• Tidak ada hasil yang ditemukan

hubungan usia, pendidikan dan sumber informasi dengan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "hubungan usia, pendidikan dan sumber informasi dengan"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Manfaat Penelitian

Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara sumber informasi dengan pengetahuan remaja putri tentang aborsi (Rejeki dan Tinah, 2010). 3 Terdapat hubungan yang signifikan antara usia (P=0.021), pendidikan (P=0.023) dan sumber informasi (P=0.001) dengan pengetahuan remaja putri tentang aborsi.

TINJAUAN PUSTAKA

Defenisi Pengetahuan

Tentu saja waktu kesadaran yang menghasilkan pengetahuan sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.

Tingkat Pengetahuan

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk mendeskripsikan atau memisahkan kemudian menemukan hubungan antar komponen-komponen yang terkandung dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam membenarkan atau menilai suatu objek tertentu.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

  • Umur
  • Pendidikan
  • Sumber Informasi

Sumber informasi dokumen pada dasarnya mengacu pada segala bentuk sumber informasi yang berkaitan dengan dokumen resmi dan tidak resmi. Selain sumber informasi tertulis dari pustaka dokumen lain, penelitian pendahuluan ini juga dapat menggunakan sumber informasi dari lapangan.

Cara Memperoleh Pengetahuan

Biasanya sumber informasi lapangan adalah individu-individu yang terlibat dalam bidang yang diteliti dan oleh karena itu disebut sumber informasi pribadi. Induksi dan deduksi pada dasarnya adalah cara membangkitkan pemikiran secara tidak langsung dengan cara menyajikan pernyataan-pernyataan kemudian mencari hubungannya sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan.

Remaja

  • Pengertian Remaja
  • Klasifikasi Remaja
  • Kesehatan Remaja dan Kesehatan Reproduksinya
  • Kesehatan Remaja dan Kesehatan Reproduksi Berkaitan Dengan
  • Remaja dan Hubungan Seks Pranikah
  • Kehamilan Remaja

Kekurangan zat gizi lain, seperti kekurangan vitamin, mineral atau protein, dll, mengakibatkan berbagai jenis penyakit dan gangguan kesehatan reproduksi. Karena penularannya berkaitan dengan faktor keturunan, maka besar kemungkinannya akan berdampak pada kesehatan remaja dan pada akhirnya berdampak pada kesehatan reproduksi. Akibatnya, dalam kaitannya dengan masalah kesehatan reproduksi, banyak terjadi perilaku seksual menyimpang pada masyarakat yang berpendidikan sangat rendah, apalagi jika dikaitkan dengan kemiskinan.

Lingkungan dan suasana kerja yang tidak mempedulikan kesehatan remaja bekerja akan merusak kesehatan remaja. Pengetahuan yang tidak lengkap dan tidak akurat tentang masalah seksualitas, misalnya mitos yang tidak benar. Seks pranikah di kalangan remaja didasari oleh mitos-mitos yang berkaitan dengan masalah seksualitas, misalnya mitos bahwa berhubungan seks dengan pacar adalah bukti cinta atau mitos bahwa berhubungan seks sekali saja tidak akan menyebabkan kehamilan.

Remaja yang tidak bisa mengendalikan diri cenderung melanggar hal-hal tersebut. d) Kecenderungan pelanggaran semakin meningkat akibat tersebarnya informasi dan rangsangan mengenai pornografi melalui media massa, yang dengan canggihnya teknologi (misalnya: VCD, buku stensilan, foto, majalah, internet, dan lain-lain) menjadi tidak dapat dihentikan. Arus informasi menuju globalisasi mengakibatkan perubahan perilaku remaja yang semakin menerima hubungan seksual sebagai cerminan fungsi rekreasionalnya.

Aborsi

  • Pengertian Aborsi
  • Faktor-faktor Yang Menyebabkan aborsi
  • Dampak Yang Terjadi Akibat Melakukan Aborsi
  • Aspek Hukum
  • Langkah Pemerintah dalam Menghadapi Persoalan Aborsi
  • Pendidikan Seks Terhadap Remaja Untuk Menjauhi Aborsi

Alasan profesional atau masih bersekolah (karena hamil dan akibat lain yang dianggap menghambat karir atau kegiatan belajar). Incest adalah hubungan seksual antara seorang perempuan dan laki-laki yang tidak menikah secara sah). Inisiasi melakukan hubungan seks pranikah atau seks bebas merupakan terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan (CTD). Pro-choice (legal), dimana ibu diberi kebebasan mengambil keputusan sendiri, dilegalkan, sedangkan pro-life (ilegal) dianggap tidak diperbolehkan dengan alasan apapun, sehingga aborsi legal.

Aturan hukum di Indonesia adalah Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang menyatakan bahwa tindakan aborsi tidak dibenarkan atau dilarang dengan alasan apapun, baik karena alasan medis. Pemerintah berkewajiban melindungi dan mencegah perempuan dari aborsi yang tidak aman, tidak bertanggung jawab, berkualitas rendah, melanggar norma agama dan ketentuan hukum (Pasal 77). Memberikan pemahaman tentang perlunya nilai-nilai moral yang esensial untuk memberikan landasan rasional dalam mengambil keputusan terkait perilaku seksual.

