• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDENTIFIKASI JENIS DAN PENANGANAN KERUSAKAN JALAN (STUDI KASUS JL. G. OBOS XII, JL. SAMUDIN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "IDENTIFIKASI JENIS DAN PENANGANAN KERUSAKAN JALAN (STUDI KASUS JL. G. OBOS XII, JL. SAMUDIN "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

28

IDENTIFIKASI JENIS DAN PENANGANAN KERUSAKAN JALAN (STUDI KASUS JL. G. OBOS XII, JL. SAMUDIN

AMAN, JL. JATI KOTA PALANGKA RAYA)

Ceni Kristina1, Ina Elvina2, Salonten3

1Ceni Kristina, Universitas Palangka Raya.

e-mail : cenikristina2@gmail.com

2Ina Elvina, Universitas Palangka Raya, e-mail : inaelvina99@gmail.com

3Salonten, Universitas Palangka Raya.

e-mail : salonten@jts.upr.ac.id

ABSTRAK

Kerusakan - kerusakan jalan sering terjadi di Kota Palangka Raya khususnya pada ruas Jalan G.Obos XII, ruas Jalan Samudin Aman, dan ruas Jalan Jati yang merupakan ruas jalan dengan klasifikasi jalan kota yang menghubungkan antar pusat permukiman yang ada di dalam kota Palangka Raya. Kerusakan- kerusakan yang terjadi tentu akan berpengaruh pada keamanan dan kenyamanan pemakai jalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis kerusakan dan penanganan yang dapat dilakukan sesuai dengan tingkat kerusakan yang diperoleh dengan metode Pavement Condition Index (PCI). Penelitian ini dilakukan secara langsung pada masing-masing ruas Jalan G.Obos XII, ruas Jalan Samudin Aman, dan ruas Jalan Jati dengan membagi masing-masing ruas jalan kedalam beberap segmen yaitu tiap 50 m.

Kemudian pada tiap masing-masing segmen jalan dilakukan pengamatan secara visual dan pengukuran untuk mengidentifikasi jenis kerusakan yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis rata-rata persentase kerusakan pada ruas Jalan G. Obos XII yaitu edge cracking 88,74%, potholes 5,36%, alligator cracking 1,65%, patching and utility cut patching 4,26%, pada ruas Jalan Samudin Aman yaitu edge cracking 55,01%, potholes 41,09 %, patching and utility cut patching 3,70%, alligator cracking 0,19%, dan pada ruas Jalan Jati yaitu potholes 9,46%, patching and utility cut patching 51,81%, edge cracking 17,13%, alligator cracking 11,47 % longitudinal and transversal cracks 6,44 %, depression 0,26%, block cracking 3,43%. Nilai indeks kondisi perkerasan (PCI) rata-rata ruas Jalan G. Obos XII adalah 77,21 yang termasuk kategori sangat baik (good), ruas Jalan Samudin Aman adalah 57,92 yang termasuk kategori baik (good), dan untuk ruas Jalan Jati adalah 53,00 yang termasuk kategori sedang (fair) dan bentuk penanganan yang yang dapat dilakukan adalah melakukan perawatan permukaan dengan menggunakan keping penutup (chip seal) atau penutup larutan (slurry seal), serta penutupan retak (crack sealing), dan penambalan (patching).

Kata Kunci: Kerusakan Jalan; Jenis Penanganan; Metode Pavement Condition Index (PCI)

1. PENDAHULUAN

Jalan merupakan prasarana angkutan darat yang sangat penting dalam memperlancar kegiatan hubungan perekonomian, baik antara satu kota dengan kota lainnya, antara kota dengan desa, antara satu desa dengan desa lainnya. Kerusakan - kerusakan jalan sering terjadi di Kota Palangka Raya khususnya pada ruas Jalan G.Obos XII, ruas Jalan Samudin Aman, dan ruas Jalan Jati yang merupakan ruas jalan dengan klasifikasi jalan kota yang menghubungkan antar pusat permukiman yang ada di dalam kota Palangka Raya. Ruas jalan tersebut memiliki volume lalu lintas yang cukup padat, dikarenakan adanya kawasan permukiman warga juga terdapat sekolah serta pusat perbelanjaan.

