• Tidak ada hasil yang ditemukan

hubungan pola asuh orang tua dengan kemandirian anak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "hubungan pola asuh orang tua dengan kemandirian anak"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

Kajian pustaka

  • Penelitian yang relevan
  • Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini
  • Tujuan pendidikan anak usia dini
  • Kemandirian anak usia dini
  • Indikator kemandirian anak usia dini
  • pola asuh orang tua

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola asuh yang digunakan orang tua pada kategori demokratis sebesar 81,25%, sedangkan kemandirian anak sebesar 90,63. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan sosialisasi anak prasekolah di Tempel. Dusun Catur Depok Saleman, Yogyakarta. Anak usia dini dimulai pada saat anak masih dalam kandungan atau sebelum dilahirkan (prenatally) sampai dengan usia 6 tahun.

Hal senada juga diungkapkan oleh Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD, 2004), bahwa anak usia dini dimulai pada usia 0-6 tahun. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa anak usia dini adalah anak usia 0-6 tahun, pada usia ini anak mengalami perkembangan yang sangat pesat, anak sudah mampu berkomunikasi dan mengatur dirinya sendiri. Tujuan pendidikan anak usia dini adalah mengembangkan potensi anak sejak dini sebagai persiapan hidup dan mampu beradaptasi dengan lingkungannya.

Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan, termasuk anak usia dini, dan hal ini dijamin oleh undang-undang. D. Kemampuan mengucapkan ujaran merupakan salah satu keterampilan yang sangat penting sepanjang kehidupan seseorang, tidak hanya pada anak usia dini. Dari ketiga aspek di atas dapat dikatakan bahwa kemandirian pada anak usia dini erat kaitannya dengan kemampuan anak dalam memecahkan suatu permasalahan.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat dipahami bahwa ciri-ciri kemandirian anak juga termasuk pada anak usia dini sebagai berikut. Oleh karena itu, orang tua dan guru PAUD hendaknya mampu membentuk karakter mandiri anak usia dini. Sehingga orang tua dan guru PAUD dapat membentuk karakter mandiri pada anak usia dini dengan seefektif dan semaksimal mungkin.

Faktor eksternal tersebut antara lain lingkungan, rasa cinta dan kasih sayang orang tua terhadap anaknya, pola asuh orang tua dalam keluarga. a) Lingkungan Hidup. Ada tiga jenis pola asuh yang dilakukan orang tua terhadap anaknya (Melly Latifah, 2008), yaitu: 1). Pola asuh otoriter ini memiliki ciri utama: orang tua mengambil hampir semua keputusan. anak-anaknya dipaksa untuk tunduk, patuh dan tidak boleh bertanya apalagi berdebat.

Dengan kata lain, anak akan mempelajari segalanya, termasuk karakter, melalui didikan orang tuanya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model pengasuhan yang diterapkan orang tua kepada anaknya akan sangat menentukan keberhasilan pembentukan karakternya dalam keluarga.

Kerangka pikir

Hipotesis penelitian

Ho : “Tidak ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan kemandirian anak usia 5-6 tahun di TK-ANNISA Kabupaten Kepulauan Selayar provinsi Sulawesi Selatan.” Ha : “Apakah ada hubungan pola asuh orang tua dengan kemandirian anak usia 5-6 tahun di Taman Kanak-Kanak-ANNISA Kabupaten Kepulauan Selayar Provinsi Sulawesi Selatan?”

Rancangan Penelitian

Defenisi operasional variabel

Uji validitas instrumen menunjukkan keabsahan suatu instrumen atau sejauh mana suatu alat ukur mengukur apa yang diukurnya.Jika seorang peneliti menggunakan angket untuk mengumpulkan data, maka angket yang dirancangnya harus mampu mengukur apa yang diukurnya. Sedangkan jenis validitas konstruk lebih terfokus pada pertanyaan tentang apa yang sebenarnya diukur dengan ukuran yang ada. Uji reliabilitas instrumen menunjukkan sejauh mana suatu pengukuran dapat menghasilkan hasil yang konsisten bila dilakukan pengukuran berulang-ulang terhadap subjek yang sama, reliabilitas mengacu pada keandalan atau kontingensi hasil pengukuran yang berarti seberapa tinggi ketelitian pengukuran tersebut.

Tabel 3. 1 kisi-kisi instrument penelitian
Tabel 3. 1 kisi-kisi instrument penelitian

Teknik pengumpulan data

Teknik analisis data

1 Ada hubungan pola asuh orang tua dengan kemandirian anak TK Annisa Kabupaten Kepulauan Selayar. Dalam penelitian ini penulis memberikan angket kepada orang tua dan guru untuk mengisi pernyataan-pernyataan yang ada di angket tersebut. Variabel deskriptif penelitian ini adalah tanggapan 30 responden kepada orang tua di TK Annisa Kabupaten Kepulauan Selayar Provinsi Sulawesi Selatan.

