• Tidak ada hasil yang ditemukan

Impact TPA Air Dingin Tower Village Hall Koto Tangah District of Padang City on the social environment

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Impact TPA Air Dingin Tower Village Hall Koto Tangah District of Padang City on the social environment"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL

DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH AIR DINGIN BAGI LINGKUNGAN MASYARAKAT AIR DINGIN KELURAHAN BALAI GADANG

KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG

OLEH : KHAIRUN NISAQ

NPM.11030250

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

2015

(2)

ABSTRACT

Khairun Nisaq (NPM: 11030250): "Impact of Landfill Waste existence of Air Dingin For Community Environment Village Hall Tower District of Koto Tangah Padang City"

Skripsi. Geography Education Program STKIP PGRI West Sumatra, Padang, 2015.

TPA Air Dingin of Padang City is a very important role for the community and the government. Because every litter they produce every day will be transported to the landfill Air Dingin. Government as head of the region, in addition to thinking about the cleanliness of their city should also be able to pay attention to the health and good of the communities living adjacent to the landfill Cold Water. Because of pollution caused by waste transported to landfill will be bad for the community around the landfill.

This study aimed to describe the data concerning: (1). Impact TPA Air Dingin Tower Village Hall Koto Tangah District of Padang City on the social environment. (2). Impact TPA Air Dingin Village Hall Koto Tangah District of the city of Padang on the cleanliness of the surrounding environment. This study population is the overall head of the family in RT 03 / RW 09 Cold Water Tower Village Hall Koto Tangah District of the city of Padang, amounting to 80 families. Sample of respondents using total sampling technique. The technique is based on the respondents' taken as a whole. Thus the number of respondents in this study is 80 people.

This study found: (1). TPA existence Air Dingin village Balai Kota Padang District of Koto Tangah affect the level of education that is with a score of 32.5% (2). The existence of landfill impact Air Dingin Village Hall Tangah Subdistrict Koto Padang city is the lack of community participation in maintaining the cleanliness of the surrounding environment with a score of 41.3%.

(3)

ABSTRAK

Khairun Nisaq (NPM : 11030250): “Dampak Keberadaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah Air Dingin Bagi Lingkungan Masyarakat Air Dingin Kelurahan Balai Gadang Kecamatan Koto Tangah Kota Padang” Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat, Padang, 2015.

TPA Air Dingin Kota Padang merupakan TPA yang sangat berperan bagi masyarakat dan pemerintah. Karena setiap sampah yang mereka hasilkan setiap hari akan di angkut ke TPA Air Dingin. Pemerintah sebagai kepala daerah, selain memikirkan kebersihan Kota mereka juga harus bisa memperhatikan kesehatan dan kebaikan lingkungan masyarakat yang tinggal berdekatan dengan TPA Air Dingin. Karena polusi yang ditimbulkan oleh sampah-sampah yang diangkut ke TPA akan berdampak buruk bagi masyarakat sekitar TPA sampah tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan data tentang: (1). Dampak TPA Air Dingin Kelurahan Balai Gadang Kecamatan Koto Tangah Kota Padang terhadap lingkungan sosial. (2).

Dampak TPA Air Dingin Kelurahan Balai Gadang Kecamatan Koto Tangah Kota Padang terhadap kebersihan lingkungan sekitar. Populasi penelitian ini adalah keseluruhan kepala keluarga yang ada di RT 03/RW 09 Air Dingin Kelurahan Balai Gadang Kecamatan Koto Tangah Kota Padang yang berjumlah 80 KK. Sampel responden menggunakan teknik Total Sampling. Berdasarkan teknik tersebut maka responden diambil secara keseluruhan. Dengan demikian jumlah responden dalam penelitian ini adalah 80 orang.

Penelitian ini didapatkan: (1). Keberadaan TPA Air Dingin Kelurahan Balai Gadang Kecamatan Koto Tangah Kota Padang mempengaruhi tingkat pendidikan yaitu dengan skor 32,5% (2). Dampak Keberadaan TPA Air Dingin Kelurahan Balai Gadang Kecamatan Koto Tangah Kota Padang yaitu kurangnya partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar dengan skor 41,3%.

A. PENDAHULUAN

Sampah sebagai produk sampingan dan kegiatan manusia, telah menimbulkan masalah yang makin hari makin kompleks, dengan semakin kompleksnya dinamika kehidupan, Permasalahan tersebut tidak hanya dirasakan oleh manusia sebagai komunitas masyarakat, tetapi juga oleh Pemerintah Kabupaten, terutama padapengelolanya.

Sampah kota diartikan sebagai sampah yang dibuang oleh masyarakat kota.

Permasalahan sampah kota adalah volume sampah besar dan melebihi daya tampung tempat pembuangan akhir (TPA). Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) harus ada sistem dan manajemen pengelolaan sampah yang baik. Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah di tetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia

(4)

dan sumberdaya lainnya. Dengan adanya manajemen pengelolaan tersebut, maka terlihat tahap demi tahap yang akan dilakukan oleh orang-orang yang bertanggungjawab yang berada di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) untuk melaksanakan kewajibannya dalam pengelolaan sampah tersebut (Wulandari.

