• Tidak ada hasil yang ditemukan

identifikasi insekta di kawasan kuta - etheses UIN Mataram

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "identifikasi insekta di kawasan kuta - etheses UIN Mataram"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

IDENTIFIKASI SERANGGA DI KAWASAN KUTA, LOMBOK TENGAH SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN LKS UNTUK SISWA SMA (LKS). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis serangga apa saja yang terdapat di kawasan Kuta dan menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk praktikum lapangan jurusan IPA Biologi. Skripsi ini berjudul “Identifikasi Serangga di Kawasan Kuta Lombok Tengah Sebagai Bahan Pembuatan Lembar Kerja Siswa (LKS) Kelas XI SMA Tahun 2011”.

Tinjauan Tentang Insekta

Ciri-ciri insekta

Sistem saraf terdiri dari ganglion anterior atau otak yang terletak di atas saluran pencernaan; dua saraf penghubung yang terletak dari otak yang memanjang ke arah perut di sekitar saluran pencernaan; dan beberapa pasang ujung saraf yang terletak di bawah saluran pencernaan. Sistem ekskresi melalui tabung Malpighi Sistem saraf serangga terdiri dari ganglion anterior dan dapat mengalami metamorfosis sempurna.

Morfologi dan Anatomi Insekta a. Kepala (caput)

Segmentasi kepala awalnya terdiri dari akron atau prostomium ditambah 6 segmen tubuh yaitu. Mata pada serangga terdiri dari mata majemuk (compound eyes) dan mata tunggal pada larva holometabolous yang terletak di bagian lateral kepala, disebut stammata, jumlahnya ada 6 atau 8,17. Divisi ini terdiri dari tiga segmen yang disebut segmen toraks anterior (prothorax), segmen toraks tengah (mesothorax) dan segmen toraks posterior (metathorax). Pada serangga bersayap, sayap muncul pada segmen meso dan metathoracic, dan kedua segmen ini secara kolektif disebut.

Fisiologi Insekta a. Respirasi

14 Jadi pada serangga terdapat tiga kelompok ruas, yaitu caput (kepala) yang terdiri dari 6 ruas, 3 ruas membentuk toraks dan sisanya membentuk perut. Serangga memiliki sistem peredaran darah terbuka, darah serangga mengalir langsung melalui rongga tubuh atau disebut hemocoel, kemudian menyuplai organ dan jaringan. 16 Pembuluh ini terdiri dari dua bagian, jantung di belakang dan aorta di depan.

Kelas Hexapoda atau insekta Ciri-ciri

Pada zaman dahulu, invertebrata dibagi menjadi kelompok moluska dan non moluska atau arthropoda dan non moluska. Ordo Neuroptera (serangga bersayap jaring) .. 2) Memiliki dua pasang sayap seperti selaput dan mengandung banyak urat yang saling bersilangan (seperti jaring) 3) Mengalami metamorfosis sempurna. Ordo Coleoptera (serangga bersayap perisai) Fitur :. 20 1) Beberapa jenis memiliki dua pasang sayap, dengan sayap depan yang tebal, keras, kasar dan rapuh dan sayap belakang seperti selaput dan lebih panjang dari sayap depan.

Ordo Hymenoptera (serangga bermembran) .. 1) Memiliki dua pasang sayap membran 2) Sayap belakang lebih kecil dari sayap depan. 21 1) Antena serangga dewasa (serangga) lebih pendek dari toraks dan memiliki kurang dari 6 ruas, sedangkan larva memiliki kepala yang kurang berkembang. Ordo Lepidoptera (serangga bersisik) .. 2) Beberapa bagian tubuh dan kaki tertutup sisik 3) Memiliki mata yang relatif besar.

Kelas Crustacea Ciri-ciri

Kelas Myriapoda (hewan berkaki seribu) Ciri-ciri

Keanekaragaman sifat ciri suatu komunitas berkaitan dengan jumlah jenis dan jumlah individu masing-masing jenis sebagai bagian dari komunitas. Indeks keanekaragaman merupakan nilai yang menunjukkan tingkat keanekaragaman dan kemantapan masyarakat di suatu tempat. Komunitas yang memiliki indeks keanekaragaman yang lebih tinggi menunjukkan bahwa hubungan antar komponen komunitas yang menempati suatu kawasan lebih kompleks.

Namun, indeks keanekaragaman itu sendiri dipengaruhi oleh jumlah dan persebaran spesies di suatu habitat.

