• Tidak ada hasil yang ditemukan

hukum administrasi negara - Repository Unpak

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "hukum administrasi negara - Repository Unpak"

Copied!
148
0
0

Teks penuh

Sir W. Ivor Jenning berpendapat bahwa hukum administrasi negara adalah hukum yang berkaitan dengan administrasi negara. Sumber hukum materiil dalam hukum tata negara meliputi faktor-faktor yang mempengaruhi isi/materi aturan hukum.

Pengantar

Dalam hukum tidak tertulis, asas-asas umum yang baik memegang peranan yang sangat penting. Oleh karena itu, asas-asas umum pemerintahan yang baik dapat dijadikan sebagai dasar banding dan atau dasar pemeriksaan suatu keputusan/keputusan tentang penyelenggaraan negara.

Jenis Asas Umum Pemerintahan Yang Baik

Delegasi, yaitu penyerahan wewenang dari instansi dan/atau pejabat pemerintah yang lebih tinggi kepada instansi dan/atau pejabat pemerintah yang lebih rendah, dengan tanggung jawab dan tanggung jawab penuh dialihkan kepada yang dilimpahkan. Delegasi, yaitu penyerahan wewenang dari instansi dan/atau pejabat pemerintah yang lebih tinggi kepada instansi dan/atau pejabat pemerintah yang lebih rendah, dengan tanggung jawab dan tanggung jawab tetap pada pelimpahan. Peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar pengambilan dan/atau pelaksanaan keputusan dan/atau tindakan.

Pasal tersebut di atas memberikan petunjuk kepada pemerintah bahwa pemerintah wajib mendasarkan keputusan dan/atau tindakannya pada peraturan perundang-undangan. Diskresi adalah keputusan dan/atau tindakan yang ditentukan dan/atau dilakukan oleh pejabat pemerintah untuk mengatasi masalah konkrit yang dihadapi pemerintah dalam hal peraturan perundang-undangan yang memberikan pilihan, tidak mengatur, tidak lengkap atau tidak jelas, dan/atau terjadi stagnasi pemerintahan. Pasal 8 ayat (2) UU RI No. 30 Tahun 2014 menyebutkan “Asas umum penyelenggaraan pemerintahan yang baik, yang selanjutnya disingkat AUPB, adalah asas yang dijadikan acuan dalam penggunaan kewenangan bagi pegawai negeri sipil dalam mengeluarkan keputusan dan/atau tindakan dalam penyelenggaraan pemerintahan”.

Yang dimaksud dengan “asas untuk tidak menyalahgunakan wewenang” adalah asas yang mengikat setiap Badan dan/atau Pejabat.

KONSEP KEWENANGAN DALAM ADMINISTRASI

Jenis-Jenis Kewenangan

Undang-undang nomor 9 tahun 2015 tentang perubahan kedua atas undang-undang no. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; Dengan keluarnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, maka Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 harus segera ditinjau kembali. Berdasarkan Pasal 5 UU No. 5 Tahun 1962, sifat perusahaan daerah adalah unit produksi yang (a) menyediakan jasa; (b) administrasi manfaat publik; dan (c) menghasilkan pendapatan.

Pasca pemberlakuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, nomenklatur BUMD mendapatkan susunan kata dan pengaturan dalam pasal-pasalnya. Menilik Pasal 331(1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, standar yang digunakan adalah “dapat”. Karena setelah diundangkannya undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah, nomenklatur BUMD mendapat susunan kata dan pengaturan dalam pasal-pasalnya.

Karena setelah terbitnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (UU Pemda), nomenklatur BUMD mendapatkan rumusan dan pengaturan dalam pasal-pasalnya.

KONSEPTUAL KEBIJAKAN PUBLIK

Ruang Lingkup Kebijakan Publik

Cakupan kebijakan publik sangat luas karena mencakup berbagai sektor atau bidang pembangunan seperti kebijakan publik di bidang pendidikan, pertanian, kesehatan, perhubungan, pertahanan dan sebagainya. Dilihat dari hirarkinya, kebijakan publik juga dapat misalnya menjadi nasional, regional atau lokal. Undang-Undang, Keputusan Presiden, Peraturan Pemerintah, Peraturan Pemerintah Provinsi, Peraturan Bupati/Pemkot dan Keputusan Bupati/Walikota.

Kekhawatiran umum dan masalah umum antara aktor politik yang terlibat dalam proses pembuatan, implementasi dan evaluasi kebijakan.

Arti Pentingnya Kebijakan Publik

Sebuah kebijakan publik yang dibuat melalui proses yang tepat dengan dukungan teoretis yang kuat berdiri kokoh melawan kritik dari lawan politik. Kebijakan publik seperti itu tidak akan mudah ditarik kembali hanya karena kepentingan sementara lawan politik. Pertama, kenyataan bahwa tuntutan masyarakat yang semakin banyak dan beragam memerlukan kajian dalam bentuk penelitian dan pengembangan sebelum kebijakan publik diundangkan.

