• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARYA TULIS ILMIAH PERAN TEKNOLOGI BUILDING INFORMATION MODELING (BIM) DALAM KONSEP DESAIN DAN PROSES MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

N/A
N/A
Fatichatu Zahroh

Academic year: 2023

Membagikan "KARYA TULIS ILMIAH PERAN TEKNOLOGI BUILDING INFORMATION MODELING (BIM) DALAM KONSEP DESAIN DAN PROSES MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS ILMIAH

PERAN TEKNOLOGI BUILDING INFORMATION MODELING (BIM) DALAM KONSEP DESAIN DAN PROSES

MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

Diajukan Kepada Bapak Dr. Juny Andry Sulistyo, ST., MT.

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Wajib Teknik Penulisan dan Metodologi Penelitian

Disusun Oleh : Fatichatu Zahroh NIM. 30202200111

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

2023

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas Karunia dan Ridho-Nya, penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul

“Peran Teknologi Building Information Modeling (BIM) Dalam Konsep Desain dan Proses Manajemen Proyek Konstruksi”. Karya Tulis ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Teknik Penulisan dan Metodologi Penelitian program studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Islam Sultan Agung.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terimakasih yang sebesar – besarnya, kepada berbagai pihak yang membantu penulisan Karya Tulis Ilmiah ini :

1. Bapak Dr. Juny Andry Sulistyo, ST., MT., selaku Dosen mata kuliah Teknik Penulisan dan Metodologi Penelitian atas bimbingan dan arahannya kepada Penulis.

2. Kepada kedua Orang Tua Penulis yang mendukung baik dari dari segi materil dan non-materil.

3. Kepada seluruh teman – teman kelas A mata kuliah Teknik Penulisan dan Metodologi Penelitian.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis terbuka akan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap, semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi Penulis khususnya, dan bagi pembaca umumnya.

Semarang, 14 Oktober 2023

Fatichatu Zahroh

DAFTAR ISI

(3)

HALAMAN JUDUL ………...I KATA PENGANTAR...II DAFTAR ISI...III Abstrak...IV

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1. Latar Belakang...1

1.2. Rumusan Masalah...1

1.3. Batasan Masalah...2

1.4. Tujuan Penelitian...2

1.5. Manfaat Penelitian...2

1.6. Sistematika Penulisan...3

1.6.1. BAB I PENDAHULUAN...3

1.6.2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA...3

1.6.3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN...3

1.6.4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...3

1.6.5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...4

2.1. Pengertian dan Perkembangan BIM...4

2.2. Keuntungan Penggunaan BIM...5

2.3. Hambatan Terkait Dengan Individu yang Menggunakan BIM...6

BAB III METODE PENELITIAN...8

3.1. Objek Penelitian...8

3.2. Pengumpulan Data...8

3.3. Jalannya Penelitian...8

3.4. Pengolahan dan Analisa Data...9

III

(4)

PERAN TEKNOLOGI BUILDING INFORMATION

MODELING (BIM) DALAM KONSEP DESAIN DAN PROSES MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

Abstrak

BIM (Building Information Modeling) adalah sebuah teknologi yang proses dan kebijakannya berjalan secara kolaborasi dalam bentuk media digital. Sehingga keuntungan dan manfaat yang diperoleh dalam penggunaan BIM antara lain seperti terpadunya dalam perencanaan baik desain dan konstruksi. Di Indonesia penggunaan BIM juga sudah menjadi peraturan pemerintah, sehingga penggunaan BIM menjadi semakin luas.

Penelitian ini untuk mendapatkan kajian mengenai proses yang dihadapi oleh konsultan, kontraktor, arsitek, dan konsultan manajemen konstruksi, dan lain – lain. Implementasi BIM di Indonesia masih berkisar dalam permasalahan pemodelan 3D (30%). Implementasi BIM di Indonesia belum dikembangkan untuk menyelesaikan permasalahan seperti analisis rencana anggaran biaya (37,8%), manajemen pelaksanaan konstruksi (53,4%), analisis energi (86,6%), manajemen infrastruktur (71,1%). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumen melalui jurnal – jurnal mengenai judul terkait dan metode internet searching.

