• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUKUM TATA RUANG DAN PERIZINAN

N/A
N/A
Zanuar Dwi Herawati

Academic year: 2024

Membagikan "HUKUM TATA RUANG DAN PERIZINAN"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

Penataan ruang (PR) dengan demikian juga mencapai ketiga dimensi tersebut secara vertikal dan horizontal dengan berbagai aspek yang terkait dengannya, seperti: ekonomi, ekologi, sosial dan budaya serta berbagai kepentingan di dalamnya. Berdasarkan Pasal 1 angka 2 UUPR ditegaskan bahwa penataan ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang. Penataan Ruang merupakan sistem proses Penataan Ruang, Pemanfaatan Ruang, dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang.

Penataan ruang sebagai suatu sistem berarti perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian pemanfaatan ruang sesuai dengan arahan yang ditetapkan dalam RTRW (Perencanaan Tata Ruang Wilayah) nasional, provinsi, dan kabupaten/kota sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Peraturan Penataan Ruang merupakan upaya untuk menetapkan landasan hukum bagi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Masyarakat dalam Penataan Ruang. Landasan dan sumber hukum penataan ruang nasional dapat dilihat dari Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, peraturan perundang-undangan serta dampaknya dalam berbagai peraturan perundang-undangan.

Undang-Undang Penataan Ruang pada hakikatnya merupakan bagian dari materi hukum lingkungan hidup dalam arti luas. Undang-Undang Penataan Ruang merupakan salah satu bagian dari materi hukum lingkungan hidup dalam arti luas, yaitu undang-undang yang mengatur tata cara, aspek-aspek yang harus diperhatikan, proses penataan ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Aspek dan pendekatan dalam penataan ruang merupakan hal-hal yang mendasari dan bagaimana merumuskan penataan ruang sebagai instrumen hukum pemanfaatan sumber daya alam secara optimal dan terpadu, baik pada tahap perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian pemanfaatan sumber daya alam.

Yunus Wahid menyatakan bahwa “penataan ruang (pola) untuk meningkatkan utilitas lahan dapat.

Aspek dan Pendekatan Penataan Ruang

Kemudian dikemukakannya, menurut Hermanislamet, ada beberapa motivasi yang mendorong masyarakat (dan pemerintah sebagai subjek pengambil kebijakan) untuk mengubah atau mengatur lingkungan hidupnya, yaitu.

Penjelasannya sbb

Untuk itu perencanaan (pengalokasian) dilakukan untuk mengatur berbagai bentuk dan cara pemanfaatan ruang wilayah, agar seluruh ruang wilayah dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Azas Legalitas dan Wewenang Pemerintah

HUKUM PERIZINAN

Konsep kewenangan juga dapat dijawab melalui kajian terhadap sumber-sumber kewenangan dan konsep pembenaran atas tindakan kekuasaan pemerintahan. Kewenangan atribusi, yaitu pemberian kewenangan pemerintahan baru berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Nah disinilah timbul/terjadinya pendelegasian wewenang, yaitu terjadi apabila suatu kewenangan yang ada dilimpahkan oleh suatu Badan atau Jabatan TUN yang telah mendapat kewenangan atribut pemerintah kepada Badan atau Jabatan TUN lain.

Dalam suatu amanah, tidak ada penyerahan wewenang baru atau pelimpahan wewenang dari satu lembaga atau jabatan TUN ke lembaga atau jabatan TUN lainnya. WF.Prins mengatakan, dispensasi adalah tindakan pemerintah yang menyebabkan tidak berlakunya suatu ketentuan undang-undang untuk sesuatu yang istimewa.

Pengertian Izin dan Perizinan

Sebelum disajikan berbagai pengertian izin dari para ahli, terlebih dahulu disampaikan beberapa istilah lain yang kurang lebih memiliki persamaan dengan izin, yaitu dispensasi, konsesi, dan lisensi. Lisensi digunakan untuk menyatakan izin yang memperbolehkan seseorang menjalankan suatu perusahaan dengan izin khusus atau khusus. Konsesi adalah izin yang berkaitan dengan suatu pekerjaan besar yang menyangkut kepentingan umum sehingga pekerjaan itu sebenarnya merupakan tugas pemerintah, namun pemerintah memberikan hak untuk melaksanakannya kepada pemegang konsesi (pemegang izin) yang bukan pegawai negeri sipil. bukan.

