawatan tim utama, indikator karu, katim dan pp adalah pengetahuan tentang fungsi perencanaan, organisasi, manajemen staf dan kontrol. Dikategorikan baik jika pengetahuan karu, katim dan pp berada dalam rentang, dikategorikan cukup jika pengetahuan karu, katim dan perawat pelaksana diurutkan, dan dikategorikan kurang jika pengetahuan karu, katim dan pp berada pada kisaran 0% - 55%.

Metode tim utama adalah metode penugasan keperawatan yang menggabungkan metode tim dan metode utama. Indikasi penerapan metode tim utama adalah terlaksananya 4 fungsi manajemen bagi perawat karar, katim dan pelaksana. Dengan kriteria inklusi, seluruh perawat yang bertugas di ruang rawat inap, dan kriteria eksklusi bagi perawat di ruang rawat inap yang sedang cuti, cuti, sakit dan tidak bersedia disurvei.

Dikategorikan baik jika penerapan masing-masing tersebar luas, dikategorikan cukup jika terdapat kesenjangan, dan dikategorikan buruk jika penerapannya kurang dari 55%.

Hipotesis

Tempat dan Waktu Penelitian

Desain Penelitian

Kerangka Kerja (Frame Work)

Populasi dan Sampling .1 Populasi

Identifikasi Dan Definisi Operasional Variabel .1 Identifikasi Variabel

Pengumpulan Data

Kuesioner ini dibagi menjadi 3 kuesioner yaitu: Kuesioner Kepala Ruangan (Karu), Ketua Tim (Katim) dan Perawat Pelaksana (PP). Kuesioner untuk karu terdiri dari 33 pertanyaan yang terdiri dari: a) Perencanaan 8 pertanyaan, b) Organisasi 6 pertanyaan, c) Pengarahan 11 pertanyaan, d) Pengawasan 8 pertanyaan. Kuesioner floor berjumlah 27 pertanyaan yang terdiri dari: a) Perencanaan 8 pertanyaan, b) Organisasi 5 pertanyaan, c) Pengarahan 7 pertanyaan, d) Monitoring 7 pertanyaan.

Angket PP terdiri dari 18 soal yang terdiri dari: a) Perencanaan 5 soal, b) Organisasi 5 soal, c) Pengarahan 6 soal, d) Pengawasan 2 soal. Hasil kuesioner ini menggunakan model pengukuran skala Guttman yang terbagi atas jawaban Yes dan No. Seluruh angket yang dibuat oleh peneliti dengan menggunakan kerangka manajemen keperawatan di ruang MPKP harus diuji kelayakannya dengan melakukan uji validitas dan reliabilitas.

Kemudian dilakukan uji validitas kedua terhadap responden yang sama dan diperoleh 8 pernyataan valid dari 15 pernyataan. Pada penelitian ini dilakukan uji reliabilitas terhadap tanggapan 18 responden dengan nilai Cronbach's alpha sebesar 0,958 (Lampiran 13).

Pengolahan Data

Pada penelitian ini kuesioner diberikan kepada responden dengan mengunjungi seluruh ruangan rumah sakit yang ada di RS Sultan Imanuddin Pangkalanbun. Data yang diambil adalah data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden dengan menggunakan instrumen atau alat pengumpulan data berupa kuesioner. Setelah mendapat surat dari pihak kampus, peneliti mengajukan permohonan izin penelitian kepada direktur RS Sultan Imanuddin Pangkalanbun, kemudian peneliti melakukan studi pendahuluan dan kemudian menetapkan waktu penelitian.

Editing adalah proses pengecekan kembali instrumen dan semua data yang akan dikumpulkan telah diperoleh peneliti secara lengkap. Biasanya dalam pengkodean juga dibuat daftar kode dan artinya dalam satu buku (codebook) untuk memudahkan melihat letak dan arti suatu kode dari suatu variabel (Hidayat, 2012) dalam (Jabarudin, 2016). b) Penerapan metode keperawatan tim primer.

Analisa Data

Data hasil kuesioner direkapitulasi untuk rekapitulasi responden dalam bentuk tabel. jawaban benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0. Sedangkan untuk pernyataan salah/pernyataan negatif, jawaban salah diberi skor 1 dan jawaban benar diberi skor 0. b). Pada variabel ini juga dilakukan pengumpulan data melalui kuesioner yang terbagi menjadi 3 kuesioner, masing-masing kuesioner untuk karu, katim dan pp.

Adapun distribusi frekuensi pada penerapan variabel metode menggunakan adopsi kategori pengetahuan ke dalam kategori penerapan, kategorisasi penerapannya dibagi menjadi. Pada penelitian ini dilakukan analisis bivariat untuk menganalisis signifikansi hubungan antara pengetahuan perawat dengan penerapan metode keperawatan tim primer di ruang rawat inap RSU Sultan Imanuddin Pangkalanbun.

Etika Penelitian

Responden tidak perlu memasukkan identitas diri (tidak mencantumkan nama responden) untuk menjaga kerahasiaan responden. Identitas responden tidak akan diketahui oleh orang lain dan mungkin oleh peneliti sendiri sehingga responden dapat dengan leluasa menentukan pilihan jawaban dari kuesioner tanpa takut diintimidasi oleh pihak lain. Data yang diperoleh peneliti disimpan dan digunakan hanya untuk melaporkan penelitian ini dan kemudian dimusnahkan.

