• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENUMBUHKAN JIWA ENTERPRENEUR MAHASISWA Oleh: Achmad Ridlowi. Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MENUMBUHKAN JIWA ENTERPRENEUR MAHASISWA Oleh: Achmad Ridlowi. Abstract"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

10

MENUMBUHKAN JIWA ENTERPRENEUR MAHASISWA Oleh: Achmad Ridlowi

Abstract

This article intends to describe the phenomenon of unemployment that occur in our country is a major problem faced by the government. In countless number of unemployed continues to rise each day. The condition is caused due to the lack of jobs that exist today. The high level of unemployment menerminkan that the nation has not yet reached its welfare. Then how to solve that problem? Entrepreneurial activity became the backbone to reduce the level of unemployment that occur. Unfortunately, the Unia entrepreneurship in Indonesia has lagged behind the other countries. Why is that? Because the world of entrepreneurship in Indonesia rely more muscles than brains. Hard work compared with smart work. Nowadays we often see that each person is more likely to find jobs rather than create jobs. For example, the facts that happened a lot of graduates who took the test incoming civil servants. They still think that being an employee is a major step that is most appropriate to achieve the welfare of his life. Membludaknya students who took the test was not a success, but the low interest of students to entrepreneurship. That is why entrepreneurial activity in our country is said to be lagging behind other countries. Therefore, the need for improvement mindset. Both among governments and society. To that end, the public, especially among students who have a stock of knowledge and creativity gained in the world should have a mental pekuliahaan livelihood entrepreneurship compared with looking for work along with other unemployed looking for work anyway.

Keyworsd : Jiwa, Enterpreneur, Mahasiswa

Pendahuluan

Harapan untuk diterima di dunia kerja tentunya tidaklah keliru, namun tidak dapat dipungkiri bahwa kesempatan kerja pun sangat terbatas dan tidak berbandng linear dengan lulusan lembaga pendidikan baik dasar, menengah maupun pendidikan tinggi. Oleh sebab itu semua pihak harus terus berpikir dan mewujudkan karya nyata dalam mengatasi kesenjangan antara lapangan kerja dengan lulusan institusi pendidikan.

Kesenjangan ini merupakan penyebab utama peningkatan angka pengangguran. Sedangkan pengangguran adalah salah satu permasalahan pembangunan yang sangat kritis khususnya di negara Indonesia termasuk di daerah-daerah di pelosok nusantara. Salah satu solusinya adalah dengan mencetak lulusan lembaga pendidikan yang memiliki potensi untuk mengembangkan keterampilannya menjadi usaha mandiri. Selain menjadi solusi bagi dirinya, seringkali usaha mandiri ini mendatangkan berkah bagi orang lain yang direkrut sebagai karyawan ataupun buruh pada usaha yang dirintisnya. Adapun alasan-alasan seseorang tertarik untuk berwirausaha adalah sebagai berikut:

(2)

11

a. Alasan keuangan, untuk mencari nafkah, kaya, pendapatan tambahan

b. Alasan sosial, untuk memperoleh gengsi/status untuk dapat dikenal, dihormati dan bertemu orang banyak

c. Alasan pelayanan, memberi pekerjaan pada masyarakat.

d. Alasan pemenuhan diri, untuk menjadi mandiri, lebih produktif dan untuk menggunakan kemampuan pribadi.

Semua alasan itulah yang mendorong seseorang untuk melakukan terobosan dan memilih berwirausaha. Namun demikian pada prakteknya tidaklah mudah memulai suatu usaha. Rasa takut yang berlebihan akan kegagalan dan kerugian seringkali menghantui jiwa seseorang ketika akan memulai usahanya. Keberanian untuk memulai merupakan modal utama yang harus dimilki seseorang untuk terjun dalam dunia usaha. Namun itu saja tidak cukup, keberanian tanpa disertai perhitungan dan kemampuan berwirausaha seringkali menjerumuskan kita ke dalam situasi kegagalan yang berkepanjangan.

Menumbuhkan Jiwa Entrepreneur Mahasiswa

Kesuksesan merupakan impian setiap orang dalam hidupnya, tapi apakah kita sudah brusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencapai kesuksesan tersebut? Kesuksesan tidak akan pernah datang dengan sendirinya kepada kita dan untuk menjadi seorang yang sukses itu tidak mudah. Jadi, kita lah yang harus bertindak dan berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang kita miliki untuk mencapai kesuksesan tersebut.

