PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
TINJAUAN TEORITIS
KAJIAN TEORI
- Kajian Terdahulu
- Pengertian Zhihar
- Sejarah Zhihar
- Dalil-dalil tentang Zhihar
Dalam buku berjudul Nikah, Perceraian, Keluarga Muslim disebutkan bahwa zhihar adalah laki-laki yang mengidentifikasikan diri dengan istrinya. Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan wanita yang menggugat kamu (Muhammad) mengenai suaminya, dan mengadukan (masalah itu) kepada Allah.”24. Al-Imam Al-Bukhari menempatkan bab khusus dalam kitabnya tentang zhihar ini, dari 'Aisyah ra.', ujarnya.
Ada seorang pemuda yang mendedahkan isterinya, kemudian dia menyetubuhinya, maka dia datang kepada Nabi saw, dan berkata: Ya, saya telah menyetubuhi isteri saya sebelum saya membayar kafarat. Rasulullah saw bersabda: "Janganlah kamu mendekatinya sehingga kamu telah melakukan apa yang diperintahkan Allah kepadamu".
KERANGKA KONSEPTUAL
METODE PENELITIAN
- Desain Penelitian
- Jenis Penelitian
- Pendekatan Penelitian
- Lokasi dan Objek Penelitian
- Fokus Penelitian
- Deskripsi Penelitian
- Sumber Data
- Instrumen Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
Pendekatan penelitian ini dilakukan dengan menganalisis kitab-kitab ulama guna mengetahui cara pandang ulama empat mazhab terhadap hukum Žihar dan dengan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Mengetahui sejauh mana pemahaman tokoh-tokoh muhammadiyah dan bagaimana pandangan tokoh-tokoh muhammadiyah kota makassar terhadap peraturan perundang-undangan zhihar. Mempelajari kitab-kitab untuk memperoleh informasi terkait hukum zhihar, yaitu dengan menganalisis kitab-kitab para ulama.
Ulama mazhab Hanafi berpendapat bahawa zhihar tidak dikhususkan untuk ibu sahaja, sebagaimana yang dinukilkan oleh al-Jassos dalam tafsir Ahkam Al-Qur'an: "Dan mereka berbeza pendapat tentang siapa yang berkata dan siapa yang berkata kepada isterinya" Kamu adalah seperti punggung kepadaku ibuku atau seperti punggung kakakku atau anggota mahramnya dan para sahabat kami menyangka itu zhihar dan jika dia berkata kamu seperti punggung fulan itu bagiku perempuan yang bukan. mahramnya maka tidak dikira, bahawa dia telah melakukan jenayah. Sesiapa yang melakukan zhihar dari zat seseorang yang menjadi mahramnya sama ada dengan keturunan atau darah, maka dia telah berzhihar"79. Hal ini tidak dibenarkan dalam Islam, maka ia dihilangkan, walaupun secara kebetulan disampaikan kepada isterinya. , maka hukum yang dinamakan zhihar kan.
Apa bentuk “fatahriru rakabati” maka dia harus membebaskan para budaknya, nah jika dia tidak mampu karena tidak punya maka dia harus berpuasa dua bulan berturut-turut, nah jika dia tidak mampu atau, maka haruskah dia memberi makan enam puluh orang miskin, itu karena hal-hal inilah yang harus dihindari untuk menjaga keharmonisan rumah tangga, nah itu terkait dengan hukum zhihar.” 104. Pandangan Tarjih Muhammadiyah tentang hukum zhihar dan juga pertanyaan-pertanyaan terkait kasus zhihar, jelasnya Cara pandangnya terhadap hukum zhihar sesuai dengan hukum Islam, karena hukum Islam bisa membahagiakan kita.
Para ulama keempat mazhab sepakat bahwa hukum zhihar haram dan merupakan dosa besar berdasarkan dalil yang jelas, dan pelakunya tidak boleh mengganggu istrinya sampai ia membayar kafarat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para tokoh Muhammadiyah sangat memahami secara detail terkait hukum zhihar dengan berbagai penjelasannya. Adapun hukum zhihar, pandangan tokoh-tokoh muhammadiyah adalah kembali kepada hukum islam yang sumber hukumnya dalam al-quran dan sunah.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Lokasi Penelitian
Al Qurtubi, seorang ulama mazhab Maliki, menyebut dalam tafsir Surah al-Mujadilah bahawa perkataan "anti 'alaiyya kazhahri ummi" adalah perkataan yang jahat dan dusta. Musthafa Dib Al-Bugha, salah seorang ulama mazhab Syafi'i, menukilkan dalam kitabnya At-Tadzhib fi Adillat Matan Al-Ghayat wa at-Taqrib al-Masyhur. Al-Sarakhsi, seorang ulama Hanafi, berkata dalam kitabnya al-Mabsuth: “Jika dia (suami) berkata kepada isterinya bahawa kamu seperti punggung ibuku atau perut ibuku, maka dia telah pun berzhihar kerana perut ibunya sedang. kerana kehormatannya adalah seperti punggungnya, dan perut adalah sesuatu yang jahat dan perkataan yang dusta, sebagaimana firman Allah.”74 Sebutan perut menunjukkan bahawa bahagian-bahagian tubuh yang lain dianggap sebagai perut selain punggung.