Kedua, kebutuhan akan kapabilitas yang mendalam dari pembuat kebijakan publik (policy makers), analis kebijakan publik (policy analyst) serta penasehat kebijakan publik (policy consultants) mendorong pentingnya mempelajari dan memahami kebijakan publik terkini. Terakhir, perkembangan global yang mengarah pada persaingan dan implementasi model pasar yang berkembang pesat menuntut kebijakan publik yang siap secara strategis untuk menghadapi berbagai isu yang menyeluruh, baik internal maupun eksternal. Tangkilisan, 2003, Teori dan Konsep Kebijakan Publik' dalam Grounded Public Policy, Konsep, Strategi dan Kasus, Yogyakarta: Lukman Offset dan YPAPI, 2003.

UPAYA PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP

Sanksi-sanksi dalam Hukum Administrasi Negara

Secara umum, tidak masuk akal untuk memasukkan kewajiban atau larangan bagi warga negara dalam peraturan perundang-undangan administrasi negara, ketika aturan perilaku tidak dapat ditegakkan oleh administrasi negara. Bagi regulator, penting tidak hanya untuk menghentikan tindakan yang tidak sah, tetapi juga menghentikan Pembebanan uang paksa dari pemerintah (dwangsom) Bestuursdwang dapat digambarkan sebagai tindakan nyata oleh penguasa untuk mengakhiri situasi yang dilarang oleh aturan hukum administrasi atau melakukan apa yang harus dilakukan warga negara karena bertentangan dengan hukum.

Untuk pengenaan denda administrasi dan uang paksa, mutlak harus berdasarkan peraturan perundang-undangan yang tegas. Perbedaan sanksi administratif dan sanksi pidana dapat dilihat dari tujuan pengenaan sanksi itu sendiri. Sanksi administratif ditujukan pada perbuatan pelanggaran, sedangkan sanksi pidana ditujukan kepada pelanggar dengan memberikan hukuman berupa kesengsaraan.

Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN)

Tergugat adalah pejabat atau pejabat administrasi pemerintahan yang mengambil keputusan berdasarkan kewenangan yang diberikan kepadanya atau dialihkan kepadanya dan yang digugat oleh orang atau badan hukum perdata. Instansi atau pejabat tata usaha negara adalah badan atau pejabat yang menyelenggarakan urusan pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Apabila badan atau pejabat TUN yang telah memperoleh kewenangan pemerintahan secara atributif mengeluarkan keputusan TUN yang kemudian digugat, maka yang harus digugat adalah instansi atau pejabat TUN yang disebut dalam Peraturan Pokok yang telah memperoleh kewenangan pemerintahan atributif tersebut.

Sedangkan badan hukum perdata dianggap sebagai badan atau perkumpulan atau organisasi atau korporasi dan sebagainya yang didirikan menurut ketentuan hukum perdata dan merupakan badan hukum (rechtspersoon), misalnya perserikatan, persekutuan hukum, yayasan atau lainnya. perkumpulan hukum seperti perusahaan dan sebagainya. Keputusan tata usaha negara adalah keputusan tertulis yang dikeluarkan oleh suatu penguasa atau pejabat TUN, yang memuat perbuatan hukum TUN berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat konkrit, individual dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau suatu badan hukum perdata. . Otoritas atau pejabat TUN tidak mengeluarkan keputusan, padahal ini kewajiban mereka, maka ini sama saja dengan keputusan TUN.

Apabila Badan atau Pejabat TUN tidak mengeluarkan keputusan yang disyaratkan, sedangkan jangka waktu yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan tersebut telah lewat, maka Badan atau Pejabat TUN tersebut dianggap menolak mengeluarkan keputusan dimaksud.

Kewenangan PTUN

Pengadilan tata usaha negara adalah pengadilan yang berwenang menyelesaikan sengketa yang terjadi antara pemerintah dengan warga negara sebagai akibat perbuatan hukum pemerintah. Kompetensi dalam Black Law Dictionary disebut sebagai kompetensi, yang diartikan sebagai “kedudukan atau kapasitas suatu badan atau pejabat untuk melakukan sesuatu (The capacity of a official body to do something)”.

HUKUM PERIZINAN

Pengertian Perizinan

IZIN adalah persetujuan pemerintah berdasarkan undang-undang atau peraturan pemerintah untuk menyimpang dari ketentuan larangan dalam keadaan tertentu. Dengan demikian, perizinan merupakan bentuk pelaksanaan fungsi pengaturan dan berkaitan dengan fungsi pengaturan serta bersifat kontrol yang dimiliki oleh pemerintah atas kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat. Shachran Basah: Perizinan adalah perbuatan hukum administrasi negara sepihak yang menerapkan aturan secara konkrit berdasarkan persyaratan dan tata cara yang ditentukan oleh ketentuan hukum.

