• Tidak ada hasil yang ditemukan

hubungan variasi gaya mengajar dengan prestasi

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "hubungan variasi gaya mengajar dengan prestasi"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN VARIASI GAYA MENGAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI BAGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1

LUBUK BASUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

ARTIKEL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1)

SANTUN YULINAR NPM. 11070192

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2015

(2)
(3)

HUBUNGAN VARIASI GAYA MENGAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI BAGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1

LUBUK BASUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Santun Yulinar

1

Drs. Zafri, M.Pd

2

Darmairal Rahmad, S.P.M.Pd

Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

This research of backround by student SMA Negeri 1Lubuk Basung which still owning many complete value below the mark. This matter can be see by still many natural student of remedial at student. Planning of this research to see do there are Style Variantion Of Relation Teach With Achievement Lear Sociology To Class Student Of XI IPS SMA Negeri 1 Lubuk Basung.This research use quantitative approach. Type of facto post ex. Population is all class student of XI IPS SMA Negeri 1 Lubuk Basung. Sampel which is taken in this research pursuant to formula of slovin, so that got by sampel counted 65 student. Result of this research find: 1) There are relation which is signifikan and positive between style teach usage of variation of voice with achievement learn class student of XI IPS SMA Negeri 1 Lubuk Basung. 2) There are relation which is signifikan and positive between style teach concentration of attention with achievement learn class student of XI IPS SMA Negeri 1 Lubuk Basung. 3) there are relation which is signifikan and positive between style teach silence with achievement learn class student of XI IPS SMA Negeri 1 Lubuk Basung. 4) there are relation which is signifikan and positive between style teach contact look into with achievement learn class student of XI IPS SMA Negeri 1 Lubuk Basung. 5) there are relation which is signifikan and positive between style teach replacement of position with achievement learn class student of XI IPS SMA Negeri 1 Lubuk Basung. 6) Do not there are relation which is signifikan and positive between style teach sport and mimick with achievement learn class student of XI IPS SMA Negeri 1 Lubuk Basung. meaning can be concluded that style variation of teach teacher relate to student achievement in learning.

Key Words: style teach with achievement learn

(4)

PENDAHULUAN

Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan memiliki peranan yang sangat strategis dan utama demi terjaminnya perkembangan dan keberlangsungan kehidupan bangsa. Oleh sebab itu dibutuhkan peningkatan pendidikan nasional sebagai upaya peningkatan kualitas manusia dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur. Menurut Undang-Undang RI nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 2 tentang system pendidikan Nasional menjelaskan bahwa pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan undang-undang dasar 45 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia, dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.

Sekolah dipahami sebagai lembaga pendidikan formal. Di tempat inilah kegiatan belajar mengajar berlangsung dimana ilmu pengetahuan diajarkan dan dikembangkan kepada anak didik. Proses pendidikan pada umumnya dilangsungkan disekolah melalui kegiatan pembelajaran yang merupakan sebuah proses perubahan tingkah laku.

Perubahan itu meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Seharusnya, hasil pembelajaran tersebut berdampak baik bagi mutu pendidikan dan kehidupan bangsa Indonesia.

Pengajaran sosiologi mempunyai peranan yang sangat besar dalam pendidikan nasional, juga pengembangan identitas diri atau karakter bangsa. Karena dengan belajar sosiologi manusia akan menemukan kesadaran identitas dirinya, terutama dalam kehidupan berkelompok sebagai suatu wadah yang disebut masyarakat, karena sebagai mahluk sosial, seseorang dituntut untuk belajar mengikuti aturan yang berlaku dalam lingkungan, pranata sosial, norma masyarakat, aturan dan hukum yang berlaku dalam masyarakat, salah satu tujuan dan fungsinya untuk mengatur dan menata kehidupan bermasyarakat. Ketika orang berbuat sesuatu, dibatasi oleh aturan yang ada sehingga perbuatan itu tidak merugikan orang lain dan dirinya. Demikian juga dengan peraturan sekolah, membatasi siswa berbuat sesuatu yang dapat merugikan pihak orang lain.