Bagir Manan mengartikan izin dalam arti luas, yaitu persetujuan para penguasa berdasarkan peraturan perundang-undangan untuk membolehkan perbuatan tertentu atau perbuatan yang pada umumnya dilarang. Ateng Syarifudin mengatakan izin bertujuan dan berarti menghilangkan halangan, hal yang dilarang menjadi boleh, atau Als opheffing van een algemene verbodsregel in het konkret geval, (seperti penghapusan ketentuan larangan umum dalam peristiwa konkrit).

Izin dan Perizinan

Instrumen yuridis

Unsur-unsur Perizinan

  • Peraturan perundang-undangan
  • Organ Pemerintah
  • Peristiwa Konkret
  • Prosedur dan Persyaratan

Untuk melaksanakan tugasnya, pemerintah diberikan kewenangan dalam bidang pengaturan, dari fungsi pengaturan tersebut timbullah beberapa perangkat hukum untuk menanganinya. peristiwa yang bersifat individual dan konkrit yaitu berupa keputusan. Sesuai sifatnya, individual dan konkrit, keputusan ini merupakan ujung tombak perangkat hukum dalam penyelenggaraan pemerintahan, atau sebagai norma akhir dari serangkaian norma hukum. Salah satu wujud dari keputusan ini adalah izin. Berdasarkan jenis keputusannya, izin termasuk dalam keputusan konstitutif, yaitu keputusan yang menimbulkan hak baru yang sebelumnya tidak dimiliki oleh seseorang yang namanya tercantum dalam keputusan tersebut, atau. dimiliki yang merupakan toestaan​​​​ wat tevoren bukan geoorloofd var”. suatu keputusan yang membolehkan sesuatu yang sebelumnya tidak diperbolehkan). Otorisasi merupakan suatu instrumen hukum berupa keputusan yang bersifat konstitutif dan digunakan oleh pemerintah untuk menyikapi atau menentukan peristiwa tertentu. Salah satu asas negara hukum adalah wetmatigheid van bestuur atau pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Dengan kata lain, setiap tindakan hukum yang dilakukan pemerintah, baik untuk menjalankan fungsi pengaturan maupun fungsi pelayanan, harus didasarkan pada kewenangan yang diberikan oleh peraturan hukum. Dalam pembuatan dan pemberian izin harus tetap memperhatikan kewenangan yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku, karena tanpa adanya dasar kewenangan tersebut maka keputusan izin tidak sah. Badan pemerintahan adalah badan yang menyelenggarakan urusan pemerintahan, baik di pusat maupun daerah.

Menurut Sjachran Basah, mereka bertugas mengeluarkan izin mulai dari penyelenggara negara tertinggi (presiden) hingga penyelenggara negara (lurah) terendah. Artinya, izin dikeluarkan oleh berbagai penyelenggara negara (termasuk lembaga) berdasarkan jabatannya, baik di pusat maupun di daerah. Menurut N. M. Spelled dan J. B. J. M. ten berge, keputusan pemberian izin harus diambil oleh pejabat yang berwenang, dan hampir selalu melibatkan pemerintah atau badan tata usaha negara.

Perizinan mengandung arti deregulasi yang berarti penghapusan berbagai peraturan perundang-undangan yang dianggap berlebihan. Karena regulasi yang berlebihan pada umumnya mengacu pada campur tangan pemerintah atau negara, maka deregulasi pada hakikatnya berarti mengurangi campur tangan pemerintah atau negara dalam kegiatan sosial tertentu, khususnya sektor perekonomian. Secara umum deregulasi dan debirokratisasi merupakan kebijakan yang diambil oleh pemerintah dan pada umumnya dilaksanakan dalam bentuk peraturan kebijakan, sehingga deregulasi dan debirokratisasi harus mempunyai batasan-batasan yang tertuang dalam undang-undang baik tertulis maupun tidak tertulis.

Izin ini merupakan suatu instrumen hukum yang berbentuk keputusan, yang digunakan oleh pemerintah dalam menangani peristiwa-peristiwa yang nyata dan bersifat perseorangan. Peristiwa konkrit adalah peristiwa yang terjadi pada waktu tertentu, orang tertentu, tempat tertentu, dan fakta hukum tertentu. Selain harus melalui prosedur tertentu, pemohon izin juga harus memenuhi persyaratan tertentu yang ditetapkan secara sepihak oleh pemerintah atau pemberi izin.

