• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PENGGUNAAN KACA MATA KOREKSI PADA ANAK USIA SEKOLAH DENGAN MIOPIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR DI SDN PACAR KELING VI SURABAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "HUBUNGAN PENGGUNAAN KACA MATA KOREKSI PADA ANAK USIA SEKOLAH DENGAN MIOPIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR DI SDN PACAR KELING VI SURABAYA"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dampak ini akan mempengaruhi proses belajar dan prestasi anak usia sekolah dengan miopia yang menggunakan kacamata korektif. Berdasarkan data yang telah dipaparkan di atas, peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian tentang hubungan antara penggunaan kacamata korektif pada anak usia sekolah dengan miopia dalam hubungannya dengan hasil belajar.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

  • Tujuan umum
  • Tujuan khusus

Manfaat

  • Manfaat teoritis
  • Manfaat praktis

Anak usia sekolah dengan miopia yang tidak rutin menggunakan kacamata korektif mencapai prestasi belajar yang paling kuantitatif. Terdapat hubungan yang rendah antara penggunaan rutin kacamata korektif pada anak usia sekolah dengan miopia terhadap prestasi belajar kuantitatif.

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Miopia

  • Pengertian miopia
  • Etiologi
  • Macam miopia
  • Manifestasi klinis
  • Penatalaksanaan

Miopia patologis atau degeneratif progresif adalah gangguan refraksi yang berkembang pesat dan secara bertahap menjadi miopia tinggi pada usia muda, biasanya terkait dengan perubahan degeneratif pada mata. Miopia patologis adalah hasil perkembangan pesat sumbu aksial bola mata, yang melebihi perkembangan variasi biologis normal.

Konsep Kaca Mata

  • Pengertian kaca mata
  • Tipe kaca mata
  • Kaca mata khusus
  • Kerja kaca mata pada mata
  • Kerugian memakai kaca mata

Lensa dengan prisma yang mengatur persepsi ruang pada kacamata, lensa ini akan berguna pada mata yang sensitif. Lensa minus atau cekung yang dibutuhkan pada mata rabun akan memberikan kesan detail yang terlihat lebih kecil dari ukurannya.

Konsep Belajar

  • Belajar
  • Proses belajar
  • Pengertian belajar
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
  • Penilaian hasil balajar
  • Kriteria penilaian hasil belajar
  • Skor penilaian

Penilaian hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dalam mencapai hasil belajar yang diharapkan siswa, ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, diantaranya yang terdapat dalam diri siswa (faktor internal) dan faktor yang ada di luar siswa (faktor eksternal) (Slameto Internal factor. Beban belajar siswa juga mempengaruhi usaha siswa dalam mencapai hasil belajar.

Penilaian hasil belajar adalah proses menilai hasil belajar yang dicapai siswa dengan menggunakan kriteria tertentu. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam arti luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Penilaian hasil belajar oleh guru berlangsung terus menerus untuk memantau proses, kemajuan dan peningkatan hasil berupa ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester (Azwar, 2009:9).

Konsep Anak Usia Sekolah

  • Perkembangan anak usia sekolah

Bab ini menyajikan hasil penelitian dan membahas hubungan penggunaan kacamata korektif pada anak usia sekolah dengan miopia terhadap prestasi akademik di SDN Pacar Keling VI Surabaya. Kegiatan khusus adalah penggunaan kacamata korektif secara rutin dan tidak rutin terhadap prestasi belajar kuantitatif. Demikian pula penggunaan kacamata korektif tidak rutin dilakukan oleh siswa Tingkat IV.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada anak usia sekolah dengan miopia yang rutin memakai kacamata korektif, hasil belajar kuantitatif sebagian besar berada pada kategori baik. Penggunaan kacamata korektif yang paling rutin adalah oleh anak usia sekolah yang menderita miopia dan wanita. Prestasi belajar kuantitatif dalam kategori baik sebagian besar dicapai oleh siswa rabun yang rutin memakai kacamata korektif.

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Kerangka Konseptual

Gambar 3.1 dapat menjelaskan mekanisme hubungan penggunaan kacamata korektif pada anak usia sekolah dengan miopia dan prestasi belajar Menurut Slamato (2010), hasil belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah fisik, psikis dan kelelahan sedangkan faktor eksternal meliputi faktor keluarga, sekolah dan masyarakat. Jika stimulus yang diterima anak cukup maka proses belajar anak juga akan berjalan dengan baik, begitu pula sebaliknya Thorndike (dalam Gintings, 2008: 20).

