• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN TERHADAP KEMAMPUAN PERAWATAN AKSES VASKULAR SECARA MANDIRI PADA PASIEN HEMODIALISIS DI RS SWASTA TIPE C

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN TERHADAP KEMAMPUAN PERAWATAN AKSES VASKULAR SECARA MANDIRI PADA PASIEN HEMODIALISIS DI RS SWASTA TIPE C"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya setuju untuk memberikan Universitas Binawan hak bebas royalti non-eksklusif atas tesis saya yang berjudul: “Hubungan antara tingkat pengetahuan pasien dengan kemampuan penanganan akses vaskular secara mandiri pada pasien hemodialisis di rumah sakit swasta. Tipe C Tahun 2021”. Judul disertasi: “Hubungan antara tingkat pengetahuan pasien dengan kemampuan perawatan akses vaskular secara mandiri pada pasien hemodialisis di rumah sakit swasta tipe C”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan pasien dan kemampuan perawatan akses vaskular secara mandiri pada pasien hemodialisis di rumah sakit swasta tipe C.

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pasien yang telah menjalani hemodialisis di rumah sakit swasta tipe C selama kurang lebih 3-4 tahun, dan latar belakang pendidikannya adalah sarjana, tidak membuat kemampuan perawatan akses vaskular berhasil. Berdasarkan data diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di ruang hemodialisis mengenai “Hubungan antara tingkat pengetahuan pasien dengan kemampuan perawatan akses vaskular secara mandiri pada pasien hemodialisis di Rumah Sakit Swasta Tipe C. Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Adakah hubungan antara tingkat pengetahuan pasien tentang kemampuan perawatan akses vaskular secara mandiri pada pasien hemodialisis di rumah sakit swasta tipe C.

Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum

  • Tujuan Khusus

Manfaat Penelitian

  • Bagi Perawatan Pasien Hemodialisis
  • Bagi Pendidikan
  • Bagi Diri Sendiri

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar saat melakukan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan topik masalah yang sama.

TINJAUAN TEORI

  • Prinsip Kerja Hemodialisis
  • Indikasi Hemodialisis

Universitas Binawan dilakukan untuk menggantikan fungsi ekskresi ginjal agar tidak terjadi gejala uremia yang lebih parah. Menggantikan fungsi ginjal pada fungsi ekskresi yaitu pembuangan sisa metabolisme tubuh seperti ureum, kreatin dan sisa metabolisme lainnya. Menggantikan fungsi ginjal dalam mengeluarkan cairan tubuh yang seharusnya dikeluarkan sebagai urine saat ginjal dalam keadaan sehat.

Hemodialisis Emergency

Proses ultrafiltrasi adalah proses perpindahan zat terlarut dan air akibat perbedaan hidrostatik dalam darah dan dialisat. Hemodialisis diindikasikan untuk pasien dalam kondisi akut yang membutuhkan perawatan dialisis jangka pendek (dari beberapa hari hingga beberapa minggu) atau pasien dengan penyakit ginjal stadium akhir yang membutuhkan perawatan jangka panjang/permanen.

Hemodialisis kronis

  • Komponen Hemodialisis
  • Akses Vaskular : Cimino 1 Pengertian
    • Teknik Penyambungan atau Anatomosis Pada Akses Vaskular
    • Waktu terbaik untuk Akses Vaskular
    • Komplikasi Akses Vaskular
  • Pengetahuan perawatan akses vaskular secara mandiri
  • Konsep Pengetahuan 1 Pengertian
    • Tingkat Pengetahuan
    • Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
    • Cara Memperoleh Pengetahuan
  • Kemampuan Perawatan Diri 1 Pengertian
    • Tingkat fungsi perawatan diri
  • Konsep Dasar mandiri 1 Pengertian
    • Tujuan Edukasi Perawatan Diri
  • Kerangka Teori

Akses vaskular adalah hubungan antara vena dan arteri dengan tujuan untuk meningkatkan aliran darah vena sehingga dapat digunakan untuk keperluan hemodialisis. Akses vaskular cangkok adalah pembuluh darah buatan yang dirancang untuk menggantikan pembuluh darah yang rusak. Perawatan diri adalah perawatan diri yang dilakukan untuk menjaga kesehatan, baik fisik maupun psikis (Hidayat & Uliyah, 2012).

