IDENTIFIKASI SECARA MORFOLOGI DAN MOLEKULER PATOGEN PENYEBAB PENYAKIT
LAYU PADA STROBERI DI BALI DAN POTENSI PENGENDALIANNYA DENGAN MIKROBA
ANTAGONIS
Tim Peneliti :
Dr. Gusti Ngurah Alit Susanta Wirya, SP., M.Agr.
I Putu Sudiarta, SP., M.Si, Ph.D
Prof. Dr. Ir. I Gede Rai Maya Temaja, M.P.
Gusti Ayu Devi Valenia Sari
PENURUNAN PRODUKSI
80%
PENYAKIT LAYU
STROBERI
Gejala serangan penyakit Layu Stroberi
TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui spesies patogen penyebab penyakit layu tanaman stroberi berdasarkan analisa
morfologi dan molekuler
2. Mengetahui mikroba antagonis yang
mempunyai potensi sebagai agen pengendali
patogen penyebab penyakit layu stroberi di
Bali.
METODE
PENELITIAN
Identifikasi Patogen penyebab
penyakit layu Stroberi
Analisa
Filogenetik Sequencing
Ekstraksi DNA miselium berumur 4 hari kit Wizard Genomic purification, Promega Corp
Amplifikasi PCR
Primer didesain dari Internal Transkribed Spacer (ITS) 1 (5-TCCGTAGGTGAACCGC GG-3) dan ITS 4 (5-TCCTCCGC
TTATTGATATGC-3) 500 - 800bp
Identifikasi Patogen secara Molekular
8
mengetahui tingkat homologi atau kesejajaran dengan sekuen gen
filogenetika menggunakan software Molecular Evolutionary Genetics Analysis (MEGA 5.05).
Isolasi Mikroba Antagonis Patogen Penyebab Penyakit Layu Pada Stroberi
Kandidat mikroba antagonis dari golongan jamur dibiakkan dari tingkat pengenceran 10-3-10-4, sedangkan dari golongan bakteri dibiakkan dari
pengenceran 10-5-10-6. 1
ml
1 ml 1
ml 1
ml 1
ml
1 ml
500 ml + 50 gr tanah
9 ml
Mikroba antagonis di isolasi dari 5 tanah di areal rhizosfer tanaman yang berbeda
Uji In Vitro Kemampuan Mikroba Antagonis Mengendalikan Patogen Penyebab Penyakit Layu
Stroberi.
A : Patogen Penyakit Layu, B : Mikroba Antagonis, L1 : Luas jamur patogen pada perlakuan (cm) L0 : Luas jamur
patogen pada kontrol
Rumus presentase daya hambat mikroba antagonis terhadap pertumbuhan patogen
penyebab penyakit layu secara in vitro
P = L0-L1 x 100%
L0
Perlakuan Kontrol
L0
L1
Persentase penyakit layu di sentra produksi stroberi
No Daerah
Persentase Penyakit
(%) 1 Desa Pancasari, Kecamatan
Sukasada, Kabupaten Buleleng
90 2 Desa Candikuning,
Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan
82
Gejala penyakit Layu Stroberi di bawah
permukaan tanah
Gejala penyakit Layu Stroberi di atas
permukaan tanah
Apakah Penyebabnya
Fusarium Ralstonia Verticillium
Penyakit Layu Pada Tanaman Stroberi
Fusarium oxysporum
Ralstonia solanacearum
Verticillium sp.
Perubahan warna pada bagian pucuk menjadi cokelat kemerahan, yang
menyebabkan Kelayuan tanaman sehingga tanaman akan mati secara cepat dan akar
tanaman mengalami pembusukan
Daun stroberi bagian luar dan tua terkulai layu. Bercak coklat atau hitam kebiruan pada stolon dan tangkai daun, Akar baru yang tumbuh dari batang utama seringkali
kerdil dan menghitam.
Tanaman akan mengalami kelayuan akibat tersumbatnya pembuluh xylem oleh jutaan
sel R. solanacearum, transportasi air dan mineral dari tanah terhambat
Isolasi dan Identifikasi mikroba yang
berasosiasi dengan stroberi bergejala layu
A B
C D
3 HSI
7 HSI
Memiliki makrokonidia dan mikrokonidia. Makrokonidia berbentuk tabung memanjang dengan bagian ujung yang meruncing dan memiliki 3 – 5 sel,. Mikrokonidia berbentuk
lonjong dapat terdiri dari 1 sel atau 2 sel. Memiliki Fialid Jamur yang berasosiasi dengan stroberi yang
menunjukkan gejala
Struktur patogen F.
oxysporum. menurut CMI.
