• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1)KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA DI KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2021 OLEH : HANA HUWAIDA NIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "(1)KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA DI KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2021 OLEH : HANA HUWAIDA NIM"

Copied!
168
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi Thalasemia

Thalassemia tipe β mempunyai tanda dan gejala yang mulai terlihat dibandingkan dengan tipe thalassemia rantai α dan mempunyai gejala yang berbeda. Dampak tambahannya adalah sel darah merah cepat rusak dan umurnya sangat pendek sehingga orang tersebut memerlukan transfusi darah untuk memperpanjang umurnya. Penderita thalassemia mayor akan tampak normal saat lahir, namun pada usia 3-18 bulan akan mulai menunjukkan gejala anemia.

Hal ini ditandai dengan kekurangan produk globin pada hemoglobin sehingga menyebabkan kerusakan sel darah merah pada pembuluh darah sehingga mengakibatkan umur sel darah merah menjadi pendek (kurang dari 100 hari). Penyakit ini merupakan kelainan pembentukan sel darah merah akibat tidak adanya sintesis Hb dan disebabkan oleh gen resesif autosomal (gen non-seks) akibat mutasi DNA pada gen globin sehingga menyebabkan perubahan bentuk darah. dan berhenti. Hemoglobin memiliki kemampuan untuk bergabung dengan oksigen dan membentuk hemoglobin dalam sel darah merah. Dengan dimulainya fungsi ini, oksigen diangkut dari paru-paru ke jaringan.

Patofisiologi

Kelebihan zat besi dalam darah disimpan dalam sel hati dan berikatan dengan protein apoferritin untuk membentuk feritin (senyawa protein). Ketika jumlah zat besi dalam plasma turun terlalu rendah, zat besi yang dilepaskan oleh feritin diangkut ke bagian tubuh yang membutuhkannya. Globin intraeritrositik yang diendapkan, yang tampak sebagai rantai polipeptida α dan β, atau terdiri dari badan Heinz hemoglobin yang tidak stabil, merusak selubung eritrosit dan menyebabkan hemolisis.

Produksi sel darah merah kompensasi yang terus-menerus secara kronis dan dengan penghancuran sel darah merah yang cepat menyebabkan kurangnya hemoglobin dalam sirkulasi. Produksi dan penghancuran sel darah merah yang berlebihan menyebabkan bur tulang menjadi tipis dan mudah patah atau rapuh (Goek, 2018).

Manifestasi Klinis

Pemeriksaan Penunjang

Penatalaksanaan

Komplikasi

Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan pada pasien thalassemia antara lain melakukan perfusi ulang jaringan pasien, mendukung anak agar tetap toleran terhadap aktivitasnya, memenuhi kebutuhan nutrisi yang adekuat, dan memberdayakan keluarga dalam mengatasi masalah atau stres yang terjadi dalam keluarga. Pembesaran limpa terjadi karena limpa kesulitan mendaur ulang sel darah yang bentuknya tidak normal sehingga menyebabkan jumlah darah di limpa meningkat sehingga menyebabkan limpa membesar. Transfusi darah yang dimaksudkan untuk meningkatkan sel darah sehat akan menjadi tidak efektif jika limpa membesar dan terlalu aktif serta mulai menghancurkan sel darah sehat.

Pencegahan infeksi liver dapat dilakukan dengan mengonsumsi obat-obatan. obat antivirus, sedangkan pencegahan kerusakan hati yang lebih serius dapat dilakukan dengan terapi khelasi. e. Penderita talasemia beta mayor, meski sudah menjalani terapi khelasi, dapat mengalami gangguan pada sistem hormon. Anak penderita thalassemia sebaiknya menjalani pemeriksaan dengan mengukur berat badan dan tinggi badannya setiap enam bulan sekali untuk mengukur pertumbuhannya.

Konsep Keperawatan Anak

  • Paradigma Keperawatan Anak
  • Prinsip Keperawatan Anak
  • Batasan Usia Anak
  • Peran Perawat Anak

Keluarga dapat memodifikasi lingkungan untuk meringankan gejala yang dialaminya 2. Keluarga dapat menerapkan PHBS di lingkungan rumah. Memahami perawatan kulit pada anak penderita thalassemia b. Memahami dan menerapkan perilaku hidup sehat dan bersih C. RENCANA KEGIATAN.

Konsep Dasar Keperawatan Keluarga

  • Definisi Keluarga
  • Definisi Keperawatan Keluarga
  • Sasaran Keperawatan Keluarga
  • Peran Dan Fungsi Perawat Keluarga

Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga

  • Pengkajian Keperawatan Keluarga
  • Perumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga
  • Menentukan Prioritas Masalah

Asesmen merupakan langkah atau fase penting dalam proses pelayanan, mengingat asesmen merupakan awal interaksi dengan keluarga untuk mengidentifikasi data kesehatan seluruh anggota keluarga. Data keempat yang akan diteliti adalah data struktur keluarga, meliputi pola komunikasi, termasuk penggunaan komunikasi antar anggota keluarga, cara anggota keluarga mendengarkan, jelas dalam mengungkapkan pikiran dan perasaan selama berkomunikasi dan berinteraksi. Apakah anggota keluarga merasakan kebutuhan individu lain dalam keluarga, apakah anggota keluarga saling memperhatikan, bagaimana mereka saling mendukung?

