• Tidak ada hasil yang ditemukan

IBU HAMIL

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "IBU HAMIL"

Copied!
129
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah ada hubungan pola makan dengan kejadian anemia pada ibu hamil?” Secara keseluruhan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Pulo Gadung Jakarta Timur Tahun 2019.

Manfaat Penelitian

  • Akademik / Keperawatanan
  • Peneliti

Ada hubungan pola makan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Pulo Gadung. Hubungan pola makan dengan anemia pada ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Pulogadung Jakarta Timur.

TINJAUAN TEORI

Definisi kehamilan

Terhitung sejak masa pembuahan hingga kelahiran sang buah hati, kehamilan normal berlangsung selama 38-40 minggu atau sekitar 280 hari. Terhitung dari saat pembuahan hingga kelahiran anak, kehamilan normal akan terjadi dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional.

Diagnosis Kehamilan

Anemia

  • Definisi Anemia
  • Jenis-jenis Anemia dalam secara umum
  • Anemia dalam kehamilan
    • Anemia Defisiensi zat besi
    • Anemia Defisiensi asam folat
    • Anemia Defisiensi vitamin B 12
  • Klasifikasi Anemia
  • Tanda dan Gejala
  • Pencegahan Anemia

Pola makan ibu hamil harus ditambah yang meliputi zat gizi makro (karbohidrat, lemak dan protein) dan zat gizi mikro (vitamin dan mineral). Hubungan pola makan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Buleleng III.

Pola makan

  • Definisi pola makan
  • Komponen Pola Makan
  • Makanan Untuk Ibu Hamil
    • Makanan yang dianjurkan
    • Makanan yang harus dihindari
  • Angka Kecukupan Gizi bagi Ibu Hamil
  • Unsur-unsur kebutuhan Gizi Ibu Hamil
  • Faktor yang mempengaruhi status gizi Ibu
    • Langsung
    • Tidak Langsung
  • Cara Pengukuran Pola Makan

Kerangka Teori

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan pola makan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Pulo Gadung Jakarta Timur tahun 2019. Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan pola makan dengan kejadian anemia pada ibu hamil. untuk melihat wanita. Pembahasan ini akan memaparkan signifikansi hasil penelitian, antara lain hubungan pola makan dengan prevalensi anemia pada ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Pulo Gadung Jakarta Timur.

Penelitian ini menunjukkan bahwa kejadian anemia pada ibu hamil sangat dipengaruhi oleh pola makan ibu hamil. Hubungan pola makan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kerjo Kabupaten Karanganyar.

KERANGKA PENELITIAN

Variabel Penelitian

Definisi Operasional

Hipotesis

Bab ini akan membahas hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur, mengenai hubungan pola makan dengan prevalensi anemia pada ibu hamil. Bab ini akan memaparkan dan menjelaskan hasil penelitian tentang hubungan pola makan dengan prevalensi anemia pada ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Pulo Gadung Jakarta Timur. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pola makan ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Pulo Gadung Jakarta Timur berbeda.

Penelitian ini memiliki implikasi penting untuk mendorong ibu hamil memperbaiki pola makan dan menghindari anemia. Hubungan konsumsi makanan sumber penambah zat besi dan inhibitor dengan kejadian anemia pada ibu hamil.

METODOLOGI PENELITIAN

Sampel

Sampel penelitian diambil dengan simple random sampling dan menyatakan secara tertulis bersedia berpartisipasi dalam penelitian dan menandatangani formulir persetujuan. Jumlah sampel yang akan digunakan untuk mengumpulkan data penelitian sesuai dengan perhitungan di atas yaitu sebanyak 45 responden. Untuk mengantisipasi kemungkinan data yang terkumpul belum dianalisis atau belum lengkap (gagal), maka jumlah sampel ditambah 10% dari jumlah sampel minimal, sehingga diperlukan 50 responden dalam penelitian ini.

Tempat Penelitian

Pada ibu hamil dengan kebiasaan rutin mengkonsumsi makanan sumber penghambat zat besi sebagian besar mengalami anemia (76,9%). Diharapkan implikasi teoritis dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi kalangan akademisi mengenai konsep asal usul anemia pada ibu hamil, yang dikaitkan dengan pola makan ibu hamil. Hubungan perilaku makan dan konsumsi tablet Fe dengan prevalensi anemia pada ibu hamil di Kabupaten Fakfak Papua Barat.

Hubungan pengetahuan dan pola konsumsi ibu dengan kejadian anemia gizi pada ibu hamil di Puskesmas Kassi-Kassi. Setuju menjadi responden dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti Program Ilmu Keperawatan Universitas Binawan ini berjudul “Hubungan pola makan dengan anemia pada ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Pulo Gadung Jakarta Timur”.

Waktu Penelitian

Instrumen Penelitian

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pemeriksaan laboratorium (Hb), Food Frequency Questionnaires selama seminggu terakhir.