Pada pencapaian proses pembelajaran yang merupakan perubahan tingkah laku dipengaruhi oleh tiga faktor yang saling terkait dalam proses

pembelajaran. Faktor-faktor tersebut dikemukakan oleh Muhibbin Syah (2004:144) sebagai berikut:

1. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa) yakni keadaan dan kondisi jasmani dan rohani siswa.

2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa) yakni kondisi di sekitar lingkungan siswa.

3. Faktor pendekatan belajar (approach to learning) yakni upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.

Berdasarkan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi di atas, faktor strategi dan variasi gaya mengajar yang diterapkan guru merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.

Kecendrungan guru untuk mengejar pencapaian materi pelajaran membuat siswa kesulitan untuk memahami materi tersebut, sebagian siswa hanya mengikuti pelajaran yang diberikan gurunya dan takut untuk bertanya karena siswa beranggapan jika bertanya guru tersebut akan jadi marah.

(5)

Tabel 1. Daftar Jumlah Siswa Kelas X Yang Tuntas Dan Tidak Tuntas MID Semester 2 Pada Mata Pelajaran

Sosiologi SMA N 1 Lubuk Basung Kel

as KK M

Juml ah sisw a Yan g tunta s

Juml ah sisw a Yan g tidak tunta s

Jumlah siswa keseluru han

X IIS 1

78 22 18 40

X IIS 2

78 25 15 40

X IIS 3

78 20 21 41

X IIS 4

78 22 19 41

X IIS 5

78 22 18 40

Sumber : Guru mata pelajaran sosiologi kelas X IPS SMA N I Lubuk Basung pada tanggal 25 januari tahun 2011.

Dari data observasi awal yang dilakukan peneliti pada 25 januari 2015, peneliti melihat dalam proses pembelajaran sosiologi dikelas X SMA Negeri 1 Lubuk Basung, peneliti mendapatkan gambaran bahwa siswa-siswa SMA Negeri 1 Lubuk Basung masih banyak yang memiliki nilai di bawah standar ketuntasan, hal ini dapat dilihat masih banyak siswa yang mengalami remedi pada berbagai mata pelajaran.

Dengan dilakukan observasi awal pada tanggal 25 januari tahun 2015 peneliti mengamati guru mata pelajaran sosiologi yang sedang memberikan pelajaran selama 3 jam, tapi disini peneliti menemukan pada 1 jam pertama pada jam pelajaran berlangsung guru selalu mengajar dengan terlebih dahulu

berceramah. Sehingga membuat siswa tidak nyaman dan tidak betah didalam kelas karena selalu berceramah diawal jam pembelajaran.

Sedangkan pada jam berikutnya guru mulai menjelaskan materi pembelajaran yang akan diajarkan, tetapi disini peneliti menemukan lagi gaya guru ketika menyampaikan materi ajarnya, selama guru menerangkan pelajaran pada jam ke 2 guru jarang sekali berjalan ataupun berdiri didepan siswa untuk menyampaikan materi.

Biasanya seorang guru ketika dalam menjelaskan materi pembelajaran terlalu cepat pada saat menjelaskan materi pembelajaran hendaknya menggunakan suara yang jelas dan mudah dipahami siswanya, sehingga tidak bersifat monoton.

Bervariasi baik dalam intonasi, volume, nada dan kecepatan. Jika suara guru senantiasa keras atau terlalu keras, justru akan sulit diterima, karena siswa menganggap gurunya seorang yang kejam, bila sudah begitu siswa diliputi oleh rasa cemas, ketakutan selama belajar. Tapi kalau suara guru terlalu lemah (biasanya guru wanita ) akan terdengar tidak jelas oleh siswa dan tidak bisa menjangkau seluruh siswa di kelas, apalagi yang duduk di deretan belakang. Bila sudah begitu siswa akan meremehkan gurunya, perhatian siswa terhadap materi yang diberikan itupun kurang, oleh karena itu guru harus menggunakan variasi suara yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi.

