Definisi Usahatani
Menurut Daniel, pertanian adalah ilmu yang mempelajari bagaimana petani mengoperasikan dan mengatur berbagai faktor produksi (tanah, tenaga kerja dan modal), untuk mencapai hasil yang maksimal dan berkesinambungan. Efferson menyatakan bahwa ilmu mempelajari bagaimana mengatur dan mengoperasikan unit-unit pertanian dari sudut pandang efisiensi untuk memperoleh pendapatan yang maksimal.
Macam Usahatani
Tumpang sari: budidaya lebih dari satu tanaman dengan batas yang jelas antara satu tanaman dengan tanaman lainnya. Gaya Hidup Tenaga kerja keluarga Untuk keluarga + sebagian dijual Setengah ditanggung DK dan disewakan Tenaga Kerja Konsumsi + komersial Semi mandiri Tidak bercerai.
IKLIM dan USaHatanI
- Iklim
- tanah
- Produktivitas lahan
- Kemajuan Teknologi dan Faktor Alam
Jenis tanaman yang cocok di tanah berpasir berbeda dengan jenis tanaman yang cocok di tanah liat. Sedangkan luas garapan sawah dan padang rumput petani Jawa dan non-Jawa masing-masing <0,50 ha dan 1,00 ha.
Pentingnya tenaga Kerja
Ciri- ciri tenaga Kerja Pertanian
Prestasi Kerja
Produktivitas Tenaga Kerja
Efisiensi Tenaga Kerja
Curahan tenaga Kerja
Intensitas Tenaga Kerja
Intensitas tenaga kerja pada masa tanam tidak merata; pada waktu-waktu tertentu intensitasnya sangat tinggi dan pada waktu-waktu lain intensitasnya rendah. Metode lain yang digunakan untuk mengukur total output tenaga kerja adalah pendekatan model fungsi.
Pengertian Modal
Macam Modal
Oleh karena itu, manajemen pertanian pada dasarnya mengajarkan bagaimana memilih alternatif yang masuk akal dengan menggunakan sumber daya atau biaya yang lebih rendah untuk mencapai produksi dan pendapatan yang lebih tinggi. Biaya-biaya tersebut dapat diatur atau digabungkan oleh petani dalam upaya memperoleh pendapatan yang lebih tinggi. Oleh karena itu, berdasarkan pengalaman petani (bagi petani kreatif) dan dengan bantuan penyuluh, penggunaan input yang lebih tepat dapat diprediksi.
Produk tertentu diolah terlebih dahulu agar tahan lebih lama, selain harganya lebih mahal. Lokasi usahatani yang lebih dekat dengan pasar mempunyai harga produk (J1) yang lebih tinggi dibandingkan lokasi usahatani di J2.
Konsekuensi Penggunaan Modal dan Peralatan
Penyusutan
Pengelola peternakan harus mampu menerapkan prinsip-prinsip ekonomi dalam mengelola peternakannya dan berupaya mencapai pendapatan atau keuntungan yang lebih tinggi atau mempertahankan biaya yang lebih rendah/efisien. Ketika pendapatan meningkat, biaya juga meningkat, namun dengan laju yang lebih rendah dibandingkan persentase kenaikan pendapatan. Ketika harga turun, petani mengalami kerugian karena pendapatannya rendah, dan petani terpaksa menjual lebih banyak produk untuk memperoleh pendapatan yang stabil.
Untuk mencegah hama lebih cepat, pengaruh hama dapat diprediksi antara hama atau jumlah hama dan produksi dengan menggunakan model fungsional (regresi). Jika keadaannya terbalik dan AVC > Pq, maka sebaiknya penjualan produk ditunda (selama masih bisa ditunda).
Modal Berupa Tanaman dan Ternak
Masalah Manajemen Usahatani
FAO memberikan definisi manajemen pertanian yaitu ilmu yang mempelajari efisiensi penggunaan sumber daya yang terbatas yaitu tanah, tenaga kerja dan modal untuk mencapai produksi dan pendapatan maksimal (FAO, 1961). Jika bahan organik tidak mencukupi, meskipun ada tambahan tenaga kerja dan tambahan modal, tidak ada gunanya.
Petani Sebagai Manajer
Untuk dapat mengambil pilihan diatas, petani harus memiliki pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang cukup sehingga petani dapat memilih alternatif usaha peternakan yang terbaik. Kecerdasan dalam pengelolaan tidak hanya dipengaruhi oleh pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman saja, namun ada faktor dalam diri petani yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk dapat menjalankan kegiatan usaha peternakan, yang dalam bahasa umum disebut dengan bakat. Pengaruh perbedaan kelahiran, walaupun pengetahuan, keterampilan dan pengalamannya sama, akan berbeda pula dalam menghadapi permasalahan dan pengambilan keputusan bertani.
