• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA PROFESIONALISME GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA SD NEGERI 02

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA PROFESIONALISME GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA SD NEGERI 02 "

Copied!
124
0
0

Teks penuh

Guru yang profesional diharapkan mampu merangsang minat belajar siswa, sehingga mereka lebih bersemangat dan berusaha mencapai prestasi belajar yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan profesionalisme guru dengan minat belajar siswa SD Negeri 2 Muara Jaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara profesionalisme guru dengan minat belajar siswa. Berdasarkan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product moment diperoleh nilai r skor 0,571 sedangkan rtabel.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi dari guru, dengan wali kelas VI yaitu Bapak Sugiono, S.Pd tentang minat belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Pra survey ke 2 dilakukan pada tanggal 19 Desember 2018 wawancara dengan Bapak Sobur, S.Pd.I Dari hasil wawancara dengan Bapak Sobur bahwa dalam proses pembelajaran, kurangnya minat belajar siswa disebabkan oleh fasilitas yang kurang memadai seperti peralatan laboratorium yang tidak lengkap dan pengetahuan siswa hanya sebatas buku manual yang mereka miliki. Fenomena yang penulis amati secara langsung di sekolah khususnya dalam proses pembelajaran agama Islam adalah kurangnya minat belajar siswa yang disebabkan oleh sumber dan fasilitas pengajaran yang kurang memadai.

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

  • Manfaat penelitian a. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi media penerapan teori-teori yang dipelajari selama mengikuti materi perkuliahan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan tentang peran guru dalam minat belajar siswa, serta memberikan pengalaman dalam pemecahan masalah nyata khususnya dalam penelitian. tentang hubungan profesionalisme guru terhadap minat belajar siswa SD Negeri 02 Muara Jaya. Peneliti ini diharapkan dapat menjadi penyemangat mereka untuk berlomba-lomba dalam meningkatkan kualitas diri agar menjadi guru profesional yang sukses dalam kegiatan belajar mengajar dan disukai siswanya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat saling melengkapi terutama dalam hal hubungan antara profesionalisme guru dan minat.

Penelitian Relevan

Hubungan Kompetensi Pedagogik Guru dengan Pencapaian Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Kelas IX SMP MA'ARIF 9. Dengan demikian dalam penelitian hipotesis nol (Ho) ditolak, sehingga hasil perhitungan dalam penelitian ini ditolak. Penelitian ini menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kompetensi pedagogik guru dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam Kelas IX SMP MA'ARIF 9 Sumberejo Way Jepara Lampung Timur. Peneliti sebelumnya tentang hasil belajar pendidikan agama Islam, sedangkan penelitian yang saya lakukan adalah tentang minat belajar pendidikan agama Islam.

Minat Belajar

  • Pengertian Minat Belajar
  • Fungsi Minat dalam Belajar
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat dalam Belajar
  • Indikator Minat Belajar
  • Pengertian Profesionalisme
  • Pengertian Guru
  • Pengertian Profesionalisme Guru
  • Kompetensi
  • Ciri dan Syarat Guru Profesional
  • Keterampilan Dasar Mengajar Guru 1. Keterampilan Bertanya

Baik faktor internal maupun eksternal mempengaruhi minat belajar siswa yang ditentukan oleh hukum konvergensi. Minat dan perhatian belajar mempunyai hubungan yang memandu apa yang dipelajari dan dapat dijadikan indikator minat belajar. Untuk itu guru dituntut untuk dapat menyampaikan materi ajar, guru harus selalu up to date dan menguasai materi yang disampaikan.

Hubungan antaraProfesionalisme Guru Terhadap Minat Belajar

Suatu kegiatan guru dalam kaitannya dengan proses interaksi belajar mengajar, yang bertujuan untuk mengatasi kebosanan siswa, agar dalam situasi belajar mengajar siswa selalu menunjukkan kegigihan, semangat dan partisipasi penuh. Penyajian informasi secara lisan yang disusun secara sistematis untuk menunjukkan hubungan satu sama lain. Kegiatan yang dilakukan guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan kondisi bagi siswa agar mental dan perhatian terpusat pada apa yang dipelajari, sehingga upaya tersebut memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan pembelajaran.

Kemampuan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal serta memantapkannya jika terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Guru mengabdikan dirinya kepada setiap siswa dan munculnya hubungan yang lebih akrab antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa. Minat merupakan sumber daya yang kuat untuk kegiatan, karena minat belajar siswa tergantung pada kemampuan guru dalam proses belajar mengajar.