Kondisi Fisika-Kimia Lingkungan

Variasi suhu lingkungan alami dan dampaknya memiliki peran potensial dalam menentukan proses kehidupan, distribusi dan kelimpahan populasi hewan. Oleh karena itu suhu akan menjadi faktor pembatas bagi satwa liar. b.pH ..pH mempengaruhi hewan atau organisme dalam tiga cara; 1) langsung mengganggu osmoregulasi, aksi enzim dan pertukaran gas pernapasan.

Habitat Insekta dan Peranannya Dalam Ekologi

Pengertian sumber belajar

Ciri-ciri sumber belajar

Sumber belajar yang sudah tersedia dan hanya dapat digunakan, yaitu sumber belajar yang tidak dirancang khusus untuk tujuan pembelajaran, tetapi dapat ditemukan, dipilih, dan digunakan untuk tujuan pembelajaran. Dari kedua jenis sumber belajar tersebut, sumber belajar dapat berupa pesan, orang, bahan, alat/perlengkapan, pendekatan/metode/teknik dan lingkungan. Pendapat lain mengatakan bahwa sumber belajar berupa bahan/produk adalah bentuk-bentuk tertentu yang mengandung pesan atau ajaran yang harus disampaikan dengan alat atau bahan itu sendiri tanpa alat pendukung.

Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan mempercepat laju pembelajaran dan membantu guru menggunakan waktunya dengan lebih baik dan mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi untuk meningkatkan dan mengembangkan lebih semangat. Untuk memungkinkan pembelajaran yang lebih individual dengan mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional dan memungkinkan siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuan mereka. Menciptakan landasan pembelajaran yang lebih ilmiah dengan merancang program pembelajaran yang lebih sistematis dan mengembangkan bahan ajar berbasis penelitian.

Memperkuat pembelajaran dengan meningkatkan kemampuan sumber belajar dan menyajikan informasi dan materi secara lebih konkrit. Ini memungkinkan pembelajaran instan, yaitu menjembatani kesenjangan antara pembelajaran verbal dan abstrak dengan realitas konkret dan memberikan pengetahuan langsung. Lingkungan merupakan salah satu sumber belajar yang sangat penting dan memiliki nilai yang sangat berharga dalam proses pembelajaran.

Ada beberapa cara untuk mempelajari lingkungan sebagai media dan sumber belajar, yaitu dengan melakukan survei, berkemah atau berkemah, kunjungan lapangan, melalui proyek pengabdian masyarakat dan pengabdian masyarakat, dan mengundang narasumber.

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Kita dapat memanfaatkan lingkungan alam untuk belajar tentang fenomena alam dan dapat menyadarkan siswa akan kecintaan terhadap alam dan partisipasi dalam pelestarian dan pelestarian alam. Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan demikian adalah lembaran yang berisi pedoman bagi siswa dalam melakukan kegiatan dengan tujuan untuk membimbing pengetahuan siswa dalam proses belajar mengajar.

Desain dan Pendekatan Penelitian

Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama membuat gambaran atau gambaran yang objektif tentang suatu keadaan. Metode penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan pada situasi saat ini. Dengan demikian, penelitian deskriptif eksploratif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan suatu keadaan atau fenomena yang terjadi di suatu tempat atau daerah dengan tujuan untuk menemukan hal-hal yang berkaitan dengan objek yang diteliti.

Penelitian ini dilakukan secara langsung atau disebut juga penelitian lapangan yang akan dilakukan di kawasan pantai Kuta Lombok Tengah pada tahun 2011. 51 Soekidjo Notoatmojo, Metodologi Penelitian Kesehatan (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), h.Pendekatan ini dilakukan jika objek yang diselidiki sudah secara alami ada di lapangan, di kelas atau tempat tertentu. Namun jika dalam penelitian ini objek yang diteliti sengaja dirancang atau dibuat dan dimanipulasi terlebih dahulu kemudian dilakukan percobaan lapangan, maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan eksperimen.

Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian

Populasi

Populasi adalah seluruh subjek penelitian 53 Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang kualitas dan karakteristiknya ditentukan oleh peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik kesimpulan 54. Berdasarkan pengertian tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah semua jenis serangga yang terdapat di kawasan pantai Kuta, sedangkan jenis populasinya adalah populasi tak terbatas, yaitu sumber data tidak dapat ditentukan batas-batasnya, sehingga tidak dapat dinyatakan secara relatif dalam jumlah. Disebut penelitian sampel jika kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel.55 Pendapat lain mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi.