2014).

Keberadaan TPA Air Dingin pasti menimbulkan pencemaran, baik itu pencemaran tanah maupun udara, karena TPA air dingin merupakan salah satu tempat pembuang akhir sampah yang aktif menerima sampah-sampah di Kota Padang.

Sampah yang masuk ke TPA Air Dingin berkisaran antara 450-500 ton dalam sehari (KDKP, 2014).

Dengan dikeluarkannya peraturan oleh pemerintah Kota Padang dalam Perda No.21 Tahun 2012 tentang peraturan melarang masyarakat membuang sampah sembarangan, dengan diberikan sanksi berupa teguran dan sanksi biaya bahkan sanksi pidana. Dengan dikeluarkannya Perda ini maka debit sampah yang akan di angkut ke TPA Air Dingin akan meningkat, hal ini akan menyebabkan penumpukan sampah di TPA Air Dingin Kota Padang. Dengan adanya penumpukan sampah maka ini akan menambah resiko bagi lingkungan

masyarakat serta lingkungan perekonomian masyarakat sekitar TPA Air Dingin Kota Padang.

Posisi TPA Air Dingin yang dekat dengan pemukiman masyarakat pasti akan menimbulkan dampak negatif dan juga positif, semua tergantung dari masyarakat yang tinggal disekitar TPA Air Dingin.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Dampak Keberadaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah Air DinginBagi Lingkungan Msyarakat Air Dingin Kelurahan Balai Gadang Kecamatan Koto Tangah Kota Padang”.

B. DASAR TEORI

Sampah ditaruh ditempat terbuka untuk dibiarkan membusuk dengan sendirinya. Tempat terbuka seperti ini dikatakan dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah yang disentralisasi disatu kawasan tertentu yang jauh dari pusat kota dengan metode sanitary landfill (Syamsudin, 2012).

Menurut Maulidah, dkk (2013) Tempat pembuangan akhir sampah merupakan tempat dimana sampah mencapai tahap akhir dalam pengelolaannya, diawali dari sumber, pengumpulan, pemindahan atau

(5)

pengangkutan, serta pengolahan dan pembuangannya.

Undang-undang No. 23 tahun 1997 Lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

Yuliani (2013) mengatakan bahwa

“Lingkungan sosial merupakan lingkungan pergaulan antar manusia, pergaulan antar pendidik dengan peserta didik serta orang- orang lainnya yang terlibat dalam interaksi pendidikan”.

Menurut Wibowo (2009) Kebersihan Lingkungan adalah salah satu tolak ukur kualitas hidupmasyarakat.

C. METODE PENELITIAN

Penelitian ini tergolong pada penelitian deskriptif. Menurut Sudjana, dkk (2007) penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terhadap pada saat sekarang. Dengan kata lain, penelitian deskriptif mengambil masalah- masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga daerah Air Dingin RT 03/RW 09 Kelurahan Balai Gadang

Kecamatan Koto Tangah Kota Padang.

Jumlah Kepala Keluarga tetap 65 KK, 15 kepala keluarga merupakan sementara, jadi total populasi penelitian ini adalah 80 kepala keluarga (KK) (Kantor Kelurahan Balai Gadang tahun 2015). Sampel yang akan diambil sebanyak 80 kepala keluarga (KK) atau yang disebut dengan total sampling.

Teknik dan analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif dengan menggunakan rumus formula persentase untuk melihat kecenderungan masing-masing variabel, yang mana rumus yang digunakan Arikunto, (2006) adalah sebagai berikut :

𝑃 =𝐹

𝑁𝑥100%

Keterangan : P : Presentase F : Frekuensi

N : Jumlah responden

D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pertama, Dampak keberadaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah Air Dingin bagi lingkungan sosial masyarakat Air Dingin Kelurahan Balai Gadang Kecamatan Koto Tangah Kota Padang diperoleh interpretasi skor sebesar 64,16%

yang berarti hanya termasuk ke dalam kategori cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari sebagian masyarakat hanya memiliki

(6)

tingkat pendidikan yang rendah akibat dari kurangnya minat dari masyarakat untuk bersekolah karena adanya pekerjaan di sekitar TPA sebagai pemulung, masyarakat kurang mengetahui tentang bahaya yang ditimbulkan oleh tumpukan sampah di TPA karena jarang mendapatkan penyuluhan, dan masyarakat juga terpengaruh oleh cara bergaul yang kurang baik.

Hal ini sesuai dengan Undang- undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No.20 tahun 2003, pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Yuliani (2013) mengatakan bahwa

“Lingkungan sosial merupakan lingkungan pergaulan antar manusia, pergaulan antar pendidik dengan peserta didik serta orang- orang lainnya yang terlibat dalam interaksi pendidikan”. Lingkungan sosial adalah Interaksi antara masyarakat dengan lingkungannya, atau lingkungan yang terdiri dari mahluk sosial yaitu manusia.

Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya

dalam membentuk kepribadian seseorang, dan terjadilah interaksi antara orang atau masyarakat dengan lingkungannya.

Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan bahwa dampak lingkungan sosial yang hanya berkategori cukup baik dari keberadaan TPA Air Dingin dikarenakan rendahnya pendidikan masyarakat, jarangnya mendapat penyuluhan dan cara bergaulnya.

Kedua, Dampak keberadaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah Air Dingin Kelurahan Balai Gadang Kecamatan Koto Tangah Kota Padang terhadap kebersihan lingkungan diperoleh interpretasi skor 70,38% yang hanya berkategori cukup baik.

Sebagian masyarakat tidak pernah mendapatkan penyuluhan tentang menjaga kebersihan lingkungan sehingga kebersihan lingkungan pemukiman masyarakat kurang terjaga. Hal ini juga mengakibatkan air sumur dipemukiman masyarakat tidak layak dikonsumsi, selain itu permasalahan kebersihan lingkungan juga akan berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat, karena rendahnya partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Menurut Wibowo (2009) Kebersihan Lingkungan adalah salah satu tolak ukur kualitas hidup masyarakat. Masyarakat yang telah mementingkan kebersihan lingkungan

(7)

dipandang sebagai masyarakat yang kualitas hidupnya lebih tinggi dibandingkan masyarakat yang belum mementingkan kebersihan. Salah satu aspek yang dapat dijadikan indikator kebersihan lingkungan kota adalah sampah. Bersih atau kotornya suatu lingkungan tercipta melalui tindakan- tindakan manusia dalam mengelola dan menanggulangi sampah yang mereka hasilkan.

Berdasarkan uraian diatas, permasalahan kebersihan lingkungan masyarakat akibat keberadaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah Air Dingin Kelurahan Balai Gadang Kecamatan Koto Tangah Kota dikarenakan rendahnya partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, sebagian masyarakat menjadikan lingkungan rumah sebagai tempat penumpukan sampah untuk mereka jual kembali seperti botol-botol mineral, dan sampah-sampah yang bisa di daur ulang.

E. SIMPULAN

dampak keberadaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah Air Dingin terhadap lingkungan masyarakat Air Dingin Kelurahan Balai Gadang Kecamatan Koto Tangah Kota Padang disimpulkan sebagai berikut :

1. Dampak keberadaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah Air

Dingin bagi lingkungan sosial masyarakat Air Dingin Kelurahan Balai Gadang Kecamatan Koto Tangah Kota Padang diperoleh interpretasi skor sebesar 64,16% yang berarti hanya termasuk ke dalam kategori cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari sebagian masyarakat hanya memiliki tingkat pendidikan yang rendah, masyarakat kurang mengetahui tentang bahaya yang ditimbulkan oleh tumpukan sampah di TPA karena jarang mendapatkan penyuluhan, dan masyarakat juga terpengaruh oleh cara bergaul yang kurang baik.

2. Dampak keberadaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah Air Dingin Kelurahan Balai Gadang Kecamatan Koto Tangah Kota Padang terhadap kebersihan lingkungan diperoleh interpretasi skor 70,38%

yang hanya berkategori cukup baik.

Sebagian masyarakat tidak pernah mendapatkan penyuluhan tentang menjaga kebersihan lingkungan, hal ini juga mengakibatkan air sumur dipemukiman masyarakat tidak layak dikonsumsi karena rendahnya partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.

(8)

Artikel ini disusun berdasarkan skripsi Khairun Nisaq yang berjudul

“Dampak Keberadaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah Air DinginBagi Lingkungan Msyarakat Air Dingin Kelurahan Balai Gadang Kecamatan Koto Tangah Kota Padang”.

Pembimbing I : Erna Juita, S.Pd, M.Si Pembimbing II : Elvi Zuriyani, M.Si

DAFTAR PUSTAKA

Kesmas, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 8, No. 8, Mei 2014.

Kosmanto, Yogi. 2012. Strategi Pengelolaan Sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2012. Jurnal Perda No.21 Tahun 2012 tentang peraturan

melarang masyarakat membuang sampah sembarangan.

Undang-undang No. 23 tahun 1997 tentang lingkungan.

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No.20 tahun 2003.

Wibowo, Istiqomah. 2009. Pola Perilaku Kebersihan: Studi Psikologi Lingkungan Tentang Penanggulangan Sampah Perkotaan. Jurnal

Yuliani, Nelpa Fitri. Jurnal Hubungan Antara Lingkungan Sosial Dengan

Motivasi Belajar Santri di Pesantren Madinatul Ilmi Islamiyah.

Referensi

Dokumen terkait

Virulence of Verticillium lecanii and an aphid-derived isolate of Beauveria bassiana Fungi: Hyphomycetes for six species of cereal-infesting aphids Homoptera: Aphididae.. Survey of

12/12/22, 7:55 PM Merit List সরকাির িবদ ালয় - Directorate of Secondary and Higher Education