Ayat (8) Perizinan adalah dokumen yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah berdasarkan peraturan daerah atau peraturan lain yang memberikan bukti sahnya dan menyatakan sah atau tidaknya seseorang atau badan untuk melakukan usaha atau kegiatan tertentu. Perangkat Hukum: Perizinan adalah perangkat hukum yang berbentuk ketetapan yang bersifat konstitutif dan digunakan oleh pemerintah untuk menghadapi atau menentukan peristiwa-peristiwa konkrit sebagai ketentuan tentang izin yang dibuat dengan syarat dan ketentuan yang berlaku untuk ketentuan pada umumnya. Peristiwa Konkrit: Perizinan adalah instrumen hukum berupa ketetapan yang digunakan oleh pemerintah dalam menghadapi peristiwa konkrit dan individual, peristiwa konkrit berarti peristiwa yang terjadi pada waktu tertentu, orang tertentu, tempat tertentu dan fakta hukum tertentu.

Selain itu, pemohon juga harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan secara sepihak oleh pemerintah atau otoritas perizinan.Prosedur dan persyaratan perizinan berbeda untuk setiap jenis izin, tujuan izin dan otoritas perizinan.

Penegakan Hukum Perizinan

Berdasarkan amanat Pasal 23C UUD 1945, maka dibentuklah Undang-Undang Keuangan Negara No. 17 Tahun 2003 (UU Keuangan Negara). Selain itu juga tampak dari Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang diganti dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, termasuk final Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Masalahnya, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 belum menerbitkan peraturan teknis tentang perusahaan daerah di tingkat peraturan pemerintah, sehingga kurang jelas pelaksanaannya di daerah.

Jika dalam bentuk saham terbagi atas saham prioritas dan saham biasa, dengan pemerintah daerah memegang saham prioritas sebagaimana diatur dalam Pasal 8 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah. Dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, skema BUMD tunduk pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 sesuai dengan asas preferensi hukum dimana peraturan hukum yang baru menggantikan peraturan hukum yang lama, dalam hal ini Undang-Undang No. 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah (selain pasal 409 huruf a Undang-Undang Pemerintahan Daerah ditegaskan bahwa Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku). Kedua, dari segi hukum, BUMD tidak seperti BUMN yang diberi payung hukum khusus dalam undang-undang nomor 19 tahun 2003, masih berdasarkan peraturan daerah dan undang-undang nomor 5 tahun 1962 tentang perusahaan daerah.

Perlu dipertimbangkan perubahan status hukum PDAM pada Perumda Air Minum Tirta Pakuan Kota Bogor yang dibentuk dengan Peraturan Daerah (Perda) guna mencegah terjadinya kekosongan hukum (rechtsvac Undangum) pasca pencabutan dan penolakan undang-undang no. 5 Tahun 1962. Sehubungan dengan Perusahaan Daerah yang selama ini menjadi dasar hukum Perusahaan Daerah. Namun apabila di kemudian hari akan diterbitkan Peraturan Pemerintah untuk mengatur lebih lanjut BUMD (termasuk yang terkait dengan teknis operasionalisasi badan hukum, baik Perumda maupun Persero) sebagaimana diamanatkan Pasal 331 ayat (6) UU No. 23 Tahun 2014. Berkaitan dengan Pemerintahan Daerah, maka sebaiknya Peraturan Daerah tentang perubahan status badan hukum PDAM pada Perumda Air Minum Tirta Pakuan Kota Bogor terikat dengan Peraturan Pemerintah dimaksud. Gagasan perubahan status badan hukum perusahaan daerah menjadi perusahaan umum daerah di PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor merupakan pilihan kebijakan hukum yang dapat dilaksanakan untuk mengatasi kekosongan hukum, sepanjang diatur dalam peraturan perundang-undangan. payung hukum. Peraturan Daerah sesuai pasal 331 ayat (1) UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah tentang kapan diterbitkan Peraturan Pemerintah yang mengatur bidang teknis perusahaan umum daerah berdasarkan Pasal 331 ayat (6). ) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, Perda tentang status badan hukum Perusahaan Umum Daerah di atas harus disesuaikan dengan isi Peraturan Pemerintah dimaksud.

Tabel Perbedaan Perumda dan Perseroan Daerah
Tabel Perbedaan Perumda dan Perseroan Daerah

Gambar

Tabel Perbedaan Perumda dan Perseroan Daerah

Referensi

Dokumen terkait

13 Iamoto anNa ma’kada tu Puang Matua lako Nuh kumua: Nalambi’mo tu ma’katampakanna mintu’ tolino situru’ pangra’ta’Ku, belanna ia te lino naponnoimo kamasa’garan..