Setelah tamat dari perguruan tinggi, setiap mahasiswa pastilah ingin mendapatkan pekerjaan sesuai dengan bidang masing-masing. Sebagai mana kita ketahui bahwa lowongan pekerjaan jumlahnya tidak sebanding dengan pelamar. Sehingga terdapat banyak pengangguran di negara kita. Jadi apa yang akan dilakukan apabila lamaran tersebut tidak berhasil? Apakah hanya mencari lowongan pekerjaan lain yang seleksinya juga sangat ketat? Kembali ke pola pikir awal, mengapa kita meminta pekerjaan dari orang lain sedangkan kita sendiri bisa menciptakan lapangan kerja bagi diri sendiri dan orang banyak.

Tetapi sebagian besar mahasiswa cenderung memiliki minat yang relatif rendah terhadap kewirausahaan. Padahal mereka mempunyai hard skill dan soft skill untuk berwirausaha. Hard skill dan soft skill tersebut bisa disinergikan dengan cara membentuk mahasiswa-mahasiswa yang berjiwa wirausaha (entrepreneurship). Memupukan jiwa wirausaha ini merupakan langkah efektif yang harus dilakukan oleh universitas-universitas yang ada di Indonesia untuk menyinergikan hard skill dan soft skill sehingga nantinya mahasiswa tidak ada yang bingung setelah lulus dari universitas.

(3)

12

Hal ini juga harus didukung oleh civitas akademika suatu perguruan tinggi, dengan mengadakan atau menyelenggarakan kegiatan yang menyangkut kewirausahaan, contohnya adanya mata kuliah dan praktek kewirausahaan di setiap jurusan serta program kewirausahaan dari masing-masing universitas dan Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) yang rutin diadakan oleh Departemen Pendidikan Nasional yang lebih ditingkatkan. Dengan adanya program-progran yang mengarah pada peningkatan jiwa kewirausahaan ini, maka mahasiswa akan terbiasa dalam menghadapi proses pencapaian, inisiatif, kepemimpinan, kepercayaan diri, fleksibilitas, dan pembangunan team work dan ini akan menumbuhkan dengan sendirinya kompetensi soft skill dalam individu.

Sedangkan dalam proses pengembangan kompetensi hard skill, dikampus mahaiswa harus diberikan mata kuliah kewirausahaan dalam bentuk teori dan praktek lapangan karena kita sebagi mahasiswa seringkali hanya mendapatkan teori yang begitu banyak tetapi praktek atau pengaplikasian lapangan yang tidak pernah kita lakukan, padahal dengan pengaplikasian lapangan ini justru akan menambah motivasi bagi para mahasiswa dalam membangun jiwa entrepreneur.

Selain itu, untuk menumbuhkan motivasi berwirausaha dibtuhkan informasi mengenai keuntngan dalam berwirausaha, agar para pencari kerja khususnya mahasiswa dapat mengubah pola pikirnya untuk membuka lapangan kerja. Berikut beberapa keuntungan yang dapat memotivasi untuk memulai kegiatan bisnis:

1. Memiliki kebebasan untuk mencapai tujuan yang diimpikan.

Kebebasan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, dapat didapatkan saat kita memilih untuk berwirausaha. Kebebasan untuk menentukan tujuan bisnis, kebebasan untuk mengatur rencana jenis bisnis, kebebasan untuk mengatur jadwal operasional usah, termasuk kebebasan untuk menentukan besar laba yang ingin diperoleh.

2. Laba yang bisa melebihi gaji pegawai

Jika para pegawai menuntut untuk kenaikan gaji, tidak seperti halnya dengan seorang pengusaha. Wirausahawan bisa menentukan sendiri berapa keuntungan yang ingin mereka peroleh. Dengan wirausaha bukan hanya laba materi yang diperoleh, tapi juga memperoleh pengakuan atas keberhasilan usaha yang dijalankan.