Pola asuh merupakan suatu pola perilaku yang diterapkan pada anak yang relatif konsisten dari waktu ke waktu. Variabel (X) pola asuh orang tua diukur menggunakan angket skala likert dengan 20 pertanyaan yang terdiri dari 5 alternatif jawaban. Jadi dapat disimpulkan bahwa kecenderungan variabel gaya pengasuhan orang tua berada pada kategori tinggi yaitu sebanyak 16 orang tua yang gaya pengasuhannya tinggi atau baik (54%) dari total sampel sebanyak 30 orang.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa gaya pengasuhan orang tua mempunyai hubungan dengan kemandirian anak usia 5-6 tahun di TK Annisa Kabupaten Kepulauan Selayar Provinsi Sulawesi Selatan. Sebaliknya, anak yang sakit biasanya lebih bergantung pada orang lain, terutama orang tuanya. Faktor eksternal terdiri dari pengaruh lingkungan baik lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat sekitar serta gaya pengasuhan yang diterapkan orang tua.

Pola asuh orang tua meliputi cinta dan kasih sayang yang diberikan orang tua, segala interaksi antara orang tua dan anak, sikap orang tua terhadap anak, serta berbagai aturan yang ditetapkan orang tua untuk mengendalikan perilaku anak. Hasil penelitian ini serupa dengan temuan Mira Lestari (2019) bahwa pola asuh otoriter mempunyai kontribusi lebih besar dalam meningkatkan kemandirian anak dibandingkan pola asuh otoriter. Dari hasil dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan kemandirian anak usia 5-6 tahun di TK Annisa Kab.

Orang tua hendaknya menerapkan pola asuh yang tepat pada anaknya dan sebaiknya orang tua menerapkan pola asuh yang sesuai dengan kebutuhan anaknya. Pola Asuhan Orang Tua dengan Kemandirian Anak Kelompok B di TK Tunas Bangsa Wiyono Pasawaran. Pengakuan dan pengembangan kemandirian anak usia dini melalui pola asuh orang tua dan guru, Vol.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada anak-anak TK Annisa Kabupaten Kepulauan Selayar Provinsi Sulawesi Selatan, sedangkan pengambilan data dilakukan di rumah masing-masing orang tua anak.Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30 anak TK Annisa Kepulauan Selayar. Kabupaten, Provinsi Sulawesi Selatan. 2 diatas terlihat bahwa usia responden terhadap anak didominasi oleh usia 5 tahun yaitu sebanyak 19 orang atau 63,3%, sedangkan usia 6 tahun sebanyak 11 anak atau 36,7%. Mean adalah mean aritmatika, modus adalah nilai data yang mempunyai frekuensi paling besar atau nilai yang paling sering muncul dalam kumpulan data, sedangkan median adalah nilai tengah kumpulan data yang dirangking (diurutkan) paling banyak. data yang sering, data yang kecil hingga yang lebih besar.

Kelompok tinggi, seluruh responden yang mendapat skor rata-rata ditambah 1 (+1) standar deviasi (X≥Mi + 1 sdi). Kelompok sedang, seluruh responden yang mempunyai skor antara mean skor dikurangi 1 standar deviasi dan mean skor ditambah 1 standar deviasi (antara (Mi – 1 SDi) ≤ X < (Mi + SDi) Kelompok kecil, seluruh responden yang skornya lebih rendah maka nilai mean dikurangi 1 standar deviasi (X < Mi-1 SDi). Sedangkan nilai mean ideal (Mi) dan standar deviasi ideal (SDi) diperoleh berdasarkan rumus berikut.

Rata-rata ideal (Mi) = ½ (skor tertinggi + skor terendah) Standar deviasi ideal (sdi) = 1/6 (skor tertinggi-skor terendah). Dengan menentukan tren variabel induk, setelah diketahui nilai minimum (X min) dan nilai maksimum (X max), carilah nilai rata-rata ideal (Mi) dengan rumus Mi = . 8) (X max + X min), carilah simpangan baku ideal (sdi) dengan rumus sdi = 1/6 (Xmax-Xmin). Independensi (Y) independensi diukur dengan menggunakan kuesioner berskala likert, dimana terdapat 20 item yang terdiri dari 5 alternatif jawaban.

Tentukan kecenderungan variabel bebas, setelah diketahui nilai minimum (X min) dan nilai maksimum (X max), selanjutnya mencari nilai mean ideal (Mi) dengan menggunakan rumus Mi = . 9) (X max + X min), carilah simpangan baku ideal (sdi) dengan rumus sdi = 1/6 (Xmax-Xmin). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kecenderungan variabel kemandirian anak berada pada kategori tinggi yaitu sebanyak 21 (70%) dari total sampel sebanyak 30. Validitas yang diukur adalah setiap item pertanyaan variabel dalam kuesioner melalui metode . disebut uji validitas.

Dari hasil uji validitas pada tabel hasil uji validitas variabel umum terlihat bahwa seluruh item variabel penelitian mempunyai Sig.

Tabel 4. 8   Uji Reliabilitas
Tabel 4. 8 Uji Reliabilitas

Pembahasan

Misalnya pola pengasuhan demokratis karena penerapan pola asuh demokratis yaitu anak diberikan kebebasan yang bertanggung jawab, siswa diharapkan meningkatkan kemandirian dalam beraktivitas.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Gambar

Tabel           Halaman
Tabel 3. 1 kisi-kisi instrument penelitian
Tabel 4. 8   Uji Reliabilitas
Gambar 4. 9   Uji korelasi  Correlations

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini berarti semakin tinggi layanan bimbingan belajar maka akan semakin meningkat pula kemandirian belajar siswa terhadap kemandirian belajar Y Untuk variabel pola asuh orang tua