• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDENTIFIKASI RISIKO KECELAKAAN KERJA DENGAN METODE HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESMENT (HIRA) DI HAULING AREA TAMBANG BANKO BARAT PIT 1 TIMUR PT. BUKIT ASAM Tbk. KABUPATEN MUARA ENIM, PROVINSI SUMATERA SELATAN

N/A
N/A
Risya Fadylla

Academic year: 2023

Membagikan "IDENTIFIKASI RISIKO KECELAKAAN KERJA DENGAN METODE HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESMENT (HIRA) DI HAULING AREA TAMBANG BANKO BARAT PIT 1 TIMUR PT. BUKIT ASAM Tbk. KABUPATEN MUARA ENIM, PROVINSI SUMATERA SELATAN "

Copied!
78
0
0

Teks penuh

Dari hasil penelitian pada aktivitas pembebanan diketahui bahwa tingkat risiko berdasarkan hasil HIRA pada aktivitas pada titik pembebanan mempunyai 2 kriteria tinggi, 2 kriteria sedang dan pada saat pengamatan tidak terdapat kriteria ekstrim. . Pada aktivitas pemuatan material, tingkat risiko yang diperoleh berdasarkan hasil HIRA memiliki 3 kriteria Sedang, 1 kriteria Tinggi. Kegiatan transportasi diperoleh tingkat risiko berdasarkan HIRA mengarah pada kegiatan transportasi dengan 2 kriteria Tinggi, 4 kriteria Sedang, 1 Rendah dan pada saat pengamatan tidak ada kriteria Ekstrim.

In material loading activities, the risk level is obtained from the results of HIRA with 3 medium criteria, 1 high criteria. Migratory activity achieved a risk level based on the results of HIRA on Migratory activities have 2 criteria High, 4 criteria Medium, 1 low and at the time of observation did not have criteria Extreme.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Batasan Masalah
  • Metode Penelitian
  • Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada kegiatan pemuatan dan pengangkutan batubara di area tambang Banko Barat Pit 1 Timur di PT. Penelitian ini berfokus pada analisis manajemen risiko pada titik identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian risiko pada aktivitas titik muat dan sepanjang jalan angkut di area tambang Banko Barat Pit 1 Timur PT. Dalam penelitian ini dilakukan observasi dan pengumpulan data di lapangan secara langsung (data primer) dan tidak langsung (data sekunder) kemudian dilakukan pengolahan data.

Data diambil dari penelitian langsung di lapangan yaitu: data observasi kegiatan produksi bongkar muat di lokasi tambang PT. Manfaat penelitian ini adalah sebagai bahan studi banding atau referensi untuk penelitian selanjutnya dengan topik yang sama dan sebagai bahan masukan bagi PT.

TINJAUAN UMUM

Lokasi dan Kesampaian Daerah

Kota Palembang – Kabupaten Prabumulih – Kabupaten Muara Enim – Desa Tanjung Enim dengan waktu tempuh kurang lebih 5 jam. Dari Tanjung Enim menuju lokasi penelitian memerlukan waktu kurang lebih 10 menit dengan menggunakan bus pegawai.

Iklim dan Curah Hujan

  • Fisiografi
  • Stratigrafi

Lapisan batubara pada daerah ini tersingkap dalam lapisan batubara yang terdiri dari lapisan lama hingga lapisan baru yaitu lapisan Petai, lapisan Suban, lapisan Mangus dan tujuh lapisan dependen. Formasi Air Benakat terdiri atas serpih, alumina, napal, batupasir, sebagian berkapur, lempung berwarna hijau kelabu muda, berstrata baik, kadang berkapur. Bagian bawah formasi ini terdiri dari serpih berkapur yang diselingi dengan batu kapur, napal, dan alumina.

