• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK LAHAN UNTUK TANAMAN KOPI (Coffea cannephora var. Robusta) DI PTPN XII (Persero) KEBUN BANGELAN, KECAMATAN WONOSARI, KABUPATEN MALANG

N/A
N/A
Fransiskus Simamora

Academic year: 2023

Membagikan "IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK LAHAN UNTUK TANAMAN KOPI (Coffea cannephora var. Robusta) DI PTPN XII (Persero) KEBUN BANGELAN, KECAMATAN WONOSARI, KABUPATEN MALANG"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

Penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) bertajuk Identifikasi Keistimewaan Lahan Tanaman Kopi (Coffea cannephora var. Robusta) di PTPN XII (Persero) Kebun Bangelan , Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang. Kegiatan kerja-belajar profesional ini menjadi kebutuhan bagi setiap mahasiswa S1 Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional. Dalam penyusunan laporan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada pengelola PTPN XII Kebun Bangelan, Bapak Ir.

Ardi Iriantono yang mengizinkan kami melakukan kegiatan KKP di PTPN Timur. IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK TANAH TANAMAN KOPI (Coffea cannephora var. Robusta) DI PTPN Hasil SPCT Curah hujan, luas areal, tipe curah hujan, tipe tanaman, tahun tanam, pertumbuhan tanaman, rata-rata produksi, tipe pohon peneduh, intensitas naungan dan tipe tanah, kuantitas departemen di 2017.

Hasil SPCT Pemupukan, Drainase, Erosi, Pengolahan Tanah dan Berat Tanah Contoh Analisis Lingkungan Ukuran 2017 Hasil SPCT Curah Hujan, Luas, Tipe Curah Hujan, Tipe Tanaman, Tahun Tanam, Pertumbuhan Tanaman, Rata-Rata Produksi, Tipe Pohon Peneduh, Intensitas Naungan dan Tipe Tanah Bangsal Kampung Baru pada tahun 2017.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

2 Kopi Robusta ditanam oleh PTPN XII Kebun Bangelan pada lahan dengan topografi berbukit dengan derajat kemiringan bervariasi. Hal ini mengharuskan karyawan PTPN XII Kebun Bangelan untuk mencari pola bercocok tanam yang sesuai dengan topografi lahannya. Bercocok tanam di lahan miring memerlukan keterampilan khusus yang harus dimiliki karyawan untuk mengelola lahan tersebut.

Lereng dengan kemiringan yang berbeda-beda mempunyai resiko erosi yang sangat tinggi sehingga dapat mengakibatkan berkurangnya tingkat kesuburan tanah. Tujuan identifikasi karakteristik tanah adalah untuk memperoleh data dan informasi karakteristik tanah PTPN XII Kebun Bangelan. Data dan informasi karakteristik tanah akan menjadi variabel masukan dalam penyusunan laporan KKP dan memberikan pertimbangan yang nantinya berguna bagi PTPN XII Kebun Bangelan.

Dengan mengetahui karakteristik lahan maka dapat dilakukan pertimbangan terarah terhadap peningkatan produksi, pertumbuhan perkebunan kopi Bangelan, pengelolaan lahan, dan rekomendasi pemupukan lahan perkebunan Bangelan. Output yang dihasilkan berupa data dan informasi karakteristik lahan di Kebun Bangelan yang akan dikembangkan dan dimanfaatkan untuk produksi tanaman kopi yang lebih baik.

Tujuan

Apabila hal ini tidak ditangani dengan baik maka akan berdampak pada menurunnya tingkat produktivitas lahan dan tanaman yang diusahakan. Agar mahasiswa dapat merealisasikan dan membandingkan penerapan teori-teori yang diterima di tingkat akademik dengan praktik yang dilakukan di lapangan khususnya bidang ilmu kebumian. Meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang keterkaitan teori ilmu kebumian dan penerapannya sehingga memberikan bekal bagi mahasiswa untuk memasuki masyarakat khususnya dalam bidang ilmu kebumian.

Manfaat

  • Bagi Mahasiswa
  • Bagi Instansi
  • Bagi Perguruan Tinggi

Melalui kegiatan magang ini, departemen dapat mempersiapkan mahasiswa pascasarjana di bidang pertanian yang memiliki tenaga kerja berkualitas.

TINJAUAN PUSTAKA

  • Sejarah Tanaman Kopi di Indonesia
  • Morfologi Kopi
  • Kriteria Lahan
  • Spesies Kopi
  • Kopi Robusta
  • Faktor Iklim
    • Curah Hujan
    • Panjang Penyinaran Matahari
    • Angin
  • Aspek Morfologis
    • Tanah
    • Luas Lahan
    • Ketinggian Lahan, Suhu, dan Ph
  • Aspek Fisik
    • Tekstur Tanah
    • Drainase (peresapan air) dan aerasi
    • Kedalaman Efektif Tanah
  • Aspek Fisiografis
    • Letak Geografis
    • Elevasi (tinggi tempat dan topografi)
    • Tingkat Kelerengan

Selain itu kopi Robusta mempunyai ciri-ciri self-incompatibility, yaitu jika terjadi penyerbukan sendiri maka tidak terbentuk serbuk sari sehingga tidak terjadi pembuahan (van der Vossen et al., 2000). Jumlah curah hujan yang dibutuhkan untuk kopi Robusta dan Arabika sama yaitu sekitar mm/tahun, sedangkan untuk kopi Liberika nilainya lebih tinggi yaitu sekitar mm/tahun. Bulan kering (curah hujan kurang dari 60 mm/bulan) untuk kopi Robusta dan Liberica sama yaitu sekitar 3 bulan/tahun, sedangkan untuk kopi Arabika sekitar 1-3 bulan/tahun.

