• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Combine Harvester

N/A
N/A
Dimas Kurniyanto

Academic year: 2024

Membagikan " Identifikasi Combine Harvester"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

MANAJEMEN ALAT MESIN PERTANIAN IDENTIFIKASI COMBINE HARVESTER

Disusun Oleh :

Akbar Primandana (A41220604)

Dosen Pengampu : Ir. M. Bintoro, MP Anni Nuraisyah, S.Tp., M.Si

Teknisi : Syaiful Mukhlis, SP. Alviyan Tono,

S.ST

PROGRAM STUDI TEKNIK PRODUKSI BENIH JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

2024

(2)

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Alat dan mesin pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka mendukung pemenuhan produksi pertanian yang terus meningkat dikarenakan alsintan dapat mempercepat dan meningkatkan mutu pengolahan tanah, meningkatkan produktivitas tenaga kerja, serta berperan mentransformasikan pertanian yang lebih efisien dan efektif.

Alat-alat pertanian modern telah dimanfaatkan petani untuk membantu proses pengolahan dan proses pemanenan hasil pertanian. Combine harvester merupakan alat pemanen padi yang mampu menggabungkan kegiatan pemotongan, pengangkutan, perontokkan, pembersihan, sortasi, dan pengantongan dalam satu proses kegiatan yang terkontrol.

Bagian-bagian dari Combine Harvester antara lain adalah header unit, terdiri atas pengarah (reel guide) dan pisau pemotong (cutter bar). Reel guide atau pengarah batang padi berfungsi untuk mengarahkan batang padi ke sistem pemotong (cutting), selain itu memegang batang padi supaya dalam posisi tegak selama proses pemotongan. Komponen pengarah ini sangat membantu dalam keberhasilan proses pemotongan batang padi. Sedangkan pisau pemotong (cutter bar) berfungsi sebagai memotong batang padi. Pisau yang digunakan dirancang khusus agar mampu menahan gaya pantulan yang ditimbulkan oleh batang padi.

Penggunaan combine harvester untuk pemanenan padi memiliki banyak keuntungan. Di antaranya tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak dan waktu pemanenan lebih cepat karena menggunakan mesin. Selain itu peluang kehilangan hasil panen padi juga berkurang.

Mesin combine harvester dioperasikan oleh dua orang operator. Satu operator bertugas untuk mengemudikan mesin combine harvester dan operator yang lain bertugas menjadi helper untuk memegang karung pada saat memasukkan gabah ke dalam karung. Combine harvester dapat dimanfaatkan dalam berbagai bentuk kegiatan pemanenan mulai dari memanen padi dan memanen jagung.

Tujuan

1. Dapat menjelaskan prinsip kerja Combine Harvester.

2. Mengidentifikasi fungsi dan bagian-bagian utama Combine Harvester.

(3)

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Padi merupakan komoditas tanaman pangan yang paling banyak diusahakan sebagai sumber pangan utama di Indonesia. Upaya peningkatan produksi padi terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dalam rangka mendukung ketahanan pangan. Perbaikan teknologi budidaya telah terbukti mampu meningkatkan produksi padi secara nyata. Peningkatan produktivitas padi ini juga harus dibarengi dengan peningkatan mutu beras yang dihasilkan, yaitu beras yang mampu memenuhi tuntutan dan sesuai dengan preferensi konsumen. Berkaitan dengan hal tersebut maka teknologi pasca panen yang tepat akan mampu meningkatkan mutu beras yang dihasilkan (Saputra, 2021). Kelangkaan tenaga kerja panen padi menyebabkan jadwal panen tertunda atau tidak tepat waktu.

Keterlambatan panen dapat menyebabkan menurunnya kualitas maupun kuantitas hasil produksi. Salah satu jenis mesin pertanian dalam pengembangan pertanian modern saat ini adalah alat panen menggunakan combine harvester (Jannah, dkk., 2019).

Teknologi adalah proses yang meningkatkan nilai tambah, proses tersebut menggunakan atau menghasilkan suatu produk, produk yang dihasilkan tidak terpisah dari produk lain yang telah ada, dan karena itu menjadi bagian integral dari suatu sistem (Miarso, 2007). Kegiatan pemanenan utamanya pada budidaya padi dapat dilakukan dengan menggunakan mesin combine harvester. Penggunaan combine harvester saat pemanenan tepat digunakan, karena selain membuat waktu panen lebih efisiens, mengurangi kehilangan bulir padi saat pemanenan, juga dapat memperlebar luas areal panen dan menjaga kondisi agroekosistem menjadi lebih baik. Kebijakan pemerintah mendorong penggunaan mekanisasi pertanian dilakukan antara lain dengan mendistribusikan bantuan mesin pemanen padi yakni combine harvester ke berbagai lokasi sentra produksi padi/beras (Listiana & Rangga, 2020).

Inovasi combine harvester akan memiliki manfaat bila dipergunakan secara luas oleh petani, sehingga berguna bagi orang banyak. Penggunaan mesin panen combine harvester dapat menguntungkan petani, karena combine harvester mempermudah petani saat melakukan pemanenan padi, menyingkat waktu panen, mengurangi pengeluaran biaya saat panen dan dapat mengatasi sulitnya mencari pekerja pada saat panen raya. Selain itu penggunaan inovasi combine harvester dapat mengurangi kehilangan bulir padi pada saat proses panen (Listiana & Rangga, 2020).