Kata kunci : Teknologi BIM; Manajemen Konstruksi; Desain Bangunan.

(5)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

BIM (Building Information Modeling) adalah media digital yang baru – baru ini digunakan para konsultan, kontraktor, dan individu – individu yang berhubungan di dalam dunia konstruksi atau pembangunan yang mampu mensimulasikan seluruh informasi di dalam proyek pembangunan ke dalam model 3 (Tiga) dimensi. Building Information Modeling (BIM) adalah salah satu teknologi di bidang AEC (Arsitektur, Engineering dan Construction) yang mampu mensimulasikan seluruh informasi di dalam proyek pembangunan ke dalam model 3D Visualization (Prabhakaran et al., 2020).

Pemanfaatan teknologi Building Information Modeling (BIM) ini sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat, bahkan bagi industri AEC di dunia, termasuk di Indonesia. Selama perjalanannya, BIM mendapatkan respon positif bagi semua kalangan masyarakat mengingat keuntungan dalam penggunaannya di bidang AEC. Dengan menerapkan teknologi BIM ini dalam dunia konstruksi, developer, baik konsultan dan kontraktor akan menghemat waktu pengerjaan, biaya yang dikeluarkan serta tenaga kerja yang dibutuhkan.

1.2. Rumusan Masalah

Permasalahan umum yang dikaji berdasarkan latar belakang diatas adalah sebagai berikut :

1. Apa peran teknologi Building Information Modeling (BIM) dalam desain Arsitektur atau desain gambar rencana?

2. Apa pengaruh Building Information Modeling (BIM) dalam manajemen proyek konstruksi?

(6)

1.3. Batasan Masalah

Untuk memfokuskan penelitian dan memperjelas penyelesaian sehingga mudah dipahami dan penyusunannya lebih terarah, maka dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut :

1. Membahas pengertian umum tentang Building Information Modeling (BIM).

2. Membahas penerapan Teknologi Building Information Modeling (BIM) dalam konsep desain dan penerapannya di industri AEC.

3. Membahas bagaimana Peran Teknologi BIM dalam proses Manajemen Proyek Konstruksi.

1.4. Tujuan Penelitian

Agar perhitungan lingkup permasalahan dalam penelitian lebih terarah, perlu dilakukan batasan – batasan permasalahan, yaitu :

1. Untuk mengetahui peran teknologi Building Information Modeling (BIM) dalam proses manajemen proyek konstruksi dengan realita eksekusi proyek konstruksi.

2. Pemanfaatan dan peran teknologi Building Information Modeling (BIM) dalam konsep desain di dunia AEC (Architecture, Engineering, dan Construction) 3. Pengaruh teknologi Building Information Modeling (BIM) terhadap

kenyamanan dan produktivitas penggunanya.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Bagi pengguna teknologi BIM

Sebagai bahan masukan dan informasi untuk pengguna teknologi Building Information Modeling (BIM) dalam memanfaatkan teknologi ini di dunia nyata konstruksi dengan tetap memperhatikan mutu dan keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Serta menemukan solusi – solusi baru yang telah di dapat dari penelitian ini sehingga dapat membantu mengatasi permasalahan yang ada.

b. Bagi peneliti

(7)

Dapat mengaplikasikan secara nyata ilmu pengetahuan yang telah diperoleh dari bangku kuliah.

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini pada garis besarnya dibagi dalam lima bab, tiap bab terdiri dari beberapa sub bab, secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut :

1.6.1. BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

1.6.2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Merupakan pembahasan secara terperinci mengenai metode maupun teori – teori yang digunakan sebagai landasan untuk pemecahan masalah.