Kerusakan-kerusakan yang terjadi tentu akan berpengaruh pada keamanan dan kenyamanan pemakai jalan. Oleh sebab itu penanganan konstruksi perkerasan baik yang bersifat pemeliharaan, peningkatan atau rehabilitasi akan dapat dilakukan secara optimal

(2)

29

apabila identifikasi jenis kerusakan, persentase kerusakan serta nilai indeks kondisi perkerasan jalan telah diketahui. Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa saja jenis-jenis kerusakan yang terdapat pada lapis permukaan ruas Jalan G.Obos XII, ruas Jalan Samudin Aman, dan ruas Jalan Jati, berapakah nilai indeks kondisi perkerasan ruas Jalan G.Obos XII, ruas Jalan Samudin Aman, dan ruas Jalan Jati dan apa saja jenis penanganan kerusakan jalan pada ruas Jalan G.Obos XII, ruas Jalan Samudin Aman, dan ruas Jalan Jati. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis kerusakan dan penanganan yang dapat dilakukan sesuai dengan tingkat kerusakan yang diperoleh dengan metode Pavement Condition Index (PCI). Pavement Condition Index (PCI) adalah penilaian kondisi perkerasan jalan berdasarkan jenis, tingkat dan luas kerusakan yang terjadi, dan dapat digunakan sebagai acuan dalam usaha pemeliharaan (Shahin 1994). PCI ini merupakan indeks numerik yang nilainya berkisar antara 0 sampai 100. Nilai 0 menunjukkan perkerasan dalam kondisi sangat rusak, dan nilai 100 menunjukkan perkerasan masih sempurna. Nilai PCI ini didasarkan pada hasil survei kondisi visual (Hardiyatmo 2007).

2. METODE PENELITIAN

2.1 Bagan Alir Penelitian

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian

(3)

30 2.2 Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah survey dilapangan secara langsung. Survey yang dimaksud adalah survey kerusakan, yaitu untuk mengetahui jenis-jenis kerusakan, dimensi kerusakan dan mendokumentasikan segala jenis kerusakan pada masing-masing tiap titik sampel. Adapun langkah-langkah untuk pelaksanaan survey kerusakan adalah sebagai berikut:

a. Mendokumentasikan tiap kerusakan yang ada b. Mengukur dimensi kerusakan pada tiap titik stasiun c. Menentukan tingkat kerusakan

d. Mencatat hasil pengukuran kedalam form survey 2.3 Metode Analisis Data

Setelah data didapat, analisis data dilakukan dengan cara perhitungan Pavement Condition Index (PCI) sebagai berikut:

1. Menghitung density

2. Menentukan nilai deduct value untuk setiap jenis kerusakan 3. Menghitung nilai total deduct value

4. Menentukan nilai corrected deduct value 5. Menghitung nilai kondisi perkerasan jalan 6. Mengklasifikasikan kualitas perkerasan jalan

3. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada pada ruas Jalan G. Obos XII, didapat jenis-jenis kerusakan yang terjadi, yaitu kerusakan Edge Cracking (Cacat Tepi Perkerasan), Potholes (Lubang), Alligator Cracking (Retak Kulit Buaya), dan Patching and Utility Cut Patching (Tambalan). Sedangkan pada ruas Jalan Samudin Aman didapat jenis-jenis kerusakan yang terjadi, yaitu kerusakan Edge Cracking (Cacat Tepi Perkerasan), Potholes (Lubang), Patching and Utility Cut Patching (Tambalan), dan Alligator Cracking (Retak Kulit Buaya). dan pada ruas Jalan Jati didapat jenis-jenis kerusakan yang terjadi, yaitu kerusakan Potholes (Lubang), Patching and Utility Cut Patching (Tambalan), Edge Cracking (Cacat Tepi Perkerasan), Longitudinal and Transversal Cracks (Retak Memanjang dan Melintang), Depression (Amblas), dan Block Cracking (Retak Blok). Berikut ini adalah hasil pengukuran persentase jenis-jenis kerusakan pada masing-masing ruas Jalan G. Obos XII, Jalan Samudin Aman, dan Jalan Jati.

