1.1 IDENTITAS BUKU UTAMA
Judul buku : Strategi Pembelajaran Nama penulis : Dr. Nurmayani, M.Ag, dkk Penerbit : Pustaka Pratama Edukasia Tahun terbit : 2021
Jumlah halaman : viii, 154 halaman Kota terbit : Medan
ISBN : 978-623-10-2026-0
1.2 IDENTITAS BUKU PEMBANDING
Judul buku : Strategi Pembelajaran Nama penulis : Dr. M. Sobry Sutikno Penerbit : CV. Adanu Abimata Tahun terbit : 2021
Jumlah halaman : x, 134 halaman Kota terbit : Indramayu
ISBN : 978-623-6872-46-8
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
2.1 RINGKASAN ISI BUKU UTAMA Strategi Pembelajaran
Pembelajaran berasal dari kata "belajar" mendapat awalan pem- dan akhiran-an.
Pembelajaran merupakan terjemahan dari kata "intruction" yang dalam bahasa yunani disebut "intructus" atau "intruere" yang berarti menyampaikan pikiran. Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dan lingkugannya sehingga terjadi perubahan ke arah yang lebih baik.
1. Pengertian Strategi Pembelajaran
Istilah strategi berasal dari bahasa yunani "strategos" yang berarti keseluruhan usaha yang termasuk pemahaman perencanaan; cara dan teknik yang digunakan oleh militer untuk mencapai kemenangan dalam peperangan. Sedangkan dalam bahasa Inggris strategi disebut juga planning something, especially the movement of armies in war. Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haulan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Strategi yang baik melibatkan tim yang bekerja sama, topik, pendanaan yang efisien, identifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan ide secara rasional, dan strategi untuk mencapai tujuan dengan efektif.
Karena pengajaran siswa tidak bersifat paksaan, strategi yang dipilih harus yang paling tepat. Pendidik harus menjadi penjaga yang baik terhadap perilaku siswanya karena mereka harus dapat mendorong dan memotivasi siswa untuk maju, secara khusus mengarahkan mereka ke arah yang benar, dan mengawasi mereka saat menghadapi tantangan atau hambatan.
2. Jenis-Jenis Strategi Pembelajaran
Menurut Saskatchewan (dalam hermawati dkk, 2022:239) menjelaskan terdapat 5 strategi pembelajaran :
a. Strategi Pembelajaran Langsung.
Strategi pembelajaran langsung lebih terpaku pada instruktur (pendidik). Strategi Pembelajaran Tidak Langsung.
Strategi pembelajaran tidak langsung merupakan strategi yang berpusat pada peserta didik.
b. Strategi Pembelajaran Interaktif.
Strategi pembelajaran interaktif berfokus pada kajian yang meliputi diskusi atau sharing berbagai antar siswa dengan guru dan sesama siswa yang lain.
c. Strategi Pembelajaran Eksperimen.
Strategi pembelajaran eksperimen fokus pada kajian peserta didik menggunakan pemikiran logis untuk menarik kesimpulan dari fakta, atau informasi yang dikumpulkan.
d. Strategi Pembelajaran Mandiri. Strategi pembelajaran mandiri, fokus kajiannya agar setiap siswa secara mandiri mempercepat kecepatan belajarnya dengan bimbingan dan arahan guru.
3. Pembelajaran Ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran di mana guru memiliki peranan yang dominan, sedangkan siswa cenderung menerima dan mengikuti apa yang disajikan oleh guru.
4. Pembelajaran Inkuiri
Strategi pembelajaran yang memberikan ruang pada siswa untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran. Itu artinya, siswa tidak hanya menerima penjelasan saja dari guru, tapi juga berupaya untuk menemukan inti dari materi pelajaran secara mandiri.
5. Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
Strategi ini berfokus pada proses penyelesaian masalah dengan menggunakan cara- cara ilmiah. Permasalahan ini bisa diambil dari buku teks, peristiwa di lingkungan sekitar, maupun peristiwa yang terjadi di masyarakat.