(4)

BAB 3. METODOLOGI 3.1 Waktu Dan Tempat

Praktikum manajemen alat dan mesin pertanian dilaksanakan pada hari Kamis, 31 Oktober 2024 pada pukul 09.00-11.00 WIB di Laboratorium Jurusan Teknologi Pertanian, Politeknik Negeri Jember.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan praktikum indentifikasi tractor roda empat adalah sebagai berikut ;

1. Alat Tulis

2. Combine Harvester 3. Buku Panduan praktikum 3.3 Prosedur Kerja

1. Mengikuti arahan atau penjelasan yang telah diberikan teknisi maupun dosen,

2. Mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan saat kegiatan, 3. Melakukan identifikasi pada Combine Harvester,

4. Memperoleh identifikasi Combine Harvester lalu catat hasil identifikasi tersebut,

5. Setelah berhasil mengidentifikasi dilanjutkan dengan membuat laporan praktikum tentang Combine harves.

(5)

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

(6)

4.2 Pembahasan

Combine harvester adalah mesin pemanen padi yang dapat memotong, merontokkan, membersihkan, dan membuang air hujan hasil panen. Mekanisme kerja dari mesin panen combine harvester adalah :

(1) menggaet dan mengarahkan tanaman menuju bagian pemotong (reel), (2) memotong tanaman padi (cutting platform),

(3) mengumpankan hasil (bagian malai) padinya ke bagian perontok, (4) merontok butir padi dari tangkainya (thresher),

(5) memisahkan gabah dan kotoran (separation dan cleaning),

(6) memotong dan menghancurkan jerami (chopping). Batang padi yang dipotong kemudian dimasukkan ke dalam silinder perontok dan setelah gabah dirontok ditampung dalam karung.

Combine harvester digunakan untuk memanen padi di lahan sawah yang siap panen. anen dilakukan pada kondisi lahan kering dan saat tanaman kering (tidak hujan, tanah tidak basah atau berlumpur). Mengingat Combine harvester adalah alat yang menggunakan mesin maka oleh itu harus ada persiapan dan perawatan sebelum operasional antara lain :

 Cek kondisi pisau statis,

 Cek bahan bakar,

 Cek oli hidrolis, cek oli mesin, dan oli gear box

 Cek air radiator,

 Cek filter udara,

 Cek kondisi dan kelonggaran V-belt (V-belt pada Combine harvester ini banyak jenisnya.)

Penting diingat jika combine sedang/setelah digunakan dan posisi tidak digunakan dalam waktu yang lama, lepaskan accu dari unit combine atau posisikan breaker accu ke posisi off.

(7)

BAB 5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Alat mesin pertanian Combine harvester memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Sebagai contoh kelebihan Combine Harvester ini yaitu pada efisiensi pemanenan dan potensi pemanenan yang lebih tinggi dibanding pemanenan manual yaitu. Pada proses pemanenan menggunakan Combine harvester proses pemanenan berlangsung lebih cepat dibanding pemanenan secara manual karena proses pemanenan, perontokan dan pembersihan gabah terjadi dalam satu kali proses menggunakan satu mesin. Pada kekurangannya sendiri Combine Harvester tidak bisa digunakan pada lahan yang basah maupun lahan yang sempit.

5.2 Saran

Dalam kegiatan praktikum ini dikarenakan berhubungan dengan alat mesin pertanian yaitu Combine Harvester diharapkan mahasiswa mampu mencari berbagai sumber literatur untuk menambah wawasan mengenai Combine Harvester, selain itu mahasiswa harus mengikuti arahan yang diberikan oleh dosen maupun teknisi agar praktikum berjalan lancar dan am

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Jannah, A. R., Toiba, H., & Andriatmoko, N. D. (2019). Niat Adopsi Petani Dalam Menggunakan Teknologi Combine Harvester. Habitat, 30(2), 71-78.

Listiana, I., & Rangga, K. (2020). Respons Petani terhadap Penggunaan Combine Harvester pada Waktu Panen Padi Sawah di Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 23(3), 259-269.

Miarso. 2007. Menyemai benih teknologi pendidikan. Jakarta: Pustekom Dinas.

Saputra, H. (2021). Analisis Kelayakan Mesin Combine Harvester dari Aspek Teknis, Finansial dan Sosial Budaya pada Usaha Tani Padi di Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung. Journal of Global Sustainable Agriculture, 1(2), 46- 55.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun total pendapatan usaha penyewaan mesin panen padi Combine Harvester selama 3 tahun dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 di Desa Karang Mulya Kecamatan

Hasil evaluasi Balai Penyuluhan Pertanian Ploso menyatakan bahwa penggunaan combine harvester biaya panen lebih murah dibanding menggunakan metode panen konvensional,

Pada Tabel 3, menyajikan komponen biaya dan asumsi yang digunakan dalam pengoperasian Combine harvester pada beberapa lahan didapatkan asumsi-asumsi yang disajikan

Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan) telah melakukan beberapa pengembangan prototipe mesin panen padi combine. Pada tahun 2010 telah

Hasil yang diperoleh adalah sikap petani berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat petani dalam menggunakan teknologi Combine Harvester, bahwa semakin kuat sikap petani maka

Kapasitas panen ha/jam 0,48 Sumber: https://www.yanmar.com 5.3 Analisis Biaya Mesin Combine Harvester Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada analisis biaya dan pendapatan pada

Kendala-Kendala yang di hadapi Petani dalam Penggunaan Mesin Perontok Padi Combine Harvester di Kecamatan Bolo Kabupaten Bima Tahun 2022 Hasil penelitian menunjukan bahwa

Dampak teknologi Combine Harvester terhadap ekonomi buruh tani di Desa Ngasinan Kecamatan Jetis Ponorogo Teknologi Combine Harvester memberikan dampak terhadap pendapatan para buruh