Keterbatasan Penelitian

Bab ini akan memaparkan hasil penelitian dan pembahasan pengumpulan data “Hubungan pengetahuan perawat dengan penggunaan metode tim utama di ruang rawat inap RS Sultan Imanuddin Pangkalanbun”. Pengambilan data berlangsung selama 7 hari dari tanggal 02/01/2021 sampai dengan 09/01/2021, dengan total sampel 109 perawat. Hasil penelitian ini akan mendeskripsikan data umum yang berkaitan dengan karakteristik umum responden, sedangkan data khusus terdiri dari tingkat pengetahuan karu, katim dan praktisi perawat serta penggunaan metode tim perawatan primer oleh karu, katim dan praktisi perawat. .

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Hasil Penelitian .1 Data Umum

Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan dibagi menjadi 3 yaitu 0 - 1 tahun, 1 - 5 tahun dan > 5 tahun, yang dapat dilihat pada tabel 5.4 berikut ini. Karakteristik responden berdasarkan pernah atau tidaknya mengikuti pelatihan/seminar metode keperawatan dibagi menjadi 2 yaitu ya dan tidak yang dapat dilihat pada tabel 5.6 di bawah ini. Distribusi hubungan antara pengetahuan perawat dengan penerapan metode keperawatan tim utama dibagi menjadi 3 bagian yaitu Karu, Katim dan PP. a) Kepala Kamar (Karu).

Distribusi hubungan pengetahuan perawat dengan penggunaan metode tim keperawatan utama khususnya Karu dapat dilihat dari tabel 5.9 berikut ini. Distribusi hubungan pengetahuan perawat dengan penggunaan metode tim keperawatan utama khususnya Katima dapat dilihat pada tabel 5.10 berikut ini. Hasil analisis koefisien korelasi dengan Spearman's rho adalah 0,649 yang berarti ada hubungan yang kuat antara pengetahuan perawat khususnya katim dengan penggunaan metode tim keperawatan primer.

Distribusi hubungan pengetahuan perawat dengan penggunaan metode keperawatan tim primer: PP dapat dilihat pada tabel 5.11 berikut ini. Hasil analisis koefisien korelasi dengan Spearman's rho sebesar 0,281 yang berarti terdapat hubungan yang cukup erat antara pengetahuan perawat dengan penerapan metode keperawatan tim primer.

Tabel 5.3 Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan diruang rawat  inap RSUD Sultan Imanuddin Pangkalanbun
Tabel 5.3 Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan diruang rawat inap RSUD Sultan Imanuddin Pangkalanbun

Pembahasan

Hubungan antara pengetahuan perawat khususnya kepala ruangan (Karu) dengan penerapan metode keperawatan tim utama diketahui dengan uji Rank Spearman (Rho). Hubungan antara pengetahuan perawat khususnya ketua tim dengan penerapan metode keperawatan tim primer diketahui melalui uji Spearman Rank (Rho). Pada pengujian ini juga diperoleh hasil koefisien korelasi sebesar 0,649 yang berarti ada hubungan yang kuat antara pengetahuan perawat khususnya ketua tim dengan penerapan metode keperawatan tim primer.

Artinya pengetahuan perawat khususnya keperawatan sangat berpengaruh terhadap penerapan metode keperawatan tim primer. Arah korelasi positif menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan perawat khususnya pengetahuan dengan penerapan metode keperawatan tim primer. Hubungan antara pengetahuan perawat khususnya perawat pelaksana (PP) dengan penerapan metode keperawatan tim utama diketahui dengan uji Spearman Rank (Rho).

Hal ini menunjukkan bahwa H1 diterima dengan tingkat keeratan cukup yaitu 0,281 yang artinya pengetahuan perawat berpengaruh terhadap penerapan metode tim primer khususnya bagi perawat pelaksana. Arah korelasi positif menunjukkan bahwa hubungan antara pengetahuan perawat pelaksana dengan penerapan metode perawat tim utama merupakan hubungan satu arah, artinya jika pengetahuan perawat khususnya perawat pelaksana, baik, maka penerapan metode keperawatan tim utama juga baik.

Kesimpulan

Saran

Gambaran kinerja perawat dalam penerapan Metode Asuhan Profesi Perawat (MAKP) Modifikasi Tim Utama di Ruang Dahlia RS Umbu Rara Meha Waingapu Sumba Timur. Hubungan pengetahuan keperawatan dengan perilaku pencegahan infeksi nosokomial (Studi di Ruang Penyakit Dalam RS Sultan Imanuddin Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah). Hubungan Implementasi Tim MPKP dengan Tingkat Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap RSUD Blambangan Banyuwangi.

Judul: Hubungan Pengetahuan Keperawatan dengan Penerapan Metode Keperawatan Tim Utama di Ruang Rawat Inap RS Sultan Imanuddin Pangkalanbun. 7 Struktur organisasi ruang perawatan terdiri dari Pengelola Kamar (Karu), Ketua Tim (Katim) dan Perawat Pelaksana (PP). 7 Menerima rincian tugas dari ketua tim sesuai rencana pasien yang menjadi tanggung jawabnya.

Gambar

Gambar 2.5  Kerangka Teori Hubungan Pengetahuan Perawat dengan  Penerapan  Metode Keperawatan Tim Primer
Gambar  3.1  Kerangka  Konseptual  Hubungan  Pengetahuan  Perawat  Dengan   Penerapan Metode Keperawatan Tim Primer
Gambar  4.1  Kerangka  Kerja  Penelitian  (Frame  Work)  Hubungan  Pengetahuan  Perawat  Dengan  Penerapan  Metode  Keperawatan  Tim  Pimer  Di  Ruang Rawat Inap RSUD Sultan Imanuddin Pangkalanbun
Tabel 4.5 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Pengetahuan Perawat dan  Variabel Metode Keperawatan Tim Primer di  Ruang Rawat Inap RSUD  Sultan Imanudin Pangkalanbun
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa nanopartikel tablet dan Ekstrak etanol daun afrika (Vernonia amygdalina Del) memenuhi standar naopartikel