6. Pembelajaran Kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang menempatkan siswa dalam kelompok- kelompok kecil yang terdiri dari 5 sampai 6 orang. Setiap kelompok akan mendapatkan tugas masing-masing dari guru untuk dikerjakan bersama-sama.
7. Pembelajaran Afektif
Strategi ini menekankan pada pembentukan sikap yang positif kepada siswa dengan cara menghadapkan mereka pada situasi yang mengandung konflik atau situasi yang problematis
8. Pembelajaran Kontekstual
Strategi pembelajaran kontekstual atau contextual teaching and learning (CTL) adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan pada proses keterlibatan siswa dalam menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan peristiwa atau permasalahan dalam kehidupan nyata.
9. Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir
Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir adalah strategi pembelajaran yang berfokus pada perkembangan kemampuan berpikir siswa melalui analisis fakta-fakta atau pengalaman siswa sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang diajukan.
C. Komponen Strategi Pembelajaran
Dick dan Carey (1978) menyebutkan bahwa terdapat 5 komponen strategi pembelajaran, yaitu
1. Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan
Pada bagian ini guru diharapkan dapat menarik minat peserta didik atas materi pelajaran yang akan disampaikan. Kegiatan pendahuluan yang disampaikan dengan menarik akan dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
2. Penyampaian Informasi
Guru yang mampu menyampaikan informasi dengan baik, tetapi tidak melakukan kegiatan pendahuluan dengan mulus akan menghadapi kendala dalam kegiatan pembelajaran selanjutnya.
3. Partisipasi Peserta Didik
Berdasarkan prinsip student centered, peserta didik merupakan pusat dari suatu kegiatan belajar. Hal ini dikenal dengan istilah CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) sering diterjemahkan dari SAL (student active learning), yang maknanya adalah ikhwal proses pembelajaran akan lebih berhasil apabila peserta didik secara aktif melakukan latihan secara langsung dan relevan dengan tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan (Dick dan Carey, 1978).
4. Tes (Evaluasi)
Serangkaian tes umum yang digunakan oleh guru untuk mengetahui; (1) apakah tujuan pembelajaran khusus telah tercapai atau belum, dan (2) apakah pengetahuan sikap dan keterampilan telah benar-benar dimiliki oleh peserta didik atau belum.
Pelaksanaan tes biasanya dilakukan di akhir kegiatan pembelajaran setelah peserta didik melalui berbagai proses pembelajaran dan penyampaian informasi berupa materi pelajaran pelaksanaan tes juga dilakukan setelah peserta didik melakukan latihan atau praktik.
5. Kegiatan Lanjutan
Kegiatan yang dikenal dengan istilah follow up dari suatu hasil kegiatan yang telah dilakukan seringkali tidak dilaksanakan dengan baik oleh guru. Dalam kenyataannya, setiap kali setelah tes dilakukan selalu saja terdapat peserta didik yang berhasil dengan bagus atau di atas rata-rata, (1) hanya menguasai sebagian atau cenderung di rata-rata tingkat penguasaan yang diharapkan dapat dicapai, (2) peserta didik.
D. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Penggunaan Strategi
Menurut Sanjaya (2006: 129-131), ada empat prinsip umum yang harus diperhatikan pendidik dalam penggunaan strategi pembelajaran, yaitu:
1. Berorientasi pada tujuan.
Segala aktivitas pendidik dan peserta didik, mestilah diupayakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan, karena keberhasilan suatu strategi pembelajaran dapat dilihat dari keberhasilan peserta didik mencapai tujuan pembelajaran.
2. Aktivitas
Belajar bukan hanya menghafal sejumlah fakta atau informasi, tapi juga berbuat, memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
3. Individualitas
Pendidik yang berhasil adalah apabila ia menangani 40 orang peserta didik seluruhnya berhasil mencapai tujuan; dan sebaliknya dikatakan pendidik yang tidak berhasil manakala dia menangani 40 orang peserta didik 35 tidak berhasil mencapai tujuan pembelajaran
4. Integritas
Mengajar harus dipandang sebagai usaha mengembangkan seluruh pribadi peserta didik. Dengan demikian, mengajar bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif saja, tetapi juga mengembangkan aspek afektif dan aspek psikomotor.
