PENDAHUUAN
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku ibu tentang pencegahan penularan COVID-19 pada anak usia 3-6 tahun bekerja. wilayah Puskesmas Natai palingkau Pangkalan Bun. Sebagai acuan tempat penelitian untuk memperhatikan masalah hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku ibu tentang pencegahan penularan COVID-19 pada anak usia 3-6 tahun di wilayah kerja Puskesmas Natai palingkau Pangkalan Bun. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan referensi bagi penulis lain yang ingin mengetahui lebih dalam masalah hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku ibu terkait pencegahan infeksi COVID-19 pada anak usia 3-6 tahun. . di wilayah kerja Puskesmas Natai palingkau Pangkalan Bun.
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat sebagai bahan bacaan dan referensi bagi masyarakat sekitar yang ingin mengetahui lebih jauh tentang pencegahan penularan COVID-19 pada anak.
Relevansi Penelitian
H1 : Ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan perilaku ibu tentang pencegahan penularan COVID-19 pada anak usia 3-6 tahun di wilayah kerja Puskesmas Natai palingkau Pangkalan Bun. Kerangka Penelitian (Framework) Hubungan antara pengetahuan dan perilaku ibu untuk mencegah penularan COVID-19. Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku ibu tentang pencegahan penularan Covid-19 pada anak usia 3-6 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Natai palingkau Pangkalan Bun, diperoleh hasil sebagai berikut.
Judul : Hubungan tingkat pengetahuan dan perilaku ibu tentang pencegahan penularan Covid-19 pada anak usia 3-6 tahun di wilayah kerja Puskesmas Natai palingkau Pangkalan Bun.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui berdasarkan pengalaman manusia itu sendiri, dan pengetahuan akan bertambah melalui proses yang dialami (Mubarak, 2011). Pengetahuan memiliki hubungan yang sangat erat dengan pendidikan, jika seseorang memiliki pendidikan yang tinggi maka pengetahuan menjadi lebih luas. Namun demikian, bukan berarti jika seseorang berpendidikan rendah maka pengetahuannya juga akan rendah (Notoatmodjo, 2012).
Perbuatan mengetahui sentiasa ditentukan oleh dua elemen utama iaitu subjek mengetahui (S) dan objek yang diketahui (O).
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
Jika seseorang memiliki pengetahuan yang rendah, tetapi ia mendapatkan banyak informasi dari berbagai media seperti televisi, radio, surat kabar, internet dan majalah, tentu akan menambah pengetahuannya. Semakin banyak informasi yang diperoleh atau diperoleh seseorang, maka semakin tinggi tingkat pengetahuannya (Zaman Nursalam & Pariani). Sedangkan menurut Huclok (2010), semakin tua seseorang maka semakin dewasa dan kuat seseorang dalam berpikir dan bekerja atau semakin tua seseorang maka semakin berkembang pemahaman dan kemampuan berpikir seseorang.
Selain itu, status ekonomi juga dapat mempengaruhi keakraban seseorang atau individu dengan tersedianya fasilitas yang diperlukan.
Tingkat Pengetahuan
Aplikasi didefinisikan sebagai seseorang yang telah memahami objek yang dimaksud dan dapat menggunakan objek dalam keadaan sebenarnya. Misalnya, seseorang yang memahami metode penelitian akan mampu membuat proposal penelitian kapanpun dan dimanapun dia berada. Sintesis, yaitu kemampuan seseorang untuk meringkas atau meletakkan suatu bagian dalam bentuk hubungan yang menyeluruh, dengan kata lain sintesis adalah kemampuan seseorang untuk menggabungkan suatu rumusan baru ke dalam suatu rangkaian rumusan yang sudah ada sebelumnya.
Misalnya, seseorang dapat melengkapi atau meringkas kata-kata yang telah dibaca atau didengar sebelumnya dengan menggunakan bahasanya sendiri.
Cara Memperoleh Pengetahuan
Pengukur Pengetahuan
Perilaku
- Pengertian Perilaku
- Bentuk Perilaku
- Bentuk-Bentuk Perubahan Perilaku
- Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku
- Domain Perilaku
- Perilaku Kesehatan
- Tingkatan Perilaku
- Cara Pengukuran Perilaku
Struktur bangunan dan permukiman di sekitarnya dapat mempengaruhi pola perilaku seseorang yang tinggal di permukiman tersebut. Tempat keramaian seperti pasar, mall, tempat ibadah, sekolah/perguruan tinggi dan keramaian akan memunculkan pola perilaku seseorang. Faktor sosial yang terdiri dari struktur umur, pendidikan, status sosial, agama dan sebagainya akan mempengaruhi perilaku seseorang.
Pemahaman bukan sekedar memiliki pengetahuan tentang suatu objek, tetapi mampu menafsirkan dan menjelaskan kembali objek tersebut dengan benar, serta memberi contoh dan menyimpulkan.