3. Kepuasan akan potensi dirinya

Kebanyakan para pegawai meras bosan atau jenuh dengan pekerjaan yang sama setip harinya. Tapi bagaimana dengan pengusaha? Seorang pengusaha jarang merasa bosan atau jenuh terhadap pekerjaannya. Karena sebuahusaha selalu memberikan tantangan yang dapat mengembangkan potensi yang ada pada diri seseorang. Kreatifitas,

(4)

13

semangat kerja, dan impian yang akan dituju selalu memberikan sensasi menyenangkan dalam menjalankan usaha.

4. Terbuka peluang-peluang baru

Dengan membuka suatu usaha, banyak peluang-peluang baru bagi para pengusaha. Misalnya saja peluang menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar, peluang mengembangkan usaha dengan membuka cabang di berbagai kota, serta peluang untuk mencoba usaha baru yang masih berhubungan dengan induk usaha Anda.

5. Menciptakan lapangan kerja yang bermanfaat

Kelebihan berwirausah juga bermanfaat bagi masyarakat, karena secara otomatis Anda membantu para pencari kerja untuk mendapaykan pekerjaan. Hal itu juga dapat memberikan keuntungan sosial bagi Anda, karena masyarakat yang telah Anda bantu akan menghargai keberadaan peran Anda sebagai seorang pengusaha, bukan sebagai seorang mahasiswa biasa yang sering dipandang sebelah mata.

Selain universitas, pihak yang paling berperan dalam menumbuhkan jiwa entrepreneur mahasiswa adalah mahasiswa itu sendiri. Apa yang harua dilakukan? Pertama, Mahasiswa harus bisa mensugesti diri sendiri dengan berkata bahwa “aku bisa!” sugesti ini akan memberikan energi positif dalam pribadi dan membuat pikiran menjadi positif, serta berani menghadapi tantangan. Kedua, mahasiswa harus bisa berkumpul dengan pengusaha untuk mengetahui seperti apa dunia kewirausahaan itu. Sehinnga argumen-argumen yang diasumsikan sebelumnya dapat terkoreksi dengan baik. Ketiga, menghilangkan rasa takut untuk berwirausaha.

1. Menumbuhkan Jiwa Wirausaha

Mungkin kita pernah mendengar bahwa keluarga yang kaya akan memunculkan anak-anak yang kaya karena mereka terbiasa kaya. Begitu pula ada yang menganggap bahwa seseorang menjadi pengusaha karena memang bapakibunya, kakek-neneknya, dan sebagian besar keluarganya adlah keturunan pengusaha. Anggapan seperti ini menurut hemat penulis merupakan pemikiran yang keliru.

Tidak bisa dipungkiri memang, ada banyak pengusaha yang lahir dari keluarga atau keturunan pengusaha. Tetapi bukan berarti diturunkan secara genetis. Mungkin hal ini terjadi karena aspek lingkungan pengusaha yang cukup kuat mempengaruhi jiwa orang tersebut untuk menjadi pengusaha. Menjadi wirausaha (entrepreneur) tentu saja merupakan hak azasi semua kita. Jangan karena mentang-mentang kita tidak punya turunan pengusaha sehingga

(5)

14

menutup peluang untuk menjadi wirausaha. Langkah awal yang kita lakukan apabila berminat terjun ke dunia wirausaha adalah menumbuhkan jiwa kewirausahaan di diri kita. Banyak cara yang dapat dilakukan misalnya:

a. Melalui pendidikan formal. Kini berbagai lembaga pendidikan baik menengah maupun tinggi menyajikan berbagai program atau paling tidak mata kuliah kewirausahaan

b. Melalui seminar-seminar kewirausahaan. Berbagai seminar kewirausahaan seringkali diselenggarakan dengan mengundang pakar dan praktisi kewirausahaan sehingga melalui media ini kita akan membangun jiwa kewirausahaan di diri kita

d. Melalui pelatihan. Berbagai simulasi usaha biasanya diberikan melalui pelatihan baik yang dilakukan dalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan outdoor). Melalui pelatihan ini, keberanian dan ketanggapan kita terhadap dinamika perubahan linghkungan akan diuji dan selalu diperbaiki dan dikembabngkan

e. Otodidak. Melalui berbagai media kita bisa menumbuhkan semangat berwirausaha. Misalnya melalui biografi pengusaha sukses (sucess story), media televisi, radio majalah koran dan berbagai media yang dapat kita akses untuk menumbuhkembangkan jiwa wirausaha yang ada di diri kita. Melalui berbagai media tersebut ternyata setiap orang dapat mempelajari dan menumbuhkan jiwa wirausaha.