E. Macam-Macam Strategi Pembelajaran
Secara umum Asrori (2022:4) menjelaskan macam- macam strategi pembelajaran dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Strategi Induktif adalah suatu strategi pembelajaran yang dimulai dari hal-hal yang khusus menuju umum.
2. Strategi Deduktif adalah suatu strategi pembelajaran yang dimulai dari hal-hal yang umum menuju khusus.
3. Strategi Campuran adalah gabungan dari strategi induktif dan strategi deduktif.
F. Ruang Lingkup Strategi Pembelajaran
Slameto (2014:45) menjelaskan strategi pembelajaran mencakup delapan unsur perencanaan, antara lain:
1) Komponen sistem meliputi pendidik, peserta didik, kelompok, dan individu yang akan mengikuti kegiatan belajar mengajar yang telah direncanakan.
2) Jadwal pelaksanaan, format dan lama kegiatan yang telah disiapkan atau disusun 3) Tugas-tugas belajar yang telah diidentifikasi dan akan dipelajari.
4) Materi atau bahan pembelajaran, alat pelajaran dan alat bantu mengajar yang disiapkan dan diatur
5) Masukan dan karakteristik peserta didik yang teridentifikasi 6) Bahan pengait yang telah direncanakan
7) Metode dan teknik penyajian telah dipilih, misalnya ceramah, diskusi dan lain sebagainya
8) Media yang akan digunakan
G. RANGKUMAN
Strategi pembelajaran adalah pendekatan menyeluruh dalam suatu sistem pembelajaran yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai tujuan umum pembelajaran, yang dijabarkan dari pandangan falsafah atau teori belajar tertentu. Dalam pemilihan strategi pembelajaran, guru harus mengacu pada kriteria sebagai berikut:
Kesesuaian antara strategi pembelajaran dengan tujuan atau kompetensi, Kesesuaian strategi pembelajaran dengan jenis pengetahuan yang akan disampaikan, Kesesuaian strategi pembelajaran dengan sasaran (kemampuan awal, karakteristik yang berhubungan dengan latar belakang dan status sosial, karakteristik yang berkaitan dengan perbedaan- perbedaan kepribadian), Kemampuan strategi pembelajaran (kelompok atau individu), Karakteristik strategi pembelajaran (kelemahan maupun kelebihannya), biaya, dan waktu.
2.2 RINGKASAN ISI BUKU PEMBANDING A. Pengertian Strategi Pembelajaran
Guru merupakan faktor yang sangat penting keberadaannya dalam mengelola proses pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru diharapkan paham dan mampu menerapkan stratregi pembelajaran. Secara bahasa, strategi bisa diartikan sebagai siasat, kiat, trik, atau cara. Ditinjau dari Istilah, strategi ialah suatu garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Jika strategi dikaitkan dengan pembelajaran, dalam hal ini ada banyak ahli yang memberi definisi. Kemp (1995), menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru serta peserta didik untuk mencapai tujuan
pembelajaran secara efektif dan efisien. Selain definisi tersebut, Dick dan Carey dalam Suyadi (2013) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang digunakan guru dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran. Wina Sanjaya (2013) mengartikan strategi pembelajaran sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Ada dua hal yang patut dicermati dari pengertian tersebut. Pertama. strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran. Ini berarti penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses penyususnan rencana kerja sebelum sampai pada tindakan. Kedua, Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah mencapaian tujuan. Dengan deikian, penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan.
Menurut Sudirja dan Siregar dalam Mulyono (2012), strategi pembelajaran adalah upaya menciptakan kondisi dengan sengaja agar tujuan pembelajaran dapat dipermudah pencapaiannya. Menurur Gagne dalam Mulyono (2012) bahwa strategi pembelajaran meliputi Sembilan aktivitas, yaitu (1) menarik perhatian peserta didik, (2) memberikan informasi tujuan pembelajaran pada peserta didik, (3) mengulangi pembelajaran yang bersifat prasyarat untuk memastikan peserta didik menguasainya, (4) memberikan stimulus, (5) member petunjuk cara mempelajari materi yang bersangkutan, (6) menunjukkan kinerja peserta didik terkait dengan apa yang sudah disampaikan, (7) memberikan umpan balik terkait dengan kinerja atau tingkat pemahaman peserta didik, (8) memberikan penilaian, dan (9) memberikan kesimpulan.