Bersifat konstitutif karena menentukan perbuatan atau perilaku tertentu yang harus (pertama) dipenuhi, artinya pada saat pemberian izin ditentukan perbuatan tertentu, dan bila tidak dipenuhi dapat dikenakan sanksi. Sebagai fungsi pengaturan maksudnya adalah agar izin-izin yang telah ada dapat dilaksanakan sesuai dengan peruntukannya, sehingga tidak terjadi penyalahgunaan izin yang telah diberikan, dengan kata lain fungsi pengaturan ini dapat juga disebut sebagai fungsi yang dimiliki oleh pemegang izin. publik. .

Fungsi dan Tujuan

Fungsi pengaturan dimaksudkan agar izin-izin atau izin-izin tempat usaha, bangunan, dan bentuk-bentuk kegiatan masyarakat lainnya tidak saling bertentangan sehingga tercipta ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat.

Bentuk dan Isi Izin

Keputusan yang memuat perizinan, demi kepastian hukum, harus memuat uraian yang sejelas-jelasnya mengenai untuk apa izin itu diberikan. Bagaimanapun juga, diktum ini terdiri dari suatu keputusan tertentu, yang memuat hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang dimaksudkan oleh keputusan itu. Penalaran dapat mencakup hal-hal seperti rujukan pada ketentuan undang-undang, pertimbangan hukum, dan penentuan fakta.

Penyebutan ketentuan hukum memberikan pedoman bagi semua pihak yang berkepentingan, badan pengatur dan pihak-pihak yang berkepentingan, dalam penilaian terhadap keputusan. Berdasarkan Pasal 35 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 dijelaskan bahwa pengendalian pemanfaatan ruang dilakukan melalui penetapan peraturan zonasi, perizinan, insentif, dan sanksi. Izin pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan RTRW dibatalkan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai kewenangan masing-masing; {seksi 2)}.

Perizinan Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Izin pemanfaatan ruang yang diterbitkan dan/atau diperoleh tanpa mengikuti prosedur yang benar adalah tidak sah. Izin pemanfaatan ruang yang diperoleh melalui prosedur yang benar, namun kemudian terbukti tidak sesuai dengan RTRW, dibatalkan oleh pemerintah dan pemerintah daerah sesuai kewenangannya; {ayat (4)}. Terhadap kerugian yang timbul akibat pembatalan izin, dapat dimintakan ganti rugi yang layak kepada instansi yang memberi izin; {ayat (5)}.

Pegawai Negeri Sipil yang berwenang menerbitkan izin pemanfaatan ruang dilarang menerbitkan izin yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang; {ayat (7)}.

Referensi

Dokumen terkait

Perbuatan menurut hukum publik bersegi satu, yaitu suatu perbuatan hukum yang dilakukan oleh aparat administrasi negara berdasarkan wewenang istimewa dalam hal

Perbuatan menurut hukum publik bersegi satu, yaitu suatu perbuatan hukum yang dilakukan oleh aparat administrasi negara berdasarkan wewenang istimewa dalam hal membuat suatu

Novan Fernando, 2016, Skripsi berjudul Pelaksanaan perizinan terhadap izin usaha kafe di Kota Yogyakarta. Program Studi Hukum Administrasi Negara, Fakultas

Sebagai konsekuensi negara Indonesia adalah negara hukum, maka semua perbuatan negara atau pemerintah termasuk perbuatan dalam mencampuri masyarakat tersebut harus

Situmorang bahwa Hukum Administrasi Negara itu merupakan hukum khusus hukum tentang organisasi negara dan hukum perdata sebagai hukum umum.  Pandangan ini mempunyai dua asas

3 Mahasiswa mampu menguraikan dan menjelaskan kedudukan HTN dalam klasifikasi hukum, hubungan HTN dengan ilmu negara, ilmu politik dan Hukum..

menimbulkan akibat hukum dalam bidang hukum administrasi, atau perbuatan pemerintah adalah perbuatan yang dilakukan oleh pejabat tata usaha negara dalam rangka

“ Keseluruhan aturan hukum yang mengatur dengan disertai Sanksi terhadap Perbuatan manusia di dalam usaha mereka untuk menjalankan perdagangan” * Hukum Publik / Hukum