• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN MESIN COMBINE HARVESTER (Studi Kasus pada Bisnis Penyewaan Alsintan Di

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN MESIN COMBINE HARVESTER (Studi Kasus pada Bisnis Penyewaan Alsintan Di "

Copied!
73
0
0

Teks penuh

ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN MESIN PANEN (Studi kasus pada perusahaan penyewaan mesin di Desa Mattirowalie Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru). Judul : Analisa Biaya dan Pendapatan Mesin Combine Harvester (Studi Kasus Pada Perusahaan Penyewaan Mesin Di Desa Mattirowalie Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru). Judul : Analisis Biaya dan Pendapatan Combine Harvester (Studi Kasus Perusahaan Penyewaan Mesin di Desa Mattirowalie Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru) Nama Mahasiswa : Risna.

Analisis Biaya dan Pendapatan Mesin Kombinasi (Studi Kasus Usaha Penyewaan Mesin di Desa Mattirowalie Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru) Dibimbing oleh DEWI SARTIKA dan ISNAM JUNAIS. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung analisis biaya mesin panen kombinasi pada usahatani padi sawah di Desa Mattirowalie Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru. Analisis Biaya dan Pendapatan Mesin Combine Harvester (Studi Kasus pada Usaha Penyewaan Mesin di Desa Mattirowalie, Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru.

Dengan demikian, penulis mampu menyelesaikan proposal yang berjudul “Analisis Biaya dan Pendapatan Mesin Combine Harvester (Studi Kasus Perusahaan Penyewaan Mesin di Desa Mattirowalie Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru)”.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Tujuan Penelitian
  • Kegunaan Penelitian

Saat ini ketersediaan tenaga kerja dalam pengelolaan pertanian semakin berkurang dan terbatas. Hal ini mengharuskan petani menggunakan mesin pemanen gabungan untuk mempercepat pemanenan, sehingga mempercepat penanaman kembali dan mengurangi tenaga kerja. Saat ini para petani sudah mulai banyak menggunakan jasa penyewaan mesin pemanen gabungan untuk mempercepat panen. Adanya jasa sewa mesin membuat petani bisa lebih berhemat.

Biaya input tersebut tentunya berdampak besar terhadap besarnya pendapatan sektor jasa yang dihasilkan petani dari usaha sewa mesin pemanen (Murti, 2017). Penggunaan mesin pemanen gabungan juga mulai populer di kalangan masyarakat petani di Desa Mattirowalie, Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana cara menghitung biaya dan pendapatan dari usaha sewa mesin pemanen pada usahatani padi sawah di Desa Mattirowalie Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru.

Untuk menghitung biaya dan pendapatan dari penyewaan mesin panen gabungan pada budidaya padi sawah di Desa Mattirowalie Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru.

TINJAUAN PUSTAKA

  • Pengertian Biaya
  • Mekanisasi Pertanian dalam Mendukung Pembangunan Pertanian
  • Pengertian Combine Harvester
  • Kekurangan dalam Menggunakan Combine Harvester
  • Penelitian Terdahulu yang Relevan

Biaya alat dan mesin pertanian terdiri dari komponen yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat dikatakan bahwa alat dan mesin pertanian adalah alat atau mesin yang digunakan untuk mencapai tujuan meningkatkan produksi dan efisiensi waktu, tenaga dan biaya dalam usaha atau kegiatan di bidang pertanian (Rasmunaldi, 2016). Alat dan mesin pertanian dirancang sedemikian rupa sehingga salah satu kegunaannya adalah untuk memudahkan pekerjaan para petani dalam usaha bertaninya dan menjadikan bertani sebagai kegiatan yang menyenangkan.

Berbagai penelitian menyatakan bahwa mesin pertanian sangat erat kaitannya dengan dinamika sosial ekonomi sistem budidaya pertanian. Kontribusi peralatan dan mesin pertanian dalam mendukung pembangunan pertanian dapat diukur dalam berbagai kasus. Misalnya saja mesin penggilingan padi yang mampu meningkatkan hasil giling dengan cukup baik dan meningkatkan kualitas hasil yang pada akhirnya meningkatkan nilai tambah. produk pertanian. Selain itu, petani tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan sehari-hari, namun juga bisa memperoleh keuntungan jika mengadopsi alat dan mesin pertanian.

Kombinasi tersebut merupakan mekanisme farming yang lengkap dan sangat canggih dalam penggunaannya. Dimana mesin pemanen gabungan dapat mengerjakan lahan sawah yang luas, namun hanya membutuhkan waktu yang relatif singkat, karena mesin pemanen gabungan diartikan sebagai segala kegiatan pemanenan mulai dari menebang, merontokkan, membelah dan membersihkan yang dilakukan secara lengkap dengan suatu alat pemanen. Mesin pemanen kombinasi ini ada dua jenis, yaitu jenis yang ditarik atau ditarik traktor yang ditarik dengan traktor dan jenis yang dapat bergerak sendiri (self-propelled) yang digerakkan dengan mesin dan dioperasikan oleh satu orang.