(1979).
Cabang utama konidiofor yang menghasilkan konidia disebut fialid.
Fialid berbentuk oval. mikrokonidia kecil, uniseluler atau bi-seluler, berbentuk bola atau oval. Ukuran bervariasi dari 5 x 15μm x 2-4 μm.
Makrokonidia panjang, berbentuk bulan sabit, runcing diujungnya
multi-septate (3-5 septa),
Uji patogenitas hasil isolasi patogen penyebab penyakit layu stroberi
a b
(a) Tanaman bergejala penyakit layu di lapangan. (b) Tanaman kontrol yang diinokulasikan air. (c) Tanaman bergejala yang diinokulasi patogen penyakit
layu.
a b
Hasil pengamatan mikroskopis jamur yang berasosiasi dengan tanaman stroberi yang menunjukkan gejala layu.
(a) Makrokonidia dan
Mikrokonidia jamur dari hasil uji patogenitas.
(b) Makrokonidia dan mikrokonidia
yang diisolasi dari tanaman sakit di lapangan.
Internal Transcribed Spacer
20
ITS1 : 5' TCCGTAGGTGAACCTGCGG 3' ITS4 : 3' TCCTCCGCTTATTGATATGC 5'
Polymerase Chain Reaction
Identifikasi secara molekuler
21
Visualisasi pita DNA jamur hasil amplifikasi
menggunakan pasangan primer ITS1 dan ITS4. M, Penanda DNA 1 kb (Promega USA); 1, isolat jamur yang diisolasi dari stroberi layu di Pancasari.
544 bp
M 1
No Isolat Homologi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. PLSPs_01 ID 99% 90% 90% 85% 84% 91% 91% 91% 92% 90% 57%
2. DQ452448 99% ID 90% 91% 85% 84% 91% 92% 91% 93% 91% 57%
3. U61679 90% 90% ID 99% 83% 82% 89% 90% 85% 91% 86% 60%
4. U34580 90% 91% 99% ID 84% 83% 90% 91% 86% 91% 86% 59%
5. NR121457 85% 85% 83% 84% ID 96% 84% 85% 81% 90% 81% 52%
6. NR121203 84% 84% 82% 83% 96% ID 83% 83% 80% 86% 80% 53%
7. NR120263 91% 91% 89% 90% 84% 83% ID 99% 86% 88% 86% 56%
8. NR120262 91% 92% 90% 91% 85% 83% 99% ID 87% 88% 87% 56%
9. NR111142 91% 91% 85% 86% 81% 80% 86% 87% ID 88% 99% 58%
10. AY213655 92% 93% 91% 91% 90% 86% 88% 88% 88% ID 89% 57%
11. AY213654 90% 91% 86% 86% 81% 80% 86% 87% 99% 89% ID 58%
12. AB585937 57% 57% 60% 59% 52% 53% 56% 56% 58% 57% 58% ID
PLSPs01 = Jamur Pancasari; DQ452448 = F. oxysporum; U61679 = F. concolor; U34580 = F.
polyphialidicum; NR121457 = F. equiseti; NR121203 = F. boothii; R120263 = F. circinatum;
NR120262 = F. bactridioides; NR111142 =F. acutatum; AY213655 = F. chlamydosporum AY213654 = F. annulatum; AB585937 = Verticillium dahlia var.longisporum
Tingkat kesamaan hasil sekuen Internal Transcribe Spacer
patogen penyebab penyakit layu dengan jamur lainnya
Hubungan kekerabatan 12 isolat jamur hasil analisis
Internal Transcribe Spacer dengan metode Parsimoni.
24
Hasil ini merupakan laporan pertama tentang F. oxysporum sebagai patogen penyebab
penyakit layu pada stroberi di Bali
Hasil sekuen Internal Transcribed Spacer (ITS) F. oxysporum merupakan laporan
pertama nukleotida dari Internal Transcribed Spacer (ITS) patogen penyebab penyakit layu
stroberi di Indonesia.
25
Diawali perkecambahan konidia dan pembentukan tabung kecambah, di zona akar rambut, menembus epidermis akar. Hyphae
mengkolonisasi sel epidermis dan korteks kemudian memasuki pembuluh xilem, menyebar dan akhirnya menghalangi sistem vaskular, menyebabkan tanaman layu .
Kelayuan disebabkan tidak hanya oleh akumulasi miselium di xilem yang menyebabkan kekurangan air, tetapi juga oleh produksi toksin dan respon pertahanan tanaman inang seperti tyloses.