METODE PENELITIAN

  • Desain Penelitian
  • Kerangka Konsep
  • Definisi operasional
  • Hipotesis Penelitian
  • Populasi dan Sampel Penelitian .1 Populasi
    • Sample
  • Tempat dan Waktu .1 Tempat Penelitian
    • Waktu Penelitian
  • Instrumen Penelitian
    • Instrumen Penelitian
  • Uji Validitas dan Reliabilitas .1 Uji Validitas
  • Uji Validitas n (ΣXY) - (ΣX) (ΣY)
    • Reliabilitas
    • Etika Penelitian
    • Teknik Analisa Data .1 Pengolahan Data

Ha : Ada hubungan antara tingkat pengetahuan pasien dengan kemampuan mandiri merawat akses vaskular pada pasien hemodialisis di RS swasta tipe C. Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah pasien yang menjalani hemodialisis dengan akses vaskular di RS swasta tipe C. rumah sakit. sebanyak 25 pasien. Teknik pengambilan purposive sampling yaitu dengan menentukan karakteristik khusus sehingga dapat menjawab permasalahan penelitian Termasuk dalam purposive sampling adalah pasien yang menjalani hemodialisis dengan akses vaskular di rumah sakit swasta Tipe C yang masuk dalam kriteria inklusi sebanyak 20 pasien.

Universitas Binawan adalah tingkat pengetahuan pasien mengenai kemampuan self-manage akses vaskular pada pasien hemodialisis dan belum pernah diteliti di lingkungan rumah sakit. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner tingkat pengetahuan pasien tentang kemampuan perawatan akses vaskular secara mandiri. Alat ukur penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang disesuaikan dengan masalah penelitian tentang pengetahuan kemampuan pasien dalam merawat akses vaskular secara mandiri, jumlah pertanyaan adalah 40.

Kuesioner yang diisi oleh responden diperiksa dengan melihat isi kuesioner mengenai kelengkapan, kejelasan, relevansi dan konsistensi jawaban. Analisis univariat dalam penelitian ini dilakukan terhadap variabel tingkat pengetahuan, kemampuan merawat akses vaskular secara mandiri dan data karakteristik demografi meliputi usia dan jenis kelamin. Tujuannya adalah untuk mendapatkan distribusi frekuensi, nilai rata-rata dan persentase dari data demografis, pengetahuan tentang kemampuan pasien untuk merawat akses vaskular secara mandiri.

Korelasi peringkat Spearman (Spearman Rho) digunakan untuk mengukur tingkat atau hubungan erat antara dua variabel skala ordinal (Hidayat, 2015).

Gambar  Kerangka Konsep Penelitian
Gambar Kerangka Konsep Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

  • Karakteristik Responden Penelitian
  • Analisa Univariat
    • Tingkat Pengetahuan Dalam Merawat Akses Vaskular Tabel 4.8
    • Kemampuan Pasien dalam Merawat Cimino Secara Mandiri Tabel 4.9
  • Analisa Bivariat
    • Pengetahuan Pasien Terhadap Kemampuan Perawatan akses Vaskular Secara Mandiri
  • Analisa Univariat
    • Pengetahuan Pasien akses Vaskular
    • Kemampuan Secara Mandiri Merawat akses Vaskular
  • Analisa Bivariat
    • Hubungan Pengetahuan Pasien Terhadap Kemampuan Secara Mandiri Merawat Akses Vaskular

Universitas Binawan Berdasarkan Tabel 4.6 menunjukkan hasil survei, diketahui bahwa dari 20 responden di ruang hemodialisis Rumah Sakit Swasta Tipe C menunjukkan bahwa sebagian besar telah mendapatkan informasi akses vaskular (95%), tidak pernah menerima akses informasi. Tabel 4.11 di atas menggambarkan bahwa berdasarkan uji Rho Sperm tidak terdapat hubungan antara pengetahuan pasien dengan akses vaskular pada pasien di ruang hemodialisis RS Swasta Tipe C. Berdasarkan tabel di atas, koefisien korelasinya adalah 0,306, yang berarti bahwa kekuatan korelasi lemah antara kedua variabel pengetahuan dan kemampuan merawat akses vaskular secara mandiri.