Corona Virus (COVID-19)
- Pengertian Corona Virus
- Karakteristik
- Etiologi
- Manifestasi Klinis
- Patofisiologi
- Proses Penularan Corona Virus
- Pencegahan Corona Virus
- Komplikasi Corona Virus
- Tatalaksana COVID-19
Sedangkan perilaku pencegahan penularan COVID-19 merupakan tindakan yang dilakukan ibu secara langsung untuk mencegah penularan penyakit tersebut (Novita, 2018). Rancangan penelitian ini digunakan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku ibu tentang pencegahan penularan COVID-19 pada anak usia 3-6 tahun di wilayah kerja Puskesmas Natai palingkau Pangkalan Bun dengan menggunakan metode cross- pendekatan sectional, yaitu penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran/pengamatan data variabel bebas dan bergantung hanya sekali dalam satu waktu. Upaya yang dilakukan untuk mengoreksi keakuratan data yang telah diperoleh atau dikumpulkan.. semua pertanyaan mengenai hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku ibu terkait pencegahan penularan COVID-19 pada anak usia 3-6 tahun telah dijawab oleh semua responden, dan jawaban tertulis dapat dibaca dengan benar.
Ciri-ciri yang ada hanya dijelaskan tanpa dikaitkan dengan tingkat pengetahuan dan perilaku terkait pencegahan penularan Covid-19. Bab ini akan memaparkan hasil dan pembahasan dari pendataan dan kuesioner yang diisi oleh responden mengenai “Hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku ibu terhadap pencegahan penularan Covid-19 pada anak usia 3-6 tahun. tahun dalam bidang kerja Puskesmas Natai Rompikau Pangkalan Bun”. Berdasarkan hasil pendataan dan pengolahan data mengenai hubungan tingkat pengetahuan dan perilaku ibu tentang pencegahan penularan Covid-19 pada anak usia 3-6 tahun di wilayah kerja Natai palingkau Pangkalan Bun Puskesmas, diuraikan pembahasan yang meliputi: 5.3.1 Tingkat pengetahuan ibu tentang pencegahan penularan COVID-19.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mujburrahman (2020) dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang pencegahan Covid-19 bersifat parsial. Hal tersebut merupakan perilaku normal yang dilakukan seseorang terutama para ibu secara sadar dan tidak sadar untuk mencegah penularan Covid-19 kepada anaknya. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku ibu dalam kaitannya dengan pencegahan penularan Covid-19 pada anak usia 3-6 tahun.
Jurnal Perawat dan Kebidanan Vol.5No. Tingkat pengetahuan dan perilaku masyarakat Kabupaten Wonoboso tentang Covid-19. Saya mahasiswa Prodi S1 Keperawatan Borneo Cendedekia Medika Pangkalan Bun yang akan melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Ibu Terhadap Pencegahan Penularan Covid-19 Pada Anak Usia 3-6 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Natai Palingkau Pangkalan Bun”. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan perilaku ibu relatif terhadap perilaku pencegahan penularan Covid-19.
Pengetahuan Dan Perilaku Pencegahan Penularan Penyakit
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
Hipotesis
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Kerangka Kerja (Frame Work)
Refialdinata (2020), dengan hasil responden yang berperilaku positif dalam upaya pencegahan penularan Covid-19 dengan meningkatkan daya tahan tubuh, dan sebagian lainnya mematuhi anjuran pemerintah. Beberapa pengetahuan tentang pencegahan penularan Covid-19 seperti rutin mencuci tangan, selalu memakai masker saat beraktivitas di luar ruangan, menjaga jarak minimal 1 meter dan menerapkan etika batuk dan bersin dengan benar (Kemenkes, 2020). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh Purnamasari (2020) yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan perilaku masyarakat Kabupaten Wonoboso terhadap kejadian Covid-19 dan juga di Kabupaten Wonoboso. sejalan dengan penelitian Gannika 2020, karena ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku.
Maka dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa seseorang yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik akan dapat melakukan upaya pencegahan penularan Covid-19 dengan baik berdasarkan pengalaman atau pendidikan yang telah diterima sebelumnya.
Populasi, Sampel dan Sampling
- Populasi
- Sampel
- Sampling
Identifikasi dan Definisi Operasisonal Variabel
- Identifikasi Variabel
- Definisi Operasional
Instrumen Penelitian
- Lembar Pengkajian
- Kuesioner Pengetahuan
- Kuesioner Perilaku Pencegahan
Penguji Instrumen
- Uji Validitas
- Uji Reliabilitas
Pengumpulan dan Pengolahan Data
- Pengumpulan Data
- Pengolahan Data
Analisa Data
- Analisis Univariat
- Analisis Bivariat
Data yang diuraikan dalam penelitian ini meliputi data seperti umur, pendidikan, pekerjaan, agama, pengetahuan dan perilaku ibu. Analisis bivariat dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku preventif ibu. Uji normalitas data tersebut menggunakan statistik non parametrik dengan teknik uji Kolmogorov-Smirnova karena sampel yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari 50 sampel.