Sampel adalah sebagian dari populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasi dalam masyarakat. Pengambilan sampel bukanlah tugas yang mudah karena banyak faktor penentu, salah satunya adalah perubahan keadaan setempat. Berdasarkan pengertian di atas, maka sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi jenis serangga yang terdapat pada setiap stasiun penelitian.

Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah teknik sampling area (area sampling atau sampling area). Teknik pengambilan sampel wilayah adalah teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan perwakilan dari wilayah geografis yang ada 58. Sampel hewan invertebrata dari kelas serangga yang ditemukan di petak dikumpulkan dalam toples atau kantong plastik, kemudian ditentukan spesies dan jumlahnya.

Invertebrata dari kelas serangga yang tidak teridentifikasi di lapangan kemudian dikirim ke laboratorium biologi IAIN Mataram untuk dilakukan identifikasi dan pencacahan keanekaragaman dan kelimpahannya.

Instrumen Penelitian (Alat dan Bahan Penelitian)

Variabel lingkungan termasuk suhu tanah, salinitas dan pH diukur secara in situ, sedangkan variabel tanah termasuk tekstur tanah dianalisis dengan menggunakan teknik standar. Peranan instrumen sangatlah penting, karena instrumen yang baik akan menghasilkan penelitian yang valid dan baik pula. Pita pengukur dan tali yang digunakan untuk membuat garis transek atau bujur sangkar transek di darat, misalnya di hutan.

Kertas label untuk menandai setiap spesies yang ditemukan untuk memudahkan identifikasi dan pelabelan lokasi penelitian.

Teknik Pengumpulan Data

  • Observasi (pengamatan)
  • Deskripsi Lokasi Penelitian
  • Hasil Penelitian
  • Pembahasan

Metode ini digunakan dengan menghitung jumlah spesies yang ada, jumlah masing-masing spesies dalam plot. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh serangga dengan jenis yang berbeda, baik di setiap stasiun maupun di seluruh lokasi. 11 Nyimphalidae Heliconius charitonius L Kupu-kupu zebra 1 0 0 0 1 Phycipdes Tharos Drury Kupu-kupu bersayap tebal 1 1 3 0 5 Nyimphalis antiopa L Kupu-kupu pura-pura.

Suhu tanah 31,5, pH 6,5, tekstur tanah liat, berdebu dan berpasir, jenis terbanyak berasal dari. Spesies dominan berasal dari famili Formicidae (Occophylla sp) dan Lygaeidae (Eremocoris ferus Say). Black Orange Butterfly 4 Strymon melinus Hubnner Brown Spotted Butterfly 93 Rathinda amor Fabricius Monkey Puzzle Butterfly 1.

Anthocaris cardimines L Orange White Butterfly 2 Pyralidae Ostrina nubilis Hubner Stemboring Butterfly 1 Saturniidae Citheronia regalis Fabricius Kupu-Kupu Sayap Lebar 1. Ditinjau dari hasil penelitian di atas, kawasan Kuta cocok sebagai sarana penelitian dan pendidikan utama bagi mahasiswa IPA Biologi karena tingkat keanekaragaman jenis cukup sedang atau jenis yang ditemukan cukup berbeda. Setiap stasiun memiliki kondisi fisiko-kimia yang berbeda, begitu pula spesies yang diambil.

Perubahan tipe habitat juga dapat menyebabkan perubahan pola sebaran, dan pada habitat yang sama, spesies yang berbeda biasanya menunjukkan pola sebaran yang berbeda seperti yang terjadi pada penelitian ini. Di stasiun I spesies dominan adalah Buckley minimal monomorium, Strymon melinus Hubner, Colias philodice Godart dan julus virgatus kayu. Dari seluruh stasiun penelitian jenis yang dominan adalah Occophylla sp, Strymon melinus Hubner, Culex sp, Monomorium minimum Buckley, Pieris rapae L, Colias philodice Godart dan Nezara viridula.

Simpulan

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Skripsi yang berjudul: “Penerapan Metode Bermain Peran Untuk Mengembangkan Kemampuan Berkomunikasi Pada Anak Usia Dini Di Kelompok B Ra Miftahul Huda 2 Turirejo Demak”,

Adapun data yang dikumpulkan dalam penelitian ini ada dua yaitu: 1 Data primer Data primer adalah data yang disebut juga data tangan pertama, dimana data diperoleh peneliti secara