Adapun aspek-aspek kejiwaan yang mencirikan bahwa seseorang dikatakan memilki jiwa wirausaha adalah sebagai berikut yang penulis kutip dan bahas berdasarkan pendapat Suryana (2003) bahwa orang-orang yang memiliki jiwa dan sikap kewirausahaan yaitu : a. Percaya diri (yakin, optimis dan penuh komitmen)

Percaya diri dalam menentukan sesuatu, percaya diri dalam menjalankan sesuatu, percaya diri bahwa kita dapat mengatasi berbagai resiko yang dihadapi merupakan faktor yang mendasar yang harus dimiliki oleh wirausaha. Seseorang yang memiliki jiwa wirausaha merasa yakin bahwa apa-apa yang diperbuatnya akan berhasil walaupun akan menghadapi berbagai rintangan. Tidak selalu dihantui rasa takut akan kegagalan sehingga membuat dirinya optimis untuk terus maju.

b. Berinisiatif (energik dan percaya diri)

Menunggu akan sesuatu yang tidak pasti merupakan sesuatu yang paling dibenci oleh seseorang yang memiliki jiwa wirausaha. Dalam menghadapi dinamisnya kehidupan yang penuh dengan perubahan dan persoalan yang dihadapi, seorang wirausaha akan selalu berusaha mencari jalan keluar. Mereka tidak ingin hidupnya digantungkan pada lingkungan, sehingga akan terus berupaya mencari jalan keluarnya.

(6)

15

Berbagai target demi mencapai sukses dalam kehidupan biasanya selalu dirancang oleh seorang wirausaha. Satu demi satu targetnya terus mereka raih. Bila dihadapkan pada kondisi gagal, mereka akan terus berupaya kembali memperbaiki kegagalan yang dialaminya. Keberhasilan demi keberhasilan yang diraih oleh seseorang yang berjiwa entrepreneur menjadikannya pemicu untuk terus meraih sukses dalam hidupnya. Bagi mereka masa depan adalah kesuksesan adalah keindahan yang harus dicapai dalam hidupnya.

d. Memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan). Leadership atau kepemimpinan merupakan faktor kunci menjadi wirausahawan sukses. Berani tampil ke depan menghadapi sesuatu yang baru walaupun penuh resiko. Keberanian ini tentunya dilandasi perhitungan yang rasional. Seorang yang takut untuk tampil memimpin dan selalu melemparkan tanggung jawab kepada orang lain, akan sulit meraih sukses dalam berwirausaha. Sifat-sifat tidak percaya diri, minder, malu yang berlebihan, takut salah dan merasa rendah diri adalah sifat-sifat yang harus ditinggalkan dan dibuang jauh-jauh dari diri kita apabila ingin meraih sukses dalam berwirausaha.

e. Suka tantangan

Kita mungkin sering membaca atau menyaksikan beberapa kasus mundurnya seorang manajer atau eksekutif dari suatu perusahaan. Apa yang menyebabkan mereka hengkang dari perusahaannya dan meninggalkan kemapanan sebagai seorang manajer? Sebagian dari mereka ternyata merasa jenuh terus menerus mengemban tugas rutin yang entah kapan berakhirnya. Mereka membutuhkan kehidupan yang lebih dinamis yang selama ini belim mereka dapatkan di perusahaan tempat mereka bekerja. Akhirnya mereka menelusuri aktivitas seperti apakah yang dapat memuaskan kebutuhan mereka akan tantangan ? “Berwirausaha” ternyata menjadi pilihan sebagian besar manajer yang sengaja keluar dari kemapanannya di perusahaan. Mengapa “wirausah ?” Ternyata begitu banyak variasi pekerjaan dan perubahan yang sangat menantang dalam dunia wirausaha. 2. Menumbuhkan Kompetensi Kewirausahaan

Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu : seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan.

Keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha adalah : a. Managerial skill

(7)

16

Managerial skill atau keterampilan manajerial merupakan bekal yang harus dimiliki wirausaha. Seorang wirausahawan harus mampu menjalankan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan agar usaha yang dijalankannya dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Kemampuan menganalisis dan mengembangkan pasar, kemampuan mengelola sumber daya manusia, material, uang, fasilitas dan seluruh sumber daya perusahaan merupakan syarat mutlak untuk menjadi wirausaha sukses.