8 Saat ini telah ditemukan kurang lebih 80 jenis kopi, namun hanya dua jenis yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan diperdagangkan secara komersial, yaitu kopi arabika (Coffea arabica L.) dan kopi Robusta (C. canephora) (Pierre var Robusta; van Steenis et al.al., 2008). Sekitar 70% produksi kopi dunia didominasi oleh kopi Arabika yang sebagian besar berasal dari Amerika Latin, Afrika Tengah dan Timur, India, Indonesia dan Papua Nugini, sedangkan 30% pasar kopi dunia adalah kopi Robusta yang berasal dari Afrika dan Asia. (van der Vossen dkk. al., 2000). Kopi Robusta pertama kali ditemukan di Kongo pada akhir abad ke-18 dan mulai dibudidayakan di Indonesia pada abad ke-19 (van der Vossen et al., 2000).

Kopi Robusta banyak dibudidayakan di Indonesia, misalnya di Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung dan Aceh (van der Vossen et al., 2000). Daun kopi Robusta berukuran cukup besar dengan panjang sekitar 30 sampai 35 cm dan lebar 8 sampai 15 cm, mempunyai duri daun berbulu dengan tangkai daun sepanjang 0,5 sampai 1 cm (Ilham, 2018). Ciri-ciri morfologi kopi Robusta yang khas adalah mahkota yang lebar, ukuran daun lebih besar dari daun kopi Arabika, dan bentuk dasar.

Rekayasa dan manipulasi kondisi harus terus dilakukan untuk mendukung kondisi suhu ideal bagi kopi Robusta. Kopi Robusta (Coffea cannephora) merupakan tanaman yang melakukan penyerbukan silang dan bersifat steril sehingga diperlukan sirkulasi udara untuk membantu penyerbukan. Kopi Robusta dapat ditanam pada ketinggian sekitar 400-800 meter diatas permukaan laut.Kopi Robusta juga dapat tumbuh dengan baik pada tanah dengan tingkat keasaman (pH) sekitar 5-6,5 dan suhu rata-rata sekitar 21°C – 24° C.

Sedangkan curah hujan terbaik untuk tanaman kopi Robusta adalah antara 2000-3000 mm/tahun (Djaenudin dkk, 2003 dalam Dermawan dkk, 2018). Tanaman kopi Robusta memerlukan tanah yang memiliki kedalaman efektif lebih dari 100 cm sebagai media tumbuhnya akar utama tanaman. Kopi Robusta dapat tumbuh optimal jika ditanam pada ketinggian antara 400 hingga 800 m dpl dengan topografi pegunungan yang memiliki kemiringan maksimal 40%.

KEADAAN UMUM LOKASI KKP

Profil Perusahaan

  • Sejarah Perusahaan
  • Gambaran Umum Perusahaan
  • Sasaran Perusahaan

Kopi Robusta Bangelan mempunyai tampilan (kualitas eksternal) dan rasa (kualitas internal) yang disukai konsumen global, misalnya Jepang. Iklim Taman Bangelan termasuk iklim tipe C (iklim hujan tipe sedang) menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson. Perkebunan Nusantara

Terdapat dua divisi (Divisi Besaran dan Divisi Kampung Baru), yaitu pabrik dan kantor pusat. Pabrik mempunyai fungsi sebagai tempat berlangsungnya proses pengolahan kopi dari buah kopi yang dipanen. Meningkatkan nilai dan daya saing perusahaan (Competitive Advantage) melalui inovasi dan peningkatan produktivitas dan efisiensi dalam menyediakan produk berkualitas dengan harga kompetitif dan pelayanan berkualitas tinggi.

Menghasilkan keuntungan yang memungkinkan perusahaan tumbuh dan berkembang sehingga meningkatkan nilai bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Pengembangan agribisnis dengan tata kelola yang baik dan peduli terhadap kelestarian alam serta tanggung jawab sosial di lingkungan usaha (Community Development).

Struktur Organisasi

Melatih, mengarahkan dan memberi petunjuk serta mengembangkan bawahan dengan tujuan meningkatkan produktivitas, mutu dan prestasi kerja;

METODE PELAKSANAAN

Waktu dan Tempat

Metode Pelaksanaan

PELAKSANAAN KKP

Pelaksanaan KKP

Selain data fisik di lapangan, informasi yang diperoleh juga berasal dari wawancara yang dilakukan terhadap asisten di pabrik dan mandor di lapangan.