Di samping beberapa pendapat dia atas, Gerlach dan Ely (2007) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah cara-cara yang dipilih guru untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik dalam lingkungan pembelajaran tertentu.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah setiap kegiatan (cara atau jalan) yang dipilih atau direkayasa sedemikian rupa oleh pendidik yang dapat memberikan bantuan agar terjadi proses belajar pada diri peserta didik menufor tercapainya tujuan pembelajaran tertentu. Dalam hal ini, guru harus mampu menerapkan strategi yang tepat agar tujuan pembelajaran bisa tercapai sesuai harapan. Prinsip umum penggunaan strategi pembelajaran adalah bahwa tidak semua
strategi pembelajaran tepat digunakan untuk mencapai semua tujuan dan semua keadaan.
B. Manfaat Strategi dalam Proses Pembelajaran
Made Wena (2014) menjelaskan mengapa perlu penggunaan suatu strategi dalam proses pembelajaran. Penggunaan strategi dalam proses pembelajaran sangat perlu karena untuk mempermudah proses pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. Tanpa strategi yang jelas, proses pembelajaran tidak akan terarah sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sulit tercapai secara optimal.
dengan kata lain pembelajaran tidak dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
Strategi pembelajaran sangat berguna, baik bagi guru maupun bagi peserta didik. Bagi guru, strategi dapat dijadikan sebagai pedoman dan acuan bertindak yang sistematis dalam pelaksanaan pembelajaran. Bagi peserta didik, penggunaan strategi pembelajaran dapat mempermudah proses belajar, karena setiap strategi pembelajara dirancang untuk mempermudah proses belajar peserta didik.
C. Klasifikasi Strategi Pembelajaran
Menurut Reigeluth (1983) dan Degeng (1989) yang dikutif ulang oleh Made Wena (2014) bahwa strategi pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga klasifikasi, yaitu: (1) strategi pengorganisasian, (2) strategi penyampaian dan 3. strategi pengelolaan.
Strategi pengorganisasian merupakan cara untuk menata isi suatu bidang studi, dan kegiatan ini berhubungan dengan tindakan pemilihan isi/materi, penataan isi, pembuatan diagram, format dan sejenisnya.
Strategi penyampaian adalah cara untuk menyampaikan pembelajaran pada peserta didik dan/atau untuk menerima serta merespons masukan dari peserta didik.
Strategi pengelolaan adalah cara untuk menata interaksi antara peserta didik dan variabel strategi pembelajaran lainnya (variabel strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian). Strategi pengelolaan pembelajaran berhubungan dengan pemilihan tentang strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian yang digunakan selama proses pembelajaran berlangsung. Strategi pengelolaan pembelajaran berhubungan dengan penjadwalan, pembuatan catatan kemajuan belajar, dan motivasi.
BAB III
KEUNGGULAN BUKU
3.1 KEUNGGULAN BUKU UTAMA 3.1.1 KETERKAITAN KONSEP
Buku ini mempunyai keterkaitan konsep yang kuat, alur pembahasannya yang sistematis dimulai dari pengertian dasar pembelajaran. Bagian pembahasan menjelaskan secara rinci bagaimana pembelajaran berasal dari kata "belajar", dan bagaimana proses interaksi antara peserta didik dan lingkungannya yang memicu perubahan ke arah yang lebih baik. Buku ini juga membahas berbagai jenis strategi pembelajaran, mulai dari strategi pembelajaran langsung, tidak langsung, interaktif, eksperimen, mandiri, hingga pembelajaran ekspositori, inkuiri, berbasis masalah, kooperatif, afektif, kontekstual, dan peningkatan kemampuan berpikir. Setelah membahas jenis-jenis strategi, buku ini kemudian membahas komponen dan prinsip- prinsip strategi pembelajaran. Dengan alur pembahasan yang sistematis ini, buku utama ini dapat membantu pembaca untuk lebih mudah memahami konsep-konsep pembelajaran secara menyeluruh.
