• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG KESEHATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG KESEHATAN"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

Alhamdulillah peneliti panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah penelitian yang berjudul: “Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Sikap Remaja Putri Terhadap Kesehatan Reproduksi Di SMK Swasta Plus Darmais , Kota Padangsidimpuan pada tahun 2016.” Nurul Rahmah Siregar, SKM, M.Kes selaku ketua Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKES Aufa Royhan Padangsidimpuan. Seluruh sahabat kesehatan masyarakat di STIK Aufa Royhan Padangsidimpuan yang telah bekerja sama menyelesaikan makalah penelitian ini.

Tujuan dari penelitian jenis deskriptif korelasional ini adalah untuk menguji pola asuh orang tua terhadap remaja putri, sikap remaja putri terhadap kesehatan reproduksi, dan untuk mengetahui kuatnya hubungan pola asuh orang tua dengan sikap remaja putri terhadap kesehatan reproduksi. Hasil penelitian menunjukkan sampel orang tua mayoritas bersifat otoriter sebanyak 22 orang (73,3%), sikap mayoritas negatif sebanyak 16 orang (53,3).Hasil analisis dengan uji Fisher menunjukkan bahwa nilai probabilitas (p = 0,001 < 0,05), sehingga Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan sikap kesehatan reproduksi remaja putri di SMK Kesehatan Darmais Private Plus Padangsidimpuan tahun 2016. Harapannya bahwa remaja putri dan orang tua memahami pentingnya pola orang tua dalam membentuk sikap remaja putri terhadap kesehatan reproduksi.

Latar Belakang

Orang tua sebagai lingkungan sosial pertama remaja diharapkan mampu menerapkan pola asuh orang tua yang mengutamakan dialog terbuka antara remaja dan orang tua tentang kesehatan reproduksi, sehingga remaja mempunyai sikap yang benar tentang kesehatan reproduksi. Namun pada kenyataannya seringkali orang tua menganggap tabu membicarakan fungsi dan proses reproduksi dan seksualitas dengan remaja, pada akhirnya remaja berusaha mencari informasi melalui media massa dan teman-temannya sehingga terkadang mendapatkan informasi yang salah. bahkan terkadang berbuat curang dan membuat dirinya mendapat masalah (Danniati, 2009). Oleh karena itu, pola asuh orang tua sangat penting dalam membentuk sikap remaja putri tentang kesehatan reproduksi.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan terhadap 15 siswa SMK Kesehatan Swasta Plus Darmais Padangsidimpuan belum pernah mendengar dari lembaga daerah setempat tentang kesehatan reproduksi atau kegiatan pendidikan kesehatan mengenai kesehatan reproduksi. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pola asuh dan sikap remaja putri mengenai kesehatan reproduksi di SMK Kesehatan Darmais Private Plus Kota Padangsidimpuan.

Perumusan Masalah

Tujuan Penelitan

Tujuan Umum

Tujuan khusus

Manfaat Penelitian

Manfaat Teoritis 1. Bagi Peneliti

Manfaat Praktis 1. Bagi Pelayanan Kesehatan

Sikap (Attitude) .1 Defenisi Sikap

  • Komponen Sikap
  • Tingkatan Sikap
  • Ciri-ciri Sikap
  • Kategori Sikap

Menjawab, memberikan jawaban ketika ditanya, mengerjakan dan melaksanakan tugas tertentu merupakan indikator sikap. Mengevaluasi, mengajak orang lain bekerja, atau mendiskusikan suatu masalah dengan orang lain merupakan indikasi sikap tingkat ketiga. Bertanggung jawab, mempertanggungjawabkan segala sesuatu yang telah dipilih dengan segala resikonya, adalah sikap tertinggi.

Pola Asuh Orang Tua

Pengertian Pola Asuh Orang Tua

Pola asuh merupakan suatu model atau cara membesarkan anak yang menjadi kewajiban setiap orang tua dalam upaya membentuk seseorang sesuai dengan harapan masyarakat pada umumnya. Pola asuh yang baik adalah adanya interaksi antara anak dan orang tua dalam melakukan kegiatan pengasuhan, sesuai dengan norma sosial yang ada, sehingga tercipta kedewasaan yang sesuai dengan norma yang ada di masyarakat.

Jenis-Jenis Pola Asuh Orang Tua

Pola asuh demokratis merupakan pola asuh yang bercirikan persamaan hak dan kewajiban orang tua dan anak dalam arti saling melengkapi, anak dilatih untuk bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, namun tetap dalam pengawasan orang tua. Pola asuh ini dikaitkan dengan sikap dan perilaku pada anak yang menunjukkan emosi positif, sikap positif, perkembangan sosial dan kognitif.