Imam Asy-Syafi'i berkata: "Zhihar ialah perkataan seorang pemuda kepada isterinya "Kamu bagaikan punggung ibuku kepadaku" maka jika dia berkata kamu seperti punggung ibuku kepadaku atau kamu padaku atau seumpamanya. , itu adalah zhihar. Begitu juga jika dia memberitahunya farajmu atau kepalamu atau badanmu atau punggungmu atau kulitmu atau tanganmu seperti punggung ibuku bagiku maka ia adalah zhihar. Ibnu Qudamah,' seorang ulama mazhab Hambali, bersabda dalam kitabnya al-Mugni: “Sesungguhnya jika dia (suami) membandingkan anggota badan isterinya dengan anggota badan ibunya atau anggota badan yang lain, maka dia termasuk dalam pesalah zhihar.
Imam Syafi’i berkata: “Dan jika dia (suami) berkata kepada istrinya, kamu bagiku seperti punggung saudara perempuanku atau seperti punggung wanita yang muhrim atasnya dari nasab atau air susu ibu, maka itu menempati posisi seorang ibu." 80. Zhihar secara khusus menyebutkan ibu hanya sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an dan Sunnah. Kata Syaikh As Shabuni dalam kitabnya Rawai'ul bayan tafsiiru ayatilahkam minal quran: “Sebagian besar ulama berpendapat bahwa Zhihar secara khusus menyebut nama ibu hanya sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an yang Mulia dan sebagaimana dijelaskan dalam Hadits Suci.
Maka jika (laki-laki) berkata kepada istrinya: “Kamu seperti punggung ibuku bagiku, maka itu zhihar, sedangkan jika dia mengatakan kamu seperti punggung saudara perempuanku bagiku, atau seperti punggung putriku, maka itu bukan zhihar. " Berdasarkan ayat dan hadits di atas, ada tiga kafarat yang wajib ditebus oleh orang yang melakukan zhihar, sebagaimana dijelaskan oleh Al Imam Abu Malik Kamal bin Sayyid Salim dalam kitabnya Sahih Fiqhus Sunnah wa Adillatuhu, Muda berkata: “Amalan (pemenuhannya) ) kafarat zhihar ada tiga, dan wajib membayar kafarat dengan salah satunya dengan persetujuan para ulama fiqih, wajib menurut perintah (seperti yang tertera pada) ayat tersebut, agar dia tidak kafarat tidak menarik (kafarat yang satu ke kafarat yang lain) kecuali ia tidak mampu. Berdasarkan ayat dan hadis di atas, dapat disimpulkan bahwa ada tiga kafarat bagi orang yang melakukan zhihar sebagaimana dijelaskan oleh Al Imam Abu Malik Kamal bin Sayyid Salim dalam kitabnya Shahih Fiqhus Sunnah wa Adillatuhu, yang mengatakan: “Amalan (melakukan) kafarat zhihar ada tiga, dan wajib membayar kafarat dengan salah satunya, dengan persetujuan para ulama fiqh, apakah wajib dalam urutannya (sebagaimana muncul dalam) ayat tersebut, bahwa ia tidak boleh berpindah dari kafarat (satu sekam ke sekam lainnya) kecuali ia tidak mampu melunasi kafarat sebelumnya.
Jadi tarjih dalam hal ini sama dengan apa yang dilakukan yang tertuang dalam Al-Quran, maka nikah zhihar menurut pemahaman Muhammadi haram bagi suami, maka jika dilakukan maka ia harus membayar uang tebusan, jika ia ingin kembali, ia ingin mendekati istrinya, dengan perintah terlebih dahulu, bebaskan budak tersebut, jika ia tidak mampu maka ia harus berpuasa dua bulan berturut-turut, dan jika tidak mampu, ia harus memberi makan enam puluh orang miskin. 109 Muktashim Billah, Anggota Dewan Tarjih dan Tajdid PWM Sulawesi Selatan,. seperti, kamu seperti ibuku saat itu.