Formasi Akar Talang pada subcekungan Jambili terdiri dari inklusi batulanau, batupasir, dan batubara yang diendapkan pada lingkungan laut dangkal hingga laut peralihan. Lapisan atas tanah terdiri dari endapan fluvial tua (pasir dan kerikil), batuan lumpur dan lapisan lempung silikat, terdapat juga modul batu besi dan lapisan gantung.

Kegiatan Penambangan

Material overburden merupakan material yang berada di bawah lapisan topsoil dan biasanya terletak pada lapisan atas batubara. Setelah proses pengupasan lapisan penutup, material kemudian dimasukkan ke dalam hopper HD 777E pada Gambar 2.9. Batuan penutup yang dimuat ke dalam CAT HD 777E kemudian diangkut ke area pembuangan (Gambar 2.11) dan kemudian dibuang ke area dumping (Gambar 2.12).

Kegiatan pemindahan lapisan penutup dilanjutkan dengan kegiatan penambangan batubara dengan menggunakan alat penggali excavator PC200. Truk Sany SYZ323C-8 dan Kamaz 6520 digunakan untuk mengangkut batubara dari titik pemuatan ke tempat penyimpanan sementara.

Gambar 2.8  CAT HD 777E
Gambar 2.8 CAT HD 777E

DASAR TEORI DASAR TEORI

  • Keselamatan dan Kesehatan Kerja
    • Komponen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
  • Kecelakaan Kerja
  • Alat Pelindung Diri (APD)
  • Program Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja
  • Manajemen Risiko
  • Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan

Cedera akibat kecelakaan pertambangan yang menghalangi penambang untuk menjalankan tugas aslinya selama lebih dari satu hari dan kurang dari tiga minggu, termasuk hari Minggu dan hari libur. Kami merencanakan dan melaksanakan kampanye kesehatan dan keselamatan kerja sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan peraturan perundang-undangan. Kecelakaan pertambangan yang menimpa pekerja dan menimbulkan luka wajib dicatat dalam buku kecelakaan pertambangan.

Luka ringan akibat kecelakaan pertambangan yang mengakibatkan penambang tidak dapat melaksanakan tugasnya semula lebih dari 1 (satu) dan kurang dari 3 (tiga) minggu, termasuk pada hari Minggu dan hari libur. Luka-luka akibat kecelakaan pertambangan yang mengakibatkan penambang tidak dapat melaksanakan tugasnya semula selama lebih dari 3 (tiga) minggu termasuk hari Minggu dan hari libur. Alat pelindung diri adalah seperangkat alat keselamatan yang digunakan oleh pekerja untuk melindungi sebagian atau seluruh tubuh dari kemungkinan bahaya di lingkungan kerja, termasuk kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Jadi, alat pelindung diri harus memenuhi standar yang telah ditetapkan agar pekerja dapat bekerja dengan aman. Alat pelindung kepala adalah alat pelindung yang berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan, benturan, jatuh atau benturan benda tajam atau keras yang melayang atau meluncur di udara, paparan radiasi panas, api, 2. Alat pelindung telinga adalah alat pelindung yang berfungsi untuk melindungi peralatan, mendengarkan kebisingan, tekanan, kebisingan berlebihan, debu atau perubahan suhu, dll.

Alat pelindung pernafasan dan perlengkapan terkait adalah alat pelindung yang melindungi organ pernafasan dengan menyediakan udara bersih dan sehat serta menyaring kontaminan kimia dan partikel debu. Pelindung tangan (sarung tangan) adalah suatu alat pelindung yang melindungi tangan dan jari terhadap paparan api, suhu tinggi, suhu dingin, radiasi elektromagnetik, radiasi pengion, arus listrik, bahan kimia, benturan, pukulan dan goresan. Peralatan pelindung jatuh pribadi membatasi pergerakan pekerja untuk mencegah mereka memasuki area yang berisiko terjatuh, atau untuk menjaga pekerja pada posisi kerja yang diinginkan.

Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas kerja yang optimal, dilakukan upaya keselamatan dan kesehatan kerja. Elemen penting dalam program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang efektif adalah melakukan identifikasi bahaya dan penilaian risiko secara proaktif dan berkelanjutan.

Tabel  3.1.  Nilai  Kemungkinan  (Likelihood)  ( Modifikasi dari Susihono dalam Feni Tahun 2013 )
Tabel 3.1. Nilai Kemungkinan (Likelihood) ( Modifikasi dari Susihono dalam Feni Tahun 2013 )

BAB IV

HASIL PENELITIAN

  • Jumlah Pekerja dan Jadwal Kerja
    • Pengangkutan
  • Identifikasi Potensi Bahaya
  • Ketersediaan Peralatan dan Perlengkapan K3 Perusahaan
  • Pelaksanaan Program K3 PT. Bukit Asam Tbk

Bukit Asam dan Mitra Kerja saat ini menjalankan operasi penambangan dalam satu shift (lihat Tabel 4.3). Proses pemuatan batubara ini menggunakan ekskavator CAT 340D2 L sebagai alat muat dan dumper Kamaz 6250 serta Nissan CWE 370 Quester UD sebagai alat angkut, seperti terlihat pada Gambar 4.2. Site Bukit Asam Banko Barat pit 1 timur menggunakan dump truck Kamaz 6250 dan armada angkut Nissan CWE 370 Quester UD berkapasitas 22 ton per unit melalui jalan angkut sepanjang 1,6 km menuju stockpile.

Unit dump dioperasikan oleh operator dimana operator harus memiliki SIM B2 dan SIMPER (Surat Izin Mengemudi perusahaan) sesuai dengan unit yang dioperasikan serta mampu menaati seluruh peraturan dan rambu-rambu yang ada di jalan tambang. Ekskavator dapat terguling karena sekop miring dan ember pada sekop mengenai hopper sehingga menyebabkan kerusakan pada hopper dan bucket. Truk sampah kelebihan muatan mengantri dan tumpukan dump truck di titik muat (kurang dari 2,5 meter).

Gangguan pernapasan dan iritasi mata akibat jendela kabin truk terbuka, serta banyaknya debu di dalam lubang saat memuat batu bara. Truk tersebut menabrak tanggul pengaman karena banyaknya debu di jalan setapak sehingga jarak pandang terbatas. Pemeriksaan dilakukan secara terpadu oleh Manajer dan/atau Asisten Manajer bersama Mitra Kerja terkait terhadap objek di wilayah tambang yang mempunyai risiko tinggi.

Pemeriksaan silang yang dilakukan secara terpadu oleh pengelola dan/atau asisten manajer bersama mitra kerja terkait mengenai kondisi area bengkel pemilik, kontraktor, dan subkontraktor. Pemeriksaan dilakukan secara terencana dan mandiri oleh masing-masing atasan, asisten manajer, pimpinan unit kerja dan penanggung jawab mitra operasi. Pemeriksaan pada umumnya dilakukan oleh SHE Agent di setiap unit kerja dan mitra kerja terhadap lingkungan kerja di wilayah kerjanya dengan menggunakan checklist yang ditentukan oleh KP dan unit kerja.

Tabel  4.5  Jumlah APD
Tabel 4.5 Jumlah APD

PEMBAHASAN

Identifikasi Bahaya

Aktivitas penarik dan loading bay teridentifikasi mempunyai risiko atau potensi kecelakaan yang dapat mengancam keselamatan pekerja dan menimbulkan kerugian bagi perusahaan sehingga diperlukan identifikasi bahaya menggunakan HIRA. Ketika unit dump truck menuju ke area titik muat yang kondisi jalannya menurun dan sempit, dapat menyebabkan truk tipper bertabrakan antar unit. Kemudian pada saat dump truck menuju tempat pemuatan, jalan penuh dengan debu sehingga mengganggu jarak pandang sehingga dapat menimbulkan benturan atau benturan antar unit, dan jika terjadi hujan, jalan menuju tempat pemuatan menjadi licin dan berlumpur, yang berpotensi. bahaya terpeleset dan jatuh.