Hipotesis Penelitian

Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah siswa miopia yang memakai kacamata korektif di SDN Calon Keling VI Surabaya yang berjumlah 106 orang. Instrumen lain dalam penelitian ini adalah angket tentang penggunaan kacamata korektif saat siswa belajar di rumah. Nilai korelasi r = 0,297, menunjukkan hubungan yang rendah antara penggunaan kacamata korektif terhadap prestasi belajar.

Prestasi belajar kuantitatif dalam kategori baik diperoleh terutama dari siswa usia 9 tahun yang rutin menggunakan kacamata korektif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perolehan belajar kuantitatif yang masuk dalam kategori baik lebih banyak diperoleh oleh siswa yang rutin menggunakan kacamata korektif. Pada bab ini akan dikemukakan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian tentang hubungan penggunaan kacamata korektif pada anak usia sekolah dengan miopia terhadap prestasi belajar di SDN Calon Keling VI Surabaya.

METODE PENELITIAN

Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitis dengan menggunakan pendekatan “cross-sectional”, yaitu desain penelitian dengan mengukur dan mengamati variabel dependen dan independen secara bersamaan (satu kali). Penelitian ini akan memperoleh akibat dari fenomena (variabel terikat) yang berhubungan dengan sebab (variabel bebas) (Nursalam 2008, hlm. 83).

Populasi, Sampel dan Sampling

  • Populasi
  • Sampel
  • Sampling
  • Besar sampel

Pada bab ini akan dipaparkan perbedaan hasil prestasi akademik kuantitatif anak usia sekolah dengan miopia yang rutin menggunakan kacamata korektif dan yang tidak rutin menggunakan kacamata korektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa perempuan rutin menggunakan kacamata korektif, sedangkan siswa laki-laki tidak rutin menggunakan kacamata. Tabel 5.4 Hubungan penggunaan kacamata korektif pada anak usia sekolah bersifat keibuan.

Sifat anak perempuan dan laki-laki yang berbeda membuat penggunaan kacamata korektif lebih banyak dilakukan oleh siswa perempuan. Artinya, siswa yang menggunakan kacamata korektif secara teratur masih memperoleh hasil belajar yang cukup. Penggunaan kacamata korektif miopia akan memperbaiki penglihatan sehingga ketajaman penglihatan menjadi normal (Ilyas, 2006:60).

Identifikasi Variabel

  • Variabel independen
  • Variabel dependen

Definisi Operasional

Definisi operasional adalah proses pemahaman variabel yang dibentuk berupa ketelitian, komunikasi dan replikasi untuk pengamatan dan pengukuran yang akurat terhadap objek penelitian (Nursalam.

Pengumpulan dan Pengelolahan Data

  • Instrumen
  • Lokasi dan waktu penelitian
  • Prosedur
  • Analisis data

Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen ini dilakukan bersamaan dengan penelitian yang sedang berlangsung, sehingga tidak diambil responden lain untuk dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas 4 kuesioner dinyatakan valid dan uji reliabilitas dengan nilai α = 0,852 yang berarti reliabel dan layak untuk diuji. Lokasi penelitian yang dipilih adalah SDN Calon Keling VI Surabaya dan penelitian dilakukan pada tanggal 12-13. Desember 2012.

Peneliti kemudian menjelaskan tujuan, manfaat, dan dampak penelitian yang akan dilakukan (informasi untuk persetujuan) dan meminta persetujuan dari calon responden penelitian dengan memberikan persetujuan kepada wali kelas siswa sebagai penanggung jawab selama siswa belajar di sekolah. Analisis data adalah proses analisis yang diterapkan secara sistematis terhadap data yang dikumpulkan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan perangkat lunak komputer agar uji statistik yang diperoleh lebih akurat dan skala data yang digunakan adalah ordinal.

Kerangka Operasional

Etika Penelitian

  • Lembar persetujuan menjadi responden
  • Tanpa nama (Anonimity)
  • Kerahasiaan (Confidentiality)

Jika responden setuju maka peneliti mempersilakan responden untuk menandatangani formulir persetujuan dan jika responden menolak maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-haknya. Responden bersedia mengikuti survey, peneliti menjelaskan kepada responden sesuai isi surat lamaran bahwa nama responden atau topik penelitian tidak ada pada lembar pendataan untuk menjaga kerahasiaan responden, cukup dengan berikan kode atau inisial pada setiap lembar ini.