Menurut Bodenheimer (2016) tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan kemampuan perawatan akses vaskular secara mandiri, pengetahuan yang tinggi dapat menjamin seseorang memahami kondisi penyakitnya. Universitas Binawan Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kemampuan pasien dalam merawat akses vaskular secara mandiri di ruang hemodialisis Rumah Sakit Swasta tipe C (c,d). ), dari hasil tersebut peneliti menganalisis karena pasien hemodialisis memiliki frekuensi hemodialisis 3x per minggu (65%) dan 2x per minggu (35). Berdasarkan referensi ilmiah bidang Adam malik tahun 2015, peneliti dapat menyimpulkan bahwa semakin sering akses vaskuler mandiri di ruang hemodialisis Private Rs. Tipe C, akan lebih baik.Untuk lebih meningkatkan perawatan akses vaskular pada pasien hemodialisis dengan pasien biasa.

Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan pasien dengan pendidikan tinggi terhadap kemampuan perawatan akses vaskular secara mandiri tidak ada hubungannya. Dengan hipotesis bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan pasien dengan kemampuan perawatan akses vaskular secara mandiri pada pasien hemodialisa di RS swasta tipe C maka upaya peningkatan keterampilan pasien adalah dengan meningkatkan motivasi baik secara internal maupun eksternal dari rumah. dan lingkungan hemodialisis di rumah sakit swasta tipe C. seorang perawat hemodialisis yang dapat mengamati bagaimana pasien hemodialisis dapat secara mandiri menerapkan perawatan akses vaskular.

Kemampuan perawatan akses vaskular secara mandiri di ruang hemodialisa RS swasta tipe C sebagian besar dengan kemampuan mandiri baik (65%), cukup (30%) dan kurang (5.

Saran

Universitas Binawan yang melakukan 3x hemodialisis, pasien akan sering diberikan edukasi tentang perawatan akses vaskular di rumah sakit swasta tipe C. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi perawat dan memotivasi pasien hemodialisis.Dengan mengetahui pengetahuan pasien, perawat dapat hemodialisis untuk menilai kemampuan pasien hemodialisis untuk secara mandiri mengobati akses vaskular. Hasil skala Spearman diperoleh nilai signifikansi atau Sig.(2.-tailed) sebesar 0,190, karena nilai Sig.(2.-tailed) lebih besar dari 0,005 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan atau signifikan antara pengaruh pengetahuan pasien terhadap keterampilan self vascular access treatment pasien di rumah sakit swasta tipe C. Kemudian diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,306 yang artinya ada derajat pengaruh (korelasi) antara variabel pengetahuan dengan kemampuan pasien untuk mandiri merawat akses vaskular. adalah 0,306 atau lemah.

Koefisien korelasi pada hasil di atas bernilai positif 0,306 sehingga bersifat searah, semakin besar nilai satu variabel maka semakin besar pula nilai variabel lainnya. Hasil penelitian ini untuk Rumah Sakit Swasta Tipe C dapat dijadikan acuan dan evaluasi dalam peningkatan mutu pelayanan dengan memberikan edukasi atau sosialisasi yang memberikan pemahaman tentang perlunya perawatan akses vaskular. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan peningkatan mutu dan profesionalisme pelayanan untuk meningkatkan pengetahuan tentang perlunya perawatan akses vaskular pada pasien hemodialisis.

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi dasar untuk pengembangan topik asuhan keperawatan pada pasien hemodialisis rutin dan pembelajaran yang tepat tentang cara perawatan akses vaskular di tingkat pendidikan keperawatan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber data untuk pelaksanaan penelitian tentang hubungan pengetahuan pasien terhadap kemampuan akses vaskular mandiri pada pasien hemodialisis di RS Swasta Tipe C yang lebih baik dan kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

Dharma, Kusuma Kelana (2011), Metodologi Penelitian Keperawatan: Pedoman Penerapan dan Penerapan Hasil Penelitian, Jakarta, Trans InfoMedia. Nurcayati, S. (2011) Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RSUD Cilcap dan RSUD Banyumas.

