Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Implementasi tanda tangan elektronik dalam validasi online e-Government daerah dengan algoritma RSA adalah karya saya sesuai petunjuk panitia pembimbing dan belum pernah diajukan ke perguruan tinggi manapun dalam bentuk apapun. Tujuan dari penelitian ini adalah implementasi tanda tangan digital dalam validasi online sistem e-Government daerah dengan menggunakan algoritma RSA dan MD5. Penelitian ini menghasilkan suatu sistem yang dapat menjalankan fungsi dasar pengajuan permohonan dan penerimaan permohonan, serta dapat menyediakan layanan standar tanda tangan digital seperti pembuatan kunci, pembuatan tanda tangan digital, dan verifikasi aplikasi.
However, in the development of e-government, security aspects, such as the online validation document, are given less attention. This can be a security loophole because the content of the document can be easily changed and the recipient cannot verify the authenticity of the document. The purpose of this research is to implement the digital signature in the online validation of the local e-government system using the RSA and MD5 algorithm.
This research produces systems that can perform the basic functions of deploying and receiving applications and are capable of providing digital tagging standard services such as key generation, digital signature generation, and app verification. Testing of the system is performed based on the scenarios created and functional testing of the system. Research carried out since February 2017 until Agustus 2017 ini tema security pada system local e-government, dengan judul Implementationasi Digital signatur dalam Validasi Online Local E-Government Menggunakan Algoritme RSA and MD5.
Oleh karena itu penulis berharap penelitian ini dapat terus dikembangkan dan ditingkatkan sehingga dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Sebuah studi tahun 2010 yang dilakukan oleh Departemen Teknologi Informasi, Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi, Pemerintah India menyatakan bahwa tanda tangan digital adalah tanda tangan elektronik yang dapat digunakan untuk memverifikasi keaslian pengirim pesan atau penandatangan suatu dokumen dan untuk memastikan bahwa isi asli pesan atau dokumen dikirim tanpa perubahan. Penelitian sebelumnya terkait keamanan sistem menggunakan tanda tangan digital oleh Somad (2013) membuat sistem tanda tangan digital online untuk dokumen resmi menggunakan Digital Signature Algorithm (DSA). Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa pembuatan tanda tangan digital menggunakan algoritma DSA memerlukan waktu yang relatif lama.
Secara konseptual, jika suatu pesan atau dokumen diberi tanda tangan digital dengan metode ini, kemungkinan seseorang memalsukan atau mengubah informasi pesan dan identitas pembuat pesan dapat ditekan secara optimal guna berkontribusi dalam menjaga integritas, autentikasi suatu pesan atau dokumen terkirim, serta tidak diterimanya. 2 Bagaimana menguji kinerja sistem tanda tangan digital dalam integritas konten pengiriman, otentikasi pengirim dan non-repudiasi, serta menguji fungsionalitas tanda tangan digital pada sistem e-Government lokal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menerapkan kriptografi kunci publik khususnya tanda tangan digital pada validasi online e-Government daerah, serta menguji kinerja sistem tanda tangan digital terhadap integritas konten penyampaian, otentikasi dan non-penyangkalan. dari pengirim.
Manfaat dari penelitian ini adalah peningkatan keamanan dalam pengembangan e-Government daerah khususnya pada aspek integritas, autentikasi dan non-repudiation dengan menyisipkan tanda tangan digital. 1 Penerapan tanda tangan digital diterapkan pada sistem e-Government daerah pada bagian validasi online yang dilaksanakan oleh ketua RT, ketua RU, dan walikota.
TINJAUAN PUSTAKA
Data migrasi WNI antar kecamatan dalam satu kecamatan - Data kelahiran WNI - Data lahir mati bagi WNI - Kematian WNI. Tanda tangan digital memiliki fungsi yang hampir sama dengan tanda tangan yang biasa terdapat di atas kertas. 2 Skema tanda tangan dengan pemulihan pesan tidak memerlukan pesan asli sebagai masukan ke algoritma verifikasi.
Setelah pesan terkirim dan sampai ke penerima (tahap 4), program memisahkan tanda tangan digital dari seluruh dokumen yang diterima. Tanda tangan yang diperoleh dari tahap 4, dalam hal ini tanda tangan tersebut dapat dikatakan sebagai ciphertext, kemudian didekripsi menggunakan kunci publik yang sebelumnya diterbitkan oleh pengirim. Pesan yang diperoleh dari fase 4 kemudian dipetakan kembali menggunakan fungsi hash untuk mendapatkan Message Digest.
Program berikut ini membandingkan hasil pemetaan message digest dari fase 6 dengan message digest yang diperoleh dari fase 5. Algoritma RSA dibuat pada tahun 1976 oleh 3 orang peneliti dari MIT (Massachussets Institute of Technology) yaitu: Ron (R) ivest, Adi (S)hamir dan Leonard (A)dleman. Selama belum ada algoritma yang efektif untuk mengolah bilangan besar menjadi faktor prima, maka keamanan algoritma RSA tetap terjamin.
RSA untuk tanda tangan digital dibagi menjadi tiga proses yaitu pembangkitan kunci, pembangkitan tanda tangan (enkripsi), dan verifikasi tanda tangan (dekripsi). Fungsi MD5(M) adalah fungsi satu arah yang mengubah pesan dengan panjang tetap menjadi nilai baru dengan panjang tetap. Verifikasi tanda tangan digital dilakukan oleh penerima atau verifikator yang menerima pesan (C), kunci publik (e,n) dan tanda tangan digital (E).
Algoritma MD5 menerima masukan berupa pesan dengan ukuran sembarang dan menghasilkan intisari pesan 128-bit.
METODE
Setelah mendapatkan message digest dari fungsi MD5, selanjutnya dilakukan proses enkripsi menggunakan algoritma RSA, dimana hasil enkripsi tersebut nantinya akan digunakan sebagai tanda tangan untuk pengajuan aplikasi yang diinginkan. Kegiatan yang dilakukan pada fase ini adalah penerapan tanda tangan digital pada sistem e-Government daerah. Daftar class yang mendukung pengembangan implementasi tanda tangan digital pada paket java.security dapat dilihat pada Lampiran 1.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menguji sistem yang telah mengimplementasikan tanda tangan digital dan melakukan analisis berdasarkan pengujian tersebut serta menarik kesimpulan berdasarkan analisis yang dilakukan. 1 Sistem operasi Windows 10 Pro 2 Sistem operasi Android versi 5.1.1 3 Android Studio sebagai IDE 4 Java sebagai bahasa pemrograman.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada tahap ini sistem akan mengubah data pengiriman menjadi ringkasan pesan. Kemudian intisari pesan akan dienkripsi menggunakan kunci pribadi penandatangan. Hasil enkripsi akan digunakan sebagai tanda tangan. File yang dikirimkan oleh penanda tangan kepada verifikator merupakan file yang terdiri dari rincian penyerahan penandatangan, tanda tangan, dan kunci publik. Tanda tangan yang dikirimkan didekripsi untuk mendapatkan intisari pesan selama tahap penyerahan permintaan penanda tangan. Kemudian message digest tersebut dibandingkan dengan message digest hasil aplikasi yang diterima.
Jika intisari pesan tidak sama maka tanda tangan dinyatakan tidak valid dan tidak dapat diverifikasi oleh verifikator. Pembuatan public key dan private key untuk residen dilakukan secara otomatis pada saat residen memilih aplikasi dan membuka halaman aplikasi. Screenshot aplikasi pada saat residen membuka halaman aplikasi dapat dilihat pada Gambar 7. Setelah itu muncul notifikasi bahwa permohonan yang diajukan warga, berhasil dilaksanakan, seperti terlihat pada Gambar 8.
Pada tahap ini, sistem akan mengubah data aplikasi menjadi message digest, kemudian message digest tersebut akan dienkripsi dengan kunci privat penduduk yang dihasilkan saat halaman aplikasi dibuka, dan hasil enkripsi tersebut akan dijadikan tanda tangan. Ketika pengurus RT melakukan login maka ia dapat melihat permohonan yang diajukan warga seperti terlihat pada Gambar 9. Proses selanjutnya pengelola RT melihat isi permohonan dan melakukan verifikasi tanda tangan warga seperti terlihat pada Gambar 10.
Kunci publik dan kunci rahasia pengelola RT dihasilkan secara otomatis ketika pengelola RT membuka login warga. Setelah permohonan warga disetujui oleh pengurus RT, maka permohonan akan dikirimkan kepada pengurus RW. Prosedur yang dilakukan oleh pengelola RW sama dengan yang dilakukan oleh pengelola RT, yaitu pengelola RW dapat melihat daftar permohonan yang telah divalidasi oleh pengelola RT (Gambar 11).
Kunci publik dan privat milik RW header akan otomatis dihasilkan ketika RW header membuka aplikasi residen yang telah diautentikasi oleh RT header (Gambar 12). Prosedur yang dilakukan oleh petugas lapangan juga sama dengan yang dilakukan oleh pengelola RT dan pengelola RW, yaitu petugas lapangan dapat melihat daftar permohonan yang disetujui oleh pengelola RW (Gambar 13). Public Key dan Private Key milik Petugas Kecamatan akan otomatis tergenerate pada saat Petugas Kecamatan membuka Aplikasi Penduduk yang telah divalidasi oleh Petugas Kecamatan (Gambar 14).
Tanda tangan yang diverifikasi oleh Ketua RT, Ketua RW, atau Camat dinyatakan tidak sah apabila terdapat data pada permohonan yang berbeda dengan data permohonan yang dilihat pihak sebelumnya. Ketika terjadi perubahan pada kunci publik pengirim, maka sistem juga akan mendeteksi bahwa tanda tangan tersebut tidak valid, hal ini menandakan aspek autentikasi tetap terjaga.
SIMPULAN DAN SARAN
Ketika permohonan dikirimkan oleh penandatangan dan diterima oleh verifikator, dan informasi pada dokumen dinyatakan sah oleh sistem, maka penandatangan tidak dapat menyangkal telah mengajukan permohonan atau telah mengesahkan permohonan, hal ini menunjukkan bahwa aspek non-repudiation adalah terawat.
DAFTAR PUSTAKA
Tanda tangan digital gabungan dengan kunci publik tunggal menggunakan algoritma RSA dan El Gamal [Internet]. Sistem tanda tangan digital online untuk dokumen resmi menggunakan algoritma DSA (algoritma tanda tangan digital).
RIWAYAT HIDUP