Data yang diteliti adalah apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang diderita anggota keluarga, apakah keluarga memahami makna dari tanda dan gejala penyakit yang diderita anggota keluarga. Data yang diteliti adalah bagaimana kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan apabila ada anggota keluarganya yang sakit, apakah dirinya sendiri yang berobat di rumah atau dibawa ke pelayanan kesehatan bagi keluarga yang mempunyai gangguan kesehatan. Apa yang dilakukan keluarga untuk meningkatkan derajat kesehatannya, apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah terjadinya suatu penyakit, apa yang dilakukan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang sakit, apakah terdapat keyakinan, sikap dan nilai-nilai dalam keluarga dalam kaitannya dengan perawatan di rumah?

Lingkungan psikologis, bagaimana keluarga menjaga keharmonisan hubungan antar anggota keluarga, bagaimana keluarga memenuhi privasi setiap anggota keluarga. e) Kemampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan. Situasi stres, strategi coping apa yang dilakukan keluarga, apakah anggota keluarga mempunyai strategi coping yang berbeda? Etiologi atau penyebab (E) Penyebab diagnosa keperawatan dalam asuhan keperawatan keluarga terfokus pada 5 tugas kesehatan keluarga yang meliputi: .. 3) Merawat anggota keluarga yang sakit.

Risiko terjadinya infeksi dibuktikan dengan tidak adekuatnya pertahanan tubuh akibat penurunan hemoglobin terkait ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit. Sebuah rencana tindakan agar keluarga dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam memberikan perawatan bagi anggota keluarga yang berada Membangun rasa percaya diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit dengan mendemonstrasikan cara merawat, menggunakan alat dan fasilitas di rumah, serta mengawasi keluarga dalam melakukan tindakan.

Cara yang dapat digunakan antara lain dengan mengamati respon verbal dan nonverbal klien dan keluarga serta menggali masukan dari anggota keluarga lainnya.

Pendekatan/Desain Penelitian

Masalah kesehatan yang dihadapi keluarga saat ini adalah An.A mengidap penyakit thalassemia, dan orang tua bergantian merawat An.A ketika tiba waktunya untuk pemeriksaan atau transfusi darah di rumah sakit. Keluarga menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan terdekat di rumah jika ada gangguan kesehatan di rumah, saudara. Ibu S yang selalu mendampingi An. S : - Keluarga mengatakan An.A akan rutin mengkonsumsi vitamin C mulai sekarang - Keluarga mengatakan bahwa An.A akan rutin menimbang berat badan dan mengukur tinggi badannya sebulan sekali saat menjalani transfusi darah di RSKD.

Pihak keluarga mengatakan An.A rutin menimbang berat badan dan mengukur tinggi badannya sebulan sekali saat menjalani transfusi darah di RSKD. Pihak keluarga mengatakan A.Y rutin menimbang berat badan dan mengukur tinggi badannya sebulan sekali saat menjalani transfusi darah di RSKD. Sedangkan pada klien 2 terdapat dua diagnosa yaitu adanya keinginan untuk menambah pengetahuan keluarga Tn. E, dan adanya risiko gangguan integritas kulit/jaringan pada keluarga Tn. E.

Subyek Penelitian

Definisi Operasional

Thalassemia merupakan kelainan darah yang ditandai dengan sel darah merah mudah rusak atau umurnya lebih pendek dibandingkan sel darah normal (120 hari). Asuhan keperawatan anak penderita thalassemia merupakan suatu tataran kegiatan keperawatan yang dilakukan secara langsung terhadap pasien anak penderita thalassemia dalam berbagai bentuk pelayanan kesehatan, meliputi metode keperawatan yang ilmiah, rasional, sistematis, dinamis dan berkesinambungan dalam menyelesaikan permasalahan kesehatan pasien. dengan talasemia.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Prosedur Penelitian

Metode dan Instrumen Pengumpulan Data

Keabsahan Data

Analisis Data

Analisis data dilakukan sejak peneliti berada di lapangan, pada saat pengumpulan data, hingga pengumpulan seluruh data. Teknik analisis data dapat dilakukan dengan mengumpulkan data penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara mendalam yang dilakukan untuk menjawab rumusan masalah. Peneliti kemudian melakukan observasi dan melakukan dokumentasi yang akan menghasilkan data yang kemudian akan dikumpulkan oleh peneliti.