Case Processing Summary

PENGETAHUAN * KEMAMPUAN Crosstabulation

Saya seorang perawat di ruang hemodialisis Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok dan saat ini sedang menempuh pendidikan sarjana keperawatan di Universitas Binawan Jakarta Timur dan akan meneliti “Hubungan antara tingkat pengetahuan pasien dengan kemampuan mandiri merawat pembuluh darah akses pada pasien hemodialisis di rumah sakit swasta tipe C. Dalam penelitian ini pun saya melibatkan pasien hemodialisis yang memasang cimino di rumah sakit swasta tipe C. Kerahasiaan keterlibatan anda akan saya jaga dan jawaban yang anda berikan hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian.

Jika hasil penelitian ini dipublikasikan, tidak ada identifikasi yang berkaitan dengan Anda yang akan muncul dalam publikasi. Partisipasi Anda dalam penelitian ini sangat bermanfaat jika ingin mempelajari lebih lanjut tentang hubungan antara tingkat pengetahuan pasien dengan kemampuan perawatan akses vaskular secara mandiri pada pasien hemodialisis di rumah sakit swasta tipe C. Pasien hemodialisis di rumah sakit swasta tipe C.” Saya memahami bahwa partisipasi dan jawaban saya bersifat rahasia untuk tujuan pemrosesan data dan akan dimusnahkan jika tidak digunakan.

Judul : Hubungan antara tingkat pengetahuan pasien dengan kemampuan perawatan akses vaskular secara mandiri pada pasien hemodialisis di rumah sakit swasta tipe C.

LEMBAR KONSULTASI DAN BIMBINGAN

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN TERHADAP KEMAMPUAN PERAWATAN AKSES VASKULAR SECARA MANDIRI

PADA PASIEN HEMODIALISIS DI RS SWASTA TIPE C

5 Waktu untuk akses vaskular adalah pada hari-hari awal setelah pasien didiagnosis gagal ginjal stadium akhir. 6 Terdapat beberapa komplikasi yang timbul pada akses vaskuler antara lain pembengkakan, pecahnya pembuluh darah, penyempitan pembuluh darah, perdarahan, dan hematoma. 7 Untuk membuat akses vaskular dilakukan di pergelangan tangan terlebih dahulu, karena membuat di siku akan menghilangkan kesempatan untuk membuat akses vaskular di pergelangan tangan.

9 USG Doppler digunakan oleh ahli bedah vaskular sebelum akses vaskular dibuat untuk menentukan kondisi vena dan arteri dalam pembentukan fistula. 10 Tusukan berulang pada area akses vaskular menyebabkan kulit menjadi nekrotik/sel mati, karena suplai darah yang tidak mencukupi, terutama di antara sesi hemodialisis, luka ini menjadi sulit sembuh. 12 Akses vaskular membutuhkan waktu sekitar 2 hingga 3 bulan untuk matang sehingga dapat digunakan untuk hemodialisis. 13 Penggunaan akses vaskular memiliki sedikit manfaat.

7 Selalu lakukan akses vaskular dengan menggunakan bola karet dan memijat ibu jari dan jari tengah untuk meningkatkan aliran darah. 9 Tangan yang melekat pada akses vaskular jika terjadi pembengkakan dapat diletakkan di atas jantung dengan ditopang oleh bantal.

Gambar

Gambar  Kerangka Konsep Penelitian
Tabel 3.2. Interprestasi uji hipotesis korelatif Spearman Rho N

Referensi

Dokumen terkait

Lampiran 8 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN INFORMED CONCENT Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa saya telah mendapatkan penjelasan secara rinci dan telah

69 Lampiran 2 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Informed Concent Yang bertanda tangan di bawah ini, saya : Nama : Jenis Kelamin : Umur : Setelah mendapat keterangan yang

Lampiran 2 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Informed Concent Yang bertanda tangan di bawah ini, saya : Nama : Jenis Kelamin : Umur : Setelah mendapat keterangan yang