Proses infeksi Fusarium dan gejala layu tanaman
No Isolat Persentase Hambatan Keterangan
1 PsA1 42% Rizosfir pisang Baturiti, Bakteri
2 PsA2 39% Rizosfir pisang Baturiti, Bakteri
3 StP1 48% Rizosfir Stroberi Pancasari, Jamur
4 StP2 51% Rizosfir Stroberi Pancasari, Jamur
5 StP3 25% Rizosfir Stroberi Pancasari, Jamur
6 StP4 37% Rizosfir Stroberi Pancasari, Bakteri 7 StP5 24% Rizosfir Stroberi Pancasari, Bakteri
8 KrB1 48% Rizosfir Kebun Raya, Jamur
9 KrB2 34% Rizosfir Kebun Raya, Jamur
10 KrB3 60% Rizosfir Kebun Raya, Jamur
11 KrB4 18% Rizosfir Kebun Raya, Jamur
12 CkG1 86% Rizosfir Cengkeh, Gitgit, Jamur
13 CkG2 40% Rizosfir Cengkeh, Gitgit, Jamur
14 CkG3 38% Rizosfir Cengkeh, Gitgit, Jamur
15 CkG4 35% Rizosfir Cengkeh, Gitgit, Jamur
16 SpP1 52% Kotoran Sapi, Pancasari, Jamur
17 SpP2 54% Kotoran Sapi, Pancasari, Jamur
18 SpP3 42% Kotoran Sapi, Pancasari, Jamur
19 SpP4 20% Kotoran Sapi, Pancasari, Jamur
20 SpP5 28% Kotoran Sapi, Pancasari, Bakteri
Persentase hambatan kandidat mikroba antagonis dalam menekan
pertumbuhan F.oxysporum penyebab penyakit layu stroberi pada media PDA
Kandidat mikroba antagonis pada media PDA tampak berwarna Hijau
Trichoderma pada media PDA tampak koloni berwarna hijau menurut Gusnawaty,
2014
Warna koloni diawali dengan warna putih, kemudian putih kehijauan, hijau muda, hijau dan hijau tua setelah berumur 7 hari.
Hasil pengamatan mikroskopis kandidat mikroba antagonis terbaik penghambat
pertumbuhan Verticillium
bentuk spora serta fialid Trichoderma menurut Gusnawaty, 2014
1
2
1
2
1. Konidiofor 1. Konidiofor
2. Fialid Fialid
konidia berbentuk semi bulat, konidiofor bercabang seperti piramida, memiliki
fialid
konidiofor bercabang menyerupai
piramida.Fialid tampak langsing dan panjang, konidia berbentuk semi bulat hingga oval.
isolat CkG1 , isolat yang diperoleh dari rhizosfer tanaman cengkeh memiliki daya
hambat paling tinggi 86% pada 7 hsi.
dual kultur isolat kandidat mikroba antagonis dengan patogen penyebab penyakit layu. (a)
Fusarium (b) Trichoderma.
a b
Trichoderma ampu menekan
perkembangan patogen : mikroparasit dan menghasilkan beberapa senyawa
penghambat.
Trichoderma spp. juga menghasilkan berbagai senyawa atau enzim yang
berfungsi untuk menghambat atau memecah dinding sel patogen tanaman.
Trichoderma mempunyai kemampuan untuk meningkatkan ketahanan tanaman
Kesimpulan
Berdasarkan hasil identifikasi morfologi dan molekuler penyebab penyakit layu stroberi di Kawasan Bedugul adalah F. oxysporum.
Patogen ini menyebabkan penyakit layu pada stroberi di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng dan Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan
sebesar 90% dan 82% .
Trichoderma sp. CkG1 yang diisolasi dari tanaman cengkeh mampu menekan pertumbuhan F. oxysporum penyebab penyakit
layu stroberi. Mekanisme penekanan Trichoderma sp. CkG1 terhadap F. oxysporum melalui sifat mikoparasitnya dan kemampuannya untuk menghasilkan senyawa antijamur.
Saran
Penggunaan Trichoderma spp. sebagai agens hayati bisa menjadi alternatif bagi petani untuk mengendalikan
penyakit layu pada tanaman stroberi yang disebabkan oleh patogen dari golongan jamur Verticillium spp.
Dengan ditemukannya mikroba antagonis Trichoderma sp. yang mampu menekan pertumbuhan F. oxysporum, penyebab penyakit layu stroberi pada media PDA,
penelitian diharapkan dapat dilanjutkan untuk menguji Trichoderma sp. untuk menekan penyakit stroberi di lapang.