Data subyektif merupakan data yang diperoleh dari klien berupa pendapat mengenai suatu situasi atau peristiwa. Sedangkan data objektif adalah data yang dapat diamati dan diukur, yang diperoleh dengan menggunakan panca indera (melihat, mendengar, mencium, dan meraba) pada saat pemeriksaan fisik. Dari data tersebut peneliti kemudian membuat diagnosa keperawatan, kemudian peneliti menyusun intervensi atau rencana keperawatan, melaksanakan atau melakukan tindakan keperawatan, dan mengevaluasi asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Studi Kasus

  • Gambaran Lokasi Penelitian
  • Pengkajian Keperawatan
  • Diagnosa Keperawatan
  • Intervensi Keperawatan
  • Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
  • Pelaksanaan

C adalah anak perempuan sebagai anak pertama berumur 15 tahun, penampilan umum sehat, tidak ada riwayat alergi dan status imunisasi lengkap. Pak. E berusia 35 tahun, kepala keluarga, pendidikan terakhir SLTA, bekerja sebagai wiraswasta, penampilan umum sehat, tidak ada riwayat alergi. R, anak kedua, 7 tahun, penampilan umum sehat, tidak ada riwayat alergi dan status imunisasi lengkap.

A berusia 12 tahun, saat ini duduk di bangku kelas 6 SD, mempunyai asuransi kesehatan, status imunisasi lengkap, penampilan umum sehat namun saat ini tampak pigmentasi kulit meningkat, tampak kehitaman, tidak ada riwayat alergi. Y, 10 tahun, status imunisasi lengkap, penampilan umum sehat, namun saat ini tampak pigmentasi kulit meningkat hingga tampak kehitaman, tidak ada riwayat alergi.

Tabel 4.8  Prioritas Masalah  1.  Prioritas Masalah Klien 1
Tabel 4.8 Prioritas Masalah 1. Prioritas Masalah Klien 1

Pembahasan

  • Pengkajian
  • Diagnosa Keperawatan

Asesmen terhadap Klien 1 dilakukan pada tanggal 12 Juli 2021 di rumah pasien yang terletak di Jalan Sepaku Laut Kota Balikpapan. Asesmen terhadap Klien 2 dilakukan pada tanggal 12 Juli 2021 di rumah pasien yang berlokasi di Jalan Sumberrejo 2 Kota Balikpapan. Berdasarkan hasil survey dan analisis data, terdapat 2 diagnosa keperawatan yang ditegakkan pada klien 1 yaitu Defisit Pengetahuan Keluarga Tn.

Intervensi keperawatan yang akan dilakukan peneliti pada klien 1 dengan diagnosa Kurang Pengetahuan pada keluarga adalah observasi : Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi. Dalam mendiagnosis kesiapan peningkatan pengetahuan keluarga pada klien, terdapat 2 intervensi yaitu: Observasi: Mengidentifikasi kesiapan dan kemauan menerima informasi. Dalam mendiagnosis risiko gangguan integritas kulit/jaringan pada klien 1 dan 2, intervensi yang dilakukan adalah: Observasi: mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi.

Pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan intervensi yang dilakukan dan disesuaikan dengan permasalahan keperawatan yang terdapat pada klien. Asesmen masalah Kesiapan Peningkatan Pengetahuan Keluarga klien 2 terselesaikan pada tanggal 3 tanggal 17 Juli 2021 dengan hasil Ny. Pengkajian masalah risiko rusaknya integritas kulit/jaringan pada klien 1 dan 2 diselesaikan pada tanggal 3 tanggal 19 Juli 2021 dengan hasil Ny.

Ditemukan 2 diagnosa keperawatan pada klien 1 yaitu Defisit pengetahuan pada Tn. Dan pada klien 2 ditegakkan 2 diagnosa keperawatan yaitu kesiapan peningkatan pengetahuan keluarga Tn E dan risiko terjadinya gangguan integritas kulit/jaringan pada keluarga Tn E khususnya An. Y. Intervensi yang digunakan pada kasus klien 1 dan 2 disusun sesuai dengan diagnosis yang telah ditetapkan dan disesuaikan dengan teori yang ada.

Pada saat pelaksanaan klien 1 dan klien 2 ditemukan bahwa action plan yang dilaksanakan belum sesuai dengan action plan yang telah digunakan. Asuhan keperawatan akan dilakukan oleh Hana Huwaida dengan judul “Asuhan Keperawatan Keluarga pada Klien Anak Thalassemia di Kota Balikpapan Tahun 2021”. Asuhan keperawatan akan dilakukan oleh Hana Huwaida dengan judul “Asuhan Keperawatan Keluarga pada Klien Anak Thalassemia di Kota Balikpapan Tahun 2021”.

Gambar

Tabel 4.8  Prioritas Masalah  1.  Prioritas Masalah Klien 1

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahap implementasi keperawatan mampu dilaksanakan sesuai perencanaan yang sudah disusun, manajemen nyeri dan latihan merawat anggota keluarga yang sakit dan