Remaja

Kesehatan Reproduksi

Pengertian Kesehatan Reproduksi

Aspek-Aspek Sikap Remaja Putri tentang Kesehatan Reproduksi a. Seksualitas

Hubungan seksual (HUS) terjadi ketika dua individu saling merasakan rangsangan hingga organ seksual masing-masing bertemu dan terjadi penetrasi. e) Orientasi seksual merupakan kecenderungan seseorang untuk mencari pasangan seksual berdasarkan gender. Ada tiga orientasi seksual: (1) Heteroseksual (tertarik pada jenis kelamin yang berbeda). 2) Homoseksual (ketertarikan sesama jenis: gay untuk laki-laki, lesbian untuk perempuan). Dalam satu siklus, dinding rahim menebal sebagai persiapan kehamilan (akibat produksi hormon oleh ovarium).

Personal higiene berasal dari bahasa Yunani yaitu Personal yang berarti perorangan dan higiene berarti sehat. Personal higiene pada saat menstruasi merupakan suatu tindakan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan area kewanitaan pada saat menstruasi. D). Seks pranikah adalah hubungan seksual yang terjadi sebelum menikah, dimana dua individu saling merasakan terangsang hingga organ seksualnya bertemu dan terjadi penetrasi. Kehamilan yang tidak diinginkan (CTD) adalah kehamilan yang tidak diinginkan atau tidak diduga oleh salah satu atau kedua orang tua calon bayi.

Wanita lebih rentan terkena ISR dibandingkan pria karena saluran reproduksi wanita lebih dekat dengan anus dan saluran kemih.

Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Sikap Remaja Putri tentang Kesehatan Reproduksi

Berbagai upaya telah dilakukan untuk merespons permasalahan remaja, antara lain melalui program di sekolah, komunitas, keluarga, dan kelompok teman sebaya. Dari berbagai upaya tersebut, keluarga khususnya pola asuh orang tua dinilai mempunyai pengaruh yang sangat penting dalam pembentukan sikap dan perilaku remaja mengenai kesehatan reproduksi. Proses pengasuhan tersebut meliputi keterikatan orang tua-remaja, pengawasan orang tua, dan komunikasi orang tua-remaja mengenai topik seksualitas. Di antara proses-proses pengasuhan tersebut, komunikasi orang tua-remaja diketahui mempunyai pengaruh paling penting dan signifikan terhadap sikap dan perilaku remaja mengenai kesehatan reproduksi.

Kajian Penelitian Yang Relevan

Hasil penelitian Setiana (2010) yang berjudul: hubungan pola pendidikan orang tua dengan sikap remaja terhadap narkoba di kelas. Berdasarkan hasil penelitian Oktiva (2010) yang berjudul hubungan tingkat pengetahuan remaja tentang narkoba kesehatan reproduksi dan pola pendidikan orang tua, dengan sikap remaja terhadap seks bebas di SMA N 1 Tawangsari Sukoharjo, pola pendidikan yang diterapkan orang tua kepada remaja mayoritas bersifat otoritatif (demokratis). Hasil penelitian Fatmawati (2010) dengan menggunakan uji korelasi product moment menunjukkan nilai r = 0,433 dengan p-value = 0,001, karena p-value kurang dari 0,05 maka signifikan artinya ada hubungan antara pola asuh otoritatif dengan sikap siswa tentang seks kasual di SMA N 1 Tawangsari Sukoharjo.

Kerangka Konsep

Hipotesis Penelitian

Desain dan Metode Peneltian

Waktu dan Tempat Penelitian 1 Waktu Penelitian

Tempat Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri berusia 16-19 tahun yang duduk di kelas I, II, III semua jurusan di SMK Kesehatan Swasta Plus Darmais yang berjumlah 30 siswi.

Sampel Penelitian

Alat Pengumpul Data

Teknik Pengumpulan Data

Pada tahap awal, peneliti akan mengajukan permohonan izin untuk melakukan penelitian pada suatu lembaga pendidikan, kemudian permohonan izin tersebut akan dikirimkan ke tempat penelitian SMK Kesehatan Swasta Plus Darmai. Setelah mendapat izin dari Kepala Sekolah SMK Kesehatan Darmais Private Plus, peneliti melakukan pengumpulan data penelitian. Apabila peneliti menemukan cukup banyak calon responden yang memenuhi kriteria, maka peneliti memilih calon responden tersebut secara sistematis dan acak.

Setelah peneliti menemukan calon responden, peneliti menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian serta proses pengisian kuesioner. Kemudian calon responden yang bersedia diminta menandatangani surat persetujuan sebagai responden dalam penelitian ini. Responden diberikan kesempatan untuk bertanya pada saat mengisi kuesioner jika ada yang kurang memahami pertanyaan dalam kuesioner.

Instrumen Penelitian

Kuesioner ini hanya digunakan untuk melihat sebaran demografi responden dan tidak menganalisis hubungan pola asuh orang tua dengan sikap remaja putri terhadap kesehatan reproduksi. Kuesioner pola asuh orang tua berisi 30 pertanyaan, dengan tiga pilihan jawaban yaitu tidak pernah (TP), jarang (JT) dan sering (ST). Kuesioner sikap remaja putri terhadap kesehatan reproduksi berjumlah 24 pernyataan, dengan checklist (√) sesuai dengan sikap remaja putri terhadap pernyataan tersebut.