Identifikasi Kriteria Lahan

  • Jenis Tanah
  • Iklim
  • Curah Hujan
  • Kemiringan Lereng
  • Tanah

26 Selain data administratif Kebun Bangelan, sampel tanah diambil dari berbagai blok di Kebun Bangelan untuk dianalisis tekstur tanah, kandungan C organik, dan pH tanah yang kemudian diuji di laboratorium. Iklim Schmidt Ferguson merupakan tipe iklim yang ditentukan berdasarkan siklus data mengenai curah hujan di suatu daerah.

Gambar 3. Peta Afdeling Besaran Kebun Bangelan
Gambar 3. Peta Afdeling Besaran Kebun Bangelan

PEMBAHASAN

Hasil Data SPCT Kebun Bangelan

Tahun tanam, pertumbuhan tanaman, hasil rata-rata, jenis pohon peneduh, intensitas naungan dan jenis tanah Tahun Afdeling Kampung Baru.

Pembahasan

  • Elevasi
  • Suhu
  • Curah Hujan
  • Kemiringan Lereng
  • Drainase
  • Jenis Tanah
  • Tekstur
  • Bahan Organik
  • Pembuatan Teras Sebagai Antisipasi Erosi Permukaan

Berdasarkan kriteria kesesuaian tanah untuk tanaman kopi Robusta, maka lereng Kebun Bangelan termasuk dalam kelas sangat sesuai untuk tanah tanaman kopi Robusta. Hal ini menunjukkan Kebun Bangelan mempunyai drainase yang sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman kopi Robusta. Berdasarkan tabel kelas kesesuaian tanah untuk tanaman kopi Robusta, struktur tanah Kebun Bangelan termasuk dalam kelas sangat sesuai untuk tanaman kopi Robusta.

Bahan organik digunakan untuk memperbaiki struktur tanah, meningkatkan stabilitas agregat, meningkatkan kemampuan menahan air dan mengurangi kerentanan tanah terhadap erosi, serta sebagai sumber energi bagi mikroorganisme tanah (Wihardjaka, 2010). Dapat dilihat pada Tabel 2. Berdasarkan kelas kesesuaian tanah untuk tanaman kopi Robusta, kadar C organik tanah termasuk dalam kelas sesuai untuk tanaman kopi Robusta. Berdasarkan data SPCT tahun 2017, Kebun Bangelan mempunyai permasalahan lereng yaitu terjadinya erosi permukaan.

Erosi permukaan merupakan permasalahan yang sangat krusial pada perkebunan kopi Robusta khususnya di Kebun Bangelan yang menggunakan bibit hasil stek yang mempunyai akar serabut sehingga memerlukan lapisan tanah lapisan atas yang cukup yaitu sekitar 0 – 30 cm. Hal ini menunjukkan bahwa tanah di Taman Bangelan memerlukan tindakan konservasi yang tepat untuk mengatasi erosi permukaan yang terjadi. Tindakan konservasi yang dilakukan di taman Bangelan adalah dengan pembuatan terasering sesuai dengan kondisi tanah pada masing-masing blok.

Teras Individu di Afdeling Taman Bangelan Ukuran Blok 1 Pembangunan teras bertujuan untuk memperkecil kemiringan lahan. Dengan berkurangnya kemiringan tanah tentunya laju aliran air pada permukaan tanah berkurang guna mengurangi erosi pada lapisan tanah bagian atas (Top Soil). Dalam pembuatan teras perlu diperhatikan lapisan kerja dan tingkat kemiringan tanah, hal ini terjadi pada pembuatan teras.

Hal ini untuk melestarikan lapisan atas tanah sehingga kesuburan tanah dapat tetap terjaga.

Gambar 7. Teras Bangku pada Blok 1 Afdeling Besaran Kebun Bangelan
Gambar 7. Teras Bangku pada Blok 1 Afdeling Besaran Kebun Bangelan

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

42 Dalam menjaga kelas kesesuaian lahan Kebun Bangelan yang termasuk dalam kategori cocok untuk tanaman kopi kuat, perlu dilakukan pengelolaan lahan yang baik dan konsisten agar tingkat produktivitas lahan yang digunakan tidak menurun. Selain itu perlu adanya pengembangan teknologi yang digunakan dalam pengolahan lahan Kebun Bangelan dengan lebih baik dan praktis agar produksi kopi di Kebun Bangelan selanjutnya dapat meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Evaluasi kesesuaian lahan untuk tanaman kopi Robusta (Coffea cannephora) di desa Pajahan kecamatan Pupuan kabupaten Tabanan.

Arabica Cultivation Manual.” Tan Lam Agricultural Product Joint Stock Company, Quang Tri, Tan Lam Agricultural Product Joint Stock Company, p.

Gambar

Gambar 1. Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara XII Kebun  Bangelan
Gambar 1. (a)(b) Proses Pengambilan Contoh Tanah, (c)(d) Proses  Pengujian Contoh Tanah Kebun Bangelan di Laboratorium SDL FP UPN
Gambar 2. Lokasi Kebun PT. Perkebunan Nusantara XII
Gambar 3. Peta Afdeling Besaran Kebun Bangelan
+5

Referensi

Dokumen terkait

NO NAMA PESERTA TGL... NO NAMA PESERTA