Tabel 1: Persentase Kerusakan Jalan G. Obos XII

No Jenis Kerusakan Luas (m2) Kerusakan %

1 Edge Cracking (Cacat Tepi Perkerasan) 30.13 88.74

2 Potholes (Lubang) 1.82 5.36

3 Alligator Cracking (Retak Kulit Buaya) 0.56 1.65

5 Patching and Utility Cut Patching (Tambalan) 1.45 4.26

Total 33.95 100

Sumber: Perhitungan peneliti, 2021

(4)

31

Tabel 2: Persentase Kerusakan Jalan Samudin Aman

No Jenis Kerusakan Luas (m2) Kerusakan %

1 Edge Cracking (Cacat Tepi Perkerasan) 64.94 55.01

2 Potholes (Lubang) 48.51 41.09

3 Patching and Utility Cut Patching (Tambalan) 4.37 3.70

4 Alligator Cracking (Retak Kulit Buaya) 0.23 0.19

Total 118.04 100

Sumber: Perhitungan peneliti, 2021 Tabel 3: Persentase Kerusakan Jalan Jati

No Jenis Kerusakan Luas (m2) Kerusakan %

1 Potholes (Lubang) 10.16 9.46

2 Patching and Utility Cut Patching (Tambalan) 55.63 51.81

3 Edge Cracking (Cacat Tepi Perkerasan) 18.39 17.13

4 Alligator Cracking (Retak Kulit Buaya) 12.32 11.47

5 Longitudinal and Transversal Cracks (Retak Memanjang dan Melintang)

6.92 6.44

6 Depression (Amblas) 0.28 0.26

7 Block Cracking (Retak Blok) 3.68 3.43

Total 118.04 100

Sumber: Perhitungan peneliti, 2021

Untuk menganalisa kerusakan setiap segmen dengan metode PCI, maka akan dilakukan perhitungan sebagai berikut. Untuk contoh perhitungan metode PCI hanya diambil satu unit sampel saja dari masing-masing ruas jalan, yaitu pada segmen Sta 0 + 00 – 0 + 50 Jalan G. Obos XII, Sta 0 + 00 – 0 + 50 Jalan Samudin Aman, dan Sta 1 + 60 – 1 + 110.

Berikut langkah-langkah perhitungannya:

3.1 Menghitung kerapatan (density)

Untuk menghitung nilai density digunakan rumus sebagai berikut:

Density (%) = Ad

As x 100% ... (1) Dimana:

Ad = luas total dari satu jenis kerusakan untuk setiap tingkat keparahan kerusakan (m2)

As = luas total untuk sampel (m2). (Qadrianti 2018) STA 0+00 – 0+50 pada ruas Jalan G. Obos XII 1) Cacat Tepi Perkerasan (L) = 0,26

4 x 50 x 100 % = 0,13%

2) Cacat Tepi Perkerasan (M ) = 8,19

4 x 50 x 100 % = 4,10%

STA 0+00 – 0+50 pada ruas Jalan Samudin Aman 1) Cacat Tepi Perkerasan = 5,95

3 x 50 x 100 % = 3,97%

STA 1+60 – 1+110 pada ruas Jalan Jati

1) Lubang (L) = 0,07

4 x 50 x 100 % = 0,03%

2) Tambalan = 0,46

4 x 50 x 100 % = 0,23%

(5)

32 3) Cacat Tepi Perkerasan = 0,42

4 x 50 x 100 % = 0,21%

4) Lubang (H) = 0,30

4 x 50 x 100 % = 0,15%

3.2 Mencari nilai pengurangan (deduct Value)

Mencari nilai deduct value (DV) yang berupa grafik jenis-jenis kerusakan. Adapun cara untuk menentukan DV, yaitu dengan memasukkan persentase density pada grafik masing-masing jenis kerusakan kemudian menarik garis vertikal sampai memotong tingkat kerusakan (low, medium, high) selanjutnya pada titik potong tersebut ditarik garis horizontal dan akan di dapat nilai DV. Berikut contoh pada Sta 0+00 – 0+50 pada ruas Jalan G. Obos XII, Sta 0 + 00 – 0 + 50 Jalan Samudin Aman dan Sta Jalan Jati Sta 1 + 60 – 1 + 110

Sta 0+00 – 0+50 Jalan G. Obos XII

Gambar 2. Kurva Deduct Value Cacat Tepi Perkerasan (L) (Sumber: Analisis data, 2021)

Dari kurva untuk cacat tepi perkerasan dengan nilai density 0,13 % dengan tingkat kerusakan low diperoleh nilai deduct value sebesar 2.