Mesin pemanen gabungan self-propelled terbagi menjadi dua tipe yaitu tipe head-fed dan tipe standar. Rata-rata produksi gabah yang diperoleh petani dengan menggunakan mesin pemanen padi Combine Harvester adalah 60 ton per mesin dalam satu musim panen, dan produksi gabah yang dihasilkan oleh mesin pemanen padi Combine Harvester dengan manual mempunyai selisih hingga 1 ton. Petani yang memiliki mesin mengatakan bahwa panen padi dengan mesin panen gabungan dalam satu musim panen yang efisien, ditunjukkan dengan R/C rasio, adalah 2,72.

Petani yang menggunakan mesin pemanen gabungan untuk memanen padi dapat membantu meningkatkan produktivitas dan mengurangi kehilangan panen, menghemat biaya, dan operasional panen menjadi sangat efisien baik dari segi jumlah pekerja maupun waktu pemrosesan. Sehingga dapat menjadi informasi bagi petani sebelum petani beralih menggunakan kombinasi.

Tabel 1. Penelitian Terdahulu yang Relevan
Tabel 1. Penelitian Terdahulu yang Relevan

METODOLOGI PENELITIAN

  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Teknik Penentuan Informan
  • Jenis dan Sumber Data
  • Teknik Analisis Data
    • Biaya Tetap
    • Biaya Tidak Tetap
    • Biaya Pendapatan
    • Biaya Total

Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan data yang kemudian digunakan sebagai informasi dasar dalam melakukan penelitian. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati langsung aktivitas responden. Tinjauan Pustaka adalah teknik pengumpulan data dari buku, jurnal, dan temuan penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kuantitatif. Ini merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lainnya terkumpul seluruhnya. Teknik dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data yang dikumpulkan, tanpa bermaksud membuat kesimpulan atau generalisasi yang luas. 17 Analisis data adalah proses pencarian dan pengumpulan data secara sistematis yang diperoleh dari wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain agar mudah dipahami dan temuannya dikomunikasikan kepada orang lain (Sugiyono, 2013).

Biaya tetap merupakan jenis biaya yang besarnya tidak berubah selama suatu masa kerja dan selalu tetap. Biaya ini merupakan penjumlahan antara biaya tetap dan biaya variabel dan dinyatakan dalam satuan Rp/jam. Biaya tetap adalah jumlah seluruh elemen biaya tetap, biaya variabel adalah jumlah seluruh elemen biaya variabel.

Mesin pemanen merupakan suatu mesin dengan teknologi modern yang digunakan oleh sebagian petani di Desa Mattirowalie Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru untuk memanen padi guna mempercepat proses pemanenan dan menghemat upah buruh tani serta juga dapat mengurangi penyusutan hasil gabah. Analisis biaya yang digunakan untuk menghitung efisiensi mesin pemanen ini adalah biaya tetap dan biaya variabel mesin. Biaya tidak tetap merupakan biaya yang dikeluarkan pada saat mesin pemanen beroperasi dan besarnya tergantung pada jumlah jam kerja yang digunakan.

Pendapatan diperoleh dari penyewaan mesin pemanen gabungan dari petani yang menyewa mesin tersebut. Biaya total merupakan total biaya yang diperlukan untuk mengoperasikan mesin kombinasi pada lahan pertanian padi sawah di Desa Mattirowalie Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru.

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

  • Sejarah Desa
  • Kondisi Pertanian

Dusun Parenring, Cinekko, Bua dan Limpo terletak di dataran rendah, sedangkan dusun Tille dan Lappadare berada di daerah perbukitan. Iklim Desa Mattirowalie sama seperti desa lainnya di Indonesia, beriklim tropis dengan dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Karena Desa Mattirowalie merupakan desa pertanian maka sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai petani, selain itu juga terdapat mata pencaharian lain yaitu perbandingan persentase jenis mata pencaharian penduduk Desa Mattirowalie.

Desa Mattirowalie pada umumnya menggantungkan kehidupan masyarakatnya pada sektor pertanian, namun produktivitas pertaniannya masih jauh dari harapan. Salah satu faktor penyebab rendahnya produktivitas pertanian adalah masih rendahnya sumber daya manusia dalam mengolah lahan pertanian dan hasilnya. Sebagian besar petani di Desa Mattirowalie menggunakan sistem manual dalam mengolah lahan pertanian maupun dalam memanen.