1.6.3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang obyek penelitian, metode pengumpulan data, jalannya penelitian, metode pengolahan dan analisa data, kerangka pemecahan masalah.

1.6.4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Menyajikan data – data yang diperlukan, yang diperoleh dari obyek penelitian dan membahas atau mengerjakan data – data yang diperoleh dari obyek penelitian dan menyajikan hasil – hasil analisa terhadap data – data yang diperoleh dari obyek penelitian.

1.6.5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Merupakan kesimpulan yang diperoleh dari analisa data serta mengemukakan saran yang sekiranya dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pekerja.

3

(8)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Perkembangan BIM

BIM adalah akronim untuk Building Information Modeling atau Building Information Model yang kemudian berkembang Manajemen Informasi.

Berdasarkan BuildingSmart (sebuah lembaga internasional nonpemerintah yang menjadi rujukan untuk pengembangan BIM), definisi Building Information Modeling (BIM) adalah sebagai berikut :

“BIM adalah representasi digital dari karakter fisik dan karakter fungsional suatu bangunan (atau obyek BIM). Karena itu, didalamnya terkandung semua informasi mengenai elemen – elemen bangunan tersebut yang digunakan sebagai basis pengambilan keputusan dalam kurun waktu siklus umur bangunan, sejak konsep hingga demolisi.”

Singkatnya BIM adalah pendekatan untuk desain bangunan, konstruksi, dan manajemen, dimana di dalamnya terdapat system, pengelolaan, metode atau runutan pekerjaan suatu proyek yang diterapkan berdasarkan informasi terkait dari keseluruhan aspek bangunan yang di kelola.

Aplikasi BIM memiliki dasar pada aplikasi CAD, yaitu menghasilkan data digital atau file. Akan tetapi, aplikasi BIM ini lebih dari sekedar mengoperasikan CAD. Proses BIM bisa dikatakan merupakan kebalikan dari proses desain dan dokumentasi dengan menggunakan CAD. Sebelumnya, sistem CAD lama hanya menghasilkan data geometri yang berdasarkan vektor yang diasosiasikan dengan jenis garis dalam bentuk layer. Sedangkan pada proses BIM tergantung kepada model parameter (parametric modeling) untuk menghasilkan informasi 4 proyek yang terkoordinasi, konsisten dan dapat dihitung (Borrman, Konig, Koch, &

Beetz, 2015).

Sejarah Building Information Modeling (BIM), konsep BIM telah ada sejak tahun 1970-an. Alat perangkat lunak pertama yang dikembangkan untuk memodelkan bangunan muncul pada akhir 1970-an dan awal 1980-an, dan termasuk produk workstation seperti Chuck Eastman Building Deskripsi System and GLIDE, RUCAPS, Sonata, Reflex dan Gable 4D Series.

(9)

Aplikasi awal dan perangkat keras yang diperlukan untuk menjalankannya cukup mahal. Hal ini menjadi halangan dan menjadi adopsi luas.

Istilah BIM (Building Information Modeling) pertama kali muncul dalam makalah tahun 1992 oleh G.A. Van Nederveen dan F.P. Tolman. Namun, istilah Building Information Model dan Building Information Modeling (keduanya termasuk dalam akronim BIM) tidak menjadi popular hingga sepuluh tahun kemudian.

Pada tahun 2002, Autodesk merilis sebuah buku putih berjudul Building Information Modeling, dan vendor perangkat lunak lain juga mulai menyatakan keterlibatan mereka di lapangan. Dengan menerima sumbangan dari Autodesk, Bentley System dan Graphisoft, dan pengamat industri lainnya, pada tahun 2003, Jerry Laiserin membantu mempopulerkan dan membakukan istilah ini sebagai nama umum untuk representasi digital dari proses pembangunan.