Jika guru berkemampuan sesuai kriteria guru profesional maka minat belajar siswa akan meningkat, tetapi jika guru tidak berkemampuan sesuai kriteria guru profesional maka minat belajar siswa rendah. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa guru yang profesional sangat erat kaitannya dengan minat belajar siswa, dimana guru sebagai penghubung dan juga mendidik siswa dalam meningkatkan minat belajar siswa untuk mencapai prestasi yang memuaskan. Tanpa guru yang ahli, siswa akan kesulitan dalam meningkatkan minat belajarnya dan secara otomatis prestasi belajarnya akan menurun.

K erangka Konseptual Penelitian

Guru juga berhadapan langsung dengan siswa untuk menanamkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mengajar dengan nilai-nilai positif melalui bimbingan dan keteladanan perilaku.

Hipotesis Penelitian

Rancangan Penelitian

Variabel dan Definisi Operasional Variabel

  • Sampel
  • Teknik Pengambilan Sampel

Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional dengan menggunakan teknik korelasi product moment. Teknik korelasi product moment merupakan salah satu teknik penelitian yang digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel. Salah satu tujuan dari penelitian korelasional ini adalah untuk mencari bukti apakah benar adanya hubungan atau hubungan antara kedua variabel tersebut.

Populasi adalah semua data yang penting bagi penelitian dalam ruang lingkup dan waktu tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD NEGERI 02 MUARA JAYA yang berjumlah 32 orang. Jadi sampel adalah bagian dari populasi yang sengaja diambil untuk mewakili seluruh populasi dalam penelitian.

Teknik pengambilan sampel adalah “teknik pengambilan sampel, untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, ada beberapa teknik pengambilan sampel yang digunakan”. 37. Penulis menentukan cara pengambilan sampel yaitu dengan menggunakan sampel populasi, pengambilan sampel populasi adalah teknik pengambilan sampel apabila semua anggota populasi dipilih menjadi anggota sampel. Mengenai jumlah penulis yang banyak, maka penulis mengacu pada pendapat ahli : “jika subjek kurang dari 100 lebih baik diambil semua, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Merujuk pada uraian di atas, dari populasi sebanyak 32 siswa, penulis mengambil sampel secara acak dari seluruh populasi kelas yang bersangkutan, sehingga jumlah sampel yang diperiksa penulis terdiri dari kelas V=.

Teknik Pengumpulan Data

  • Metode Angket (Kuesioner)
  • Metode Dokumentasi

Teknik angket adalah teknik pengumpulan data berupa daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden untuk dicari jawabannya. Berdasarkan pengertian di atas dapat dipahami bahwa pengertian kuesioner adalah alat pengumpulan data yang terdiri dari beberapa pertanyaan disertai alternatif jawaban, responden diberikan kebebasan untuk memilih alternatif jawaban yang sesuai. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan angket tertutup, yaitu angket yang dilengkapi alternatif jawaban sehingga responden hanya tinggal memilih jawaban yang tersedia dengan cara memberi tanda silang atau checklist40. Kuesioner penelitian ini diperlihatkan kepada siswa dan digunakan untuk mengumpulkan data terkait profesionalisme guru dan minat belajar siswa.

Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan cara mencari data atau informasi yang terekam, dipublikasikan dalam berbagai dokumen yang ada. Dokumentasi adalah pencarian data tentang hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, risalah rapat, agenda, dan sebagainya. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang sejarah berdirinya SD Negeri 02 Muara Jaya, kondisi siswa, kondisi guru, karyawan serta kondisi sarana dan prasarana yang ada.

Instrumen Penelitian

  • Rencana / kisi-kisi Instrumen
  • Pengujian Inatrumen a. Uji Validitas

Setelah menentukan kisi-kisi instrumen penelitian, langkah selanjutnya adalah menentukan pilihan jawaban, dimana dalam penelitian ini pilihan jawaban dan poin ditentukan dengan menggunakan skala Likert yang terdiri dari 5 alternatif jawaban. Validitas adalah “suatu ukuran yang menunjukkan tingkat validitas atau validitas suatu instrumen”.44 Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa validitas adalah suatu alat ukur yang menunjukkan adanya suatu ketelitian dalam pengukuran. Memang ada korelasi antara variabel x dan y, namun korelasinya sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasinya diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara variabel x dan y).