Dalam beberapa waktu terakhir, perjalanan pembangunan sektor pertanian di desa ini mulai menunjukkan hasil yang maksimal. Dahulu petani banyak yang menggunakan alat-alat tradisional, namun saat ini banyak masyarakat yang menggunakan alat-alat modern seperti traktor, pemanen dan alat-alat pertanian modern lainnya yang menggantikan tenaga manusia sehingga lebih mudah dan efisien.

Tabel 2. Daftar luas wilayah setiap dusun Desa Mattirowalie
Tabel 2. Daftar luas wilayah setiap dusun Desa Mattirowalie

HASIL DAN PEMBAHASAN

  • Identitas Responden
  • Analisis Biaya Mesin Combine Harvester
  • Biaya Variabel
  • Biaya Total
  • Total Penerimaan
  • Total Pendapatan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap analisis biaya dan pendapatan pada usaha persewaan mesin pemanen di Desa Mattirowalie Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru diketahui bahwa usahatani lahan baris rendah dilakukan dua kali dalam satu tahun pada lahan pertanian yang mempunyai lahan. Luas lahan yang dipanen dengan menggunakan mesin pemanen di Desa Mattirowalie Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru sekitar 42,9 hektar per musim, sehingga total luas lahan yang dipanen selama 1 tahun adalah 85,8 hektar. Berikut komponen biaya mesin pemanen padi kombinasi di Desa Mattirowalie Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru.

Biaya tetap yang dikeluarkan pemilik mesin pemanen di Desa Mattirowalie Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru selama satu tahun adalah Rp. Nilai pajak yang dikenakan setiap tahunnya oleh pemanen yang diteliti adalah sebesar Rp. Pajak tersebut dibayarkan setiap tahunnya oleh pemilik alat pemanen padi kepada badan usaha industri sebagai kontribusi terhadap pendapatan usaha sewa alat pemanen.

Biaya bahan bakar merupakan biaya yang dikeluarkan oleh pemilik pemanen untuk membeli solar sebagai bahan bakar yang diperlukan untuk pembakaran pada ruang pemanas. Oli mesin ini membantu melumasi komponen dan setiap partikel yang ada pada mesin pemanen sehingga kecepatan kerja yang dihasilkan mesin menjadi maksimal. Biaya minyak yang dibutuhkan untuk mengoperasikan mesin pemanen gabungan selama 1 tahun adalah Rp.

Mesin pemanen kombinasi seringkali mengalami kerusakan ringan yang menyebabkan peralatan yang bersangkutan tidak berfungsi, demikian pernyataan Corder, Antony, K. Biaya yang harus dikeluarkan pemilik mesin pemanen gabungan untuk membiayai suku cadang adalah Rp. 38 Biaya ban merupakan biaya yang harus ditanggung oleh pemilik mesin pada saat mengganti ban pabrik gabungan.

Untuk mesin yang diteliti, diketahui bahwa penggantian ban dilakukan pada tahun ketiga setelah pembelian untuk memastikan mesin penggabung selalu mempunyai performa terbaik saat mengerjakan lahan panen. 39 Rata-rata produksi gabah yang dipanen dengan menggunakan mesin pemanen gabungan adalah 660.000 kg per tahun atau dua musim panen, sedangkan gabah yang dihasilkan pemilik mesin adalah 66.000 kg.

Tabel 6. Sfesifikasi mesin panen yanmar AW70V
Tabel 6. Sfesifikasi mesin panen yanmar AW70V

KESIMPULAN DAN SARAN

  • Kesimpulan
  • Saran

Efisiensi penggunaan mesin pemanen padi kombinasi pada sawah pasang surut di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Kajian Alat dan Mesin dalam Pengelolaan Hawar Tebu pada Perkebunan Tebu di Lahan PG Takalar [Disertasi]. Analisis Kelayakan Finansial Unit Usaha Mesin Panen Padi (Gabungan) di Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah.

Uji kinerja dan analisis biaya kombinasi pakan utama (Yanmar, CA 85 M di sawah tradisional) [Tesis].

Gambar 2. Pemilik Mesin Combine Harvester
Gambar 2. Pemilik Mesin Combine Harvester

RIWAYAT HIDUP

Gambar

Tabel 1. Penelitian Terdahulu yang Relevan
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Combine Harvester
Tabel 2. Daftar luas wilayah setiap dusun Desa Mattirowalie
Tabel 4. Perbandingan jumlah KK sejahtera dan pra sejahtera di Desa  Mattirowalie
+5

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI Nomor 9 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Mulawarman, sebagaimana telah diubah dengan