Memfasilitasi pertukaran dan interoperabilitas informasi dalam format digital yang sebelumnya telah ditawarkan di bawah terminology yang berbeda oleh Graphisoft sebagai “Virtual Building”, system Bentley sebagai Integrated Project Models, dan oleh Autodesk atau Vectorwork sebagai Building Information Modeling.

Karena kerumitan dalam mengumpulkan semua informasi yang relevan ketika bekerja dengan BIM, beberapa perusahaan telah mengembangkan perangkat lunak yang dirancang khusus untuk bekerja dalam kerangka BIM.

2.2. Keuntungan Penggunaan BIM

Keuntungan penerapan BIM dalam konsep desain dan manajemen proyek konstruksi adalah sebagai berikut :

1. meningkatkatn produktivitas karena adanya koordinasi dan kolaborasi informasi yang terintegrasi satu sama lainnya (collaboration management).

2. Mendeteksi mitigasi/mengurangi resiko dalam proses perencanaan, ketidakpastian, meningkatkan keselamatan, menganalisis dampak potensial.

3. Mengoptimalisasi resources (biaya, waktu, dan SDM).

4. Memproduksi gambar teknis lebih cepat dan akurat.

5. Meminimalisir terjadinya Variation Order (VO).

5

(10)

Lebih lanjut, pemanfaatan BIM yang digunakan selama proses perancangan, konstruksi dan operasi adalah :

1. Memberikan dukungan untuk proses pengambilan keputusan proyek 2. Antar Stakeholder memiliki pemahamanyang jelas.

3. Memvisualisasikan solusi desain.

4. Membantu dalam proses desain dan koordinasi desain.

5. Meningkatkan keselamatan selama konstruksi dan sepanjang siklus hidup bangunan.

6. Mendukung analisis biaya dan siklus hidup proyek.

7. Mendukung transfer data proyek ke perangkat lunak pengelolaan data selama pengoperasian.

8. Menekan biaya dengan jumlah anggota tim yang lebih sedikit dan meminimalisir penggunaan kertas karena interaksi secara digital.

9. Kecepatan kerja lebih tinggi karena ketika suatu perubahan dilakukan dalam database secara otomatis akan terkoordinasikan dalam proyek.

10. Kualitas lebih tinggi karena adanya perencanaan dalam pengelolaan informasi yang terkontrol sehingga membuat proses konstruksi lebih efektif dan efisien.

2.3. Hambatan Terkait Dengan Individu yang Menggunakan BIM Berikut beberapa penghambat terkait dalam penggunaan BIM :

1.

Kebiasaan-kebiasaan kerja sistem lama yang ada di perusahaan (budaya organisasi perusahaan) (Yosi Agustiawan, 2011; Boya Ji, Zhenqiang Qi, and Zhanyong Jin,2014)

2.

Tidak Jelasnya target/sasaran BIM yang ditetapkan perusahaan ( Prio Budiono, 2013)

3.

Kurangnya Motivasi individu dalam mengembangkan BIM. (cara tradisional dalam melakukan pekerjaan) (Tonny Dwihanata Prayogo, 2000) ; Boya Ji, Zhenqiang Qi, and Zhanyong Jin, 2014)

(11)

4.

Kurangnya Tanggung jawab individu terhadap hasil pekerjaan BIM,.

(Kurangnya kemampuan teknis pemanfaatan BIM) (Tonny Dwihanata Prayogo, 2000; Boya Ji, Zhenqiang Qi, and Zhanyong Jin, 2014)

5.

Kurangnya Fasilitas Komputer yang memenuhi spesifikasi (Perangkat keras dan perangkat lunak komputer ) pada proyek. (Prio Budiono, 2013; Darius Migilinskas, Vladimir Popov, Virgaudas Juocevicius, Leonas ustinovichius, 2013)

6.

Kurangnya partisipasi manajemen dalam memberikan motivasi, pelatihan, dan pengawasan (Boya Ji, Zhenqiang Qi, and Zhanyong Jin, 2014)

7.