Perspektif Empat Madzhab Terhadap Hukum Zhihar
Hukum Zhihar Perspektif Tokoh Muhammadiyah di Kota
Kasman Singodimejo dan Jenderal Sudirman sebagai pahlawan nasional Muhammadiyah.101 Dan masih banyak tokoh-tokoh Muhammadiyah yang menjadi pahlawan nasional yang jarang diketahui. 103 Muhammadiyah Sulawesi Selatan “Sejarah Muhammadiyah di Sulawesi Selatan” Situs Resmi Muhammadiyah Sulawesi Selatan http://sulsel.muhammadiyah.or.id/content-3-sdet-cerita.html (21 Desember 2021). Pendapat saya (sesuai) dengan perspektif hukum Islam karena berkaitan dengan hukum Islam. Kita memahami bahwa zhihar, karena dalam tarjih dan juga dalam fikih Islam, adalah perbuatan haram karena haram.
Dalam hukum Islam, zhihar merupakan hal yang jelas tidak bisa disamakan, apalagi dalam tradisi Arab artinya 'al-Idhrar liz-zaujah'. “Dalam Kompilasi Hukum Islam juga ada, namun tidak rinci karena bukan tradisi Indonesia, melainkan tradisi Arab.”108. Sebagai penutup penelitian ini, peneliti ingin memberikan saran dan pendapat yang insya Allah akan berkembang sebagai bentuk perhatian terhadap hukum Islam, menghindari hal-hal yang dilarang agama dan menjaga keharmonisan dalam perkawinan.
Billah, Muktashim, Tarjih dan Anggota Dewan Tajdid PWM Sulawesi Selatan, wawancara Mustari Muhajirin, 30 Maret 2022.
PENUTUP
Kesimpulan
Zhihar ialah kata-kata seorang lelaki kepada isterinya "Anti 'alaya kazhahri ummi" (Engkau seperti punggung ibuku) di mana lelaki itu menyamakan isteri atau anggota tubuhnya dengan orang yang menjadi mahramnya atau orang yang dilarangnya. berkahwin atau anggota badan orang yang menjadi mahramnya. Maksudnya, ia bukan sahaja dikhaskan untuk ibu, tetapi segala-galanya yang menjadi mahram lelaki, dan ia bukan sahaja dikhaskan untuk punggung, tetapi untuk semua anggota badan yang boleh dinikmati oleh lelaki dalam konteks suami isteri. Kafarat itu ialah memerdekakan hamba jika dia tidak mampu, kemudian berpuasa dua bulan berturut-turut dan jika dia tidak mampu, maka beri makan enam puluh orang miskin, dengan syarat dia tidak berpindah dari satu kifarat kepada yang lain boleh berpindah kecuali lelaki itu benar-benar tidak mampu berbuat demikian.
Saran
El-Bugha, Musthafa Diib, Et-Texhib fi Adillat Metan El-Gajat ve et-Taqrib el-Mesyhur bi Matan Ebi Syuja’ fi el-Fikh Asy-Syafi’i, Terj. El-Kurtubi, Ebu Abdillah Muhamed bin Ahmed el-Enshari, El-Jaami’ Liahkam el-Kuran, Xhuz XVII. Es-Sarakhsi, Muhamed bin Ahmad bin Ebu Sahl Syams el-Aimmah, el-Mabsuth, Juz VI, Set.
As-Sa'di Abdurrahman bin Nasir bin Abdillah, Taisirul Karim Ar-Rahman fii tafsiiri Kalam al-Manan (Tafsir As-Sa'di). At-Tirmidhi, Muhammad bin Isa bin Saurah bin Musa bin ad-Dhahak, Sunan at-Tirmidzi, Juz V. Mustari Muhajirin, Født den 5. september 1995 i Waringin Lamo Village, Kao underdistrikt, North Halmahera distriktet, North Maluku Province.
Peneliti memulai pendidikan dasar pada tahun 2002 di SD Al-Khairaat Kao yang terletak di Kecamatan Kao Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, tamat pada tahun 2008, kemudian peneliti melanjutkan pendidikan pada jenjang SMP di Sekolah Menengah Negeri Kao 1. Sekolah juga berada di Kecamatan Kao, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, tamat pada tahun 2011 dan melanjutkan SMA di SMA Negeri 1 Kao yang kemudian berubah nama menjadi SMA Negeri 3 Halmahera Utara, tamat pada tahun 2014. Pada tahun 2016 sarjana melanjutkan studi di Saya babi Lughawi Ma'had Al-Kazim, Universitas Muhamadiyah, Maluku Utara, selama dua setengah tahun, lulus pada tahun 2018. Sarjana tersebut kemudian melanjutkan studi S1 di Universitas Muhammadiyah Makassar pada Program Studi Ahwal Syakhshiyah, Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam. Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Makassar.