Sta 0+00 – 0+50 Jalan Samudin Aman

Gambar 3. Kurva Deduct Value Cacat Tepi Perkerasan (M) (Sumber: Analisis data, 2021)

(6)

33

Dari kurva untuk cacat tepi perkerasan dengan nilai density 3,97 % dengan tingkat kerusakan medium diperoleh nilai deduct value sebesar 16.

Sta 1+60 – 1+110 Jalan Jati

Gambar 4. Kurva Deduct Value Lubang (L) (Sumber: Analisis data, 2021)

Dari kurva untuk lubang dengan nilai density 0,03 % dengan tingkat kerusakan low diperoleh nilai deduct value sebesar 8.

3.3 Menjumlah total deduct value

Deduct value yang diperoleh pada suatu segmen jalan yang ditinjau dijumlahkan sehingga diperoleh total deduct value (TDV). Contoh untuk segmen km 0+00 – 0+50 pada ruas Jalan G. Obos XII diperoleh total deduct value adalah 19, segmen km 0+00 – 0+50 pada ruas Jalan Samudin Aman diperoleh total deduct value adalah 16, dan segmen km 1+60 – 1+110 pada ruas Jalan Jati diperoleh total deduct value adalah 76.

3.4 Mencari nilai pengurangan terkoreksi (Corrected Deduct Value)

Dari hasil deduct value sampai memotong garis q kemudian ditarik garis horizontal.

Nilai q merupakan jumlah deduct value yang lebih dari 5. Misalkan untuk segmen km 0+00 – 0+50 pada ruas Jalan G. Obos XII terdapat 1 deduct value yang lebih dari 5 maka nilai q = 1. Total deduct value adalah 19, q = 1 diperoleh nilai CDV = 19, untuk segmen 0+00 – 0+50 pada ruas Jalan Samudin Aman terdapat 1 deduct value yang lebih dari 5 maka nilai q = 1 deduct value adalah 16 diperoleh nilai CDV = 16, dan untuk segmen km 1+60 – 1+110 pada ruas Jalan Jati terdapat 4 deduct value tetapi nilai deduct value yang lebih dari 5 hanya ada 2 maka nilai q = 2. Total deduct value adalah 76, q = 2 diperoleh nilai CDV = 56.

3.5 Menghitung nilai kondisi perkerasan

Nilai kondisi perkerasan dengan mengurangi nilai seratus dengan nilai CDV yang diperoleh dengan rumus sebagai berikut:

PCI = 100 – CDV ... (2) Dimana:

PCI(s) = nilai PCI setiap sampel

(7)

34

CDV = nilai CDV untuk setiap sampel. (Qadrianti 2018)

Nilai yang diperoleh tersebut dapat menunjukkan kondisi perkerasan pada segmen yang ditinjau, apakah baik, sangat baik, atau bahkan buruk sekali dengan menggunakan parameter PCI sebagai contoh untuk segmen km 0+00 – 0+50 pada ruas Jalan G. Obos XII, CDV = 11 maka, PCI = 100 – 19 = 81 SEMPURNA (Excellent). untuk segmen km 0+00 – 0+50 pada ruas Jalan Samudin Aman, CDV = 16 maka, PCI = 100 – 16 = 84 SEMPURNA (Excellent). Dan untuk segmen 1+60 – 1+110 pada ruas Jalan Jati, CDV = 56 maka, PCI = 100 – 56 = 44 Sedang (Fair).

3.6 Rekapitulasi Kondisi Jalan

Tabel 4: Perhitungan Nilai PCI STA 0+00 – 0+950 Jalan G. Obos XII

Sumber: Perhitungan peneliti, 2021

Tabel 5: Perhitungan Nilai PCI STA 0+00 – 0+836 Jalan Samudin Aman

Sumber: Perhitungan peneliti, 2021

CDV MAKS

1 0 + 00 - 0 + 50 19 81 Sempurna (Excellent) 2 0 + 50 - 0 + 100 99 1 Sangat Buruk (Very Poor) 3 0 + 100 - 0 + 150 36 64 Sangat Baik (Very Good) 4 0 + 150 - 0 + 200 7 93 Sempurna (Excellent) 5 0 + 200 - 0 + 250 7 93 Sempurna (Excellent) 6 0 + 300 - 0 + 350 12 88 Sempurna (Excellent) 7 0 + 350 - 0 + 400 20 80 Sempurna (Excellent) 8 0 + 500 - 0 + 550 10 90 Sempurna (Excellent) 9 0 + 600 - 0 + 650 10 90 Sempurna (Excellent) 10 0 + 650 - 0 + 700 7 93 Sempurna (Excellent) 11 0 + 700 - 0 + 750 8 92 Sempurna (Excellent) 12 0 + 800 - 0 + 850 42 58 Sangat Baik (Very Good) 13 0 + 850 - 0 + 900 28 72 Sangat Baik (Very Good) 14 0 + 900 - 0 + 950 14 86 Sempurna (Excellent)