Kurangnya peraturan/standar prosedur operasional BIM yang ditetapkan perusahaan (Prio Budiono, 2013)

8.

Tidak menerapkan BIM manajemen proyek karena kontaktor dan perencana tidak mengunakan (Prio Budiono, 2013; Boya Ji, Zhenqiang Qi, and Zhanyong Jin, 2014)

9.

Rencana mutu yang belum jelas sehingga sulit untuk diaplikasikan dalam proyek (Prio Budiono, 2013)

10.

Kompleksitas pekerjaan ,menjadi beban bagi pengguna BIM manajemen proyek (Tonny Dwihanata Prayogo,2000)

11.

Prosedur operasional BIM yang kompleks (Prio Budiono, 2013)

12.

BIM efektif untuk Desain Build atau CMRisk tetapi masih banyak yang menggunakan Design Bid Build pada proyek (Saeed Reza Mohades, 2014)

13.

Tidak Konsisten manajerial dalam menerapkan BIM manajemen proyek sesuai SOP (Prio Budiono, 2013)

14.

Usia membuat kurangnya maksimalnya penggunaan BIM manajemen proyek.

(lemahnya daya nalar dan ingat) (Tonny Dwihanata Prayogo,2000)

7

(12)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian

Dalam Penelitian ini, penulis menetapkan objek penelitian yang berfokus pada system me-review kembali jurnal – jurnal terdahulu, baik itu dari jenis Thesis, Skripsi, atau Karya Tulis Ilmiah yang ditulis oleh para pakar yang sebelumnya sudah melakukan Penelitian terkait dengan Teknologi Building Information Modeling (BIM) dan penerapan serta perannya dalam desain dan proses manajemen proyek konstruksi.

3.2. Pengumpulan Data

Adapun data yang digunakan pada penelitian adalah dengan studi pustaka. Studi pustaka adalah salah satu metode yang dilakukan dengan cara mengambil bahan – bahan dari kajian literatur dan jurnal terdahulu untuk mendapatkan informasi yang mendukung dengan permasalahan yang dibahas.

Selain dari jurnal – jurnal terdahulu, penelitian ini juga menggunakan metode Internet Searching dengan mengumpulkan data – data yang relevan terkait dengan topik yang dibahas. Dari metode pengumpulan data ini peneliti memperoleh data apa saja yang diperlukan dalam penelitian yang dilakukan.

3.3. Jalannya Penelitian a. Tahap persiapan

Dalam penelitian ini, penulis mengambil permasalahan tentang tingkat pengetahuan individu – individu yang terkait dalam dunia konstruksi dan bagaimana perspektifnya mengenai teknologi Building Information Modeling (BIM) dalam eksekusi nyata dalam proyek dan proses – prosesnya.

Sehingga, dimana judul yang penulis ambil dalam penelitian ini adalah “Peran Teknologi Building Information Modeling (BIM) Dalam Konsep Desain dan Proses Manajemen Proyek Konstruksi”.

(13)

b. Studi Kepustakaan

Dari studi kepustakaan, penulis mendapatkan segala informasi dari Jurnal, buku ilmiah, laporan penelitian, dan sumber – sumber yang relevan dari internet.

3.4. Pengolahan dan Analisa Data

Menurut Soeratno dan Arsyad (2003) data adalah semua hasil pengukuran atau observasi yang sudah dicatat guna suatu keperluan tertentu. Dalam penelitian ini digunakan studi literatur sehingga didapatkan :

1.1. Jurnal Ilmiah

2.1. Karya tulis ilmiah para pakar 3.1. Skripsi dan Thesis

9

(14)

BAB IV PEMBAHASAN

4.1. Implementasi Building Information Modeling (BIM) Pada Proyek Konstruksi di Indonesia

Building Information Modeling (BIM) dapat di terapkan pada seluruh

Referensi

Dokumen terkait