• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Struktural dan Fungsional Pemerintah Pusat dan Daerah

N/A
N/A
Febiana Magdalena

Academic year: 2024

Membagikan "Hubungan Struktural dan Fungsional Pemerintah Pusat dan Daerah "

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Hubungan Struktural dan

Fungsional Pemerintah Pusat dan Daerah

FEBIANA MAGDALENA SILABAN

(2)

3. Kedudukan dan Peran PemerintahDaerah

Desentralisasi atauOtonomi Daerah dalam Konteks Negara 1.

Kesatuan RepublikIndonesia

2. Keduduka n dan Peran

Pemerintah

Pusat

(3)

DESENTRALISASI POLITIK DESENTRALISASI POLITIK DESENTRALISASI POLITIK

A. DESENTRALISASI

DESENTRALISASI FUNGSIONAL DESENTRALISASI KEBUDAYAAN

1.

(4)

B. OTONOMI

C. Otonomi Daerah dalam Konteks Negara Kesatuan

D. Landasan Hukum Penerapan Otonomi Daerah di Indonesia

E. Nilai, Dimensi, dan Prinsip Otonomi Daerah di Indonesia

2

(5)

a. Fungsi Layanan (Servicing Function)

b. Fungsi Pengaturan (Regulating Function)

c. Fungsi

Pemberdayaan

3.

(6)

1. Kewenangan

Pemerintah Daerah

2. Daerah Khusus, Daerah

Instimewa, dan Otonomi Khusus

3. Perangkat Daerah sebagai Pelaksana Otonomi Daerah

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

5. Proses Pemilihan Kepala Daerah

6. Peraturan Daerah (Perda)

7. Keuangan Daerah

4.

Referensi

Dokumen terkait

Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat. Pemerintahan daerah

Sehingga tersalurkannya Dana Bagi Hasil antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang adil untuk mengurangi kesenjangan fiskal pusat-daerah karena pelaksanaan otonomi

proporsi 20% untuk Pemerintah Pusat dan 80% untuk daerah yang kemudian oleh daerah dialokasikan kembali 16% untuk provinsi yang bersangkutan, 32% untuk kabupaten/kota penghasil,

Yang dimaksud Negara dalam hal ini bukan hanya pemerintah pusat saja, melainkan pemerintah daerah juga memiliki peran besar atas pendidikan bagi setiap warga Negara

Hubungan Pusat dan Daerah dalam negara kesatuan menarik untuk dikaji, karena kelaziman negara yang berbentuk kesatuan pemegang otoritas pemerintahan adalah

Dalam konteks desentralisasi pemerintahan daerah ini, maka desentralisasi pendidikan mengisyaratkan bahwa Pemerintah Pusat berfungsi sebagai pengarah, pembina dan

proporsi 20% untuk Pemerintah Pusat dan 80% untuk daerah yang kemudian oleh daerah dialokasikan kembali 16% untuk provinsi yang bersangkutan, 32% untuk kabupaten/kota penghasil,

Sehingga menjadikan daerah sebagai organ yang pasif karena ruang gerak otonomi yang dimiliki daerah terbatas, adanya ketidakpercayaan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah