• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPACT OF AGRICULTURAL LAND CONVERSION FOR SOCIO

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "IMPACT OF AGRICULTURAL LAND CONVERSION FOR SOCIO"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

IMPACT OF AGRICULTURAL LAND CONVERSION FOR SOCIO- ECONOMIC COMMUNITY IN AIR PACAH VILLAGE

KOTO TANGAH SUBDISTRICT IN PADANG CITY By :

Trina Febriani* Erna Juita**Elvi Zuriyani**

Geography Education College Student of STKIP PGRI Western Sumatra*

Geography Education Lecturers of STKIP PGRI Western Sumatra**

ABSTRACT

The aims of the research are to get the data , process, analyze and discuss the impact of the conversion of agricultural land for socio-economic communities in the Air Pacah Village Koto Tangah subdistrict in Padang viewed from education level , live lihood changing, the level of ownership assets , and infrastructure facilities .

This research is descriptive qualitative. population of the research is affected communities from land conversion in the Air Pacah Village. The sample of respondents was taken by a proportional random sampling of 20 % of people were affected by a conversion of agricultural land become 112 families for respondent

The research of the study explain that : (1) The conversion of farmland impact on positively public education in the Air Pacah Village, (2) the conversion of farmland impact on positively people's livelihood in theAir Pacah Village, (3) conversion of agricultural land impact for the ownership of assets by people in the Air Pacah Village, (4) conversion of agricultural land impact of existing infrastructure facilities in the Air Pacah Village . Conversion of agricultural land in the Air Pacah Village is essential for the socio-economic circumstances of local communities , there are positive and negative impactsif we look at bath sides that can be understood are very important role in the welfare of the people in the Air Pacah Village Koto Tangah subdistrict in Padang city.

Keyword : Socio-Ekonomic Impact Of Agricultural Land PENDAHULUAN

Indonesia sebagai negara agraris harus memperhatikan sumber daya alam sebagain aset yang sangat berharga dan harus diperhatikan kelestariannya. Pada dekade terakhir, sumber daya alam tersebut menghadapi tantangan dan tekanan yang semakin kuat karena

diakibatkan kurangnya lahan atau wilayah untuk mengolah sumber daya alam tersebut.

Maltus mengatakan dalam Kartasapoetra (1985 : 2) bahwa tidak dapat dihindarkan penduduk dunia akan bertambah dengan cepat dan berada diatas kemampuan tanah dalam memenuhi kebutuhan penduduk terutama kebutuhan

(2)

pokoknya. Artinya disini ialah pertumbuhan makhluk hidup di muka bumi ini akan selalu bertambah dari hari ke hari sedangkan tempat wilayah atau ruang mereka tempat tinggal tak kan bertambah dan akan semakin sempit lalu berkurang.

Wilayah dapat dilihat sebagai suatu ruang pada permukaan bumi, pengertian permukaan bumi menunjuk pada suatu tempat atau lokasi yang dilihat secara horizontal dan vertikal. Wilayah sering dibedakan artinya dengan kata daerah atau kawasan. Wilayah dapat diartikan sebagai satu kesatuan ruang yang mempunyai tempat tertentu tanpa terlalu memperhatikan soal batas dan kondisinya. Atau juga wilayah dapat diartikan, suatu areal yang memiliki karakteristik areal bisa sangat kecil maupun sangat besar, suatu wilayah diklasifikasikan berdasarkan satu atau beberapa karekteristik, misalnya berdasarkan iklim, relief diperbatuan, pola pertanian, tumbuhan alami, kegiatan ekonomi dan sebagainya.

Pengertian lahan menurut Johara T Jayadinata (1999:149) adalah suatu upaya untuk dapat secara kontinyu dan konsisten mengarahkan pemanfaatan, penggunaan, dan pengembangan tanah secara terarah, efisien, dan efektif sesuai dengan rencana tata ruang yang telah ditetapkan. Dan dapat memberikan kesempatan kepada setiap dinamika yang berkembang di dalam masyarakat termasuk sektor swasta.

Utomo dkk (1992) dalam kolokiumkpmipb.wordpress.com (2012) mendefinisikan alih fungsi lahan atau lazimnya disebut sebagai konversi lahan adalah perubahan

fungsi sebagian atau seluruh kawasan lahan dari fungsinya semula (seperti yang direncanakan) menjadi fungsi lain yang menjadi dampak negatif (masalah) terhadap lingkungan dan potensi lahan itu sendiri. Alih fungsi

lahan dalam artian

perubahan/penyesuaian peruntukan penggunaan, disebabkan oleh faktor- faktor yang secara garis besar meliputi keperluan untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang makin bertambah jumlahnya dan meningkatnya tuntutan akan mutu kehidupan yang lebih baik.

Menurut Agus (2004) konversi lahan sawah adalah suatu proses yang disengaja oleh manusia (anthropogenic), bukan suatu proses alami. Kita ketahui bahwa percetakan sawah dilakukan dengan biaya tinggi, namun ironisnya konversi lahan tersebut sulit dihindari dan terjadi setelah system produksi pada lahan sawah tersebut berjalan dengan baik. Konversi lahan merupakan konsekuensi logis dari peningkatan aktivitas dan jumlah penduduk serta proses pembangunan lainnya. Konversi lahan pada dasarnya merupakan hal yang wajar terjadi, namun pada kenyataannya konversi lahan menjadi masalah karena terjadi di atas lahan pertanian yang masih produktif.

Menurut Irawan (2005) Konversi lahan pertanian pada dasarnya terjadi akibat adanya persaingan dalam pemanfaatan lahan pertanian dengan non pertanian.

Sedangkan persaingan dalam pemanfaaatan lahan tersebut muncul akibat adanya tiga fenomena ekonomi dan sosial yaitu : a) keterbatasan sumberdaya lahan, b)

(3)

pertumbuhan penduduk, dan c) pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa konversi lahan adalah berubahnya pengunaan suatu lahan dari pengunaan semula menjadi suatu bentukan lahan baru, misalnya dari lahan pertanian dikonversikan menjadi non pertanian , dari hutan dikonversikan menjadi lahan pertanian, perkebunan atau yang lainnya konversi lahan ini erat kaitannya dalam mempengaruhi perekonomian pada wilayah setempat.

Berdasarkan observasi awal penulis Kelurahan Air Pacah merupakan salah satu dari tiga belas Kelurahan di Kecamatan Koto Tangah. Dengan jumlah penduduk

±7.860 jiwa, pada saat ini Kelurahan Air Pacah menjadi pusat Pemerintahan Kota Padang karena telah pindahnya kantor Balai Kota Padang yang merupakan roda Pemerintahan kota Padang di Kelurahan Air Pacah sehingga banyak pula pihak swasta dan investor lain yang membuat bangunan baru di dekat Kantor Balai Kota Tersebut diantaranya, Kampus, Rumah Sakit, Bank, Perkantoran dan lain-lain, mayoritas mata pencarian masyarakat terbanyak yaitu sebagai petani begitu banyaknya lahan pertanian khususnya untuk areal persawahan di Kelurahan Air Pacah tersebut, sehingga adanya upaya pemerintah dan masyarakat dalam meningkatkan perekonomian maka dari itu masyarakat menjual sebagian dari lahannya kepada pemerintah atau investor lain. Maka terjadilah alih fungsi lahan dari lahan pertanian ke lahan non pertanian.

Salah satu dari alih fungsi lahan di Kelurahan Air Pacah ialah keberadaan kampus (Universitas Bung Hatta II) yang sudah berdiri ± 3 tahun di Kelurahan Air Pacah dengan luas wilayah 27 hektar kampus Universitas Bung Hatta ini merupakan alih fungsi lahan dari persawahan menjadi sarana pendidikan. Banyak dampak dari perubahan konversi lahan tersebut ada yang berdampak positif dan ada yang berdampak negatif dan ini sangat berpengaruh sekali bagi sosial ekonomi masyarakat baik itu dapat kita lihat dari tingkat pendidikan, mata pencarian, tingkat kepemilikan aset dan fasilitas infrastruktur masyarakat di Kelurahan Air Pacah.

Dampak lain dari pembangunan konversi lahan insfratruktur pendidikan ini ialah di daerah penelitian tersebut cepat terjadi banjir karena kurangnya drainasse yang baik atau daerah resapan sehingga apabila terjadi curah hujan tinggi dengan intensitas waktu 8 – 10 jam maka cepat terjadinya limpasan permukaan (banjir) pada wilayah penelitian tersebut.

Penulis tertarik untuk mengambil permasalahan yang ada pada masyarakat yang terkena dampak dari konversi lahan itu sendiri,dengan judul “Dampak Konversi Lahan Pertanian Bagi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kelurahan Air Pacah Kecamatan Koto Tangah Kota Padang”.

METODOLOGI PENELITIAN Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomenatentang apa

(4)

yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik, dan dengan caradeskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yangalamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moleong, 2010:6).Adapun jenis pendekatan penelitian ini adalah deskriptif. Penelitiandeskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalahyang ada sekarang berdasarkan data-data.

Jenis penelitian deskriptif kualitatif yang digunakan pada penelitian inidimaksudkan untuk menggambarkan dan menganalisis serta mengungkap kajian konversi lahan pertanian terhadap sosial ekonomi masyarakat dikelurahan Air Pacah Kecamatan Koto Tanggah Kota Padang. Selain itu, dengan

pendekatan kualitatif

diharapkandapat diungkapkan situasi dan permasalahan yang dihadapi masyarakat dilihat dari tingkat pendidikan, perubahan mata pencarian, tingkat kepemilikan aset, dan fasilitas infrastruktur dalam masyarakat.

Populasi penelitian ini adalah masyarakat yang terkena dampak dari konversi lahan di Kelurahan Air Pacah. Sampel responden diambilberdasarkan proposional random sampling yaitu 20%

masyarakat yang terkena dampak dari konveri lahan pertanian sehingga responden berjumlah 112 KK.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Wilayah Penelitian (Letak dan Batas Wilayah)

Secara astronomis Kelurahan Air Pacah terletak antara 100˚21’11”

BT dan 0˚58’ LS, dengan luas wilayah lebih kurang 232.25 km², temperature 22,0˚C – 31,7˚C curah hujan 384,88 mm/bulan dengan ketinggian 0 – 1600M dari permukaan laut.

Secara administratif pemerintahan Kelurahan Air Pacah berbatasan langsung dengan wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kelurhan Lubuk

Minturun

Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kelurahan Dadok

Tunggul Hitam

Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kelurahan Koto Panjang Ikua Koto

Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Kuranji

Pembahasan

Berdasarkanhasilpenelitian, makadapatdiperolehgambaransebagai berikut :

Pertama : Dampak konversi lahan pertanian bagi pendidikan masyarakat di Kelurahan Air Pacah Kecamatan Koto Tangah Kota Padang,sangat berdampak positif bagi masyarakat dapat dilihat dari sarana pendidikan yang sudah lebih baik, telah bertambahnya sarana pendidikan seperti kampus Universitas Bung Hatta dan juga daerah tempuh yang cukup dekat mengakibatkan keinginan orang tua untuk mampu menyengolahkan anaknya ke tingkat yang lebih tinggi dan lebik baik.

Pendidikan hendaklah diwujudkan untuk pengembangan kepribadian secara keseluruhn

mencakup pengetahuan,

(5)

keterampilan, nilai dan sikap mental serta aspirasi sehingga tahu diri, sadar akan kemampuan dapat berkomunikasi dengan lingkungan, memiliki rasa aman dan dapat memenuhi kebutuhan dasarnya bagi diri masyarakat.

Menurut Soekidjo.(2003:16), menjelaskan bahwa pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu,kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan.

Kedua : Dampak konversi lahan pertanian bagi mata pencaharian masyarakat di Kelurahan Air Pacah Kecamatan Koto Tangah Kota Padang,di lihat dari mata pencaharian masyarakat sebelum terjadinya konversi lahan pertanian banyak manyarakat yang berprofesi sebagai petani namun setelah terjadinya alih fungsi lahan masyarakat beralih profesi sebagai tukang ojek,berdagang, mempunyai rumah kos dan kedai, dan juga banyak masyarakat yang bekerja di Universitas Bungg Hatta sebagai petugas kebersihan (cleaning servis) ini sangat mempengaruhi tingkat perekomian dan kesejahteraan masyarakat di Kelurahan Air Pacah.

Mata pencaharian adalah keseluruhan kegiatan untuk mengeksploitasi dan memanfaatkan sumber daya yang ada pada lingkungan fisik, sosial dan budaya yang terwujud sebagai kegiatan produksi,distribusi, dan konsumsi yang menjadi suatu pokok penghidupan bagi masyarakat.

Hal ini sesuai dengan Imam (2010:54) dimana menyatakan perubahan mata pencaharian atau biasa disebut tranformasi pekerjaan adalah pergeseran atau perubahan dalam pekerjaan pokok yang dilakukan manusia untuk hidup dan sumber daya yang tersedia untuk membangun kehidupan yang memuaskan (peningkatan taraf hidup) dengan memperhatikan faktor seperti mengawasi penggunaan sumber daya, lembaga dan hubungan politik. Dalam pengkajian perubahan mata pencaharian tersebut, yaitu perubahan mata pencaharian dari sektor agraris ke sektor non- agraris.

Ketiga : Dampak konversi lahan pertanian bagi tingkat kepemilikan aset masyarakat di Kelurahan Air Pacah Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, sangat berdampak positif bagi masyarakat seperti kepemilikan aset rumah tangga banyak masyarakat memanfaatkan lahan nya untuk dibuat rumah kos dan kedai dan dilihat dari hasil penelitian rata-rata masyarakat mempunyai lebih dari 5 perabot rumah tangga, memiliki kendaraan dalam setiap keluarga, selain berdampak positif juga ada dampak negatif dengan kepemilan aset dalam masyarakat seperti berkurangnya interaksi sosial masyarakat banyak pandangan dan timbulnya persaingan antara masyarakat dengan kepemilikana aset seperti dalam bangunan rumah kos dan dalam berdagang terjadinya persaingan.

Kepemilikan aset di artikan sebagai kepemilikan alat – alat produktif oleh suatu rumah tangga.

Pendapatan seorang individu tergantung kepada kepemilikan aset,

(6)

semakin tinggi tingkat kepemilikan aset maka semakin tinggi juga pendapatannya, sebaliknya jika tingkat kepemilikan aset rendah maka tingkat pendapatannya rendah, sehingga memiliki keterbatasan modal dan kekurangan kesempatan kerja mandiri, dapat disimpulkan bahwa tingkat kepemilikan aset mempengaruhi tingkat sosial ekonomi bagi masyarakat.

Ayula,(2012) menyatakan kepemilikan aset dapat dicerminkan sebagai kepemilikan faktor produksi maupun kekayaan oleh suatu rumah tangga yang pada akhirnya dapat mempengaruhi tingkat pendapatan dan konsumsi rumah tangga.

Semakin besar kepemilikan aset oleh suatu rumah tangga akan memperbesar kesempatan rumah tangga tersebut untuk memperoleh tingkat pendapatan yang semakin besar dan rumah tangga tersebut akan mencapai tingkat kesejahteraan.

Keempat : Dampak Konversi lahan pertanian bagi fasilitas infrastruktur di Kelurahan Air Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, sangat mempengaruhi bagi masyarakat setempat ada pengaruh positif setelah konversi lahan

bertambahnya sarana

pendidikan,rumah ibadah (mesjid) diperbaiki,jembatan di tambah dan diperbaiki. namun terdapat juga dampak negatif dari konversi lahan tersebut seperti rusaknya infrastruktur jalan, jalan menjadi sempit susah bagi masyarakat penjalan kaki untuk melewatinya, drainase pengairan menjadi sempit lahan yang dulunya sawah yang merupakan daerah resapan air sekarang telah dibangun sehingga

apabila terjadi intensitas hujan lebih kurang 8 jam daerah tersebut cepat terjadinya banjir dan terjadi limpasan permukaan hingga sampai ke jalan raya, penerangan dimalam hari lampu-lampu jalan yang tidak hidup ini sangat menyulitkan masyarakat sedangkan daerah tersebut cukup padat penduduknya saat ini.

Fasilitas infrastruktur merujuk pada sistem fisik yang merupakan pendukung utama fungsi – fungsi sistem sosial dan ekonomi dalam kehidupan sehari – hari bagi masyarakat.

(Grigg dalam kodoatie,2003) Sistem infrastruktur merupakan pendukung utama fungsi-fungsi sistem sosial dan sistem ekonomi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Sistem infrastruktur dapat didefenisikan sebagai fasilitas- fasilitas atau struktur-struktur dasar, peralatan-peralatan, instalansi- instalansi yang dibangun dan yang dibutuhkan untuk berfungsinya sistem sosial dan sistem ekonomii dalam masyarakat seperti sarana jalan,jembatan,drainase sarana pendidikan dan lain-lain.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil Penelitian dan pembahasan yang dikemukakan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan :

1. Dampak Konversi Lahan Pertanian sangat berpengaruh bagi pendidikan masyarakat di lihat telah bertambahnya sarana pendidikan di Kelurahan Air Pacah.

2. Dampak Konversi Lahan Pertanian sangat berpengaruh besar bagi mata pencaharian

(7)

masyarakat di Kelurahan Air Pacah di lihat banyak lowongan pekerjaan baru bagi masyarakat dan mata pencarian masyarakat jauh lebih baik dari sebelumnya.

3. Dampak Konversi Lahan Pertanian sangat berpengaruh besar bagi tingkat kepemilikan aset masyarakat di Kelurahan Air Pacah karena dengan tingkat ekonomi masyarakat yang lebih baik maka ini juga berpengaruh dengan tingkat kepemilikan aset rumah tangga masyarakat.

4. Dampak Konversi Lahan Pertanian sangat berpengaruh bagi fasilitas infrastruktur yang ada di lingkungan Kelurahan Air Pacah banyak dampaknya seperti kerusakan akses jalan, drainase pengairan dan lain- lain, tetapi ada juga dampak baiknya seperti telah

bagusnya sarana

sekolah,mesjid dan jembatan setelah adanya konversi lahan di Kelurahan Air Pacah tersebut.

Saran

Berdasasrkan data yang diperoleh maka saran dari penulis adalah sebagai berikut:

1. Diharapkan pada masyarakat untuk bisa peran aktif dalam pemanfaatan lahan yang lebih baik, dan juga pada masyarakat agar bisa dan mampu menjaga hubungan sosial antar masyarakat yang baik di lingkungan tempat tinggal.

2. Diharapakan kepada pihak pemerintahan,khususnya Kelurahan beserta jajaran baik itu RW,RT dan kepala keluarga mampu bekerja sama dengan instansi dan pihak-pihak lainnya yang berpengaruh dengan konversi lahan pertanian terhadap insfratruktur yang ada di Kelurahan Air Pacah karena ini menyangkut dengan kesejahteraan masyarakat.

3. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dapat menindaklanjuti penelitian ini sehingga hasil penelitian ini lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

DAFTARPUSTAKA Arikunto,Suharsimi.(2006).

“Prosedur Penelitian”.

Jakarta : Rineka Cipta Jayadinata, T Johara. (1999). Tata

Guna Tanah Dalam Perencanaan Perdesaan Perkotaan Dan Wilayah.

Bandung: ITB

Kartasapoetra,dkk. (1985) .

“Teknologi Konservasi Tanah & Air”. Jakarta : Rineka Cipta

Margono. (2010). “Metodologi Penelitian Pendidikan”.

Jakarta : Rineka Cipta Moleong. (2010). “Metodologi

Penelitian

Kualitatif”.Jakarta : PT Remaja Rosdakarya

(8)

Prambudi,Imam.(2010). “Perubahan Mata Pencaharian Dan Nilai Sosial Budaya Masyarakat

Skripsi.Surakarta : Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Riduwan. (2012). “Pengantar StatistikaSosial”. Bandung : Alfabeta

Suharto, Edi. (2009). “Pekerjaan Sosial Di Dunia Industri”.

Bandung :Alfaberta

Referensi

Dokumen terkait

Saat ini, penguasaan materi matematika oleh peserta didik menjadi sangat penting dalam persaingan yang semakin kompetitif.Metode: penelitian ini menggunakan metode penelitian

12/12/22, 7:55 PM Merit List সরকাির িবদ ালয় - Directorate of Secondary and Higher Education