1081 77.21

PCI 100 - CDV

STA NO

TOTAL Sangat Baik (Very Good)

CDV MAKS

1 0 + 00 - 0 + 50 16 84 Sempurna (Excellent) 2 0 + 50 - 0 + 100 21 79 Sangat Baik (Very Good) 3 0 + 100 - 0 + 150 71 29 Sangat Baik (Very Good) 4 0 + 150 - 0 + 200 98 2 Gagal (Failed) 5 0 + 200 - 0 + 250 7 93 Sempurna (Excellent) 6 0 + 250 - 0 + 300 6 94 Sempurna (Excellent) 7 0 + 300 - 0 + 350 54 46 Buruk (Poor)

8 0 + 350 - 0 + 400 28 72 Sangat Buruk (Very Poor) 9 0 + 400 - 0 + 450 65 35 Sangat Buruk (Very Poor) 10 0 + 450 - 0 + 500 73 27 Sedang (Fair)

11 0 + 750 - 0 + 800 53 47 Gagal (Failed) 12 0 + 800 - 0 + 836 13 87 Sempurna (Excellent)

695 57.92

NO STA 100 - CDV PCI

TOTAL Sedang (Fair)

(8)

35

Tabel 6. Perhitungan Nilai PCI STA 1+60 – 1+660 Jalan Jati

Sumber: Perhitungan peneliti, 2021 3.7 Rekomendasi Bentuk Pemeliharaan

Dari hasil perhitungan nilai PCI untuk ruas Jalan G. Obos XII adalah 77,21. Dari hasil nilai PCI Jalan G. Obos XII, maka Jalan G. Obos XII termasuk dalam klasifikasi kualitas sangat baik (very good). Berdasarkan nilai PCI maka jalan tersebut termasuk dalam program 6 – 10 tahun lagi dilakukan pemeliharaan. Untuk perhitungan nilai PCI ruas Jalan Samudin Aman adalah 57,92. Maka Jalan Samudin Aman termasuk dalam klasifikasi baik (good). Berdasarkan nilai PCI maka jalan tersebut termasuk dalam program 1 – 5 tahun lagi dilakukan pemeliharaan. Dan untuk perhitungan nilai PCI ruas Jalan Jati adalah 53,00. Maka Jalan Jati termasuk dalam klasifikasi sedang (fair).

Berdasarkan nilai PCI maka jalan tersebut termasuk dalam program 1 – 5 tahun lagi dilakukan pemeliharaan.

3.8 Bentuk Penanganan Kerusakan

Penanganan kerusakan jalan dapat dilakukan sesuai dengan jenis kerusakan yang terjadi pada masing-masing lokasi penelitian, yaitu:

1. Edge Cracking (Cacat Tepi Perkerasan)

Perbaikan edge cracking (cacat tepi perkerasan) dapat dilakukan dengan cara melakukan penambalan dengan pengaspalan. Dapat juga dilakukan penutupan retakan/penutupan permukaan

2. Potholes (Lubang)

Perbaikan potholes (lubang) dapat dilakukan dengan cara penambalan lubang dengan memberi lapisan pengikat (tack coat) kemudian melapisi dengan campuran aspal beton

3. Patching and Utility Cut Patching (Tambalan)

Perbaikan tambalan dilakukan berdasarkan tingkatannya, jika tingkat kerusakannya kecil maka tidak perlu diperbaiki, namun jika tingkat kerusakannya besar dapat dilakukan pembongkaran dan penambalan ulang dengan campuran aspal

4. Longitudinal and Transversal Cracks (Retak Memanjang dan Melintang)

Perbaikan longitudinal and transversal cracks (retak memanjang dan melintang) dapat dilakukan dengan cara pelapisan dan penutupan (pengisian) retak bahkan untuk kondisi kerusakan yang parah dapat dilakukan penambalan permukaan.