Hambatan Petani
Kapanpun dimanapun lokasi budidaya berada, selama biaya minimum lebih rendah dari harga jual produk, maka usaha budidaya akan memperoleh keuntungan yang maksimal. Ketika permintaan bersifat elastis, harga jual dapat diturunkan hingga MR (pendapatan marjinal) sama dengan nol. Penentuan standar harga jual dapat dilakukan dengan melihat hubungan antara MR, Pq dan elastisitas permintaan di suatu pasar.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pendapatan tinggi akan diperoleh jika teknik produksi dijalankan dengan baik, maka akan diperoleh harga jual yang tinggi, diimbangi dengan biaya pemakaian yang rendah.
Prinsip Optimasi Penggunaan Masukan
Efisiensi Penggunaan Masukan (input variable)
Jika harga output dan harga input berubah, meskipun input tetap, efisiensi harga juga akan berubah. Berapa banyak masukan Atau PM = Px/Pq atau Ep = harga masukan X/harga produksi dapat ditentukan dengan menggunakan uji statistik.
Cara Memperoleh Masukan
Definisi Biaya Usahatani
Kaedah Ekonomis Penggunaan Ongkos Produksi
Break Even (Titik Impas)
Joint Cost (Biaya Bersama)
Upaya Meningkatkan Produksi
Maksimisasi Penerimaan
Hubungan elastisitas Permintaan,
Saat menjual hasil panennya, petani berhadapan dengan tengkulak atau pedagang desa yang harga produknya tetap.
Penerimaan dan Pola Diversifikasi
Sistem Penjualan Hasil
Sistem tebang : Penjualan dilakukan dalam satuan luas atau pohon, yang pemanenannya dilakukan oleh pembeli-penebang. Petani jarang sekali menjual produknya di pasar, lebih sering menjual produknya di rumah atau di kebun. Harga di pasar akan menguntungkan jika harga di pasar lebih tinggi dibandingkan dengan harga di pasar desa ditambah biaya transportasi ke pasar.
Pendapatan Usahatani
Apabila usaha pertanian menyewakan alat-alat pertanian, maka nilai sewa yang diterima pada saat menyewakan alat-alat itu ditambah dengan pendapatan pertanian di samping nilai produksi. Petani yang mampu mengelola biaya serendah mungkin dengan teknologi tertentu akan memperoleh keuntungan yang tinggi. Dalam keadaan Pq tetap sebaiknya petani berproduksi dengan kondisi MC = Pq, karena kaidah produksi MR harus sama dengan MC, sehingga petani biasanya berproduksi dengan kondisi MR = Pq.
Posisi Tawar
Harga produk di tingkat produsen dapat dipengaruhi oleh harga pasar di tingkat konsumen Komoditas unik dan langka, harga produsen dapat mempengaruhi harga pasar di tingkat konsumen. Jika a1 > 1 maka harga pasar di konsumen mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap harga di produsen. Jika a1 < 1 maka harga di produsen mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap harga di pasar.
Input - Output Ratio
Hasil pertanian diasuransikan sehingga jika terjadi serangan hama, penyakit, atau banjir misalnya, mereka mendapat ganti rugi. Serangan hama dan penyakit (OPt) dapat berdampak langsung pada tanaman dan dapat berdampak pada produksi berupa berkurangnya hasil atau buruknya kualitas produksi. Semakin tinggi serangan hama maka kualitas produk akan semakin buruk, sehingga produk tersebut semakin sedikit terjual dipasaran.
ManaJeMen RISIKO USaHatanI
Pengertian Risiko
Peristiwa yang akan datang selalu mengandung risiko, sehingga sangat berguna bagi seorang manajer untuk memiliki keterampilan dalam bertindak ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam perusahaan. Teknologi, terutama penggunaan teknologi baru atau terlalu cepat mengadopsi teknologi baru yang berarti petani belum terampil dalam menggunakan teknologi, akan mempunyai risiko yang lebih besar. Faktor manusia yang berhubungan dengan perilaku dan karakteristik seseorang di bidang pertanian yang tidak dapat diprediksi, menimbulkan risiko, misalnya ketidakjujuran pegawai, misalnya pencurian barang.
Menghitung Risiko
Secara umum pertanian menghadapi dua jenis risiko, yaitu risiko teknis dan risiko ekonomi. Untuk mengetahui serius atau tidaknya suatu risiko, perlu ditangani atau tidak, dihitung dengan menggunakan koefisien variasi (Kv). Jika hasil pembagian ini satu atau lebih dari satu berarti risiko dalam keadaan kritis atau semakin parah, semakin tinggi nilai Kv maka perlu dilakukan mitigasi.
Mitigasi Risiko
Kerusakan ekonomi adalah tingkat kerusakan tanaman akibat serangan hama yang membenarkan biaya pengendalian dengan pestisida. harus sama) dengan hilangnya hasil yang berpotensi diperoleh kembali. Karena pertanian komersial mempunyai tujuan yang berorientasi pada keuntungan dan efisien, maka pertanian harus dikelola berdasarkan prinsip ekonomi. Karena lokasi peternakan jauh dari pusat konsumen atau pasar, harga produk cenderung lebih murah.
