• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ikrar Pemuda untuk pariwisata

N/A
N/A
Riyadi Oyad

Academic year: 2024

Membagikan "Ikrar Pemuda untuk pariwisata"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Biodata Penulis:

Nama : Riyadi Oyad

Intansi : Universitas Tridinanti Palembang

Ikrar Pemuda untuk pariwisata Karya : Riyadi Oyad

Pemuda yang bijaksana

Berlimpah keterampilan tertanam benih yang istimewa Yang hendak membangun pariwisata

Seraya semangat yang membara

Membentengi kesejahteraan rakyat di zona pariwisata

Yang memicu wilayah geografi pariwisata menjadi situs bersuka cita.

Pemuda merakit kota rimpuh yang telah kehilangan daya tarik

Menjadi objek berselfie ria bahkan sebagai tempat yang sangat menarik Pemuda menggali peluang agar wisatawan dari negara-negara kaya Bertamu ke pariwisata yang ada di Indonesia.

Pemuda mengembangkan pariwisata lewat karyanya Membuat pariwisata mempunyai pelanggan setia.

Aku bangga menjadi pemuda!

Pemuda yang berguna untuk bangsa Pemuda yang membangun pariwisata.

(2)

Diantara rasa dan keadaan Karya: RiyadiOyad

Sebuah keadaan antara kamu dan aku yang belum tentu menjadi kita Yang membuat aku harus siap menerima segala kenyataan

Yang tak akan pernah sesuai dengan keinginan.

Sering kali kamu dan aku berada di tempat yang sama Namun hati berkata tak mungkin bersama

Meski ada beberapa kesempatan

Bisa saja aku bukan orang yang kamu inginkan.

Memang benar tidak segala keinginan harus terwujudkan Apa lagi harapan agar kamu dan aku bisa bersatu

Tapi tetap saja, aku menunggu hari-hari bersamamu Menggenggam tanganmu, menatap matamu.

Mungkin hubungan kamu dan aku tak akan ada ikatan Yang tak lebih dari sekedar teman

Percayalah, sejujurnya aku berusaha agar kamu bisa aku dapatkan,

Aku takut mengungkapkan perasaan

Takut kehilangan kamu yang begitu aku dambakan

Takut kamu menjauh karena ada perasaan yang ingin kamu jaga Takut kamu pergi hanya karena tidak ada yang ingin kamu sakiti.

Mengertilah, jika kelak kamu dan aku bersama

Aku harap tidak ada lagi perasaan orang lain yang harus dijaga.

(3)

Berkalang tanah Karya : Riyadi Oyad

Rindu yang tak berhuni Ingatan kelam tentang abadi Yang tiada mungkin kembali Aku bagaikan bulan

Di atas tanah kuburan

Indahnya hanya sebuah kenangan

Orang yang tiada mungkin kembali Yang telah melekat disanubari Atas nama tuhan kukirim doa Doa agar insanya kekal disurga.

(4)

Saya di masa Pandemi Karya : Riyadi Oyad

Semenjak datangnya virus yang saya tertawakan Yang saya anggap lelucon bahkan saya permainkan Tapi semuanya merubah keadaan tanpa dugaan Bahkan saya kehilangan pekerjaan!

Pendidikan saya terganggu karena belajar mengandalkan jaringan Meski kuota gratis tapi sinyal hilang-hilangan.

Sudah hampir satu tahun saya hidup berdampingan dengan virus corona

Meski sudah menerapkan kehidupan new normal yang sudah berlaku lumayan lama Saya memang tidak terpapar virus corona tetapi saya tetap merasakan dampaknya.

Sedih rasanya jika saya tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasa.

Kini setelah kehilangan pekerjaan saya menjadi pengangguran Berharap mendapatkan bantuan untuk melanjutkan kehidupan Tidak ada yang bisa saya lakukan

Kembali menjadi beban keluarga karena banyaknya kebutuhan.

Bayaran kuliah mengandalkan upah orang tua yang kerja serabutan Bahkan hasilnya saja hanya cukup untuk makan.