Perbaikan ini dapat menggunakan chip seal atau slurry seal

CDV MAKS

1 1 + 60 - 1 + 110 56 44 Baik (Good) 2 1 + 110 - 1 + 160 53 47 Buruk (Poor) 3 1 + 160 - 1 + 210 16 84 Sempurna (Excellent) 4 1 + 210 - 1 + 260 14 86 Sempurna (Excellent) 5 1 + 260 - 1 + 310 37 63 Sangat Buruk (Very Poor) 6 1 + 310 - 1 + 360 84 16 Sedang (Fair)

7 1 + 360 - 1 + 410 35 65 Baik (Good) 8 1 + 410 - 1 + 460 84 16 Buruk (Poor)

9 1 + 460 - 1 + 510 28 72 Sangat Baik (Very Good) 10 1 + 510 - 1 + 560 65 35 Sedang (Fair)

11 1 + 560 - 1 + 610 50 50 Sangat Buruk (Very Poor) 12 1 + 610 - 1 + 660 42 58 Sangat Buruk (Very Poor)

636 53.00

NO STA 100 - CDV PCI

TOTAL Sedang (Fair)

(9)

36 5. Depression (Amblas)

Perbaikan Depression (Amblas) dapat dilakukan dengan cara penambalan atau pengaspalan kembali bila pada kerusakan terdapat retak maka harus digali dan dapat ditambal dengan material yang sesuai

6. Block Cracking (Retak Blok)

Perbaikan block cracking (retak blok) dapat ditutup dengan larutan emulsi aspal yang diikuti dengan penanganan permukaan atau larutan pengisi atau juga dapat dilakukan dengan pemberian lapisan chip seal

4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan sebagai berikut:

Tingkat kerusakan jalan pada ruas Jalan G. Obos XII, Jalan Samudin Aman, dan Jalan Jati Kota Palangka Raya berdasarkan metode Pavement Condition Index (PCI) adalah:

Ruas Jalan G. Obos XII: 77,21 sangat baik (good), ruas Jalan Samudin Aman: 57,92 baik (good), ruas Jalan Jati: 53,00 sedang (fair)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis rata-rata persentase kerusakan pada:

ruas Jalan G. Obos XII, Jalan Samudin Aman, dan Jalan Jati Kota Palangka Raya, antara lain: Ruas Jalan G. Obos XII: edge cracking (cacat tepi perkerasan) 88,74%, potholes (lubang) 5,36%, alligator cracking (retak kulit buaya) 1,65%, patching and utility cut patching (tambalan) 4,26%,

ruas Jalan Samudin Aman: edge cracking (cacat tepi perkerasan) 55,01%, potholes (lubang) 41,09%, patching and utility cut patching (tambalan) 3,70%, alligator cracking (retak kulit buaya) 0,19%,

ruas Jalan Jati: Potholes (Lubang) 9,46 %, Patching and Utility Cut Patching (Tambalan) 51,81%, Edge Cracking (Cacat Tepi Perkerasan) 17,13%, Alligator Cracking 11,47%, Longitudinal and Transversal Cracks (Retak Memanjang dan Melintang) 6,44%, Depression (Amblas) 0,26%, Block Cracking (Retak Blok) 3,43%

Bentuk penanganan kerusakan jalan pada ruas Jalan G. Obos XII, Jalan Samudin Aman, dan Jalan Jati Kota Palangka Raya dapat dilakukan dengan: perawatan permukaan dengan menggunakan keping penutup (chip seal) atau penutup larutan (slurry seal), penutupan retak (crack sealing), penambalan (patching)

5. DAFTAR PUSTAKA

1. Hardiyatmo, Hary Christady. 2007. Pemeliharaan Jalan Raya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

2. Qadrianti, St. Laila. 2018. Evaluasi dan Penanganan Kerusakan Jalan dengan Metode Bina Marga dan PCI (Pavement Condition Index) di Ruas Jalan Panji Suroso Kota Malang. Skripsi tesis. Malang: Fakultas Teknik dan Perencanaan, Institut Teknologi Nasional.

3. Shahin, M.Y. 1994. Pavement Management for Airports, Roads and Parking Lots.

New York: Chapman & Hall.

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data survei arus lalu lintas, hambatan samping, dan waktu tempuh kendaraan pada jam tersibuk saat kondisi pagi dan malam hari di lokasi

[r]