Secara garis besar ada dua cara untuk menumbuhkan kemampuan manajerial, yaitu melalui jalur formal dan informal. Jalur formal misalnya melalui jenjang lembaga pendidikan sekolah menengah kejuruan bisnis dan manajemen atau melalui pendidikan tinggi misalnya departemen administrasi niaga atau departemen manajemen yang tersebar berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Jalur informal, misalnya melalui seminar, pelatihan dan otodidak serta melalui pengalaman.

b. Conceptual skill

Kemampuan untuk merumuskan tujuan, kebijakan dan strategi usaha merupakan landasan utama menuju wirausaha sukses. Tidak mudah memang mendapatkan kemampuan ini. Kita harus akstra keras belajar dari berbagai sumber dan terus belajar dari pengalaman sendiri dan pengalaman orang lain dalam berwirausaha.

c. Human skill (keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi dan berelasi)

Supel, mudah bergaul, simpati dan empati kepada orang lain adalah modal keterampilan yang sangat mendukung kita menuju keberhasilan usaha. Dengan keterampilan seperti ini, kita akan memiliki banyak peluang dalam merintis dan mengembangkan usaha. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan ini misalnya denganmelatih diri diberbagai organisasi, bergabung dengan klub-klub hobi dan melatih kepribadian kita agar bertingkah laku mentenangkan bagi orang lain

d. Decision making skill (keterampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan) Sebagai seorang wirausaha, kita seringkali dihadapkan pada kondisi ketidakpastian. Berbagai permasalahan biasanya bermunculan pada situasi seperti ini. Wirausaha dituntut untuk mampu menganalisis situasi dan merumuskan berbagai masalah untuk dicarikan berbagai alternatif pemecahannya.

Tidak mudah memang memilih alternatif terbaik dari berbagai alternatif yang ada. Agar tidak salah menentukan alternatif, sebelum mengambil keputusan, wirausaha harus mampu mengelola informasi sebagai bahan dasar pengambilan keputusan. Keterampilan memutuskan dapat kita pelajari dan kita bangun melalui berbagai cara. Selain

(8)

17

pendiudikan formal, pendidikan informal melalui pelatihan, simulasi dan berbagi pengalaman dapat kita peroleh.

e. Time managerial skill ( keterampilan mengatur dan menggunakan waktu)

Para pakar psikologi mengatakan bahwa salah satu penyebab atau sumber stress adalah ketidakmampuan seseorang dalam mengatur waktu dan pekerjaan. Ketidakmampuan mengelola waktu membuat pekerjaan menjadi menumpuk atau tak kunjung selesai sehingga membuat jiwanya gundah dan tidak tenang. Seorang wirausaha harus terus belajar mengelola waktu. Keterampilan mengelola waktu dapat memperlancar pelaksanaan pekerjaan dan rencana-rencana yang telah digariskan.

Strategi Bisnis Bagi Mahasiswa

Melakukan bisnis bukan berarti kita melupakan kegiatan utama kita, menuntut ilmu. Ada beberapa tips agar usaha yang kita jalankan berjalan lancar dan penuh dengan kemajuan, yaitu:

• Atur Waktu Secara Bijak

Seimbangkanlah dengan membagi waktu. Fokus berarti mengerjakan sesuatu dengan baik dan profesional, setelah selesai lakukan dengan baik dan profesional juga aktivitas lainnya. Aturlah waktu belajar, organisasi, dan bekerja.

• Buat Skala Prioritas

Orang sukses lebih sering menggunakan prioritas yang penting dan mendesak, sehingga tugas atau target dapat tercapai lebih cepat dan dengan waktu yang tidak terlalu mendesak. Buatlah kegiatan apa saja yang tergolong penting mendesak, penting dan kurang mendesak.

• Belajar lebih Tekun, bekerja Lebih baik

Tekadkanlah untuk belajar dan bekerja keras dan lebih cerdas. Sehingga suatu saat hasil yang didapatkan lebih besar daripada energi yang dikeluarkan.

• Jalin Relasi dan Tumbuhkan Kepercayaan

Dengan memiliki banyak relasi dapat mempermudah memajukan usaha. Kita bisa saling berbagi pengalaman dan dapat saling membantu dalam hal memajukan usaha yang dibangun.