Uji Validitas

Sedangkan menurut Saifuddin (2014), bahwa validitas mengacu pada tingkat ketelitian suatu tes atau skala dalam menjalankan fungsi pengukurannya. Penelitian ini menggunakan metode korelasional, yaitu metode penentuan pengaruh antara variabel satu dengan variabel lainnya dan melihat tingkat atau derajat hubungan antar variabel (Sugiyono, 2008). Uji hubungan bivariat menguji hubungan antara dua variabel, dimana variabel pertama dikenal sebagai variabel prediktor atau X, sedangkan variabel kedua dikenal sebagai variabel kriteria atau Y.

Pada penelitian ini tidak dilakukan uji validitas karena instrumen yang digunakan standar, peneliti menggunakan instrumen angket frekuensi makanan yang sudah banyak dilakukan penelitian lain, dan ibu-ibu.

Uji Reliabilitas

Prosedur Pengumpulan Data

Pengolahan dan Analisa Data

  • Editing
  • Coding
  • Scoring
  • Processing
  • Cleaning
  • Tabulating

Pada tahap ini peneliti mengecek kembali semua jawaban responden, kelengkapan isian, keterbacaan tulisan dan kejelasan jawaban. Memberikan kode pada kuesioner yang diisi oleh responden kemudian mengubah jawaban menjadi angka sehingga dapat diolah dengan menggunakan komputer. Kuesioner yang digunakan untuk mendeteksi pola makan menggunakan food frequency dalam seminggu terakhir.

Tabulasi merupakan tahapan lanjutan dalam rangkaian proses analisis data, pada tahapan ini data sudah dapat dianggap telah diolah oleh karena itu harus segera disesuaikan dengan model normal yang telah dirancang oleh tabulasi, maka data lapangan akan tampak ringkas dan padat. ringkas.

Etika Penelitian

  • Informed Consent
  • Anonimity (tanpa nama)
  • Kerahasiaan (confidentiality)

Data yang dimasukkan diperiksa ulang untuk memastikan bahwa data bebas dari kesalahan, baik pada saat penyandian maupun waktu pemrosesan. Peneliti harus melalui beberapa tahapan untuk mendapatkan izin sebagai berikut; peneliti meminta persetujuan dari Puskesmas Kecamatan Pulo Gadung setelah mendapat persetujuan dari Puskesmas Kecamatan Pulo Gadung, selanjutnya peneliti mendatangi calon peserta dan meminta persetujuan calon peserta untuk menjadi peserta penelitian. Etika dalam penelitian menjamin kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun syarat lainnya, semua partisipan yang telah terkumpul dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang dilaporkan hasil penelitian.

Menurut Notoatmodjo (2012), data yang telah diolah baik secara manual maupun dengan bantuan komputer, tidak akan ada artinya tanpa dianalisis. Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yang berhubungan dan melihat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.

Pelaksanaan Penelitian

Penyajian Hasil Penelitian

Hasil penelitian lain oleh Mariana et al (2018) dengan judul hubungan pola makan dengan prevalensi anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas dengan perbedaan klasifikasi pola makan sehat dan tidak sehat, hasil penelitian ini penelitian telah menunjukkan pola makan yang tidak sehat dengan persentase 50%. Manuaba (2010) mengungkapkan bahwa setiap 100 kalori pada makanan yang dikonsumsi ibu hamil akan menghasilkan sekitar 8-10 mg zat besi. Nilai korelasi Spearman rho = 0,842 termasuk dalam kategori sangat kuat, hal ini menunjukkan bahwa dengan pola makan yang baik maka ibu hamil tidak akan mengalami anemia.

Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Rustam Mocthar (2012) bahwa salah satu faktor penyebab ibu hamil menjadi anemia adalah karena pola makan yang tidak sehat. Hasil penelitian ini sejalan dengan Meihartati et al, (2017). Semakin sering ibu hamil mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi non heme, semakin rendah kejadian anemia.

Analisa Univariat

  • Distribusi Responden Pola makan
  • Distribusi Responden Anemia

Analisa Bivariat

PEMBAHASAN

Analisa Univariat

  • Distribusi Responden Pola Makan
  • Distribusi Responden Anemia

Hasil penelitian ini lebih rendah dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi & Widari (2018), distribusi ibu hamil dengan anemia sebesar 41,9% dan ibu hamil tanpa anemia sebesar 58,1%. Penyebab anemia kemungkinan ibu hamil dengan kebiasaan sering konsumsi makanan yang mengandung penguat besi (66,7%) dan ibu hamil dengan kebiasaan jarang mengkonsumsi makanan mengandung penguat besi (53,8%) tidak mengalami anemia. Ibu hamil yang jarang dan tidak pernah mengkonsumsi makanan sumber penghambat sebagian besar mengalami anemia lebih rendah yaitu 24,9% dan 23,1%.

Hasil penelitian ini lebih tinggi dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Fitri (2016), distribusi ibu hamil dengan anemia sebesar 63,3%, dan tidak anemia sebesar 36,7%. Penelitian lain oleh Salman et al (2016) Ibu hamil sebaiknya mengkonsumsi suplemen Fe selama kehamilan karena kebutuhan zat besi ibu hamil meningkat selama kehamilan.