Teknik Analisis Data

Hasil Pembahasan

  • Deskripsi Lokasi Penelitian
  • Perhitungan Uji Coba Instrumen a. Uji Validitas
  • Deskripsi Data Hasil Penelitin a. Data Profesionalisme Guru
  • Pengujian Hipotesis

Secara keseluruhan SD Negeri 2 Muara Jaya memiliki jumlah guru yang sesuai dengan disiplin ilmunya, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kompetensi baik guru itu sendiri maupun siswanya. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa berdasarkan jumlah instrumen penelitian tentang profesionalisme guru terhadap minat belajar siswa terdapat 15 item tentang profesionalisme guru dan 10 item tentang minat belajar. Terlihat bahwa responden yang mendapat skor dalam kategori tinggi sebanyak 22 siswa dengan persentase 68,75%.

Selain itu, data minat belajar siswa dikumpulkan dari angket yang dibagikan kepada siswa kelas V SD Negeri 2 Muara Jaya. Terlihat bahwa responden yang hasilnya termasuk kategori tinggi sebanyak 23 siswa dengan persentase 71,87%. Kemudian berdasarkan hasil di atas dapat dimasukkan ke dalam rumus Product Moment sebagai berikut.

Berdasarkan hasil uji koefisien korelasi 𝑟𝑥𝑦, terlihat bahwa antara variabel X yaitu profesionalisme guru dengan variabel Y yaitu minat siswa dalam mempelajari agama Islam diperoleh sebesar 0,571. Hasil pada Tabel 4.8 berkisar antara 0,40 sampai dengan 0,70 yang menunjukkan bahwa hubungan keahlian guru dengan minat belajar agama Islam siswa kelas V SD Negeri 2 Muara Jaya memiliki nilai sedang atau cukup. Yaitu (0,571 > 0,362), maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif antara keahlian guru dengan minat belajar agama Islam siswa kelas V SD Negeri 2 Muara Jaya.

Tabel 4.1 Daftar Sekolah SD Negeri 2 Muara Jaya
Tabel 4.1 Daftar Sekolah SD Negeri 2 Muara Jaya

Pembahasan

Hasil yang diperoleh berdasarkan rumus di atas, yaitu df, yaitu df = 30, dianalisis terhadap tabel nilai “r”. Selain itu, berdasarkan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product moment diperoleh nilai hitung sebesar 0,571 sedangkan pada tabel rt dengan angka N = 30 pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,362 dapat diketahui bahwa , (0,571 > 0,362) maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif antara profesionalisme guru dengan minat belajar agama Islam siswa kelas V SD Negeri 2 Muara Jaya. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa semakin profesional guru dalam mengajar maka minat belajar siswa akan semakin baik.

Namun minat belajar siswa dapat ditentukan oleh faktor lain, seperti: faktor lingkungan belajar, faktor keluarga, faktor kecerdasan siswa, serta beberapa faktor lain baik dari dalam maupun luar. Walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa sebesar apapun usaha guru, faktor pendorong berupa semangat dari dalam diri siswa juga menentukan keberhasilan guru dalam meningkatkan minat belajar siswa.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

  • Foto Raeserch di SD Negeri 2 Muara Jaya

Jadi jika semangat belajar siswa maka kebiasaan siswa dalam belajar akan tinggi, dan jika kebiasaan belajar siswa tinggi maka akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Bagi pimpinan sekolah sebagai bahan masukan dalam proses pembinaan dan kemampuan dewan guru dalam melaksanakan pembelajaran menjadi lebih profesional, karena akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Agar siswa sebagai bahan masukan menjadi lebih aktif dan serius dalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah.

Fitri Ulfas khusus, Hubungan Profesionalisme Guru dengan Minat Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas XI MA AL-HADIYAH Depok Jawa Barat Tahun Pelajaran Jakarta: UIN, 2017), h.35-38, i repository.uinjkt.ac.id , unduh 11. juni 2018.

Gambar

Tabel 4.1 Daftar Sekolah SD Negeri 2 Muara Jaya
Tabel 4.3  Jumlah Peserta Didik
Tabel Kerja Untuk Mencari Hubungan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa minat belajar siswa berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa, dan rata-rata tingkat minat penelitian biologi pada siswa kelas XI