• Usaha dan Doa

Manusia hanyalah perencana, namun Tuhanlah pemilik nasib kita. Doa tanpa usaha itu bohong, sedangkan usaha tanpa doa itu sombong. Keseimbangan doa dan usaha menuntun ke jalan kesuksesan.

(9)

18 Kiat Menjadi Usahawan Yang Sukses

1. Kenali impian

Orang tang sekedar bermimpi tidak akan pernah bisa mendapatkan impiannya. Untuk mendapatkan impian tersebut kita harus beusaha mengenali impian kita. Sebagai contoh, semua kemudahan dari fasilitas yang kita gunakan saat ini dulunya hanyalah sebuah impian dari orang-orang yang telah menemukan dan menciptakannya. Orang-orang ini berusaha untuk mengenali mimpi mereka dan percaya bahwa mimpi-mimpi mereka bias diwujudkan. Jadi intinya, jangan pernah pesimis sebelum berusaha. Walaupun ide yang kita ingin wujudkan dianggap aneh oleh orang lain, kita harus tetap optimis kalau kita bias. Hidup mengejar impian dan menjadi ornag seperti apa yang kita inginkan sendiri, jauh lebih baik, mulia, dan bahagia daripada menjadi orang yang menjalani kehidupan seperti yang orang lain harapkan dan tentukan

2. Ambil langkah pertama

Seperti yang disebutkan di atas, orang yang sekedar bermimpi tidak akan pernh mendapatkan impiannya. Jadi, wujudkan mimpi dengan tindakan. Langkah pertama yamg paling tepat adalah mengumpulkan berbagai informasi yang cukup untuk membuka jalan kea rah impian kita. Namun ingat, melihat beberapa kasus yang terjadi akibat kesalahan informasi, kita harus lebih berhati-hati. Jangan mudah tergoda pada hal-hal yang kelihatannya serba mudah dan instan

3. Bersedia belajar

Pendidikan yang diperoleh selam kuliah tidaklah cukup. Selain berpendidikan, kita juga harus memiliki keterampilan. Banyak fakta yang menyebutkan bahwa di dunia ini orang justru menjadi sukses bukan karena pendidikan tetapi karena keterampilannya. Oleh karena itu, jangan sungkan atau malu untuk beljar keterampilan-keterampilan baru yang akan semakin mendekatkan dengan impian. Jangan jadikan uang sebagai tujuan utama, karena ketika kita semakin layak menjadi sukses, uang akan mengalir dan mengikuti dengan sendirinya.

4. Ciptakan sebuah system

Agar mudah mengevaluasi perkembangan bisnis yang dijalankan, maka perlu adanya sebuah system. Jadi kita harus bisa menciptakan sebuah system tersebut, yaitu Standard Operating System (SOP). SOP itu sendiri adalah suatu set instruksi yang memiliki kekuatan sebagai suatu petunjuk atau direktif. Hal ini mencakup hal-hal dari operasi yangmemiliki suatu prosedur pasti atau terstandarisasi, tanpa kehilangan keefektifannya. Setiap system manajemen yang baik selalu didasari oleh SOP.

(10)

19 5. Kembangkan jaringan

Kesuksesan tidak akan didapat tanpa ada bantuan dari pihak lain. Jadi, kembangkan jaringan seluas-luasnya. Saat ini, siapa yang paling luas dan berkualitas jaringan yang dimilikinya, maka akan semakin sukses dia. Membangun jaringan yang hanya tidak sekedar luas tetapi berkualitas merupakan suatu hal yang paling dibanggakan dan diandalkan oleh entrepreneur manapun.

6. Pengorbanan

Pengorbanan yang dimaksud disisni adalah investasi. Dimana saat berinvestasi kita rela berkorban untuk tidak membelanjakan uang yang kita miliki saat ini demi harapan akan perkembangan hasilnya di masa depan. Demikian juga dalam investasi waktu dan energy.

7. Konsisten

Ada saat dalam menjalankan bisnis seakan-akan mendadak menjadi buntu. Cahaya gairah yang tadinya terang-benderang tiba-tiba meredup. Baik karena suatu alasan atau bahkan tidak diketahui alasannya kenapa.