Data dikatakan normal jika p-value > 0,05, sedangkan jika data tidak normal maka p-value <. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa data tidak berdistribusi normal dengan nilai p pada variabel pengetahuan sebesar 0,000 dan nilai p pada variabel perilaku sebesar 0,036.
Etika Penelitian
Peneliti bersikap ramah kepada setiap responden, menjelaskan manfaat penelitian dan memberikan informasi lebih lanjut tentang pencegahan penularan penyakit serta menjawab pertanyaan dari responden dengan baik.
Keterbatasan
Hasil analisis hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku preventif di wilayah kerja Puskesmas Natai palingkau berdasarkan hasil uji normalitas didapatkan data abnormal dengan p-value < 0,05 maka dilakukan uji , yang dapat dilihat pada Tabel 5.6. Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan diketahui bahwa sebanyak (93%) responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik di wilayah kerja Puskesmas Natai palingkau.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
- Data Umum
- Data Khusus
Distribusi karakteristik responden berdasarkan umur dikategorikan menjadi 3 (tiga) yaitu 17-25 tahun (remaja akhir), 26-35 tahun (dewasa awal) dan 35-45 tahun (dewasa akhir) dapat dilihat pada Tabel 5.1 . Berdasarkan tabel 5.1, distribusi frekuensi umur sebagian besar dari 79 responden (dewasa awal) adalah umur 26 - 35 tahun dengan persentase karakteristik berdasarkan pendidikan terakhir. Distribusi karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir dikelompokkan menjadi 5 (lima) yaitu SD, SMP, SMA, D3 dan Perguruan Tinggi dapat dilihat pada Tabel 5.2.
Berdasarkan tabel 5.2 distribusi frekuensi pendidikan terakhir sebagian besar responden sebanyak 74 tamat SMA dengan persentase 77,1. Distribusi karakteristik responden berdasarkan pekerjaan dikategorikan menjadi 4 (empat) yaitu PNS, wiraswasta, petani dan ibu rumah tangga dapat dilihat pada tabel 5.3. Berdasarkan tabel 5.3, distribusi frekuensi bekerja sebagian besar responden adalah ibu rumah tangga (IRT) sebanyak 76 orang dengan persentase 79,2.
Distribusi responden berdasarkan tingkat pengetahuan yang terbagi menjadi 3 (tiga) yaitu baik, cukup dan kurang dapat dilihat pada tabel 5.4. Berdasarkan tabel 5.4 distribusi frekuensi tingkat pengetahuan responden terbanyak adalah 89 dalam kategori baik dengan persentase 93. Distribusi responden berdasarkan distribusi responden berdasarkan perilaku preventif diklasifikasikan menjadi 2 (dua) yaitu , perilaku positif dan perilaku negatif dapat dilihat pada Tabel 5.5.
Berdasarkan Tabel 5.5, distribusi frekuensi perilaku preventif pada responden mayoritas adalah 93 pada kategori Perilaku Positif dengan persentase 97. Berdasarkan Tabel 5.6 di atas dapat diketahui bahwa hasil pengujian dengan SSPS diperoleh hasil yang signifikan nilai-p. 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak yang artinya menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku preventif di wilayah kerja Puskesmas Natai palingkau Pangkalan Bun.
Pembahasan
- Tingkat Pengetahuan Ibu
- Perilaku Pencegahan Ibu
- Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan nilai p-value 0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan H1 diterima dan H0 ditolak yang artinya ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku. dalam kaitannya dengan pencegahan penularan penyakit. Hasil penelitian diatas dimana diketahui bahwa hampir seluruh responden memiliki tingkat pengetahuan dan perilaku yang baik dalam melakukan pencegahan penyakit. -Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan orang tua tentang dampak media televisi terhadap perkembangan anak usia sekolah.
Panduan praktik klinis: Pneumonia 2019-nCoV. Hubungan antara tingkat pengetahuan dan perilaku tentang pencegahan kekambuhan luka diabetik.
KESIMPULAN DAN SARAN
Saran
Kami berharap masyarakat semakin meningkat pengetahuan dan perilakunya untuk mencegah penularan penyakit, baik melalui media cetak maupun saat berkunjung ke Puskesmas. Tingkat pengetahuan tentang TB Paru mempengaruhi penggunaan masker di ruang paru RSUD Dr. Rumkital. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Suatu Pendekatan Praktis.
Tabel Keaslian Penelitian
Tabel Definisi Operasional
Tabel Karakteristik Usia
Tabel Karakteristik Pendidikan
Tabel Karakteristik Pekerjaan
Tabel Tingkat Pengetahuan
Tabel Perilaku Pencegahan
Tabel Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku
Tabel Waktu Pelaksanaan Penelitian