Dan tidak adanya rambu pada ruas jalan F-G dapat menjadi titik buta dan menimbulkan tabrakan antar unit yang berlawanan arah. Sebelum material batubara diangkut ke dump truck, excavator terlebih dahulu mengumpulkan material batubara setelah material dikumpulkan, kemudian dimasukkan ke dalam dump truck. Pada saat pemuatan material, terjadi penumpukan pada kolom tipper di titik pemuatan, sehingga mengakibatkan terjadinya tumbukan antar tipper.

Kemudian jarak antar dump truck yang terlalu kecil dapat mengakibatkan terjadinya benturan antara bucket excavator dengan dump truck. Perjalanan menuju tempat penimbunan di jalan yang bergelombang dan menanjak mengganggu penglihatan pengemudi dan dapat menyebabkan unit terjungkal atau terjatuh. Selain jalanan yang berdebu, pengemudi juga kerap melebihi batas kecepatan sehingga menyebabkan kehilangan kendali saat mengemudikan dump truck hingga menyebabkan dump truck terguling karena kecepatan melebihi batas.

Selain buruknya perawatan truk, menyebabkan truk terguling saat melewati tanjakan karena mengalami ban kempes/poros patah sehingga kehilangan kendali.

Penilaian Potensi Risiko

Hasil pengendalian risiko, berdasarkan 3 langkah kerja yang teridentifikasi, terdapat 16 potensi bahaya dengan rincian, 2 potensi nilai rendah (low risk) dan 8 potensi nilai tinggi (medium risk) serta 5 potensi nilai tinggi. ​(Risiko tinggi), 1 potensi berharga (risiko ekstrim) dapat dihilangkan melalui pengendalian risiko sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan, sedangkan tingkat risiko potensi bahaya dapat dikurangi. Gangguan pernafasan dan iritasi mata akibat jendela terbuka di kabin dump truck dan banyaknya debu di lubang tambang saat memuat batubara. Truk sampah tersebut menabrak tanggul pengaman karena banyaknya debu di jalan penarik sehingga jarak pandang terbatas.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

DAFTAR PUSTAKA

2018, Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2018 tentang Penerapan Prinsip-prinsip Pertambangan yang Baik dan Pengawasan Pertambangan Mineral dan Batubara, Jakarta. Tahun 2019, Analisis Kesenjangan Pemenuhan Unsur Sistem Manajemen Keselamatan Tambang Berdasarkan Peraturan Menteri No. 38 Tahun 2014 pada Pt Bukit Asam Tbk Unit Pertambangan Tanjung Enim. 2014, Skripsi, Analisis Potensi Bahaya dan Pengendaliannya Menggunakan Metode HIRARC, Makasar: Universitas Islam Negeri Alauddin Makasar.

PETA WIUP PT. BUKIT ASAM Tbk

Hal ini dapat menyebabkan tabrakan atau kontak dengan unit lain dalam perjalanan menuju lokasi pemuatan dan dapat mengakibatkan cedera pada operator.

Rumus Penilaian Risiko = Likely x Severity

APD DAN KEPERLUANNYA

Gambar

Gambar 2.8  CAT HD 777E
Tabel  3.1.  Nilai  Kemungkinan  (Likelihood)  ( Modifikasi dari Susihono dalam Feni Tahun 2013 )
Tabel  3.2.  Nilai  Keparahan  (Consequences)  ( Modifikasi dari Susihono dalam Feni Tahun 2013
Tabel 3.3 Matrik  Level
+5

Referensi

Dokumen terkait

Identifikasi Bahaya – Anjuran • Kontak dengan mesin atau material bergerak • Dipukul dengan bergerak, benda jatuh • Dipukul dengan kendaraan yang bergerak • Memukul sesuatu yang