Keterbatasan Penelitian

Uji Rho Spearman dengan tingkat kemaknaan p<0,05 digunakan untuk mengetahui tingkat kemaknaan untuk analisis hubungan antara penggunaan kacamata korektif, sehingga H1 diterima yang artinya ada hubungan antara penggunaan kacamata korektif . kacamata pada anak usia sekolah dengan miopia dan prestasi akademik. Keberhasilan akademik kuantitatif dalam kategori baik sebagian besar dicapai oleh mahasiswi yang rutin menggunakan kacamata korektif, karena kacamata korektif membantu siswa mencapai ketajaman penglihatan yang normal sehingga dapat belajar dengan baik. Penggunaan kacamata korektif secara teratur terutama dilakukan oleh siswa dalam kategori usia 9 tahun, dan penggunaan kacamata korektif secara tidak teratur dilakukan oleh siswa dalam kategori usia 9 tahun.

Siswa yang memakai kacamata korektif tidak secara rutin mencapai prestasi belajar kuantitatif paling banyak dengan kategori baik, hal ini terjadi karena pembelajaran dipengaruhi oleh banyak faktor, tidak hanya faktor fisik yang cacat akibat rabun jauh. Jika siswa miopia memakai kacamata korektif, siswa akan belajar tanpa mengalami hambatan, sedangkan siswa miopia tidak. Responden yang belum rutin memakai kacamata korektif diharapkan mengubah perilakunya, setelah mengikuti penelitian ini diharapkan rutin memakai kacamata korektif.

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Hasil Penelitian

  • Gambaran umum lokasi penelitian
  • Karakteristik demografi responden
  • Variabel yang diukur

Penelitian ini dilakukan di SDN Calon Keling VI Surabaya yang terletak di Jalan Calon Keling no 187 Surabaya.

Pembahasan

Misalnya, anak sejak usia 9 tahun dapat secara mandiri memutuskan untuk memakai kacamata korektif secara rutin atau tidak rutin. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa jumlah anak kelompok IV yang memakai kacamata korektif paling banyak dari semua tingkatan, sehingga kemungkinan terpilih secara acak sebagai responden juga paling tinggi. Hal ini memungkinkan anak tingkat IV untuk menentukan penggunaan kacamata korektif secara teratur atau tidak secara rutin berdasarkan pemenuhan kebutuhan rasa ingin tahunya.

Perolehan belajar kuantitatif lebih banyak diperoleh siswa kelas IV yang rutin menggunakan kacamata korektif, hal ini dikarenakan anak kelas IV memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sehingga mendorong anak untuk dapat belajar tanpa mengalami gangguan seperti penurunan ketajaman penglihatan. Kacamata korektif yang digunakan secara rutin saat belajar baik di sekolah maupun di rumah akan dapat mengurangi atau menghindari efek myopia pada ketajaman penglihatan. Ketika anak memasuki usia sekolah, mereka mulai banyak menggunakan penglihatan jarak yaitu kegiatan akademik dengan melihat papan tulis, sehingga anak miopia harus menggunakan kacamata koreksi (Hardini, 2012: 25).

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Saran

  • Bagi profesi keperawatan
  • Bagi peneliti
  • Bagi responden penelitian

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi untuk perencanaan promosi kesehatan masyarakat khususnya bagi perawat puskesmas, seperti pemeriksaan visus secara berkala di sekolah dasar. Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar dalam melakukan penelitian pada anak usia sekolah dengan miopia mengenai kesehatan organ penglihatan, misalnya pijat akupunktur saraf mata, pijat mata. D., 2011, Hubungan Tinggi Badan, Panjang Aksial Bola Mata Dengan Status Refraksi Di SDN Menur Pumpungan V Surabaya, Skripsi Tidak Diterbitkan, Universitas Airlangga Surabaya.

Penelitian ini akan bermanfaat bagi responden untuk meningkatkan motivasi belajarnya, sedangkan kekurangan dari penelitian ini tidak ditemukan karena peneliti tidak memberikan intervensi kepada responden. Setelah mendapat penjelasan, saya mohon kesediaan para mahasiswa, bapak ibu, untuk dapat berpartisipasi dalam penelitian ini. Saya jamin kerahasiaan identitas siswa di SDN Calon Keling VI Surabaya karena penelitian ini tidak melibatkan identitas.

Tanda tangan saya menunjukkan bahwa saya telah diberitahu dan telah memutuskan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.

Referensi

Dokumen terkait