3.1.2 KEMUTAKHIRAN INFORMASI
Buku utama terlihat cukup mutakhir karena merujuk pada sumber-sumber terbaru tahun 2022, seperti yang ditulis oleh Saskatchewan (dalam hermawati dkk, 2022:239) dan Asrori (2022:4). Ini berarti, buku berusaha menunjukkan bahwa buku ini memuat informasi terbaru dan kekinian sehingga pembaca mendapat pengetahuan yang up-to- date.
3.2 KEUNGGULAN BUKU PEMBANDING 3.2.1 KETERKAITAN KONSEP
Buku pembanding ini memiliki keterkaitan konsep yang baik, dengan berfokus pada pengertian, manfaat, dan klasifikasi strategi pembelajaran. Pembahasannya juga lebih terstruktur dan mudah dipahami karena menjelaskan secara rinci tentang bagaimana strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai siasat, kiat, trik, atau cara dalam mencapai tujuan pembelajaran. Buku ini juga membahas manfaat strategi pembelajaran bagi guru dan peserta didik, serta bagaimana strategi pembelajaran dapat membantu
mempermudah proses pembelajaran dan mencapai hasil yang optimal. Dalam buku juga dibahas klasifikasi strategi pembelajaran menurut Reigeluth (1983) dan Degeng (1989), yang dibagi menjadi tiga kategori: strategi pengorganisasian, strategi penyampaian, dan strategi pengelolaan.
3.2.2 KEMUTAKHIRAN INFORMASI
Buku pembanding ini mutakhir sebab penulis buku ini merujuk pada karya-karya seperti Suyadi (2013), Made Wena (2014), dan Mulyono (2012). Hal ini menunjukkan bahwa buku ini berusaha untuk menyertakan informasi yang dapat dipercaya karena mengandung pendapat dari banyak ahli pembelajaran
BAB IV
KELEMAHAN BUKU
4.1 KELEMAHAN BUKU UTAMA 4.1.1 KETERKAITAN KONSEP
Keterkaitan konsep dalam buku utama kurang terstruktur dan terkesan terpecah-pecah.
Misalnya, penjelasan tentang strategi pembelajaran langsung dan tidak langsung kurang terhubung dengan penjelasan tentang komponen strategi pembelajaran. Buku utama juga kurang memberikan contoh konkret tentang penerapan strategi pembelajaran.
Contoh-contoh itu penting untuk membantu pembaca memahami konsep dan bagaimana strategi tersebut dapat diterapkan dalam praktik. Selain itu, buku utama juga kurang membahas tentang evaluasi strategi pembelajaran. Bagaimana kita bisa tahu apakah strategi yang diterapkan sudah efektif atau tidak.
4.1.2 KEMUTAKHIRAN BUKU
Meskipun referensi yang digunakan dalam buku utama ini mutakhir, namun buku tidak membahas perkembangan terbaru dalam strategi pembelajaran secara mendalam.
Kesannya buku ini lebih fokus pada konsep dasar dan kurang membahas perkembangan terbaru dalam penelitian atau praktik strategi pembelajaran.
4.2 KELEMAHAN BUKU PEMBANDING 4.2.1 KETERKAITAN KONSEP
Buku pembanding hanya mencantumkan klasifikasi strategi pembelajaran tanpa menjelaskan secara detail perbedaan dan contoh penerapan masing-masing klasifikasi.
Hal ini membuat pembaca (misalnya saya yang sedang mereview buku ini) kesulitan untuk memahami secara utuh bagaimana strategi pembelajaran dikelompokkan dan bagaimana penerapannya dalam praktik.
4.2.2 KEMUTAKHIRAN BUKU
Dari segi referensi, buku ini memang mutakhir, namun informasi yang disajikan dalam buku pembanding terkesan terbatas dan kurang mendalam. Buku ini lebih fokus pada
definisi dan konsep dasar, dan kurang membahas perkembangan terbaru dalam strategi pembelajaran.