Jadi apabila guru tidak menggunakan suara yang bervariasi, Sehingga siswa sulit memahami dan mengerti apa yang telah disampaikan. Salah satu faktor yang mempengaruhi nilai siswa tersebut merupakan gaya mengajar yang diterapkan oleh gurunya, gaya mengajar guru masih mendominasi proses pembelajaran, sehingga siswa hanya mendengarkan apa yang diterangkan oleh gurunya. Hal ini membuat siswa tidak fokus dalam belajar, sebagian siswa ada yang mengantuk mendengar gurunya bicara di depan kelas.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Variasi Gaya Mengajar Dengan Prestasi Belajar Sosiologi Bagi Siswa Kelas XI IPS SMA

(6)

Negeri 1 Lubuk Basung Tahun Pelajaran 2015/2016”.

METODE PENELITIAN

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, pendekatan kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang secara primer menggunakan paradigma post positivist dalam mengembangkan ilmu pengetahuan (seperti pemikiran sebab akibat, reduksi pada variabel, hipotesis dan pertanyaan spesifik, menggunakan pengukuran dan observasi serta pengujian teori), menggunakan strategi penelitian seperti eksperimen dan survei yang memerlukan data statistik (Emzir 2011:28). Pendekatan ini digunakan karena berdasarkan dari judul penelitian yang terdiri dari dua variabel yaitu hubungan gaya mengajar guru dengan prestasi belajar, maka kedua variabel ini akan diuji melalui pendekatan kuantitatif.

Jenis penelitian ini adalah ex-post fakto yaitu penelitian yang memerlukan penyelidikan secara empiris yang sistematik dimana peneliti tidak mempunyai kontrol langsung terhadap variabel-variabel bebas (independent variables) karena fonmena sukar untuk dimanipulasi (Nazir 2009).

Penelitian ini bertipekan korelasi yaitu bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara variable bebas dengan variable terikat (Iskandar 2009:63).

Penelitian ini menggunakan pola survey ,yaitu penelitian yang menggambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuensioner sebagai alat pengumpul data (Singarimbun 1989:59).

JENIS DATA DAN METODE

Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kuantitatif dan tipe penelitian ini adalah bertipe komperatif (ex post fakto).

Metode pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah dengan cara simple random sampling atau sampel acak (Arikunto,2006:131). Dalam penelitian ini, penelitian menggunakan data primer dan data skunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah angket. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan

formula persentase : P= 100 (Arikunto 2002: 65) dan untuk deskripsi data dilakukan dengan rumus TCR=

100% (Sudjana 2001:53).

HASIL PENELITIAN

Pada indiator gaya Mengajar Penggunaan Variasi Suara Dengan Prestasi Belajar (rx1y) sebesar 0,268 dengan signifikansi (p) sebesar 0,031 dimana lebih kecil dari sig. α (0,031 < 0,05) maka Ho

ditolak dan H1 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa "Terdapat hubungan yang signifikan antara gaya mengajar penggunaan variasi suara dengan prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lubuk Basung”.

Koefisien korelasi antara Gaya Mengajar Pemusatan Perhatian Dengan Prestasi Belajar (rx2y) sebesar 0,400 dengan signifikansi (p) sebesar 0,001 dimana lebih kecil dari sig. α (0,001 < 0,05) maka Ho

ditolak dan H1 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa "Terdapat hubungan yang signifikan antara gaya mengajar pemusatan perhatian dengan prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lubuk Basung”

Koefisien korelasi antara Gaya Mengajar Kesenyapan Dengan Prestasi Belajar (rx3y) sebesar 0,248 dengan signifikansi (p) sebesar 0,047 dimana lebih kecil dari sig. α (0,047 < 0,05) maka Ho

ditolak dan H1 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa "Terdapat hubungan yang signifikan antara gaya mengajar kesenyapan dengan prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lubuk Basung”