Beginilah nasib kehidupan sekarang di tengah pandemi yang masih menghadang Tidak bisa lagi merasakan tenang walau berada di waktu senggang

Kesal, sedih, lelah, dan kecewa bercampur jadi satu rasa.

Tapi mau bagaimana lagi semua orang pasti tak mau begini Mengeluh kepada diri sendiri hanya akan menyiksa diri.

Sekarang, menjalani hari dengan keadaan bimbang Aktivitas terbatas, kegiatan tak tuntas

Banyak ladang, tapi sumbang

keadaan makin terseok lantaran tak keluar rumah dan tak saling jamah silaturahmi terhenti, tapi hati saling doa

ironisnya kenyataan ini.

(5)

Seharusnya, kita.

Karya : Riyadi Oyad Seharusnya waktu itu kita jangan terlalu akrap,

Agar saat ini kita tidak terlanjur asing.

Seharusnya waktu itu kita jangan terlalu dekat, Agar saat ini kita tidak terlalu jauh.

Seharusnya waktu itu kita jangan mengungkapkan perasaan, Agar saat ini kita tidak saling melupakan.

Seharusnya waktu itu kita jangan bersama, Agar saat ini kita tidak berpisah.

(6)

Bulan dan Matahari Karya : Riyadi Oyad Kini matahari telah pergi

Tenggelam di lautan bersama mimpi-mimpi Kini bulan menemani

Di tengah sepoi angin bersama angan-angan, Apalah aku tanpa matahari

Seandainya aku lebih tahu diri Bulan tak bisa menjadi pengganti Karena keindahan tak akan sama lagi.

Aku tau Matahari akan kembali

Menjemputku ditepian membawa harapan Aku tau Bulan akan pergi

Meninggalkanku ditepian membawa kekecewaan.

Maafkan aku bulan Kau hanya pelampiasan.

(7)

Rumah Impian Karya : Riyadi Oyad Kau rumah yang sangat indah

Membuatku selalu bahagia

Bahkan jendelamu membuatku berasmara Masuk lewat pintu dengan tawa

Kau rumah yang sangat bagus Halamanmu selalu aku elus Bahkan dindingmu sangat halus Tak ada satupun tikus

Aku ingin memilikimu Dengan uang dikantongku Aku ingin mendapatkanmu Dengan doa dan harapanku.

(8)

Kenangan tangis dicerita manis Karya : Riyadi Oyad

Tak ada yang lebih indah dari kenangan Yang membuat kita lupa akan masa depan

Serpihan-serpihannya seperti menghancurkan hati Yang mematikan harapan dan harga diri

Tusukan janji yang menyayat mimpi Membuat tak percaya siapa-siapa lagi Bahkan diri sendiri

Tak ada yang lebih indah dari masa lalu Meski tangisan sudah lama beralalu Keadaan-keadaan yang tak bertuan Aku rawat baik dengan pujian Seandainya mereka tau.

Apa yang aku rasakan tak seperti yang aku ceritakan.

(9)

Sebelah Tangan Karya : Riyadi Oyad Lihat huruf itu sangat indah

Hingga menjadi sebuah kata Lihat kita sangat dekat Tapi, kita tak pernah terikat Mengapa?

Perasaan kamu balas hinaan Harapan selalu kamu acuhkan Dimana kurangnya aku?

Sehingga kita tak bisa bersatu Lihat puisi itu sangat menarik Hingga baik-baitnya sangat unik Lihat kita selalu berdua

Tapi, kita tak bisa bersama

Aku tau aku tak sempura

Tapi untuk menjadi yang terbaik Aku yakin bisa.

(10)

Sepulang kuliah Karya : Riyadi Oyad

Berjalan-jalan ditaman kota Membawa kertas dan pena Memikirkan revisi tadi pagi Berharap coretan adalah mimpi Kapan aku bisa memakai toga Teman angkatan udah pada bekerja Sedangkan aku berteman dengan maba yang bertanya tentang tugasnya.

Taman menemaniku Setiap pulang aku datang.

Teman meninggalkanku

Setiap aku bertanya mereka hilang.

Referensi

Dokumen terkait