Definisi Operasional

Variabel Independen dan Variabel dependen

Pengolahan Data

Analisis Data

Analisis Univariat

Analisis Bivariat

Hasil Penelitian

Karakteristik Responden

Analisis Univariat

Pola Asuh Orang Tua Remaja Putri Tentang Kesehatan Reproduksi Data pola asuh orang tua remaja putri tentang kesehatan reproduksi

Sikap Remaja Putri Tentang Kesehatan Reproduksi

Berdasarkan tabel 4.3 terlihat bahwa dari 30 responden, sebanyak 16 orang (53,3%) mempunyai pendapat negatif, sedangkan sebanyak 14 orang (46,7%) mempunyai pendapat minoritas positif.

Analisis Bivariat

Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Sikap Remaja Putri Tentang Kesehatan Reproduksi Di SMK Swasta Plus Kesehatan Darmais Kota

0,001 (<0,05) artinya ada hubungan pola asuh orang tua dengan sikap kesehatan reproduksi remaja putri di SMK Kesehatan Darmais Private Plus Kota Padangsidimpuan Tahun 2016.

PEMBAHASAN

  • Pola Asuh Orangtua Remaja Putri di SMK Swasta Plus Kesehatan Darmais Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
  • Sikap Remaja Putri Tentang Kesehatan Reproduksi di SMK Swasta Plus Kesehatan Darmais Kota Padangsidimpuan Tahun 2016.Kesehatan Darmais Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
  • Hubungan Pola Asuh Orangtua dengan Sikap Remaja Putri Tentang Kesehatan Reproduksi.Kesehatan Reproduksi
  • Kesimpulan
  • Saran

Orang tua menerapkan pola asuh otoriter agar anak dapat memperoleh tingkat pendidikan yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan pandangan Ramadhan (2009) yang menyatakan bahwa pola asuh orang tua sangat bergantung pada bentuk-bentuk perilaku menyimpang yang dilakukan anak. Orang tua yang menggunakan pola asuh yang salah akan berdampak buruk bagi perkembangan mental anak.

Hal ini juga dapat dijadikan contoh pola asuh orang tua yang tidak menyadari keinginan dan harapan anak remajanya. Di sini peran orang tua sangatlah penting, dan pola asuh orang tua mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan anak di masa depan. Sebab, cara orang tua dalam mengasuh anak sangat erat kaitannya dengan kepribadian anak ketika sudah dewasa.

Hasil uji statistik menunjukkan nilai probabilitas (p = 0,001 < 0,05) yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan sikap remaja putri terhadap kesehatan reproduksi di SMK Kesehatan Darmais Private Plus Kota Padangsidimpuan Tahun 2016. Dalam proses pengasuhan, komunikasi antara orang tua dan remaja diketahui mempunyai pengaruh yang paling penting dan signifikan terhadap sikap dan perilaku remaja mengenai kesehatan reproduksi. Pola asuh responden mayoritas masuk dalam kategori otoriter sebanyak 22 orang (73,3%), dan sebagian kecil responden masuk dalam kategori demokratis sebanyak 8 orang (26,7%).

Hasil analisis menggunakan uji Fisher menunjukkan nilai probabilitas (p = 0,001 < 0,05) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan sikap remaja putri terhadap reproduksi. kesehatan di SMK Kesehatan Darmais Private Plus Kota Padangsidimpuan pada tahun 2016. Meningkatkan pengetahuan khususnya remaja putri dan orang tua tentang pentingnya pola asuh orang tua dalam membentuk sikap remaja putri terhadap kesehatan reproduksi. Hubungan persepsi pola asuh orang tua dengan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja di SMA Negeri 1 Bangsri Kabupaten Jepara.

Hubungan Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja Dengan Pola Asuhan Terhadap Sikap Remaja Terhadap Pergaulan Bebas Di SMA N 1 Tawangsari Sukoharjo, diambil dari http://etd.eprints.ums.ac.id/9492/. Hubungan pola asuh permisif dengan sikap remaja terhadap seks pranikah, diambil dari http://adln.lib.unair.ac.id. Saya mahasiswa program studi kesehatan masyarakat STIKes AUFA ROYHAN Padangsidimpuan, berencana melakukan penelitian pada tahun 2016 dengan judul “Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Sikap Remaja Putri Terhadap Kesehatan Reproduksi Di SMK Swasta Darmais Padangsidimpuan”.

Gambar

Tabel 2.2.Skoring Untuk Pertanyaan Negatif
Tabel 2.1 Skoring Untuk Pertanyaan Positif
Tabel 3.1 Waktu Penelitian
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sikap Remaja Putri di SMK Swasta Plus Kesehatan Darmais Kota Padangsidimpuan Tentang Kesehatan Reproduksi Tahun 2016
+2

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas dukungan sosial masyarakat baik, yaitu sebanyak 24 orang dengan kekambuhan pasien gangguan jiwa 1 orang, adapun dukungan sosial