Koefisien korelasi antara Gaya Mengajar Kontak Pandang Dengan Prestasi Belajar (rx4y) sebesar 0,276 dengan signifikansi (p) sebesar 0,026 dimana lebih kecil dari sig. α (0,026 < 0,05) maka Ho

ditolak dan H1 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa "Terdapat hubungan yang signifikan antara gaya mengajar kontak pandang dengan prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lubuk Basung”

Koefisien korelasi antara Gaya Mengajar Mimik dan Gerak Badan Dengan Prestasi Belajar (rx5y) sebesar 0,237 dengan signifikansi (p) sebesar 0,057 dimana lebih besar dari sig. α (0,057 < 0,05) maka Ho

diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa

(7)

"Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara gaya mengajar mimik dan gerak badan dengan prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lubuk Basung”

Koefisien korelasi antara Gaya Mengajar Penggantian Posisi Dengan Prestasi Belajar (rx6y) sebesar 0,480 dengan signifikansi (p) sebesar 0,000 dimana lebih kecil dari sig. α (0,000 < 0,05) maka Ho

ditolak dan H1 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa "Terdapat hubungan yang signifikan antara gaya mengajar penggantian posisi dengan prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lubuk Basung”.

Hasil penelitian telah dibuktikan melalui deskripsi data dan pengujian hipotesis. Berdasarkan temuan dan deskripsi data tersebut, selanjutnya dapat diinterpretasikan bahwa:

Hasil analisis korelasi antara 6 (enam) indikator variasi mengajar guru dengan prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lubuk Basung, 83% dari variasi mengajar guru berkorelasi terhadap prestasi belajar, yaitu penggunaan variasi suara, pemusatan perhatian, kesenyapan, kontak pandang dan penggantian posisi.

Sedangkan variasi mengajar mimik dan gerak badan tidak berkorelasi atau berhubungan terhadap prestasi belajar.

Teori belajar behavioristik menurut Edward Thorndike, belajar proses interaksi antara stimulus dan respon.

Stimulus adalah apa yang merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan atau hal-hal lain yang dapat ditangkap melalui alat indera. Sedangkan respon adalah reaksi yang dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang dapat pula berupa pikiran, perasaan atau gerakan serta tindakan. Jadi perubahan tingkah laku akibat belajar dapat berwujud konkrit, yaitu yang dapat diamati atau tidak konkrit yaitu tidak dapat diamati.

jadi dari teori tersebut dapat di simpulkan bahwa hubungan variasi gaya mengajar dengan prestasi siswa dimana Law Of Effect (Hukum Sebab Akibat). Hukum ini menunjukkan kuat lemahnya hubungan stimulus dan respon tergantung kepada

akibat yang ditimbulkan. Apabila respon yang di timbulkan mendatangkan kesenangan, maka respon tersebut akan di pertahankan atau di ulang, sebaliknya jika respon yang di timbulkan adalah hal yang tidak menyenangkan, maka respon tersebut di hentikan atau tidak di ulang lagi.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :1) Terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara gaya mengajar penggunaan variasi suara dengan prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lubuk Basung.

2) Terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara gaya mengajar pemusatan perhatian dengan prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lubuk Basung. 3) Terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara gaya mengajar kesenyapan dengan prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lubuk Basung. 4) Terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara gaya mengajar kontak pandang dengan prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lubuk Basung. 5) Terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara gaya mengajar penggantian posisi dengan prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lubuk Basung. 6) Tidak terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara gaya mengajar mimik dan gerak badan dengan prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lubuk Basung.

DAFTAR PUSTAKA

Muhibbin Syah. (2004). Psikologi

Belajar.Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Undang-Undang No 2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia.

Emzir. 2011.Metode Penelitian Kuanlitatif Analisis Data. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Iskandar.(2009). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial.Jakarta:Gaung Persada Press.

Nazir, Moh. (2009). Metode Penelitian.

Jakarta: Ghalia Indonesia.

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Narcotics Law and Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 4 of 2021 concerning changes to the classification of narcotics which is