Banyak calon-calon bintang berguguran pada fase ini, ketika komitmen mereka diuji, ketika daya tahan fisik dan mentalnya diuji, mereka kalah. Sehingga mereka tidak layak melihat impian mereka menjadi nyata. Yang paling menyedihkan kebanyakan mundur justru ketika impian telah tinggal sejangkauan lagi. “Saat paling gelap di malam hari adalah saat menjelang fajar”, demikian sebuah ungkapan bijak. Jika langkah anda mulai tersandung, ingatlah kembali impian anda.

8. Impian menjadi nyata

Kini semua perjuangan yang dilakukan untuk meraih impian telah tercapai. Jika ada tetes air mata dan luka di masa lalu, kini menjadi kenangan dan kisah yang manis dan menjadi motivator bagi generasi bintang berikutnya.

Betapa bahagianya menjadi orang seperti yang kita inginkan. Betapa bahagianya dapat menjalani kehidupan sesusai dengan pilihan sendiri. Betapa bahagianya mengetahui bahwa kebahagiaan ini buah dari perjuangan sendiri. Dan yang paling membahagiakan adalah sekarang kita dapat membagi kebahagiaan ini kepada keluarga, orang-orang yang kita cintai, sahabat dan lingkungan kita

Dan sekarang kita juga sadar bahwa ketika kita bermimpi meraih bintang, dan kita benar-benar telah berjuang untuk mewujudkannya, walau mungkin nanti bintang itu tidak teraih, tapi kita tidak akan sekedar mendapatkan lumpur.

(11)

20 Penutup

a) Faktor penyebab utama minimnya kewirausahaan pada mahasiswa adalah rendahnya minat dan tidak ada wadah untuk menyalurkan bakat di bidang wirausaha.

b) Kesadaran dari dalam diri mahasiswa merupakan faktor terpenting untuk menumbuhkan minat mahasiswa untuk berwirausaha.

c) Perhatian dan kebijakan-kebijakan dari pihak kampus diharapkan dapat memberikan solusi untuk mengatasi kurangnya kewirausahaan.

d) Mahasiswa harus menyadari arti penting dari wirausaha agar jiwa wirausaha itu dapat tumbuh dalam diri mahasiwa.

e) Mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan wirausaha dalam bentuk nyata sehingga dapat memberi manfaat baik untuk pribadi, universitas dan negara Indonesia.

f) Segenap komponen kampus hendaknya memberikan saran dan prasarana untuk mendukung kewirausahaan.

DAFTAR PUSTAKA Buchari Alma. 2003. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.

Longenecker, Justin G., et al. 2000. Kewirausahaan: Manajemen Usaha Kecil. Jakarta : Salemba Empat

Meredith, Geoffrey G. 2002. Kewirausahaan: Teori dan Praktek. Jakarta : PPM Moh. Nazir. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Suryana. 2003. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat

Referensi

Dokumen terkait

Penghargaan sekolah Adiwiyata diberikan kepada Sekolah - sekolah yang telah berhasil mengembangkan dan menerapkan pendidikan lingkungan hidup dan telah memenuhi komponen

Pengintegrasian TMK dalam PdP menuntut guru memahami aspek-aspek perancangan pengajaran (instructional planning), teori pembelajaran, reka bentuk pengajaran dan

Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh validitas metode analisis untuk penentuan kadar asetosal dalam obat sakit kepala secara spektrofotometri uv dengan parameter

Pada Pasal 37 Undang-Undang Perkawinan menyatakan bahwa bila perkawinan putus karena perceraian harta bersama diatur menurut hukumnya masing-masing. Jika diperhatikan maka Pasal 37

Tidak seluruh atribut yang diberikan oleh perusahaan dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan oleh sebab itu pada model kano dilakukan pengelompokan atribut kebutuhan kedalam

Teman-teman, saat mencari sarang semut yang mempunyai banyak manfaat ntuk kesehatan, saya teringat penjelasan dari guru bahwa semut adalah serangga sosial, yang berarti mereka

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) komponen yang dibiayai di Rumah Bahasa Surabaya adalah biaya langsung yang terdiri dari biaya operasional pembelajaran dan

sedangkan yang dilakukan pada untuk mengatisipasi pasien yang belum Kemudian ada juga penelitian yang dilakukan oleh Nuning Versianita, Rini Sovia dan l “Perancangan