Analisa Bivariat

Menurut Ertiana et al, (2016), bagi ibu hamil, kualitas dan kuantitas makanan yang biasanya cukup untuk kesehatannya harus dilengkapi dengan nutrisi dan energi agar janin tumbuh dengan baik. Makanan yang dikonsumsi ibu hamil sebaiknya meliputi 6 kelompok, yaitu makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Apabila asupan gizi ibu hamil tidak sesuai dengan kebutuhan maka kemungkinan akan terjadi gangguan selama kehamilan salah satunya anemia (Krisnanuti & Hastoro, 2007).

Menurut Fathonah (2016), frekuensi makan yang baik untuk ibu hamil adalah makan utama 3 kali sehari ditambah 2 kali selingan. Selain ibu hamil perlu menjaga pola makan, hal yang juga penting ibu hamil harus pandai mengatur bahan makanan, makanan tersebut akan mempengaruhi nafsu makan ibu hamil meningkat, mengurangi makanan yang monoton sebaiknya ibu hamil.

Implikasi Keperawatan

Manfaat lain yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah diharapkan dapat mengembangkan penelitian keperawatan tentang kejadian anemia yang berhubungan dengan diet. Hasil penelitian ini juga sebagai gambaran bagi perawat dalam meningkatkan pengetahuan dan pelayanan terkait anemia dan pola makan ibu hamil, sehingga dapat memberikan penyuluhan penyuluhan yang komprehensif kepada ibu hamil untuk mencegah anemia.

Keterbatasan Penelitian

Oleh karena itu, peneliti mengusulkan untuk mengembangkan penelitian selanjutnya untuk melanjutkan penelitian ini, antara lain menambahkan variabel sebagai faktor yang mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil, seperti latar belakang sosial dan keadaan ekonomi ibu hamil. Peneliti berharap lembaga pendidikan dapat mengembangkan pengetahuan dan informasi terkini tentang kesehatan ibu hamil melalui diet dalam upaya pencegahan anemia yang diberikan melalui metode pembelajaran. Dengan adanya penelitian ini penulis berharap agar responden atau ibu hamil selalu memperhatikan pola makannya selama hamil dan memperhatikan kadar hemoglobin untuk mencegah anemia, melalui pemeriksaan.

Penulis menyarankan agar petugas kesehatan khususnya perawat selalu memberikan informasi, pendidikan kesehatan dan memberikan pengetahuan tentang gizi yang baik kepada ibu hamil. Pendidikan ibu hamil secara bertahap tentang gizi yang baik dan penyebab anemia merupakan salah satu kunci untuk menjaga kesehatan ibu hamil dan janinnya selama kehamilan dan setelah melahirkan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Bagi Pendidikan Keperawatan

Peneliti juga berharap agar informasi dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber referensi yang bermanfaat di lembaga pendidikan dan penelitian selanjutnya.

Bagi Responden Penelitian

Puskesmas harus bekerjasama dengan dinas kependudukan, kecamatan, desa hingga RT dan RW untuk memantau kesehatan ibu hamil di masyarakat dengan melakukan survei masyarakat. Selain itu, perawat juga harus memperhatikan perkembangan pengetahuan keperawatan tentang gizi dan kejadian anemia agar dapat berkontribusi dan berinovasi dalam pelayanan kesehatan keperawatan. Peneliti menyarankan Puskesmas dapat lebih memberikan informasi untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang gizi yang baik selama kehamilan dengan memanfaatkan fasilitas yang ada di Puskesmas seperti poster pola makan dan tanda anemia serta cara penanggulangannya. sebagai pemberitahuan atau bacaan tentang nutrisi yang tepat dan hubungannya dengan kejadian anemia yang akan dialami ibu hamil jika melanggar diet ini.

Puskesmas bekerja sama dengan kecamatan atau kelurahan dapat melakukan kegiatan lapangan dengan melakukan survei masyarakat untuk memantau ibu hamil dengan mencari indikator anemia secara fisik, misalnya dengan mendeteksi wajah pucat ibu hamil atau mendengarkan keluhan ibu hamil. Misalnya. bila rawan pusing, percikan api, sehingga bila ditemukan indikasi tersebut, petugas kesehatan di puskesmas dapat segera membawa ibu hamil tersebut untuk diperiksa kadar Hbnya di puskesmas terdekat. Hubungan antara pola konsumsi zat besi dan kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu.

Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan

Bagi Tempat Penelitian

Adanya anemia pada kehamilan trimester II dapat mengakibatkan berat badan bayi baru lahir tidak normal di wilayah kerja Puskesmas Bendo Kabupaten Kediri. Diambil dari http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-tahun-2017.pdf.

Referensi

Dokumen terkait

Abstract: This study attempted to describe the forms of Javanese language development through campursari songs based on Ferguson’s language planning theory.. This study used