Memberikan pemahaman mengenai pelanggaran dan penyimpangan seksual sehingga individu dapat melindungi dirinya dan memerangi eksploitasi yang dapat merusak kesehatan fisik dan mentalnya. Memberikan pemahaman dan kondisi yang memungkinkan individu melakukan aktivitas seksual secara efektif dan kreatif dalam berbagai peran, misalnya sebagai pasangan, orang tua, dan anggota masyarakat.

Kerangka Teori

Kerangka Konsep

Hipotesis Penelitian

Ha : Terdapat pengaruh antara umur, pendidikan dan sumber informasi terhadap pengetahuan remaja putri tentang aborsi di Kelurahan Sitamiang Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Kota Padangsidimpuan. Ho : Tidak terdapat pengaruh antara umur, pendidikan dan sumber informasi terhadap pengetahuan remaja putri tentang aborsi di Kelurahan Sitamiang Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Kota Padangsidimpuan.

METODOLOGI PENELITIAN

  • Tempat dan Waktu Penelitan
    • Tempat Penelitian
    • Waktu Penelitian
  • Populasi dan Sampel Penelitian
    • Populasi Penelitian
    • Sampel Penelitian
  • Alat Pengumpulan Data
    • Data Primer
    • Data Sekunder
  • Definisi Operasional
  • Metode Analisis Data
    • Pengolahan Data
    • Analisa Data

Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri di Desa Sitamiang Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Kota Padangsidimpuan tahun 2018 yang berjumlah 181 orang. Data primer diperoleh dari kuesioner faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan remaja putri tentang aborsi di Desa Sitamiang Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Kota Padangsidimpuan. Berdasarkan Tabel 4.4 Distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan remaja putri tentang aborsi menunjukkan bahwa dari 124 responden di Kelurahan Sitamiang Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Kota Padangsidimpuan sebagian besar responden berpengetahuan cukup yaitu 85 orang.

Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan umur, pendidikan dan sumber informasi serta pengetahuan aborsi pada remaja putri di Kecamatan Sitamiang Kec. Dari hasil analisis uji chi-square diperoleh p value = 0,021 (p<0,05) maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia dengan pengetahuan aborsi pada remaja putri di Kelurahan Sitamiang Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Kota Padangsidimpuan pada tahun 2016. 2018. Dari hasil analisis uji chi-square diperoleh nilai p = 0,023 (p<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan pengetahuan remaja putri tentang aborsi di Desa Sitamiang, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Kota Padangsidimpuan Tahun 2018 .

Dari hasil analisis uji Chi-Square diperoleh p-value = 0,001 (p<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara sumber informasi dengan pengetahuan remaja putri tentang aborsi di Desa Sitamiang Selatan. Kecamatan Padangsidimpuan Kota Padangsidimpuan Tahun 2018. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan beberapa hal mengenai hubungan umur, pendidikan dan sumber informasi dengan pengetahuan remaja putri tentang aborsi di Kelurahan Sitamiang Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Kota Padangsidimpuan Tahun 2018, sebagai berikut.

HASIL PENELITIAN

Geografi

Desa Sitamiang merupakan salah satu kecamatan di Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan, Provinsi Sumatera Utara dengan luas wilayah 22 ha.

Demografi

Analisis Univariat

  • Usia
  • Pendidikan
  • Sumber Informasi
  • Pengetahuan Remaja Putri Tentang Aborsi

Berdasarkan tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sumber Informasi diatas menunjukkan bahwa dari 124 responden di Kelurahan Sitamiang Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Kota Padangsidimpuan mayoritas sebanyak 81 responden yang menerima informasi (65.3%) sedangkan minoritas sebanyak 43 responden mencuci. yang belum pernah menerima informasi.orang (34,7%).

Tabel 4.3   Distribusi  Frekuensi  Responden  Berdasarkan  Sumber  Informasi  Remaja  Putri  Tentang  Aborsi  di  Kelurahan  Sitamiang  Kecamatan  Padangsidimpuan  Selatan  Kota  Padangsidimpuan  Tahun 2018
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sumber Informasi Remaja Putri Tentang Aborsi di Kelurahan Sitamiang Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Kota Padangsidimpuan Tahun 2018

Analisis Bivariat

  • Hubungan Usia dengan Pengetahuan Remaja Putri
  • Hubungan Pendidikan dengan Pengetahuan Remaja
  • Hubungan Sumber Informasi dengan Pengetahuan

Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tri Kurniawati (2015) dengan judul Faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan remaja putri tentang aborsi di MAN 2 Kediri Jawa Timur menunjukkan bahwa variabel pengetahuan remaja tentang aborsi mempunyai nilai p-value sebesar 0,004 yang kurang dari 0,05 sehingga dapat diartikan bahwa tingkat pengetahuan merupakan faktor terjadinya aborsi. Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia dengan pengetahuan remaja putri tentang aborsi dengan nilai P = 0,021 (P<0,05). Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wawan dan Dewi (2015) yang berjudul Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Aborsi Di Desa Kwangsan Karangayar yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara usia dengan pengetahuan remaja putri tentang aborsi.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Ida Rosidah (2010) mengenai pengaruh pendidikan, informasi, usia dan lingkungan terhadap tingkat pengetahuan remaja putri tentang dampak aborsi. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara pendidikan dan pengetahuan remaja putri tentang dampak aborsi dan nilai-nilainya sebesar 0,002. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fera Yulistina pada tahun 2014 tentang pengaruh pendidikan kesehatan tentang aborsi terhadap pengetahuan dan sikap remaja putri terhadap aborsi di SMK Widya Praja Ungaran yang menemukan bahwa banyaknya kasus aborsi khususnya di kalangan remaja, , muncul karena kesenjangan informasi mengenai kesehatan reproduksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan remaja putri sebagian besar tergolong tinggi dan dari relatif tingginya pendidikan remaja putri dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan atau pengaruh pendidikan terhadap pengetahuan remaja putri tentang aborsi.

Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara sumber informasi dengan pengetahuan remaja putri tentang aborsi dengan nilai P = 0,001 (P<0,05). Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa tingginya pengetahuan remaja putri tentang aborsi biasanya diperoleh dari keluarga, M.Mass/M.Elektronik dan tenaga kesehatan.

PEMBAHASAN

Usia

Untuk itu, remaja seharusnya mendapat didikan dan bimbingan agar mereka menjadi insan yang berguna kepada bangsa, bangsa, masyarakat dan agama.

Pendidikan

Dalam keadaan seperti ini mereka sangat rentan terhadap segala hal, mereka selalu ingin mencoba segala sesuatu yang ada di dunia ini tanpa memikirkan akibatnya di kemudian hari. Penelitian ini sejalan dengan pendapat Notoatmodjo (2010) bahwa tingkat pendidikan seseorang akan mempengaruhi responnya terhadap sesuatu yang datang dari luar. Masyarakat yang berpendidikan tinggi akan bereaksi lebih rasional terhadap informasi yang masuk dan akan memikirkan kemungkinan manfaat yang dapat diperoleh dari gagasan tersebut.

Pada penelitian ini terlihat bahwa remaja putri yang berperilaku baik mayoritas adalah mereka yang berpendidikan tamat SMA yaitu sebanyak 74 orang (59,6%).

Sumber Informasi

Pengetahuan

Pengetahuan merupakan faktor penting dalam menentukan perilaku seseorang karena pengetahuan dapat menyebabkan perubahan persepsi dan kebiasaan seseorang. Menurut Notoatmodjo (2010), peningkatan pengetahuan juga dapat mengubah kebiasaan seseorang dari positif menjadi lebih positif, selain itu pengetahuan juga akan membentuk kepercayaan.

Analisis Bivariat

  • Hubungan Usia dengan Pengetahuan Remaja

Berdasarkan survei terhadap 124 responden ditemukan 17 responden (13,7%) kurang mendapat informasi tentang aborsi dan 22 responden (17,7%) kurang mendapat informasi dan belum pernah menerima informasi tentang aborsi. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ema Wahyu Ningrum (2011) yang berjudul Hubungan Pengetahuan Dengan Kejadian Aborsi Di Desa Ngenep Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang Tahun 2011 dan menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara sumber informasi dengan kejadian aborsi dengan p < . 1 Dari 124 responden, sebagian besar berusia 14 hingga 16 tahun (pertengahan remaja), sebagian besar berpendidikan tinggi, dan sebagian besar pernah menerima informasi aborsi.

Responden berharap remaja putri harus lebih proaktif dalam mencari berbagai informasi pengetahuan dari berbagai sumber lain yang dapat menambah wawasannya, seperti majalah, surat kabar, internet, televisi, radio dan lain-lain. Diharapkan kepada tenaga kesehatan atau lembaga kesehatan untuk memberikan pendidikan mengenai bahaya aborsi dan seksualitas atau memberikan pelajaran kesehatan reproduksi tambahan dengan tujuan memberikan informasi dan pengetahuan kepada remaja putri. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan menambah sumber informasi untuk penelitian selanjutnya terkait pengetahuan aborsi.

Gambar

Tabel 4.4   Distribusi  Frekuensi  Responden  Berdasarkan  Pengetahuan    Remaja  Putri  Tentang  Aborsi  di  Kelurahan  Sitamiang  Kecamatan  Padangsidimpuan  Selatan  Kota  Padangsidimpuan  Tahun 2018
Tabel 4.3   Distribusi  Frekuensi  Responden  Berdasarkan  Sumber  Informasi  Remaja  Putri  Tentang  Aborsi  di  Kelurahan  Sitamiang  Kecamatan  Padangsidimpuan  Selatan  Kota  Padangsidimpuan  Tahun 2018

Referensi

Dokumen terkait

53 PENUTUP 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, sesuai dengan tujuan umum yaitu untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap remaja putri