Pengertian ambang ekonomi
Besar kecilnya dampak serangan hama terhadap pertanian dapat dianalisis dengan menggunakan ambang batas ekonomi yang sering disebut dengan ambang batas ekonomi (ae). Kemudian menurut Headly (lihat Untung, 1979), ambang batas ekonomi adalah tingkat populasi hama yang menghasilkan tingkat peningkatan kerusakan yang sama dengan biaya yang dikeluarkan untuk menghindari kerusakan tersebut. Hal serupa juga diungkapkan oleh Masbaitt (2013) yang mengatakan bahwa ambang batas ekonomi (ae) adalah kepadatan populasi hama yang memerlukan pengendalian untuk mencegah peningkatan populasi hama berikutnya.
Apabila jumlah individu lebih dari 3 maka pengendalian harus segera dilakukan, namun apabila jumlah individu kurang dari 3 individu maka tidak perlu dilakukan pengendalian. Semakin tinggi populasi hama atau aLe maka semakin besar pula biaya yang diperlukan untuk mengendalikannya agar produksi tidak turun atau tidak terjadi penurunan pendapatan usahatani. Secara teknis perhitungan aLe cukup rumit, karena harus menghitung bobot kehilangan hasil yang ditentukan oleh: populasi hama, lebar luka tanaman (defoliasi) dan bobot kerusakan per tanaman. terluka.
Menghitung Penurunan Hasil akibat
Apabila hasil b positif yaitu Q = a + bX maka tidak perlu dilakukan tindakan penanggulangan, karena populasi hama tidak berpengaruh terhadap kehilangan hasil atau penurunan hasil. Apabila b bernilai negatif yaitu Q = a – bX maka perlu dilakukan pengendalian, karena populasi hama menyebabkan kerugian produksi maka perlu dilakukan kegiatan pengendalian atau pemberantasan hama. Jika jumlah OPT
Ambang Pendapatan
Pertanian yang dikelola atau proses produksinya menggunakan teknologi baru, menggunakan input dari luar, tenaga kerja upahan dan hasilnya semuanya dijual di pasaran, maka pertanian tersebut benar-benar merupakan pertanian komersial. Namun apabila usaha tani komersil tidak dapat memperoleh keuntungan yang maksimal atau hanya menguntungkan maka dapat digunakan pertimbangan syarat pembagian keuntungan sebagai berikut. Sementara itu, ketersediaan air yang cukup dapat dicapai melalui pembangunan infrastruktur irigasi dan pemeliharaan hutan tanaman.
USaHatanI KOMeRSIaL
Pengertian Komersial
Pertanian komersial, baik biaya maupun pendapatan, semuanya diukur dengan uang, baik faktor domestik maupun faktor non-domestik (faktor eksternal).
Kendala Petani Untuk Komersial
Efisiensi dengan Pengendalian Input
Harga produk pertanian sering berubah, begitu pula harga faktor produksi, efisiensi produksi saja tidak cukup, efisiensi harga harus dicermati. Harga input berbanding lurus dengan harga output, jika harga input berubah maka harga output juga harus berubah sebanding dengan perubahan harga input. Kapanpun dan dimanapun Pq lebih tinggi dari AVC, pertanian selalu menguntungkan.
Efisiensi dengan Pengendalian Output
Pengendalian Harga Jual Produk
Kontrak tersebut menjamin penjualan produk yang dihasilkan oleh petani, serta bantuan teknis, kredit, jasa atau fasilitas produksi dari pembeli. Jadi, sifat permintaan suatu produk di mata konsumen harus diketahui terlebih dahulu apakah elastis atau tidak. Jika Anda melayani lebih dari satu pasar, standar harga akan bervariasi dari satu pasar ke pasar lainnya.
Usahatani Komersial dan Pertanian
KeMItRaan USaHatanI
- Definisi Kemitraan
- tujuan Kemitraan
- Model Kemitraan Usahatani
- Manfaat Kemitraan
Hingga saat ini bentuk kemitraan yang masih diwariskan adalah bentuk bagi hasil, baik di sawah maupun di kebun. Model ini merupakan kemitraan antara usaha kecil, petani dan perusahaan menengah atau besar. Model sistem contract farming merupakan hubungan antara perusahaan kecil dengan perusahaan pengolahan besar-menengah yang dituangkan dalam kontrak penjualan tertulis untuk jangka waktu tertentu.
PeRenCanaan USaHatanI
- Pengertian Perencanaan Usahatani
- tujuan Perencanaan Usahatani
- Manfaat Perencanaan
- Penyusun Perencanaan Usahatani
- Faktor yang Mesti Diperhatikan oleh Petani
Itu sebabnya bertani di dekat pasar konsumen lebih menguntungkan dibandingkan bertani jauh dari pasar. Menggunakan tenaga kerja keluarga seefisien mungkin. Penggunaan tenaga kerja dihitung berdasarkan luas/skala usahatani yang berkembang. Gunakan cara yang paling mudah dan murah untuk memperoleh masukan, sehingga perkembangan ketersediaan masukan lebih mudah dikelola.